Komunikasi Asertif: Tips Bicara Tegas Tanpa Terkesan Menghakimi

Pemahaman Diri
Ni Putu Sista Santika
22 Nov 2021
komunikasi asertif
Satu Persen - Komunikasi Asertif

Apa yang akan kamu lakukan kalau seandainya ada suatu hal yang tidak kamu sukai? Apakah kamu akan mengatakannya begitu saja? Atau justru merasa sungkan untuk menyampaikannya?

Mungkin kamu termasuk salah satu orang yang tidak enakan untuk memberi pendapat atau saran kepada orang lain. Pada umumnya hal ini muncul karena takut menyakiti perasaan orang lain dan terkesan terlalu menghakimi. Situasi ini sejatinya bisa kita atasi loh, Perseners.

Pernahkah kamu mendengar istilah komunikasi asertif? Bagaimana cara menerapkannya?

Yuk, baca sampai habis untuk keseluruhan insight-nya! Kali ini aku, Sista, Blog Writer dari Satu Persen akan berbagi informasi terkait cara supaya dapat berkomunikasi dengan tegas tanpa terkesan menghakimi.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Sifat Gak Enakan Agar Lebih Produktif

Apa Itu Komunikasi Asertif?

komunikasi asertif
cr: https://www.clipartmax.com/

Komunikasi asertif dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyampaikan dan mengekspresikan sudut pandangnya dengan cara yang jelas dan langsung, namun tetap menghormati orang lain.

Apa keuntungannya? Ketika kita menerapkan komunikasi asertif, kita dapat lebih menghargai pendapat orang lain, kecemasan berkurang, kontrol diri yang lebih besar, memiliki hubungan yang kuat, memiliki citra diri yang lebih positif, bahkan bisa mengurangi depresi loh, Perseners.

Selain itu, seseorang yang mampu menerapkan keterampilan komunikasi asertif dapat berbicara untuk hak mereka (atau hak orang lain) secara jujur dan elegan. Konflik antarpribadi berkurang, rasa hormat terhadap orang lain masih tetap terjaga.

Cara Menerapkan Komunikasi Asertif

Nah, mungkin sekarang Perseners pada penasaran gimana cara menerapkan komunikasi asertif ini. Yuk, simak kiat-kiat berikut ini!

Perhatikan bahasa tubuh

Perlu kita ingat bahwa komunikasi bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan juga gestur tubuh, mimik wajah, nada suara. Katakanlah teman sekamar kamu lupa mencuci piring sudah berhari-hari. Daripada kamu menyilangkan tangan dan mengatakan: “Kok bisa sih kamu ngga cuci piring? Jorok banget!” atau mungkin kamu akan membersihkannya sendiri namun sambil menggerutu, kamu bisa memilih untuk mengingatkannya dengan sopan dan menyampaikan dengan nada yang tenang.

Misalnya dengan bilang, “Eh, ngomong-ngomong kamu belum cuci piring dari tiga hari yang lalu, loh. Hari ini bisa dicuci ngga, ya? Atau kamu butuh bantuanku?”

Tanyakan pendapat orang lain

Komunikasi yang sehat dan produktif terjadi secara dua arah. Saat kamu mempertimbangkan perspektif orang lain, secara tidak langsung kamu menunjukan rasa hormat terhadap pemikiran mereka.

Setelah kamu selesai dengan pendapatmu, kamu bisa melontarkan pertanyaan, “Bagaimana menurutmu?”, “Apakah kamu ada saran?”, “Kira-kira gimana dari sudut pandang kamu?”. Lalu kamu bisa mendengarkan tanpa menyela pembicaraannya. Berikan kesempatan orang lain untuk menegaskan pendapat mereka, ya.

Be specific

Jika kamu menolak untuk melakukan sesuatu, kamu bisa menyampaikannya beserta alasan mengapa kamu menolak. Misalnya ketika seseorang mengajak kamu untuk makan siang bersama tapi kamu sedang mengurangi makan di luar, daripada kamu hanya merespon “Tidak, terima kasih.”, akan lebih baik jika kamu memberikan alasannya seperti, “Tidak, terima kasih. Aku lagi ngurangin makan di luar, nih. Next time aja, yuk?”

Hindari mengatakan “Kamu salah.”

admit I'm wrong
cr: https://me.me/

Jika kamu ingin menyanggah pendapat orang lain tanpa terkesan menghakimi, hindari kata-kata yang terkesan menyalahkan orang lain. Memberi tahu orang lain bahwa ia salah hanya akan membuat mereka tidak suka denganmu.

Kamu mungkin bisa memilih sikap berhati-hati dalam mengutarakan argumen. Akui juga bahwa kamu salah, akuilah juga bahwa orang lain bisa jadi benar. Tunjukan sikap ramah dan pandang situasi dari sudut pandang orang lain. Coba, deh.

Pendekatan rendah hati akan menuntunmu pada hubungan yang tak terduga loh, Perseners. Kalau sejauh ini kamu masih mengalami kesulitan membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan dirasa cukup mengganggu aktivitasmu, kamu bisa ikuti layanan Konsultasi bersama Mentor Satu Persen dengan cara klik banner di bawah ini!

Mentoring-5

Terakhir, secara keseluruhan komunikasi asertif ini sangat aku rekomendasikan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan lebih berani untuk berpendapat tanpa menyakiti perasaan orang lain, begitu pula orang lain akan tetap menghormati pendapat kamu. Kalau kamu tipe orang yang sering merasa cemas saat harus berbicara di depan banyak orang, coba deh kamu ikut tes kecemasan public speaking. Gratis loh!

Kebetulan banget, nih. Satu Persen juga udah pernah membahas komunikasi asertif ini di kanal YouTube Satu Persen. Kamu bisa tonton videonya di bawah ini, ya!

Selamat mencoba tipsnya, Perseners! Semoga membantu dan sampai ketemu lagi di tulisan selanjutnya~

Reference:

https://www.healthline.com/health/assertive-communication#takeaway

https://positivepsychology.com/assertive-communication/

Buku How to Win Friends and Influence People in The Digital Age. Dale Carnegie. 121-130.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.