Cara Menjadi Pendengar yang Baik (Kemampuan Mendengarkan Aktif)

Pemahaman Diri
Fathur Rachman
17 Jan 2022
cara menjadi pendengar yang baik
Satu Persen - Kemampuan Mendengarkan Aktif

Hi, Perseners! How’s life?

Kenalin aku Fathur, Parti-time Blog Writer Satu Persen.

Pernah ngga kamu sedang mendengarkan curhatan teman, tapi pikiran kamu sedang memikirkan hal lain? Oleh karenanya, kamu ngga bisa menangkap kesimpulan sekaligus menjawab curhatan yang disampaikan temanmu.

Tak kalah penting selain menjadi tempat curhat. Jika kamu ngga bisa menangkap perkataan seseorang di berbagai keadaan seperti saat rapat atau bekerja, maka kamu akan dicap sebagai orang yang kurang fokus dalam berkomunikasi.

Tentu kamu ngga mau dong dibilang kayak gitu. Maka dari itu, penting buat tahu cara menjadi pendengar yang baik.

pendengar yang baik
Sumber: memegenerator.net

Menurut Mary Renck Jalongo, psikolog dari University of Pennsylvania, pendengar yang baik itu bukan hanya pendengar yang pasif, melainkan melakukan penerimaan dan pengolahan sinyal verbal dan non verbal. Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa pendengar yang baik harus memiliki kemampuan mendengarkan aktif.

Mendengar aktif merupakan kegiatan yang membuat kamu mampu terlibat penuh untuk memberikan perhatian kepada ucapan yang diutarakan oleh lawan bicaramu. Setelahnya, kamu bukan sekadar dituntut untuk mendengarkan, melainkan bisa memahami dan memberikan jawaban secara aktif dengan melibatkan unsur intelektual maupun emosi.

Baca juga: Hari Gini Ngobrol Masih Sering Miskom? (Tips Komunikasi Efektif)

Manfaat Kemampuan Mendengarkan Aktif

Mungkin kamu sempat bertanya-tanya, kenapa sih kita harus memiliki kemampuan mendengarkan aktif? Bukannya dengan menganggukkan kepala dan menjawab "iya" ketika mendengar seseorang pun sudah cukup?

Jawabannya, tentu ngga cukup. Coba deh kamu bayangin ketika kamu berpidato depan kelas. Kemudian kamu nanya ke temanmu isi yang baru saja kamu pidatokan. Tapi temanmu ngga mengerti sama sekali karena ngga mendengarkan secara benar. Kamu tentu kecewa bukan?

Nah, maka dari itu, Perseners harus mundur selangkah untuk mengetahui beberapa manfaat kemampuan mendengarkan aktif demi menjadi pendengar yang baik.

manfaat kemampuan mendengarkan aktif
Sumber: makeameme.org
  1. Ketika ada temanmu yang ingin curhat untuk berbagi cerita dan rahasia, kemampuan mendengarkan aktif membantu mereka untuk dapat dipahami dan diperhatikan.
  2. Ketika temanmu memberikan penjelasan yang kurang jelas, kemampuan mendengarkan aktif membuat kamu bisa ngebantu menuntun mereka untuk bisa merangkai kata-kata agar bisa melengkapi penjelasannya.
  3. Ketika anggotamu memberikan kritik dan saran kepadamu, kemampuan mendengarkan aktif ini berarti menjawab sesuai harapan sekaligus mendapatkan perspektif yang tepat untuk diberikan
  4. Ketika kamu sedang ingin memperluas jejaring pertemanan yang dimiliki, kemampuan mendengarkan aktif dapat memabngun relasi dengan sesama
  5. Ketika kamu terlibat dalam sebuah obrolan, kemampuan mendengarkan aktif dapat membantu kamu membangun kepercayaan di antara kedua belah pihak

Terlepas dari beberapa gambaran contoh yang aku sudah kasih, tentu manfaat dari kemampuan mendengarkan aktif ini terbilang masih banyak lagi. Baik dari dunia pekerjaan, praktik pendidikan, ataupun dalam lingkungan pertemananmu.

