Halo, Perseners! How’s life?
Katanya, kalo gak kenal maka gak sayang. Jadi, kenalin nama gue Hana. Gue di sini menulis sebagai associate writer dari Satu Persen.
Akhir-akhir ini, gue cukup sering menghabiskan waktu luang dengan scrolling beranda Twitter. Menurut gue, media sosial yang satu itu lumayan menarik. Di sana orang-orang bebas banget buat nge-tweet apa pun, termasuk sambatan dan ungkapkan keresahan. Semakin relatable suatu tweet, semakin banyak yang retweet.
Selihat gue, salah satu istilah yang sering digunakan warga Twitter adalah “insecure”. Kalian ngerasa gitu juga gak, sih?
Istilah ini dipakai orang-orang buat menggambarkan banyak hal. Insecure sama artis cantik. Insecure karena gak bisa dapat nilai 100 di ujian. Insecure ngelihat orang lain posting kesuksesan di media sosial. Insecure karena idol K-Pop yang lo suka ganteng banget, sedangkan lo mendefiniskan diri sebagai “kentang”.
Tapi, insecure itu sebenernya apa, sih?
Apa Itu Insecure?
Mungkin tiap sebelum tidur lo bertanya-tanya, “Kok kayaknya cuma gue yang ngerasa serba kurang, sedangkan orang lain kelihatan hepi-hepi aja? Apakah wajar ngerasa kayak begini?”
Menurut APA Dictionary of Psychology, perasaan insecure atau insecurity didefinisikan sebagai perasaan tidak mampu, kurang percaya diri, dan kecemasan terhadap tujuan, kemampuan, atau hubungan dengan orang lain.
Umumnya, orang yang sedang dalam fase insecure ini merasa kesulitan untuk keluar dan mengatasi perasaan tersebut. Sehingga, perasaan mereka cenderung penuh dengan ketidakpastian.
Tapi, gak semua orang yang minder menunjukkan perasaannya terang-terangan, lho. Mungkin kita suka gak sadar, tapi seringkali perilaku seseorang yang kita anggap menyebalkan merupakan tanda-tanda dari insecure. Mereka hanya gak suka mengakuinya dan memilih bertingkah seakan-akan lebih hebat dari orang lain.
Studi yang dilakukan oleh James Brookes menemukan bahwa sebagian orang yang insecure punya kecenderungan untuk menjatuhkan orang lain sambil memenuhi ego mereka yang lagi bermasalah. Seenggaknya ada empat perilaku yang menunjukkan seseorang sebenarnya sedang merasa insecure.
Mungkin lo udah gak asing sama orang yang suka memproyeksikan masalah kepada orang lain, membual soal pencapaian, merendah untuk meroket, dan komplain tentang banyak hal karena merasa punya standar yang lebih tinggi.
Sekilas, orang-orang dengan kecenderungan seperti ini mungkin kelihatan superior. Tapi, kenyataannya belum tentu begitu, Perseners.
Ternyata, perasaan insecure itu kompleks banget dan banyak bentuknya, ya? Eits, tapi gak usah khawatir. Lo pasti bisa kok mengatasi insecurity yang lagi lo alami. Yuk, cari tahu lebih banyak mengenai perasaan insecure!
Kenapa sih gue merasa Insecure?
Mungkin ini menjadi salah satu pertanyaan besar lo selama ini. Kenapa sih gue merasa insecure? Kenapa gue gak bisa jadi orang yang pede kayak orang lain?
Well, setiap kondisi pasti ada sebabnya, Perseners. Kalo kondisinya lagi insecure kayak begini, kira-kira apa sih penyebabnya?
1. Pengalaman gagal atau ditolak yang bikin insecure
Tau gak, guys?
Ada penelitian yang menemukan bahwa 40% kebahagiaan kita bergantung pada kejadian baru-baru ini dalam hidup kita. Kebahagiaan kita gampang banget turun kalo lagi ngalamin kejadian tertentu, misalnya kematian orang terdekat, hilangnya pekerjaan, sakit keras, dan kerusakan hubungan dengan orang lain.
Nah, misalnya kita baru aja kehilangan pekerjaan, atau ditolak sama universitas tujuan, kebahagiaan kita bakal menurun. Dan umumnya, ketidakbahagiaan itu memengaruhi kepercayaan diri kita. Sehingga, kita jadi ngerasa rendah diri atau insecure.
Baca Juga: Kegagalan: Bangkit Mengejar Sukses yang "Tertunda"
2. Insecure karena kurang kepercayaan diri
Gak sedikit dari kita yang kurang percaya diri, terutama ketika berada di situasi sosial. Kita barangkali terlalu khawatir kalo kelihatan gak cukup baik di mata orang lain. Hal ini biasanya disebabkan oleh pengalaman masa lalu, di mana kita mungkin pernah di-bully oleh teman atau punya orang tua yang banyak mengkritik.
Ketika lo insecure gara-gara ini, gue mungkin cuma bisa ngasih lo sedikit reminder. Bahwa kenyataannya lo itu udah lebih dari cukup. Percaya atau gak, orang lain pasti lebih fokus sama dirinya sendiri daripada orang lain. Jadi, mereka gak akan memperhatikan lo sejauh itu, kok.
3. Selalu insecure karena terlalu perfeksionis
Barangkali ada juga nih dari kita yang udah berusaha keras, bahkan terlalu keras, tapi gak pernah ngerasa puas karena punya standar yang terlalu tinggi. Yap, sikap perfeksionis juga berpotensi bikin kita selalu ngerasa kurang dan akhirnya berlarut menjadi insecurity.
