Balik Tes MBTI: Kenali Jejak Carl Jung, Sang Pencetus Tes Kepribadian MBTI

Sela Marlina
19 Sep 2025

Key Takeaways

  • MBTI berakar dari teori Jung. Tes kepribadian populer ini bukanlah ciptaan orisinal, melainkan adaptasi praktis dari teori Tipe Psikologis (Psychological Types) oleh psikiater legendaris, Carl Gustav Jung.
  • Konsep utamanya diadaptasi. Ide-ide kunci Jung seperti Introversion-Extraversion dan empat fungsi kognitif (Sensing, Intuition, Thinking, Feeling) menjadi tulang punggung dari 16 tipe kepribadian MBTI.
  • MBTI adalah penyederhanaan. Isabel Myers dan Katharine Briggs menyederhanakan teori Jung yang kompleks menjadi format dikotomi (pilihan A vs. B) yang lebih mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat awam.
  • Ada perbedaan mendasar. Jung melihat tipe kepribadian sebagai sesuatu yang dinamis dan berfokus pada pengembangan diri seumur hidup, sedangkan MBTI lebih fokus pada identifikasi preferensi yang cenderung menetap.

Lo pasti udah nggak asing lagi kan sama istilah INFJ, ESTP, atau ENFP? Empat huruf yang sering seliweran di bio media sosial ini seolah jadi cara cepat buat ‘kenalan’ sama diri sendiri. Tapi, pernah kepikiran nggak, siapa sih otak di balik semua ini? Jawabannya bukan Myers atau Briggs, melainkan seorang pemikir jenius dari Swiss bernama Carl Jung. Di Satu Persen, kami percaya memahami berbagai dinamika kehidupan, termasuk akar dari sebuah ilmu, adalah kunci untuk bisa bertumbuh. Kalau lo penasaran sama berbagai tipe kepribadian dan gimana itu ngaruh ke cara lo menghadapi masalah, cek kumpulan artikel kami seputar MBTI dan tes kepribadian lainnya di sini.

PK-GRATIS-3

Siapa Sih Carl Jung? Kenalan Sama Bapak Psikologi Analitis

Sebelum kita ngomongin MBTI, kita wajib kenalan dulu sama ‘kakek’-nya, yaitu Carl Gustav Jung (1875-1961). Jung ini bukan orang sembarangan, dia adalah seorang psikiater dan psikoanalis yang awalnya merupakan murid dan kolega terdekat dari Sigmund Freud, bapak psikoanalisis. Namun, mereka akhirnya ‘putus’ karena perbedaan pandangan fundamental tentang psikologi manusia.

Kalau Freud fokus banget sama masa lalu dan dorongan seksual, Jung punya pandangan yang lebih luas dan spiritual. Dia lebih tertarik sama dunia batin, mimpi, simbol, dan bagaimana manusia mencari makna dalam hidup. Dia adalah pencetus konsep-konsep keren seperti collective unconscious (alam bawah sadar kolektif), archetype (pola dasar universal), persona (topeng sosial kita), dan tentu saja, psychological types—teori yang jadi cikal bakal MBTI. Bagi Jung, tujuan hidup adalah individuation, yaitu proses menjadi diri seutuhnya dengan mengintegrasikan semua bagian dari kepribadian kita, baik yang terang maupun yang gelap.

Dari Teori Rumit ke 4 Huruf Simpel: Ide Jung yang 'Diadopsi' MBTI

Isabel Myers dan ibunya, Katharine Briggs, sangat terinspirasi oleh buku Jung yang berjudul Psychological Types. Mereka melihat potensi besar untuk membuat ide-ide Jung yang mendalam ini jadi alat praktis yang bisa digunakan semua orang. Mereka pun ‘menerjemahkan’ konsep-konsep Jung menjadi MBTI. Inilah ide-ide utama yang diadopsi:

Sikap Energi: Extraversion (E) vs. Introversion (I)

Ini adalah konsep Jung yang paling terkenal. Menurutnya, setiap orang punya dua sikap ini, tapi cenderung lebih condong ke salah satu. Extraversion adalah orientasi energi psikis ke dunia luar—fokus pada orang, objek, dan tindakan. Sebaliknya, Introversion adalah orientasi energi ke dunia dalam—fokus pada ide, refleksi, dan pemikiran. MBTI mengambil konsep ini secara langsung sebagai pilar pertamanya.

Fungsi Pengumpul Informasi: Sensing (S) vs. Intuition (N)

Jung menyebut ini sebagai ‘fungsi irasional’ karena bekerja secara spontan untuk menerima informasi. Tipe Sensing memproses dunia melalui panca indera—fokus pada fakta konkret, detail, dan apa yang nyata saat ini. Sementara itu, tipe Intuition melihat dunia melalui pola, kemungkinan, dan makna tersembunyi di balik fakta. Mereka lebih tertarik pada gambaran besar dan masa depan.

Fungsi Pengambil Keputusan: Thinking (T) vs. Feeling (F)

Ini adalah ‘fungsi rasional’ Jung, yaitu cara kita mengambil kesimpulan dari informasi yang kita dapat. Tipe Thinking menggunakan logika, analisis objektif, dan prinsip impersonal untuk memutuskan sesuatu. Sebaliknya, tipe Feeling menggunakan nilai-nilai personal, empati, dan dampak suatu keputusan terhadap harmoni sosial.