Baca Juga: Komunikasi Asertif: Tips Bicara Tegas Tanpa Terkesan Menghakimi

Tahap-Tahap Mendengarkan Aktif

tahap-tahap mendengarkan aktif
Sumber: me.me

Setelah mengetahui manfaat apa saja yang didapat dari mendengarkan aktif, kalian juga harus mengetahui bagaimana praktek menjadi pendengar yang baik, bukan? Buat bantu kamu, berikut tahap kemampuan mendengarkan aktif untuk menjadi pendengar yang baik, Perseners!

1.Memberikan perhatian lebih

Dalam tahapan kemampuan mendengarkan aktif ini, cara menjadi pendengar yang baik adalah memberikan waktu untuk lawan bicaramu berpikir dan bercerita. Hal ini sangat bermanfaat agar lawan bicaramu bisa leluasa menceritakan curahan hatinya sehingga ia merasa dihargai. Di sini, kamu harus fokus melakukan kontak mata agar temanmu tahu kalau kamu ngga memikirkan hal lain ketika mengobrol.

Besar kemungkinan kamu harus menunggu waktu yang pas untuk bisa memotong perkataannya. Caranya, cukup dengan melihat gerak-gerik mereka baik verbal atau non-verbal. Jika mereka telah memberikan tanda menuntaskan kalimatnya atau meminta jawaban, baru kamu bisa masuk untuk menanyakannya.

2. Membuat penilaian yang ngga tergesa-gesa

penilaian dalam mendengarkan aktif
Sumber: abcmemes.com

Tahapan kemampuan mendengarkan aktif ini bukan bermaksud untuk menilai seseorang mentah-mentah. Jika seperti itu, tentu lawan bicaramu pun akan terheran duluan dengan penilaian yang kamu berikan. Tapi, di sini kamu bisa membuat penilaian dengan ngga tergesa-gesa dan perlahan-lahan. Oleh karenanya, kamu harus memahami mengenai siapa lawan bicaramu dan kapan kamu harus menyampaikan penilaianmu kepadanya.

Penilaian yang dibutuhkan untuk seorang pendengar yang baik adalah pikiran terbuka serta tambahan ide-ide baru untuk lawan bicaranya. Bahkan, pendengar yang baik perlu memiliki pendirian yang kuat agar menghasilkan penilaian yang bertanggung jawab.

3. Ulangi ucapan yang telah dijelaskan

Tentu ngga mudah untuk mengingat semua apa yang dikatakan lawan bicaramu. Tapi, dalam tahapan kemampuan mendengarkan aktif ini kamu bisa mengulangi perkataan temanmu dengan mengingat kata-kata yang kamu ingat saja. Setelahnya, jangan lupa untuk memparafrasa ucapan yang telah dikatakan sebelumnya.

Mengulangi apa yang dikatakan menunjukan bahwa kamu mengikuti apa yang dikatakan lawan bicaramu pada topik yang sedang dibicarakan. Jika ngga, kamu akan menjadi ragu-ragu sehingga malah kehilangan konteks pembicaraan.

4. Sempatkan untuk bertanya seperlunya

Bertanya merupakan tahap kemampuan mendengarkan aktif untuk mengklarifikasi suatu hal yang kamu kurang pahami sebelumnya. Hal ini bisa kamu lakukan dengan sekadar bertanya “Mau ngga kamu menjelaskan lebih lanjut?” atau “Apa yang kamu pikirin tentang....?”. Kamu juga harus menghindari untuk lebih banyak memberi tahu atau menggurui mereka.

