Halo, Perseners! Apa kabar? Hope you’re happy today! Kenalin gue Chastin, sebagai Associate Writer di Satu Persen.
Dan… Selama gue hidup, gue dijuluki sebagai si ekstrovert. Tadinya, gue ngerasa fine aja, toh itu penilaian orang lain terhadap diri gue. Tapi semenjak gue baca lebih lanjut tentang kepribadian yang dimiliki seseorang, gue ngerasa kalo gue lebih condong ke introvert.
Sebelumnya, lo semua udah sering kan ya denger istilah introvert dan ekstrovert. Terlebih, buat ngedeskripsiin seseorang. Menurut gue, kebanyakan orang menilai sesamanya itu cenderung lewat kepribadian, kalo nggak extrovert ya introvert. Karena, biasanya orang itu menganggap bahwa istilah introvert atau ekstrovert ini udah cukup buat ngewakilin keseluruhan sifat orang.
Sampe kadang, muncul stereotype tertentu pada karakteristik kepribadian tersebut, contohnya:
“Eh, dia tuh introvert tau, nerd gitu soalnya”
“Asli lo introvert banget, pasti lo wibu ya?”
“Lo keliatan aktif banget. Fix sih pasti ekstrovert”
Tapi ya guys, kadang apa yang orang lain nilai tentang diri lo belum tentu 100% bener menggambarkan tentang diri lo. Padahal, introvert dan ekstrovert punya kelebihannya masing-masing. Meskipun memang masing-masing karakteristik, ada stigmanya.
Sebenernya penting buat kita tahu kepribadian diri sendiri. Dengan mengetahui kepribadian, kita jadi lebih tau gaya belajar, kesukaan, bahkan sampe cara manajemen waktu yang baik. Karena tiap kepribadian punya plus-minusnya sendiri.
“Terus, plus-minus kepribadian gue apa dong? Gue introvert apa extrovert?”
Nah, buat lo yang belum tau perbedaan antara introvert dan ekstrovert, gausah panik ya! Karena bakal gue bahas di artikel ini. Lo baca artikel ini sampe abis, oke!
Introvert dan Kelebihannya
Istilah introvert diperkenalkan oleh Carl Gustav Jung, seorang pencetus psikoanalisis pada tahun 1920. Carl Jung melihat perbedaan utama dalam segi kepribadian yaitu dari sumber energi yang diperoleh dan cara suatu individu mengekspresikannya.
Menurutnya, seorang introvert menerima energi dari dunia internal atau dalam kesendiriannya. Dengan kata lain, Introvert lebih nyaman, fokus, bahagia, juga mendapat energi dalam lingkungan yang lebih sepi.
‘’Introverts gain energy from reflection and lose energy in social gatherings’’
-Carl Jung
Istilah introvert mulai dikenal di era modern, setelah Hans Eysenck mengemukakan pendapat yang lebih scientific terkait kepribadian dan manusia. Menurutnya, seorang introvert udah sangat terstimulasi secara alami, maka dari itu mereka cenderung mencari lebih sedikit stimulasi. Sementara mereka yang secara alami kurang terstimulasi (ekstrovert) bakal cari stimulasi yang lebih besar.
That’s why kadang si introvert nggak banyak berinteraksi dan memilih untuk sendiri.
Nah, balik lagi sama stigma orang-orang terkait si introvert:
“Suka menyendiri, pendiem, susah buat berbaur. Berarti ansos dong? Lonely girl? Sad girl?”
Nggak kok, menyendiri bukan berarti sendiri. Kalo dikaitin sama pendapat Jung dan Eysenck, introvert memilih buat sendiri karena mereka udah punya stimulasi yang cukup. Dengan menyendiri pula, bisa sekalian recharge tubuh mereka.
Baca Juga: Social Anxiety, Introvert & Shyness, Ketahui Perbedaannya!
Jadi buat lo yang punya kepribadian introvert, gausah khawatir atau minder ya! Karena lo punya keistimewaan lo sendiri, contohnya seperti:
- Lo merupakan sosok yang kreatif dan punya imajinasi yang tinggi
- Lebih tenang dalam menghadapi suatu hal, gak panikkan
- Jeli, teliti, dan kritis dalam menilai dan mengevaluasi
- Bisa menjadi pendengar yang baik dan memahami perasaan serta pikiran lawan bicara
- Biasanya, lo tuh lebih romantis dalam suatu hubungan
Nah, biasanya nih di waktu pandemi Covid-19 jiwa para introvert cukup seneng, karena ya…
“Gue gaperlu banyak ketemu orang dan bisa fokus sama hobi, kerjaan, dan diri sendiri”
Congrats ya, kaum introvert :)
Baca Juga: Introvert dan Segala Fakta yang Membuatnya Menjadi Keren
Ekstrovert dan Kelebihannya
Sama hal nya dengan introvert, istilah ekstrovert juga dikenalin sama Carl Jung. Tentu beda sama introvert, si ekstrovert ini memperoleh energi ketika ada di keramaian dan bersosialisasi dengan orang lain.
‘’Extroverts, who gain energy from the external world or from interactions with others.’’
-Carl Jung
Buat lo yang sering dijuluki sebagai ekstrovert, kadang lo punya banyak temen dan cukup menonjol kalo lagi ngumpul. Memurut gue, hal ini karena ekstrovert cepet buat beradaptasi dan juga welcome sama situasi baru.