Satu hal penting yang ditambahkan oleh Myers-Briggs adalah dikotomi keempat, Judging (J) vs. Perceiving (P). Ini nggak ada secara eksplisit di teori Jung. Mereka menambahkannya untuk menentukan fungsi mana (S/N atau T/F) yang lebih dominan digunakan seseorang di dunia luar. Inilah yang membuat teori Jung yang dinamis menjadi 16 tipe kepribadian yang lebih statis.

Satu Persen adalah media edukasi life skills dan psikologi kehidupan yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Kami ngebahas soal pemahaman diri, hubungan sosial, produktivitas, karir, hingga makna hidup. Misi kami adalah membawamu berkembang mencapai kehidupan yang kamu layak dapatkan, setidaknya satu persen setiap harinya.

Ngomongin soal Jung, nggak lengkap rasanya kalau nggak bahas konsep shadow self, sisi gelap dari kepribadian kita yang sering nggak kita sadari. Penasaran gimana cara ngenalin dan berdamai dengannya? Baca ulasan lengkapnya di sini.

PK-BERBAYAR-3

MBTI vs. Teori Jung: Mana yang Lebih 'Gue Banget'?

Jadi, apa bedanya MBTI sama teori asli Jung? Anggap aja begini: Teori Jung itu novel filosofis yang tebal dan kaya makna, sementara MBTI adalah rangkuman poin-poin pentingnya dalam bentuk bullet points yang praktis.

  • Kedalaman vs. Aksesibilitas: Teori Jung jauh lebih kompleks dan dinamis. Dia percaya bahwa kita semua memiliki semua fungsi (S, N, T, F), tapi salah satunya lebih dominan. Tujuannya adalah mengembangkan fungsi-fungsi yang lebih lemah seiring berjalannya waktu. Di sisi lain, MBTI menyederhanakannya menjadi pilihan biner (lo lebih S atau N), yang membuatnya lebih mudah diakses tapi kehilangan beberapa nuansa.
  • Proses vs. Hasil: Bagi Jung, tipe kepribadian adalah titik awal dari sebuah perjalanan panjang bernama individuation. MBTI, di sisi lain, lebih fokus untuk memberikan ‘label’ atau hasil akhir yang mendeskripsikan preferensi lo saat ini. Sederhananya, Jung ngasih lo peta dan kompas buat petualangan seumur hidup, sementara MBTI ngasih lo foto postcard dari lokasi lo sekarang.

Keduanya punya nilai masing-masing. MBTI adalah gerbang pembuka yang luar biasa untuk kesadaran diri. Tapi kalau lo mau menyelam lebih dalam ke samudra psikologi diri lo, karya-karya Carl Jung adalah harta karun yang menanti untuk dijelajahi.

Kesimpulan

Mengetahui bahwa MBTI adalah ‘cucu’ intelektual dari Carl Jung memberikan kita perspektif baru. Tes ini bukan sekadar kuis kepribadian iseng, melainkan sebuah jembatan yang menghubungkan kita dengan salah satu pemikiran psikologis terdalam di abad ke-20. MBTI membantu kita menamai dan memahami preferensi kita dengan cara yang simpel. Namun, jangan berhenti di situ. Anggaplah empat huruf itu sebagai undangan untuk memulai perjalanan yang lebih dalam, sebuah eksplorasi diri seutuhnya seperti yang diimpikan oleh Jung. Ingat, perjalanan jadi lebih baik itu maraton, bukan sprint. Teruslah berproses untuk jadi lebih baik, setidaknya satu persen setiap hari, sesuai filosofi Satu Persen.

Kalau lo mau analisis yang lebih mendalam dan panduan langkah demi langkah dari psikolog profesional, kami sangat merekomendasikan Psikotes Premium Satu Persen di sini.Ini adalah investasi terbaik untuk kesehatan mental dan masa depan lo.

PK-BARU-1

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Jadi, apakah Carl Jung yang menciptakan tes MBTI?

Bukan. Carl Jung menciptakan teori Tipe Psikologis yang menjadi dasar MBTI, tapi tesnya sendiri dikembangkan oleh Isabel Myers dan Katharine Briggs.

2. Apa perbedaan paling mendasar antara teori Jung dan MBTI?

Teori Jung bersifat dinamis dan fokus pada pengembangan fungsi kepribadian yang lemah seumur hidup. MBTI lebih bersifat deskriptif, menyederhanakan konsep Jung ke dalam 16 tipe yang cenderung statis.

3. Siapa itu Carl Jung secara singkat?

Carl Jung adalah seorang psikiater dan psikoanalis dari Swiss, pendiri psikologi analitis. Ia terkenal dengan konsep-konsep seperti collective unconscious, archetype, dan tipe kepribadian.

4. Apa yang akan saya dapatkan dari Psikotes Premium Satu Persen?

Lo akan mendapatkan laporan hasil tes yang sangat detail, analisis mendalam dari berbagai aspek kepribadian atau masalah yang lo hadapi, serta rekomendasi praktis yang bisa langsung diterapkan.

5. Apakah hasil psikotes di Satu Persen dijamin akurat?

Tes kami dirancang dan divalidasi oleh tim psikolog profesional untuk memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan sebagai alat bantu pemahaman diri.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.