Mengenal Apa Itu MBTI?

Sheila Gilang Ramadhan
2 Sep 2025

Key Takeaways

  • MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) adalah salah satu tes kepribadian paling populer di dunia.
  • Tes ini membantu kamu memahami cara berpikir, bekerja, berkomunikasi, dan mengambil keputusan.
  • Hasil MBTI bukan label mati, tapi bisa jadi panduan untuk pengembangan diri dan karier.
  • Banyak perusahaan dan institusi pendidikan menggunakan psikotes seperti MBTI sebagai dasar seleksi maupun pengembangan karyawan/mahasiswa.
  • Mengenal MBTI bisa jadi langkah awal buat kamu yang lagi bingung menentukan jurusan, pekerjaan, atau arah hidup.

Pernah gak sih kamu ngerasa bingung sama diri sendiri? Kayak, kenapa kamu lebih nyaman kerja sendirian daripada bareng-bareng, atau kenapa kamu gampang banget mikirin perasaan orang lain sebelum ambil keputusan. Jawaban dari kebiasaan-kebiasaan itu sebenarnya bisa ditelusuri lewat personality type kamu.

Salah satu tes kepribadian yang paling sering dipakai buat hal ini adalah MBTI alias Myers-Briggs Type Indicator. Tes ini pertama kali dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, berdasarkan teori psikologi Carl Jung. Tujuannya simpel: bikin kita lebih paham sama diri sendiri, biar pilihan hidup yang kita ambil bisa lebih tepat.

Kalau kamu masih SMA, kuliah, atau baru lulus, mungkin sering banget muncul pertanyaan kayak:

“Aku cocoknya masuk jurusan apa?”

“Kerjaan apa ya yang bakal bikin aku betah?”

“Kenapa aku selalu salah pilih lingkungan?”

Nah, MBTI bisa jadi pintu masuk untuk nemuin jawabannya. Misalnya, kalau hasilmu lebih condong ke Introvert (I), bisa jadi kamu lebih nyaman kerja di tempat yang tenang, bukan di ruang yang rame dan penuh interaksi. Atau kalau kamu punya kecenderungan Feeling (F), kamu mungkin lebih cocok di bidang yang berhubungan sama empati, seperti konseling, pelayanan publik, atau bahkan desain kreatif yang fokus pada user experience.

Yang perlu digarisbawahi, MBTI bukan ramalan kayak zodiak. Tes ini punya dasar psikologi yang jelas, dan sampai sekarang masih dipakai di banyak perusahaan besar buat rekrutmen maupun pengembangan karyawan. Jadi kalau kamu ambil psikotes, hasilnya bukan cuma buat seru-seruan, tapi juga bisa jadi bekal buat bikin keputusan penting di hidupmu.

Bahkan, di Satu Persen, psikotes ini udah jadi produk utama buat bantu orang-orang mengenal diri. Habis tahu hasilnya, kamu bisa lanjut ke mentoring, webinar, atau kelas online buat lebih dalam lagi memahami kepribadianmu dan gimana cara ngembanginnya.

So, sebelum kita bahas kenapa psikotes penting banget dan gimana cara pakainya buat pengembangan diri maupun karier, coba kamu bayangin: gimana jadinya kalau kamu bisa ambil keputusan hidup dengan dasar yang lebih jelas, bukan cuma feeling atau ikut-ikutan. Itu kan lebih tenang, ya?

Kenapa Psikotes Penting?

Kalau dipikir-pikir, banyak banget keputusan hidup yang harus kita ambil di usia 17–30 tahun: milih jurusan kuliah, cari kerja pertama, atau nentuin mau lanjut S2 atau enggak. Masalahnya, sering kali kita masih belum terlalu kenal sama diri sendiri. Akhirnya, pilihan yang kita ambil bisa berujung salah arah, bikin stress, atau bahkan burnout.

Di sinilah psikotes, termasuk MBTI, jadi penting. Psikotes bisa kasih kamu “peta” buat memahami siapa diri kamu sebenarnya. Gampangnya gini: kalau kamu mau traveling ke kota baru, pasti butuh Google Maps kan? Nah, psikotes itu kayak Google Maps buat hidupmu. Dia ngasih gambaran soal kepribadian, cara berpikir, sampai preferensi kerja, supaya kamu gak asal jalan.

Contohnya, ada orang yang tipe Thinking (T), mereka biasanya lebih logis, analitis, dan suka keputusan yang berdasarkan data. Kalau orang kayak gini masuk ke jurusan atau kerjaan yang penuh drama interpersonal, bisa jadi mereka gampang capek. Sebaliknya, orang dengan kecenderungan Feeling (F) yang empatik malah bisa berkembang banget di lingkungan kayak gitu. Jadi, ngerti kepribadian lewat psikotes bisa bantu kamu menghindari salah langkah sejak awal.

Selain buat diri sendiri, psikotes juga penting buat hubungan sama orang lain. Misalnya, kalau kamu tahu pasangan atau temanmu tipe Introvert, kamu jadi bisa lebih peka buat kasih mereka ruang ketika lagi capek. Ini bikin komunikasi dan relasi lebih sehat.

Cara Menggunakan Psikotes Buat Pengembangan Diri & Karier

Oke, sekarang kita tahu kenapa psikotes itu penting. Pertanyaannya: gimana cara make hasil tes kayak MBTI biar bener-bener kepake di hidup kita?

