Mengenal Psychological First Aid

Produktivitas
Rebecca Meliani Sembiring
9 Mar 2021

Halo, Perseners! Ketemu lagi bareng aku, Rebecca, Associate Writer Satu Persen.

“Apa kabarmu hari ini?”

Apakah kamu langsung otomatis ngejawab “Baik”? Yep, pertanyaan soal kabar mungkin sering banget kamu dengar, begitu juga jawaban template-nya, yaitu “Baik”.

Hal ini bagus sih, kamu secara nggak sadar udah ngelatih diri buat ngeliat hal positif dari segala hal yang kamu lewati. Namun, gimana kalo ternyata kamu sebenernya nggak baik-baik aja dan butuh pertolongan?

Hati-hati, jangan sampai optimisme kamu malah ngarah ke toxic positivity dan ngebuat kamu nggak bisa terbuka dan nyari pertolongan kalo lagi nggak baik-baik aja. Langkah kamu buat  ngelupain kesedihan justru bisa ngebawa damage yang lebih besar ke kondisi mentalmu, lho.

Baca juga: Toxic Positivity, Ketahui Bahaya dari Terlalu “Positif”

Ingat, rasa sedih, burnout, kesepian, dan segala rasa pahit lain itu juga bagian dari hidup yang wajar kita alami. Jadi, kamu nggak perlu menyangkal keberadaannya. Kamu nggak sendirian, hampir semua dari kita pasti pernah ngerasain hal yang sama.

“Terus, aku harus apa?”

Kamu bisa banget belajar soal psychological first aid atau minta pertolongan dari komunitasmu. Dengan mengenali kesehatan mental lebih lanjut, kamu nggak hanya punya ilmu buat persoalan mentalmu, tapi juga bisa ngasih bantuan untuk orang lain.

Menarik banget, kan? Yuk, simak soal pentingnya kesehatan mental dan psychological first aid dalam artikel ini!

Apa sih pentingnya psychological first aid buatku?

Mungkin kamu udah familiar dengan manfaat kesehatan mental, tapi masih asing banget dengan istilah psychological first aid. “Sebenernya, psychological first aid itu apa sih?”

Psychological first aid atau pertolongan pertama pada kesehatan mental adalah langkah awal buat ngebantu orang-orang yang sedang ngalamin masalah, terutama masalah yang mempengaruhi kesehatan mentalnya, dan ngebantu mereka terhubung dengan tenaga ahli.

Sebagai orang awam, tentu kita nggak bisa banyak bantu mengatasi rasa sedih, burnout, depresi, atau perasaan lainnya yang dimiliki orang lain. Bahkan, buat mengatasi rasa stres yang dirasakan diri sendiri pun susah. Namun, bukan berarti kamu nggak bisa bantu sama sekali, lho.

Coba juga: Tes Tingkat Keparahan Stres

Dengan ngehubungin orang-orang yang butuh bantuan kepada tenaga profesional, kamu bisa ngebantu mereka dapet titik terang dari persoalan yang mereka hadapi dan menjadi lebih baik.

Ditambah lagi, kesadaran soal pentingnya kesehatan mental di negara kita masih rendah. Nggak semua orang tahu harus ngapain kalau lagi ngerasa depresi, bahkan nggak banyak yang menyadari lho kalau hal yang mereka rasakan itu depresi dan butuh pertolongan ahli.

Makanya, psychological first aid jadi penting banget buat kamu dan komunitasmu biar bisa saling menguatkan. Hal ini jadi makin penting di masa-masa yang nggak menyenangkan seperti saat ini.

Apa aja sih bentuk psychological first aid itu?

psychological first aid
Photo by Charles Deluvio on Unsplash

Secara umum, psychological first aid terdiri atas tiga hal. Apa aja sih itu?

1. Menjaga agar rasa tertekan nggak memburuk, langkah awal psychological first aid

Kamu tentu pernah ngerasa ada hal yang nggak biasa dari orang terdekatmu. Misalnya, temanmu yang biasanya bersemangat, tiba-tiba jadi sering menyendiri. Saat itu terjadi, penting buat kamu untuk reach out dan tanya apakah ada hal yang salah dari dirinya.

Ketika seseorang ngalamin kesulitan, nggak semuanya lho punya kesadaran dan keberanian buat ngebuka diri dan cerita kepada orang lain. Jadi, ngambil inisiatif untuk bertanya duluan adalah hal penting dan nunjukin bahwa kamu peduli sama dia.

Baca juga: Bingung Mau Curhat ke Siapa?

Saat orang terdekatmu mulai membuka diri dan cerita soal kesulitan yang dialami, penting buat ngejaga agar dia nggak ngerasa semakin buruk. Membuka diri tentu nggak mudah, jadi penting untuk ngedengerin ceritanya dengan penuh perhatian.

Dengan jadi pendengar yang baik, dia akan ngerasa semakin lega karena punya support system yang bisa diandalkan. Nggak cuma itu, dengan cerita ke kamu, dia bisa mikirin ulang soal masalah yang dia alami dan nemuin solusi dari persoalannya itu.

