Pengaruh Sosial Media Terhadap Self Esteem: Bikin Bahagia atau Menderita?

Kesehatan Mental
Ade Chandra Gita Kusuma
15 Sep 2020

Pernah gak sih kamu semua Perseners yang membaca saat ini merasa sulit banget untuk bisa fokus, seakan tidak memiliki banyak waktu dalam menjalani hari, lelah secara mental maupun emosi akibat insecure maupun overthinking, dan sulit sekali untuk bisa tidur di malam hari, pernah?

Nah, di artikel kali ini aku akan membahas pengaruh media sosial terhadap tingkat self esteem mu, jadi baca sampai habis dan share ke semua temen-temenmu agar mereka mendapatkan manfaatnya.

Gejala diatas tadi mungkin saja terjadi akibat kamu kecanduan media sosial. Tak heran semakin berkembangnya teknologi pada saat ini, semakin banyak pula memunculkan berbagai macam platform media sosial. Hal itu berdampak pada bertambahnya pengguna media sosial.

Menurut hasil riset Wearesosial Hootsuite menyatakan bahwa pengguna media sosial di Indonesia pada Januari 2019 mencapai 150 juta pengguna atau 56% dari total populasi penduduk Indonesia, dan pada saat ini mungkin saja angka tersebut terus mengalami peningkatan. Dengan bertambahnya pengguna media sosial maka makin bertambah pula penggunanya yang semakin cemas, insecure, sulit tidur, sulit fokus, dan berbagai macam gejala psikologis lainnya termasuk aku yang pernah mengalaminya.

Apakah kamu juga pernah mengalaminya?

Media sosial membuat aku secara pribadi menjadi susah fokus dan dampak terburuknya adalah membuatku menjadi sering membanding-bandingkan diriku dengan orang lain, hal ini bisa juga disebut dengan Self Comparison. Aku jadi sering banding-bandingin pencapaianku dengan teman-temanku yang seumuranku tapi mereka kok bisa memiliki prestasi dan karir sebegitu gemilangnya, kehidupan yang sebegitu indahnya, dan lainnya.

Sampai pada suatu waktu aku sering menganggap apa yang aku lakukan itu biasa-biasa saja karena diawal tadi yang melihat rentetan pencapaian teman-temanku dan membuatku menjadi drop. Saking sedihnya sampai-sampai pada suatu waktu jadi ingin menyerah.

Sampai pada akhirnya aku mengetahui bahwa media sosial memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap Self Esteem atau dalam bahasa Indonesia berarti “Harga Diri” dalam hidupku. Aku menyadari bahwa kecanduan bermain media sosial membuat Self Esteem ku ini menjadi menurun ditambah ketika bermain media sosial saat situasi hati sedang tidak stabil maka hanya energi negatif lah yang akan aku konsumsi saat itu.

Self Esteem sendiri menurut Santrock (2007) adalah hasil evaluasi kita terhadap diri sendiri, hal ini termasuk dalam penilaian kita terhadap sesuatu yang kita kuasai dan  sesuatu yang kurang kita kuasai. Media sosial bisa menyebabkan self esteem rendah karena dengan menghabiskan banyak waktu untuk bermain media sosial membuat semakin besar pula peluang kamu untuk membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain atau self comparison.

Self comparison ini pun tidak selamanya berdampak buruk karena ada juga orang yang semakin semangat ketika melihat pencapaian dari orang lain, merasa tertantang dan akhirnya berkembang tetapi perlu kamu ketahui bahwa tidak semua orang memiliki sudut pandang seperti itu dan faktanya menyatakan bahwa semakin sering bermain media sosial membuat seseorang akan mudah terkena beragai macam gejala psikologis.

Selain menyebabkan sef esteem menjadi rendah pemakaian media sosial yang berlebihan juga dapat menyebabkan susah tidur dimana hal ini akan berdampak pada kesehatan dan tingkat produktivitasmu. Susah tidur ini diakibatkan oleh penggunaan ponsel atau laptopmu di jam-jam yang seharusnya kamu gunakan untuk beristirahat.

Menurut penelitian yang pernah aku baca, cahaya biru yang dihasilkan oleh gadget maupun laptop dapat menurunkan kurang lebih 20% kadar hormon melatonin dalam tubuh, dimana melatonin ini adalah zat alami yang dihasilkan tubuh yang membantu seseorang untuk tidur. Jadi jika ingin mudah tidur kamu harus menjauhi membuka gadget maupun laptopmu, karena menurut penelitian dari national geographic orang yang membuka gadget pada saat hendak tidur, maka sleep cycle nya akan tertunda selama kurang lebih 59 menit akibat terpapar cahaya biru tadi.

Photo by Miguel Bruna on Unsplash

7 Cara Meningkatkan Self Esteem


Buat kamu yang ngerasa punya self-esteem yang rendah karena selalu ngebanding-bandingin diri kamu sama orang lain melalui media sosial atau kita sebut itu tadi dengan term "Social Comparison". Jangan khawatir! karena aku punya tujuag cara supaya kamu bisa meningkatkan (lagi) self-esteem kamu, penasaran? jangan kemana-mana yah:

1. Mengenal diri sendiri

Sederhana sekali memang tetapi banyak dari kamu pasti yang belum sepenuhnya mengenal dirimu sendiri akibatnya kamu jadi mudah sekali terbawa arus, mudah merasa insecure dan juga overthinking. Belajar mengenal diri sendiri lalu mencintai diri sendiri merupakan cara terbaik dan termudah untuk meningkatkan self-esteem mu. Selalu tanyakan pada dirimu apakah yang sebenernya kamu inginkan, apa yang kamu butuhkan, tujuan dan value apa yang sebenernya kamu miliki, sehingga ketika kamu mengetahuinya dirimu tak mudah untuk tenggelam dalam self-comparison ketika bermain media sosial.

