Halo, gue Fathan, writer di Satu Persen.
Bahasan yang mau gue tulis di artikel ini berangkat dari seringnya gue mendengar miskonsepsi antara ketiga istilah tersebut.
Social anxiety, introvert, dan pemalu mungkin istilah yang sering lo dengar sehari-hari. Tapi, apakah lo mengetahui perbedaannya?
Setiap dari lo dapat dikatakan memiliki sifat serta kepribadian yang berbeda-beda dalam berkehidupan sehari-hari. Hal itu salah satunya memberi dampak bagi lo dalam berinteraksi sosial.
Baca juga: Social Skill: Tips Agar Lebih Mudah Berteman
Mulai dari ada yang senang bertemu orang baru, malu untuk bertemu orang lain, sampai senang untuk menghabiskan waktu sendirian. Oleh sebab itu, lo perlu memahami orang lain terlebih dahulu sebelum langsung memberikan penilaian kepada mereka.
Namun, tak jarang mungkin lo sering menemukan seseorang yang langsung menilai seseorang dari apa yang dilihat. Misalnya, lo punya temen yang sering sendirian pas bepergian, seperti misalnya saat di kampus.
Hal itu mungkin bikin lo berpikir, “Ih kenapa ya kok dia hobinya sendirian melulu kemana-mana?” Dari situ, lo akhirnya berkesimpulan, “Oh gue tau, kayaknya dia tipe orang yang pemalu deh” Padahal, belum tentu teman lo itu pemalu, bisa saja mungkin sendirian merupakan cara buat dia buat mengisi kembali energinya.
Maka dari itu, lo perlu memahami terlebih dahulu mengenai konteks dari kondisi teman lo tersebut.
Nah, pada tulisan ini gue bakal mencoba jelasin apa bedanya social anxiety, introvert, dan shyness. Tujuannya adalah guna membantu lo memahami seseorang, baik orang lain maupun diri lo sendiri.
Penasaran? Yuk simak sampai habis!
Social Anxiety (Kecemasan Sosial)
Mungkin lo pernah ngeliat teman lo yang kelihatannya gak nyaman pas lagi berada di tengah banyak orang. Rasanya, dia pengen segera menyelesaikan obrolan dengan lawan bicaranya.
Hal itu mungkin kelihatan dari reaksi tubuhnya pas lagi ngobrol, salah satunya tubuhnya yang gemetaran atau gelisah. Dari situ, lo mungkin bertanya-tanya, “Ini kenapa ya dia kok gemetaran dan buru-buru banget? Kebelet buat ke toilet kali ya?”
Nah, tandanya mungkin saja teman lo mengalami social anxiety, Sob! Social anxiety atau kecemasan sosial merupakan suatu gangguan mental berupa perasaan takut dan cemas yang dialami seseorang ketika berada dalam suatu situasi sosial.
Ini disebabkan oleh kekhawatiran akan penilaian negatif orang lain terhadap diri mereka. Mulai dari takut dinilai membosankan, gak ramah, terlihat lemah, sampai kondisi fisik yang dimiliki seseorang.
Dari situ, orang yang mengalami social anxiety pun mengalami berbagai simtom cemas dalam diri mereka. Mulai dari pipi yang memerah, tubuh yang gemetar, salah bicara, sampai tubuh berkeringat yang mereka alami.
Tentunya hal itu gak baik jika terus dibiarkan begitu saja. Oleh sebab itu, lo perlu memastikan apakah diri lo atau orang sekitar lo mengalami ciri dari social anxiety ini, Sob!
Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial
Namun, lo gak bisa gitu aja buat menilai kalo diri lo atau orang lain mengalami social anxiety. Hal itu memerlukan diagnosa dari psikolog, atau profesional kesehatan mental, untuk menilai apakah lo mengalami gangguan ini atau enggak.
Maka dari itu, coba pastiin kondisi itu, apakah termasuk social anxiety atau bukan, salah satunya lewat mentoring di Satu Persen!
Introvert
Lo mungkin pernah ngeliat orang yang suka melakukan me-time, alias menghabiskan waktu seorang diri. Entah itu pergi ke coffeeshop, nonton bioskop, sampai pergi ke perpustakaan untuk menghabiskan waktu sendirian.
Melihat itu, lo pun bertanya-tanya, “Kok ada ya orang yang suka pergi kemana-mana sendirian?” atau “Emangnya gak bosen ya pergi sendirian tanpa ngobrol sama teman?”
Nah, orang itu mungkin bisa dibilang memiliki ciri kepribadian introvert, Sob! Introvert merupakan salah satu bentuk trait kepribadian yang dikembangkan oleh Psikolog Carl G. Jung.