Kenali Pola Kerja dan Belajar

Kalau hasilmu Judging (J), mungkin kamu suka hal yang terstruktur, pakai to-do list, dan lebih nyaman dengan jadwal. Sebaliknya, tipe Perceiving (P) biasanya lebih fleksibel dan suka improvisasi. Dari sini kamu bisa atur gaya belajar atau kerja sesuai tipe kamu.

Pertimbangkan Pilihan Karier

Misalnya, tipe ENFP yang kreatif biasanya cocok di bidang komunikasi, iklan, atau dunia kreatif. Sementara ISTJ yang detail-oriented bisa lebih cocok di akuntansi, hukum, atau manajemen proyek. Hasil psikotes bisa jadi referensi awal buat nyari karier yang lebih sesuai.

Bangun Relasi yang Sehat

Paham MBTI bikin kamu bisa lebih ngerti kenapa orang lain beda dari kamu. Jadi kalau ada konflik, kamu bisa lebih sabar dan lihat dari perspektif mereka. Ini berguna banget kalau nanti kamu kerja di tim.

Ikut Mentoring atau Kelas Pengembangan Diri

Hasil psikotes cuma awal. Supaya lebih maksimal, kamu bisa diskusiin hasilmu bareng mentor atau ikut webinar. Misalnya di Life Skills x Satu Persen, kamu bisa gabung ke mentoring atau kelas online yang ngebahas gimana kepribadianmu bisa jadi kekuatan, bukan hambatan.

Intinya, hasil MBTI bukan cuma buat seru-seruan share di Instagram. Kalau kamu mau serius, hasil ini bisa jadi kompas buat bikin keputusan besar dalam hidup. Mulai dari milih jurusan, nyari kerjaan, sampai ngejaga hubungan sama orang lain.

Kesimpulan

Kalau kita rangkum dari awal, MBTI itu sebenarnya bukan sekadar tes lucu-lucuan yang sering kamu temuin di internet. Tes ini punya dasar psikologi yang jelas dan udah dipakai secara luas di dunia pendidikan, kerja, sampai pengembangan diri. Dengan MBTI, kamu bisa lebih paham siapa dirimu, gimana cara berpikir, apa kekuatanmu, bahkan area mana yang masih perlu ditingkatkan.

Kenapa ini penting? Karena di usia 17–30 tahun, kamu lagi ada di fase hidup yang penuh pilihan besar: mau kuliah jurusan apa, kerja di bidang apa, atau gimana cara ngejalanin hubungan dengan orang lain. Tanpa pemahaman diri yang kuat, keputusan-keputusan itu bisa bikin kamu salah langkah. Tapi dengan psikotes, kamu punya kompas yang bisa jadi panduan supaya perjalananmu lebih terarah.

Yang perlu diingat, hasil MBTI bukan stempel permanen. Kepribadian manusia itu dinamis dan bisa berkembang seiring waktu. Jadi jangan jadikan hasil tes sebagai “batasan,” tapi gunakan sebagai pijakan awal buat eksplorasi diri. Misalnya, kalau kamu tahu dirimu cenderung introvert, bukan berarti kamu gak bisa sukses di bidang komunikasi. Justru dengan sadar akan itu, kamu bisa cari cara belajar dan beradaptasi biar makin berkembang.

Selain itu, hasil MBTI juga bisa banget kamu gunakan buat membangun relasi yang lebih sehat. Di dunia kerja misalnya, paham kepribadian orang lain bikin kamu lebih gampang kerja tim, mengurangi konflik, dan lebih saling menghargai perbedaan. Dalam hubungan pribadi, ini juga bisa bikin kamu lebih sabar dan pengertian terhadap pasangan, sahabat, atau keluarga.

Intinya, MBTI bisa jadi pintu masuk penting buat kamu yang lagi bingung arah hidup. Tapi jangan berhenti di situ. Setelah tahu hasil tes, langkah selanjutnya adalah eksplorasi lebih dalam lewat mentoring, webinar, atau kelas online biar kamu bisa dapet insight yang lebih praktis dan actionable.

Kalau kamu ngerasa sekarang lagi di fase bingung—entah soal kuliah, karier, atau bahkan soal hubungan—ini saat yang tepat buat kenalan lebih dalam sama diri sendiri. Coba mulai dari psikotes MBTI bareng Satu Persen. Dari situ, kamu bisa dapet gambaran awal tentang kepribadianmu.

Habis itu, jangan berhenti di hasil tes aja. Kamu bisa lanjut diskusi sama mentor, ikut webinar pengembangan diri, atau gabung ke kelas online biar makin jelas gimana cara ngejalanin hidup sesuai dengan potensi unik kamu. Bayangin aja, keputusan yang biasanya bikin kamu ragu bisa jadi lebih gampang karena kamu udah punya dasar yang kuat: pemahaman tentang dirimu sendiri.

Jadi, kalau kamu bener-bener pengen berhenti “asal jalan” dan mulai bikin pilihan yang lebih tepat, mulai dari satu langkah kecil: kenali dirimu lewat psikotes. Siapa tahu, langkah kecil ini justru jadi titik balik buat masa depanmu.

Yuk, jangan tunda lagi. Coba psikotesmu sekarang, dan kasih kesempatan buat dirimu kenal lebih dalam. Karena masa depan gak ditentukan sama orang lain, tapi sama seberapa baik kamu mengenal diri sendiri.

Psikotes-Premium---Tes-Kepribadian-Umum-07-2

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.