2. STOP! melakukan self-comparison

Cara terbaik untuk meminimalisir self-comparison adalah dengan mengurangi bermain media sosial atau kamu bisa mencoba puasa media sosial. Ketika diawal tadi aku mengalami gejala-gejala psikologis akibat terlalu banyak bermain media sosial, aku mencoba terapi “puasa media sosial” selama satu bulan.

Dampak yang dirasakan sangat signifikan dimana energi positif lebih banyak aku rasakan, memiliki banyak waktu luang, dan terpenting aku bisa jadi lebih fokus untuk mencapai segala resolusiku saat itu. Ketika kamu tidak bisa langsung berhenti memainkan media sosial selama itu maka kamu bisa mencoba dalam seminggu bahkan sehari full dan coba rasakan perbedaannya, selamat mencoba.

3. Merawat diri

Misal jika kamu saat ini adalah seorang pekerja ataupun mahasiswa/pelajar kamu bisa mengurangi berpergian keluar rumah untuk nongkrong dan lainnya ketika memiliki waktu luang, coba sempatkan untuk “me-time” dirumah dengan beristirahat secara cukup, menonton film, melakukan kegiatan yang ingin sekali kamu kerjakan, melakukan olahraga, dan mengonsumsi makanan yang sehat. Merawat diri ini akan mengisi ulang daya tubuhmu ketika seharian kemarin lelah bekerja, sehingga akan berdampak pada meningkatnya self-esteem dirimu saat kembali menjalankan rutinitas.

4. Menyusun tujuan hidup

Agar kamu tidak mudah terbawa arus, mudah insecure dan juga overthinking, kamu harus mulai memiliki pondasi yang kuat dalam hidup yaitu kamu harus memiliki tujuan hidup. Menemukan tujuan hidup ini kamu bisa memakai strategi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant and Timebound). Ketika kamu susah untuk bisa menemukan tujuan hidupmu ini, kamu bisa banget langsung mengikuti layanan online konseling dan mentoring dari Satu Persen. Dimana kamu bisa bertanya terkait tujuan hidup atau masalah seputarannya langsung pada ahlinya di Satu Persen.

5. Challenge diri sendiri

Cobalah untuk keluar dari “comfort zone” agar kamu bisa mengaktifkan naluri bertahan-mu, karena menurutku ketika kamu berada di situasi yang sulit maka kemampuan kreatif, keberanian mengambil keputusan, dan lainnya seiring dengan berjalannya waktu akan cepat muncul. Sehingga kamu bisa lebih berdampak dan menghargai segala keputusan yang kamu ambil sendiri.

6. Mencoba life-style baru

Sekali-sekali mencoba sesuatu hal baru terlebih sesuatu yang tidak kamu sukai dan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan maka kelak dengan berjalannya waktu kamu bisa mengetahui seberapa besar kapasitasmu, sehingga kamu tidak mudah untuk self comparison dan bisa meningkatkan self-esteem mu. Bisa mulai dengan bangun pagi, lakukan hal yang sering kamu tunda-tunda, kerjakan kegiatan yang mungkin sering kamu hindari tetapi kelak memiliki dampak terbaik untuk dirimu sendiri.

7. Berbuat baik pada sesama

Prinsipku adalah apa yang kamu lakukan maka itulah yang akan kamu dapatkan, ketika kamu berbuat baik terhadap orang lain maka kelak kamu juga akan diperlakukan baik oleh orang lain. Coba berbuat ramah, baik kepada orang yang baru kamu kenal, bisa jadi orang tersebut akan memiliki dampak yang besar di hidupmu. Tetapi tetap utamakan kehati-hatian dalam berbuat baik, agar tidak disalah gunakan oleh orang lain. Apalagi diberi harapan lalu ditinggal begitu saja kan tidak enak hehe, pernah merasakan?

Segitu dulu dari aku, akhir kata aku mau mengingatkan self-esteem itu memang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal tetapi yang perlu kamu sadari bahwa yang hanya bisa kamu kendalikan adalah faktor internal yaitu dirimu sendiri. Banyak sekali faktor eksternal yang tidak bisa kamu kendalikan, maka jangan terlalu kamu pikirkan agar tidak membuang-buang energi positifmu.

Kalau kamu kesulitan meningkatkan self-esteem sehingga mengganggu kehidupanmu sehari-hari, kamu bisa mencoba konsultasi dengan psikolog. Satu Persen menyediakan layanan konseling one-on-one sehingga kamu bisa leluasa menceritakan masalahmu tanpa takut dihakimi. Kalau kamu ingin mengetahui kondisi kesehatan mentalmu belakangan ini, kamu bisa mencoba Tes Sehat Mental yang disediakan gratis oleh Satu Persen.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar “self esteem”, tonton video Satu Persen di bawah ini. Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Supaya kamu bisa mengetahui promo-promo menarik dari berbagai layanan yang ada di Satu Persen. Aku harap lewat membaca tulisan ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Thanks!

Referensi

https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2019/

https://www.nationalgeographic.com/magazine/2018/08/science-of-sleep/

Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Sumber gambar:

https://unsplash.com/photos/TzVN0xQhWaQ



Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.