Key Takeaways
- Tes MBTI bukan diciptakan oleh Carl Jung. Ia adalah pengembangan dari teori tipe psikologis Jung oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers.
- Motivasi utama pembuatan tes ini muncul saat Perang Dunia II, yaitu untuk membantu para perempuan yang baru masuk dunia kerja menemukan pekerjaan yang paling pas dengan kepribadian mereka.
- Katharine dan Isabel bukanlah psikolog profesional, melainkan peneliti yang sangat bersemangat. Latar belakang non-akademis ini menjadi salah satu sumber kritik terhadap MBTI.
- Popularitas MBTI meroket bukan dari dunia akademis, melainkan dari dunia bisnis, konsultasi, dan pengembangan diri karena bahasanya yang mudah dipahami dan positif.
Lo pasti udah nggak asing lagi sama empat huruf sakti macam INFP, ESTJ, atau ENTP. Entah itu di bio media sosial, obrolan bareng temen, atau bahkan di proses rekrutmen kerja. MBTI udah jadi bagian dari budaya populer. Tapi, lo pernah kepikiran nggak, sih, dari mana asalnya tes ini? Siapa yang menciptakannya dan kenapa? Jawabannya ternyata lebih menarik dari yang lo bayangin, melibatkan seorang psikiater legendaris, duo ibu dan anak yang super kepo, dan bahkan momen genting dalam sejarah dunia. Di Satu Persen, kami percaya memahami berbagai dinamika kehidupan, termasuk asal-usul sebuah ide, adalah kunci untuk bisa bertumbuh. Sebelum kita time travel ke masa lalu, mungkin lo mau coba dulu rasanya ikut tes kepribadian biar makin relate sama ceritanya. Coba deh ikutan Tes Psikologi Gratis dari Satu Persen dengan klik banner di bawah ini. Tes ini bisa bantu lo dapet gambaran awal.
Semua Berawal dari Seorang Psikiater Swiss dan Calon Menantu
Kisah kita mulai di awal abad ke-20, jauh sebelum ada internet dan tes kepribadian online. Ada seorang psikiater dan psikoanalis hebat dari Swiss bernama Carl Jung. Pada tahun 1921, Jung menerbitkan sebuah buku berjudul Psychological Types. Di buku itu, ia memperkenalkan gagasan revolusioner bahwa perilaku manusia yang kelihatannya acak sebenarnya bisa diprediksi dan diurutkan. Ia mengusulkan adanya preferensi alami dalam diri manusia, seperti Introversion vs. Extraversion, dan empat fungsi psikologis dasar: Sensing, Intuition, Thinking, dan Feeling. Penting buat dicatat: Jung menciptakan teorinya, bukan tesnya.
Di belahan dunia lain, di Amerika Serikat, ada seorang ibu rumah tangga sekaligus peneliti otodidak yang brilian bernama Katharine Cook Briggs. Katharine terobsesi dengan perbedaan kepribadian manusia. Obsesinya ini makin menjadi-jadi saat putrinya, Isabel, membawa pulang calon suaminya. Katharine merasa kepribadian calon menantunya ini sangat berbeda dari siapa pun di keluarganya. Ia pun mulai mengembangkan sistemnya sendiri untuk mengkategorikan orang. Sampai akhirnya, pada tahun 1923, buku Jung diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Saat membacanya, Katharine merasa menemukan kepingan puzzle yang hilang. Ia merasa teori Jung adalah kerangka kerja sempurna yang selama ini ia cari.
Gimana Perang Dunia II Melahirkan Tes MBTI?
Katharine mungkin puas dengan teori Jung, tapi putrinya, Isabel Briggs Myers, melihat potensi yang lebih besar. Isabel, yang punya latar belakang pendidikan ilmu politik, adalah seorang pemikir yang sangat praktis.
Cerita berlanjut ke era 1940-an, saat Perang Dunia II berkecamuk. Jutaan pria Amerika dikirim untuk berperang, meninggalkan kekosongan besar di pabrik dan industri. Untuk pertama kalinya, jutaan perempuan masuk ke dunia kerja untuk mengisi posisi-posisi tersebut. Isabel melihat ada masalah: banyak dari perempuan ini merasa tidak bahagia atau tidak efisien di pekerjaan mereka. Muncul banyak konflik dan gesekan.
Di sinilah Isabel melihat sebuah misi. Ia berpikir, "Gimana kalau ada alat yang bisa bantu orang memahami kepribadian mereka, supaya mereka bisa ditempatkan di pekerjaan yang paling cocok dan bikin mereka bahagia?" Dengan tujuan mulia ini, Isabel, dibantu oleh ibunya, mulai merancang serangkaian pertanyaan pilihan ganda berdasarkan teori Jung. Mereka ingin mengubah teori Jung yang kompleks menjadi alat yang sederhana, praktis, dan bisa digunakan oleh semua orang. Selama dua dekade berikutnya, mereka menguji dan menyempurnakan kuesioner ini kepada teman, keluarga, dan siapa pun yang mereka temui. Lahirlah Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Satu Persen adalah media edukasi life skills dan psikologi kehidupan yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Kami ngebahas soal pemahaman diri, hubungan sosial, produktivitas, karir, hingga makna hidup. Misi kami adalah membawamu berkembang mencapai kehidupan yang kamu layak dapatkan, setidaknya satu persen setiap harinya.