Perseners, selalu mengusahakan yang terbaik itu udah bagus banget, lho. Tapi sayang banget nih, hidup gak bakal bisa ngabulin semua kesempurnaan yang lo inginkan. Lagipula, gak ada yang salah dari ketidaksempurnaan, kok! :)
Tentunya, penyebab seseorang menjadi insecure jauh lebih kompleks dari yang dikira, sehingga gak bisa dibagi menjadi tiga penyebab aja. Tapi, seenggaknya ketiga penyebab umum tersebut bisa dijadikan referensi buat lo yang pengen luangin waktu dan refleksi diri.
Tips Anti Insecure Paling Ampuh
Mungkin ini juga menjadi sesuatu yang lo cari-cari selama ini. Gimana sih caranya supaya gak insecure lagi?
1. Ketimbang menutupi perasaan insecure, coba beri waktu buat diri lo
Mungkin setelah lo ditolak sama perusahaan atau universitas, lo malah maksain diri lo buat berusaha lebih keras lagi tanpa jeda. Lo gak pengen berlama-lama di fase gagal. Lo mungkin juga gak mau ketemu sama orang-orang, soalnya lo merasa rendah diri di antara mereka.
Punya semangat buat mencapai goals setelah gagal itu bagus banget, Perseners. Tapi, kalo lo masih ngerasa sedih, gak ada salahnya luangin waktu buat ngerasa sedih dan sembuhin diri sendiri dulu. Lo bisa istirahat atau cari hiburan dulu sebelum berusaha lagi.
Coba Juga: Tes Self-Love: Cintai Diri Lebih Baik
2. Kalo mikirin penilaian orang lain bikin lo insecure, coba pikirkan hal lain
Faktanya, terus-terusan menghindar dari situasi sosial bakal bikin kecemasan lo tambah parah. Lagipula, selama masih jadi makhluk sosial, pasti ada kalanya lo diharuskan banget buat berada di situasi yang melibatkan banyak orang.
Lo mungkin belum bisa hilangin kebiasaan lo berasumsi tentang apa yang orang lain pikirkan tentang lo. Tapi, mungkin ada sesuatu yang bisa lo coba, yaitu mikirin hal lain yang ada di sekitar lo.
Coba observasi sekeliling, apa yang sedang dilakukan orang lain? Apakah ada hal menarik dari mereka? Apakah ada hal baru yang bisa lo pelajari dari memperhatikan mereka? Mengalihkan fokus lo kepada hal lain mungkin bisa membantu, guys!
3. Menerima ketidaksempurnaan untuk mengurangi perasaan insecure
Kalo lo berpikir bahwa menjadi sempurna bikin lo berhenti ngerasa insecure, mungkin lo bakalan ngerasa insecure selamanya. Seperti yang kita semua tahu, nobody is perfect. Bener kan?
Jadi, daripada terlalu maksain diri buat jadi serba bagus, mending kita belajar menerima bahwa gak apa-apa kalo kita kurang dalam beberapa hal. Jadi orang yang gak sempurna itu oke-oke aja, kok.
Kalo lo udah bisa berdamai sama masalah ini, gue jamin perasaan insecure lo bakal berkurang pelan-pelan.
Sebenernya, gue punya satu solusi lagi buat mengatasi masalah insecure. Ini mungkin bisa jadi opsi terakhir kalo tips-tips tadi gak berhasil.
Yap, lo bisa banget cari bantuan ke tenaga profesional. Dan in case lo bingung nyari tempat yang cocok, Satu Persen punya layanan konseling yang bisa lo coba, lho!
Terutama buat lo yang udah di tahap gak bisa beraktivitas normal lagi, atau membahayakan diri sendiri dan orang lain gara-gara insecurity yang lo rasakan, layanan konseling Satu Persen hadir buat bantu menangani masalah lo.
Dengan berkonsultasi sama psikolog, lo bisa dapetin insight baru yang mungkin gak kepikiran sama lo sebelumnya, jadi lo gak mikirin pendapat orang lain terus. Lo juga jadi gak terlalu mikirin kalo lo punya kekurangan di satu atau dua hal. Gak cuma dapetin benefit berupa psikotes dan worksheet, lo juga bisa diberi diagnosa dan terapi apabila diperlukan.
Selain itu, Satu Persen juga punya video YouTube nih, dipersembahkan buat lo yang insecure dan belum bisa mencintai diri sendiri. Harapannya, lo bisa ngerasa sedikit lebih baik setelah nonton videonya :)
Okay, then. Segitu dulu ya, tulisan dari gue. Semoga bermanfaat dan bisa ngebantu lo buat ngatasin masalah insecurity. Kalo kurang ngebantu, layanan konseling Satu Persen selalu hadir buat lo, kok.
Well, gue percaya lo juga bisa jadi orang yang pede. Asalkan lo juga mengusahakan diri lo buat selalu berkembang dan berproses ke arah yang lebih baik. Gak perlu langsung banyak, minimal Satu Persen setiap hari menuju #HidupSeutuhnya, ya!
Akhir kata, thanks a million!
Referensi
Greenberg, M. (December 06, 2015). The 3 Most Common Causes of Insecurity and How to Beat Them. Retrieved on March 26, 2021 from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mindful-self-express/201512/the-3-most-common-causes-insecurity-and-how-beat-them.
Insecurity. (2020). In APA Dictionary of Psychology. Retrieved from https://dictionary.apa.org/insecurity.
Kirby, S. (February 15, 2021). Insecure: Define And Manage It. Retrieved on March 26, 2021 from https://www.betterhelp.com/advice/self-esteem/insecure-define-and-manage-it/.