Key Takeaways
- MBTI dibuat berdasarkan teori psikologi Carl Gustav Jung.
- Katherine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers mengembangkan tes MBTI di Amerika sekitar tahun 1940-an.
- Awalnya, MBTI digunakan untuk membantu perempuan menemukan pekerjaan yang sesuai selama Perang Dunia II.
- Seiring waktu, MBTI berkembang dan banyak dipakai di bidang pendidikan, karier, dan pengembangan diri.
- Meski populer, MBTI juga punya kritik; hasilnya perlu dipakai dengan bijak, bukan sebagai label permanen.
Kalau kamu pernah ikut tes MBTI dan kepo “Aku tuh ENTP, cocoknya sama siapa ya?” atau “Kenapa aku Introvert ya?”, pernah gak sih kepikiran dari mana sebenernya tes MBTI ini datang? Kok bisa ada tes yang katanya bisa “baca” kepribadian kita?
Nah, biar gak sekadar ikut-ikutan, yuk kita kenalan sama sejarah tes MBTI. Ceritanya menarik banget, mulai dari teori psikologi klasik sampai akhirnya jadi tes populer yang sekarang dipakai jutaan orang di seluruh dunia.
Semua berawal dari seorang psikiater terkenal, Carl Gustav Jung. Di tahun 1920-an, Jung menulis buku Psychological Types yang ngejelasin gimana manusia itu punya kecenderungan berpikir dan berperilaku berbeda-beda. Teori inilah yang jadi pondasi MBTI.
Beberapa tahun kemudian, seorang ibu rumah tangga bernama Katherine Cook Briggs dan anaknya, Isabel Briggs Myers, tertarik banget sama teori Jung. Mereka mikir, kalau teori ini bisa dibikin jadi tes, orang-orang bisa lebih gampang memahami dirinya. Dari situ lahirlah MBTI di tahun 1940-an.
Awalnya, tes ini dipakai buat bantu perempuan Amerika mencari pekerjaan yang sesuai selama Perang Dunia II, karena banyak laki-laki yang berangkat perang. Tapi setelah itu, MBTI makin berkembang, dipakai di kampus, perusahaan, bahkan jadi alat refleksi diri yang populer banget sampai sekarang.
Kalau kamu kepo sama sejarahnya, artikel ini bakal ngebahas gimana MBTI lahir, berkembang, sampai akhirnya jadi tes psikologi paling terkenal di dunia. Dan kalau kamu pengen nyobain versi MBTI yang lebih akurat, kamu bisa langsung coba psikotes di Satu Persen.
Awal Mula: Teori Carl Gustav Jung (1921)
Ceritanya dimulai sama Carl Gustav Jung, seorang psikiater asal Swiss yang nulis buku Psychological Types di tahun 1921. Jung ngenalin konsep bahwa manusia punya cara berbeda dalam:
- Dapet energi → Introvert (I) vs Extravert (E).
- Nyerap informasi → Sensing (S) vs Intuition (N).
- Bikin keputusan → Thinking (T) vs Feeling (F).
Menurut Jung, kombinasi dari preferensi ini ngebentuk cara orang berpikir dan berinteraksi. Tapi waktu itu Jung cuma bikin teori, belum ada “tes siap pakai” kayak yang kita kenal sekarang.
Dari Teori ke Tes: Katharine Briggs & Isabel Briggs Myers
1. Katharine Briggs Tertarik dengan Teori Jung
Katharine Cook Briggs, seorang penulis dan ibu rumah tangga di Amerika, sangat tertarik dengan ide Jung. Dia merasa kalau teori ini bisa dipakai buat lebih ngerti manusia, bukan cuma buat psikolog.
2. Isabel Briggs Myers yang Ngejalanin
Anaknya, Isabel Briggs Myers, yang akhirnya serius ngembangin teori ini jadi instrumen tes praktis. Di tahun 1940-an, Isabel bikin Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) pertama.
3. Konteks Perang Dunia II
Waktu itu lagi Perang Dunia II. Isabel bikin tes MBTI buat bantu orang Amerika (khususnya perempuan) cari pekerjaan yang paling cocok dengan kepribadiannya. Jadi, tes ini awalnya praktis banget: biar orang bisa “match” sama kerjaan yang sesuai.
Perkembangan MBTI dari 1950-an sampai Sekarang
1. Dikembangkan Lebih Serius
Di tahun 1950–1970-an, MBTI mulai dipakai di bidang pendidikan dan karir. Isabel juga terus memperbaiki instrumen tes biar makin akurat.
2. MBTI Jadi Populer di Dunia Kerja
Banyak perusahaan mulai pake MBTI buat rekrutmen, pelatihan karyawan, sampai team building. Kenapa? Karena tes ini gampang dimengerti dan bisa bikin orang lebih paham cara kerja tim.
3. Era Modern: MBTI Jadi Trend di Internet
Di era digital, MBTI jadi makin booming. Banyak website gratis yang nyediain tes MBTI, bahkan jadi bahan konten di TikTok, Instagram, dan Twitter. Anak muda pakai MBTI bukan cuma buat karir, tapi juga buat self-love, hubungan, bahkan cari pasangan.
Pro dan Kontra MBTI
Kelebihan MBTI
- Mudah dipahami, bahkan buat orang awam.
- Bisa bantu orang kenal diri dan potensi diri.
- Berguna buat komunikasi, hubungan, dan kerja tim.
Kekurangan MBTI
- Banyak psikolog bilang MBTI kurang reliabel (hasil bisa berubah-ubah).
- Kadang terlalu “menyederhanakan” kepribadian manusia.
- Nggak semua perusahaan atau profesional psikologi menganggap MBTI ilmiah.
Jadi, walaupun populer, MBTI tetap perlu dipakai dengan bijak. Anggap aja sebagai alat refleksi diri, bukan label mati-matian.
Kesimpulan
Sejarah MBTI nunjukin kalau tes ini bukan sekadar tren, tapi punya akar panjang dari teori psikologi Jung sampai inovasi Briggs-Myers di era Perang Dunia II. Dari yang awalnya buat nyari kerja, sekarang MBTI udah jadi bagian dari budaya pop yang dekat sama anak muda.
Kalau lo penasaran mau tahu lebih dalam tentang tipe kepribadian lo, langkah pertama bisa dimulai dari psikotes Satu Persen. Dengan begitu, lo nggak cuma tahu “label” MBTI, tapi juga dapat pemahaman mendalam buat pengembangan diri lo.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. MBTI siapa yang bikin?
Carl Jung bikin teorinya, tapi Katharine Briggs dan Isabel Briggs Myers yang bikin tesnya.
2. Kenapa MBTI awalnya dibuat?
Awalnya buat bantu orang Amerika, terutama perempuan, cari kerja yang cocok pas Perang Dunia II.
3. Apakah MBTI ilmiah?
Sebagian psikolog kritik MBTI karena kurang reliabel, tapi banyak juga yang pakai buat praktis sehari-hari.
4. Kenapa MBTI bisa populer di kalangan anak muda?
Karena simpel, relatable, dan gampang dipakai buat kenal diri sendiri atau ngobrol sama orang lain.
5. Apakah hasil MBTI bisa berubah?
Bisa. Kepribadian lo bisa berkembang seiring pengalaman dan lingkungan.