Misi buat saling memahami ini relate banget sama apa yang kami percaya. Di Komunitas Satu Persen, lo bisa kenalan sama temen baru, ikut event seru, dan dapet banyak insight buat #HidupSeutuhnya. Link satu.bio/open-ksp.
Dari Proyek Rumahan Jadi Fenomena Global
Lo mungkin mikir tes ini langsung booming. Kenyataannya, nggak sama sekali. Dunia psikologi akademis saat itu cukup skeptis. Salah satu kritik utamanya adalah karena baik Katharine maupun Isabel tidak punya latar belakang pendidikan formal di bidang psikologi. Validitas dan reliabilitas tes mereka sering dipertanyakan jika dibandingkan dengan alat ukur lain seperti Big Five Personality Traits.
Namun, MBTI menemukan jalannya sendiri. Popularitasnya justru meroket di luar menara gading akademis. Mulai dari tahun 1960-an dan seterusnya, MBTI mulai digunakan oleh konsultan, perusahaan, lembaga pemerintah, dan universitas untuk pelatihan tim, pengembangan kepemimpinan, dan konseling karir.
Kenapa bisa begitu populer? Karena MBTI punya beberapa keunggulan:
- Mudah Dipahami: Konsep 16 tipe kepribadian itu intuitif dan gampang diingat.
- Bahasa yang Positif: MBTI tidak melabeli sifat sebagai "baik" atau "buruk". Setiap tipe punya kekuatan dan potensi kelemahannya sendiri.
- Memberi Bahasa: MBTI memberikan kita kosakata untuk membicarakan hal-hal yang sebelumnya sulit dijelaskan tentang diri kita dan orang lain.
Dengan munculnya internet, popularitas MBTI meledak hingga menjadi fenomena global seperti yang kita kenal sekarang.
Kesimpulan
Jadi, di balik empat huruf yang sering kita lihat, ada sebuah cerita panjang tentang rasa ingin tahu, semangat seorang ibu dan anak, serta sebuah misi untuk membantu orang lain menemukan tempatnya di dunia. MBTI mungkin bukan alat ukur psikometrik yang paling sempurna di mata para ilmuwan, tapi perjalanannya dari teori Jung yang rumit hingga menjadi proyek rumahan yang didasari empati telah memberikannya tempat spesial di hati banyak orang. Ia berhasil menjadi jembatan bagi jutaan orang untuk memulai perjalanan paling penting: perjalanan mengenal diri sendiri. Ingat, perjalanan jadi lebih baik itu maraton, bukan sprint. Teruslah berproses untuk jadi lebih baik, setidaknya satu persen setiap hari, sesuai filosofosi Satu Persen.
Penasaran sama tipe kepribadian lo dan gimana itu ngaruh ke cara lo menghadapi masalah? Cek tes Psikologi Premium di Satu Persen untuk lo bisa mengenali diri kalian lebih dalam lagi. Siapa tahu lo dapat pencerahan baru!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Jadi, Carl Jung bukan yang bikin tes MBTI?
Benar. Carl Jung adalah pencipta teorinya tentang tipe psikologis. Tes MBTI sendiri dikembangkan oleh Katharine Briggs dan Isabel Myers berdasarkan teori tersebut.
2. Kenapa MBTI sering dikritik di dunia psikologi?
Kritik utamanya berpusat pada validitas dan reliabilitasnya yang dianggap kurang seketat model lain (seperti Big Five), serta fakta bahwa para penciptanya tidak memiliki pendidikan formal di bidang psikologi.
3. Kalau nggak 100% ilmiah, kenapa masih banyak banget yang pakai?
MBTI populer karena menyediakan kerangka yang mudah dipahami, positif, dan praktis untuk refleksi diri, pengembangan personal, dan memfasilitasi komunikasi dalam tim di lingkungan kerja.
4. Tes Psikologi Gratis di Satu Persen itu tes MBTI juga?
Tes Psikologi Gratis kami dirancang untuk memberikan gambaran umum tentang berbagai aspek kepribadianmu, tidak terbatas pada satu kerangka saja, untuk membantumu mengenali kekuatan dan area pengembangan diri.
5. Apa bedanya hasil tes di Satu Persen dengan tes MBTI online lainnya?
Psikotes kami, terutama yang Premium, dirancang dan dapat diinterpretasikan dengan bantuan psikolog profesional. Ini memberikan hasil yang lebih mendalam, kontekstual, dan actionable untuk pertumbuhan pribadimu, bukan sekadar label.