Tapi ingat, Perseners! Bertanyalah seperlunya, jangan berlebihan. Mendengarkan aktif berarti mampu menyelidiki permasalahan dari lawan bicaramu dengan pertanyaan terbuka, ngga seukur menebak-nebak jawaban yang menurut kamu benar atau salah. Maka dari itu, kamu bisa melakukannya dengan memberikan pertanyaan yang mengundang respons berupa pendapat dan penjelasan.

5. Berikan ringkasan singkat

berikan ringkasan singkat
Sumber: memegenerator.net

Sebagai lawan bicara, kamu pasti memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam tahapan kemampuan mendengarkan aktif ini, kamu bisa mengulang berbagai poin-poin yang telah kamu tangkap. Setelahnya, memberikan sudut pandang yang logis namun realistis bagi lawan bicaramu.

Ringkaslah secara singkat apa yang telah kamu pahami saat berlatih mendengarkan secara aktif. Dengan cara ini, kamu akan dilihat oleh lawan bicaramu sebagai orang yang bertanggung jawab ketika memberikan sudut pandang.

6. Membagikan cerita yang sama

Mendengarkan secara aktif berarti belajar untuk bisa memahami seseorang, juga dipahami sebagai pendengar. Setelah kamu menangkap semua cerita yang didapat, kamu bisa mulai menganalisis untuk memikirkan lebih jauh perspektif seperti apa yang kamu ingin berikan.

Lalu, kamu bisa mulai memperkenalkan ide dan gagasanmu. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan cerita serupa yang hampir mirip dengan permasalahan yang dijelaskan oleh lawan bicara. Ataupun dipicu dari komentar sebelumnya.

Nah, itu dia 6 tahapan kemampuan mendengarkan aktif! Semoga membantu kamu untuk memahami cerita temanmu, Perseners.

kemampuan mendengarkan secara aktif
Sumber: Meme-Arsenal.com

Aku yakin kamu ngga langsung bisa mengkombinasikan semua tahapan kemampuan mendengarkan aktif tadi. Belum lagi, setiap lawan bicara memiliki emosi serta sudut pandang yang berbeda. Kamu bisa memulainya satu per satu, ngga harus langsung semuanya kok, Perseners!

Tapi jika kamu masih grogi untuk memulai dari mana, maka kamu bisa melakukan mentoring mengenai cara menjadi pendengar yang baik di Satu Persen. Melalui mentoring, kalian diajak buat mengenal diri kalian lebih baik lagi lewat berbagai psikotes. Kalian juga akan mendapat solusi terbaik lewat worksheet yang udah Satu Persen siapkan sesuai sama masalah kerjaan kalian. Sehingga nantinya kalian bisa benar-benar kembali bersemangat dalam bekerja.

Gausa berlama-lama, jika kalian tertarik dengan mentoring tinggal KLIK banner di bawah ini ya, Perseners!

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Nah, kalau kamu belum yakin apa yang ingin kamu konsultasikan dengan mentor atau psikolog, kamu bisa mencoba tes online ini supaya kamu tahu layanan yang tepat untuk kamu. Selain itu, kamu juga boleh banget mendengarkan podcast dari Satu Persen tentang komunikasi asertif dalam menunjang kemampuan mendengarkan aktif kamu.

Akhir kata, aku Fathur dari Satu Persen, mengucapkan selamat menjalani #Hidupseutuhnya.

Referensi:

CCL. (2021). Use Active Listening Skills to Coach Others. https://www.ccl.org/articles/leading-effectively-articles/coaching-others-use-active-listening-skills/

Grande, D. (2020). Active Listening Skills. Psychologytoday.Com. https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-it-together/202006/active-listening-skills

Huerta-Wong, J. E., & Schoech, R. (2010). Experiential learning and learning environments: The case of active listening skills. Journal of Social Work Education, 46(1), 85–101. https://doi.org/10.5175/JSWE.2010.200800105

Jalongo, M. R. (1995). Promoting Active Listening in the Classroom. Childhood Education, 72(1), 13–18. https://doi.org/10.1080/00094056.1995.10522637

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.