Hal ini seringkali ditandai dengan kecenderungan seseorang untuk menghabiskan waktu sendirian. Dengan harapan, mereka dapat recharge energi mereka.
Kalo lo masih bingung, gue bakal mencoba menganalogikan manusia dengan baterai. Ibaratkan baterai, manusia juga butuh untuk diisi ulang kembali energinya yang telah habis.
Bedanya, tujuan baterai diisi kembali adalah untuk dapat berfungsi, sedangkan manusia berfungsi untuk dapat menjalani aktivitas dalam sehari-hari. Misalnya, seperti bekerja di kantor, berkuliah di kampus, serta menjalankan bisnis yang dimiliki.
Baca juga: Fakta Seputar Introvert
Namun, banyak dari lo yang mungkin masih salah paham dalam memandang serta mengartikan introvert ini. Seringkali lo mungkin menganggap mereka gak suka bertemu banyak orang, dan memiliki kemampuan sosial yang buruk.
Padahal, ini hanyalah cara mereka untuk mengisi energi yang telah habis. Dengan begitu, gak tepat jika introvert dikatakan sebagai sesuatu hal yang buruk.
Nah, lo bisa banget baca tulisan gue tentang “Apa Itu Introvert? Kenali Ciri-Ciri dan Kelebihannya” guna memahami kepribadian introvert lebih lanjut! Lo juga bisa nih coba ikut tes kepribadian secara gratis.
Shyness (Pemalu)
Pernah gak sih lo ngeliat teman yang pas ngobrol sama lo gak berani menatap wajah lawan bicaranya? Entah mungkin itu malah ngeliatin celana orangnya, tembok ruangan, sampai kucing yang lagi lewat.
Hal itu mungkin memunculkan pertanyaan dalam benak lo, sehingga lo berpikir, “Ini orang lagi ngobrol sama gue apa sama tembok ruangan ya?”
Kalo teman lo begitu, tandanya mungkin dia bisa dikatakan sebagai orang yang pemalu, Sob! Nah, pemalu atau shyness merupakan salah satu trait kepribadian yang ditandai dengan perasaan canggung, khawatir, hingga tegang saat berada di lingkungan sosial.
Hal itu disebabkan oleh ketakutan untuk dilihat negatif, seperti penolakan oleh orang lain. Alhasil, mereka jadi bersikap seperti itu.
Nah, shyness sendiri merupakan suatu hal yang berbeda dengan social anxiety. Perbedaan tersebut salah satunya melalui cara mereka dalam mengambil keputusan, yang cenderung takut.
Dari situ, seringkali orang yang pemalu kehilangan berbagai kesempatan emas dalam hidupnya. Alhasil, mereka pun menjadi kesulitan dalam mengembangkan dirinya dalam sehari-hari.
Perlu diingat bahwa shyness merupakan hal yang wajar jika lo pernah mengalaminya. Akan tetapi, itu menjadi sesuatu yang gak baik jika sampai mengganggu lo dalam sehari-harinya. Misalnya, lo jadi menutup diri dari lingkungan sekitar, yang jadi, menghambat lo buat berkembang ke arah lebih baik.
Ingat, baik social anxiety, introvert, maupun shyness bukan merupakan suatu hal yang bersifat permanen. Mungkin itu semua merupakan kekurangan bagi sebagian dari lo dalam sehari-harinya.
Akan tetapi, percayalah bahwa semua hal mungkin saja lo capai jika lo ada kemauan yang kuat. Harapannya, semoga lewat tulisan ini gue bisa membantu lo dalam membedakan ketiga hal ini ya, Sob!
Kalo lo merasa masih bingung dalam membedakan social anxiety, introvert, dan shyness, lo bisa ikut mentoring Satu Persen.
Di dalamnya lo bisa menceritakan kesulitan lo tersebut bersama mentor-mentor yang terlatih. Lo bisa ikut mentoring dengan ngeklik banner di bawah ini!
Kalo lo juga mengalami ini social anxiety, introvert, dan shyness yang akhirnya berdampak pada kehidupan lo, lo bisa ikut konseling Satu Persen. Di konseling ini lo bakal dapet tes psikologi supaya lo tahu gambaran kondisi lo saat ini.
Lo juga bakal dapet asesmen mendalam. Sampe akhirnya lo bakal dapet worksheet dan terapi yang bakal disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu lo buat nyembuhin kondisi lo.
Selain itu, lo juga bisa nonton video YouTube Satu Persen tentang “Perbedaan Kecemasan Sosial dan Pemalu? (Belajar Psikologi)” di bawah ini.
Gue harap lewat membaca artikel ini ini bisa membuat lo berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Gua Fathan dari Satu Persen, thanks!