Hal ini sesuai sama apa yang ditulis di Psychology Today, kalo ekstrovert suka cari pengalaman baru dan koneksi sosial daripada introvert. Hal ini memungkinkan mereka berinteraksi sama individu lain sebanyak mungkin. ekstrovert kemungkinan bakal ngerasa bosan kalo mereka terlalu banyak ngabisin waktu sendirian.
Sophia Dembling dalam artikelnya bilang, kalau ekstrovert lebih ke “talk first, think later”, mereka juga cenderung menggambarkan bahwa kehidupan ini merupakan sebuah pesta.
Baca Juga: Ekstrovert dan Beberapa Mitos Seputarnya
Dilansir dari healthline, ekstrovert punya beberapa kelebihan, contohnya kayak:
- Antusias dalam mencoba hal baru, cenderung disukai banyak orang
- Dapat menghidupkan suasana
- Kemampuan komunikasi yang baik
- Lebih siap mencoba hal baru
- Cenderung Jujur tentantang perasaan mereka
Jadi, gimana? Lo lebih cenderung ke introvert atau ekstrovert?
Tenang aja, Kalau masih belum tau kepribadian diri, gue saranin buat ikut tes online dari Satu Persen. Di sini, lo bisa ikut tes tanpa bayar alias gratis. Selain, itu ada beberapa benefit yang lo dapet dengan ikut tes online ini.
Coba Juga : Tes Kepribadian MBTI Bahasa Indonesia: Kenali Dirimu!
Perbedaan Introvert dan Ekstrovert
Kayak yang udah gue bilang di atas, bahwa tiap kepribadian punya kelebihannya masing-masing. So, lets find out the difference!
Baca Juga: Ekstrovert vs Introvert, Mana yang Lebih Baik?
Berikut perbedaan antara introvert dan ekstrovert yang dilansir dari Psychology Today:
1. Perbedaan dalam dunia kerja
Banyak yang bilang, kalo orang ekstrovert punya leadership yang lebih unggul dibanding introvert. Yap, kadang itu emang bener…
Dalam hal ini, kemampuan ekstrovert emang lebih baik dalam mengeksplor suatu hal. Kemampuan ini disukai oleh sebagian besar atasan atau manager, mereka melihat si ekstrovert sebagai seorang yang aktif dan giat bekerja.
Sementara untuk introvert, mereka cenderung lebih pasif dan nggak begitu terlihat, namun lebih teliti dalam berpikir.
Hal tersebut membuat ekstrovert banyak mengambil peran sebagai leader karena kemampuan berbicara dan bersosialisasi. Sementara introvert sebagai tenaga ahli karena punya kemampuan analisis yang baik.
2. Perbedaan dalam hubungan percintaan
Biasanya orang yang jarang ngomong dan mengutarakan perasaan, jauh lebih romantis. introvert punya cara uniknya sendiri buat menghibur pasangan.
Introvert memiliki lingkup yang kecil, namun intim. Menurut gue nih ya, Sekalinya deket sama orang, mereka bakal berusaha memberikan yang terbaik.
Sementara ekstrovert, mereka cenderung sering mengutarakan perasaannya. Ekstrovert gak kalah romantis sama introvert. Tapi, kadang sifat ekstrovert yang humble ke semua orang bisa jadi masalah sama pasangannya.
Jealous, mungkin...
3. Perbedaan dalam berkomunikasi
Dalam berkomunikasi, ekstrovert cenderung menatap mata si lawan bicara. Mereka bisa dengan mudah menarik perhatian si lawan bicara. Hal ini karena mereka cenderung punya suara yang lantang dan menguasai ruang.
Lain lagi dengan introvert. Dalam berkomunikasi, mereka berperan sebagai pendengar yang baik. Introvert cukup sensitif dan lebih perasa, sehingga dalam menanggapi lawan bicara mereka mengatakan hal yang sudah diolah berulang kali di otak.
Tahu kepribadian diri sendiri penting banget sih. Kalo lo masih penasaran sama apa kepribadian yang lo punya dan pengen tau lebih lanjut tentang fakta di dalamnya, gue saranin buat ikut mentoring di Satu Persen. Di mentoring ini lo bakal dapet tes psikologi, tes minat karir, dan tes kesehatan mental umum.
Lo bisa sepuasnya nanya sama mentor yang udah berpengalaman dan paham tentang psikologi. Sekalian curhat juga nggak apa-apa. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk ikut mentoring!
Akhir kata, Gue mau ingetin kalau baik introvert atau ekstrovert, lo tetep punya keunikan dalam diri lo yang orang lain belum tentu punya.
Siapapun punya caranya sendiri untuk sukses dan memperoleh kebahagiaan dalam hidup. Apapun kepribadian lo, Jangan cape jadi orang baik ya?
Referensi:
Breit, Carly. (2018). The Surprising Benefits of Being an Introvert. Time. Retrieved from https://time.com/5373403/surprising-benefits-introvert/
Dembling S. (2020, Apr 20). Let's Talk About Extroverts for a Change. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-introverts-corner/202004/lets-talk-about-extroverts-change
Psychology Today. (n.d). Introversion. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/basics/introversion
Psychology Today. (n.d). Extroversion. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/intl/basics/extroversion
Raypole, Crystal. (2019). Extroverts, Introverts, and Everything in Between. Healthline. Retrieved from https://www.healthline.com/health/extrovert-vs-introvert#introvert-signs