Kamu nggak harus ngasih saran kok, tentu kamu nggak tahu soal kondisi yang dialami sebaik dia yang ngalamin sendiri. Jadi, saran terbaik tentu datang dari dirinya sendiri. Cukup jadi pendengar yang baik dan mendukung pilihan yang dia ambil kemudian.

psychological first aid

Kamu harus ngehindarin nih respons yang cenderung ngebanding-bandingin atau ngucilin hal yang lagi dia alami.

“Ah, kesibukkan kamu nggak ada apa-apanya dibanding aku”

“Aku juga sibuk kok, nggak kamu doang”

dan sebagainya. Hal ini justru berpotensi ngebuat temen kamu jadi ngerasa makin buruk dan tertekan karena merasa guilty dengan hal yang dia rasakan.

Lagipula, kita nggak bisa ngeliat sesuatu yang terjadi dalam hidup orang lain sepenuhnya dari sudut pandang kita, bukan?

2. Mengurangi rasa tertekan yang dirasakan, langkah lanjutan psychological first aid

Tentu setelah bercerita ke kamu, orang terdekatmu jadi ngerasa makin tenang dan rileks. Setelah itu, kamu bisa follow up dan tanya keadaannya pada hari-hari selanjutnya. Hal ini ngebuat dia semakin positif karena dapat ngerasain support dari kamu.

Setelah itu, kamu bisa ngebantu dia merasa semakin rileks, salah satunya dengan ngelakuin hobi atau hal positif lain yang dia sukai. Saat ngalamin kesulitan, nggak jarang seseorang kehilangan mood buat ngelakuin apapun, bahkan terjerumus ke hal yang buruk, misalnya alkohol.

Baca juga: Cara Lepas dari Adiksi

Padahal, nemuin jalan keluar dan solusi itu butuh pikiran yang jernih dan kondisi yang rileks. Kamu bisa ngebantu dia buat ngerasain itu dengan ngajak dia berolahraga atau ngelakuin hal lain yang dia senangi. Jangan lupa juga buat mastiin dia tidur cukup dan makan makanan bergizi dengan teratur.

Inget, bahkan dalam proses ini, kamu hanya perlu ngedampingin dia buat nemuin titik terang dari kondisinya sendiri dengan kondisi fisik dan mental yang prima. Ternyata, mendampingi seseorang dalam masa sulit itu bermakna banget ya?

psychological first aid

3. Memberi akses kepada tenaga ahli jika diperlukan, langkah akhir psychological first aid

Kadang, persoalan dan kesulitan yang dialami rasanya terlalu sulit untuk diselesaikan sendirian. Saat ini terjadi, kamu bisa ngebantu menghubungkan temanmu dengan tenaga ahli yang bisa memberikan bantuan maksimal untuk dia.

Buat banyak orang yang sedang mengalami kesulitan, opsi ngehubungin tenaga ahli mungkin nggak banyak terpikirkan. Hal ini didorong karena stigma yang kurang baik bagi orang-orang yang pergi ke psikolog.

Sayangnya, masih banyak orang yang nganggep konsultasi psikologi ke psikolog atau psikiater itu menandakan kalau mereka gila atau nggak normal. Mereka ngerasa malu atau nggak ngerasa perlu untuk konsultasi kepada ahli.

Baca juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

Padahal, sama aja seperti pergi ke dokter kalau lagi sakit demam, ketika kita ngerasa nggak bisa produktif karena selalu ngerasa tertekan atau sedih setiap hari, kita perlu ngehubungin tenaga ahli.

Toh, demam dan rasa tertekan juga sama-sama nggak bisa ngebuat kita produktif, bukan? Bahkan, rasa tertekan dan sedih yang berkepanjangan juga bisa ngebuat fisik kita jadi ikut sakit, misalnya nyeri di dada atau kepala yang pusing.  

Wah, semuanya saling berhubungan ya.Ternyata, penting banget ya psychological first aid itu. Namun, nggak semudah apa yang tertulis di artikel ini, praktiknya di kehidupan nyata mungkin lebih sulit buat dilakuin.

Nah, kalau kamu merasa butuh konsultasi ke psikolog, jangan ragu ya. Kamu juga bisa nih mencoba layanan konseling dan konsultasi dengan psikolog Satu Persen.

Kamu juga butuh pelatihan khusus dari profesional supaya bisa ngasih psychological first aid yang baik buat diri sendiri dan orang terdekatmu yang membutuhkan. Aku saranin, buat kamu yang mau belajar lebih lanjut, bisa banget untuk kolaborasi dengan Satu Persen.

Khususnya soal psychological first aid, kamu bisa dapetin basic mental health training yang berguna buat kamu dan komunitasmu. Saat ini, masih jarang banget platform terpercaya yang ngadain pelatihan ini, jadi jangan lupa ikut kolaborasinya kalau minat.

Semoga artikel ini bisa ngebantu kamu belajar jadi lebih baik, setidaknya Satu Persen setiap harinya, menuju hidup seutuhnya. See you!

satu-persen-kolaborasi-5

Referensi

Everly, G. (2018, October 09). Psychological first aid. Retrieved February 19, 2021, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/when-disaster-strikes-inside-disaster-psychology/201810/psychological-first-aid

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.