Hi, Perseners! How’s life?
Kenalin aku Fathur, Part-time Blog Writer di Satu Persen.
Perseners pasti paham bahwa setiap pekerjaan memiliki tantangannya masing-masing. Keberhasilan dan kegagalan melewati rintangan itu pun ada di dalam diri kita sendiri. Tapi, apakah Perseners pernah merasa lelah dengan segala tuntutan pekerjaan yang menumpuk selama Work From Home (WFH) saat ini? Aku yakin salah satu di antara kalian pernah mengalaminya, dong.
Tuntutan pekerjaan adalah salah satu faktor yang dapat membuat kamu stres semisal kamu ngga bisa mengatasinya. Contohnya, ketika kamu dituntut untuk selesai pada deadline yang sudah ditentukan. Tapi, kamu sendiri sebenarnya ngga mampu karena masih banyak pekerjaan lain yang belum beres. Oleh karenanya, kamu harus bekerja dua kali lipat lebih cepat agar pekerjaan lebih cepat beres.
Cerita di atas hanya satu di antara penyebab yang sering ditemui, Perseners! Masih banyak lagi penyebab yang bisa membuat kamu semakin stres ketika WFH. Misalnya, ketika kamu memiliki masalah pribadi dengan rekan kerjamu sampai membuat kamu banyak overthinking.
Stres dalam pekerjaan merupakan kondisi ketika kamu mengalami ketegangan yang nantinya membuat fisik dan psikis kamu ngga stabil. Dalam jurnal yang terbit tahun 2012, Dosen Psikologi, Dhini Rama mengatakan stres dalam pekerjaan ini sering ditandai sama hal-hal seperti gangguan fisik, lingkungan, dan situasi sosial sehingga berpotensi mempengaruhi proses berpikir pekerja.
Meskipun kamu adalah pekerja yang paling andal, kamu bisa saja mengalami stres seperti hal-hal yang udah disebutkan sebelumnya. Tapi, jangan khawatir! Kamu bisa mengatasinya dengan memperhatikan berbagai tanda stres yang dialami seseorang dalam pekerjaannya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Stres Berkepanjangan
Cek pembahasan berikut ini, ya!
7 Tanda Stres Saat Work From Home
Di kesempatan kali ini, aku akan memberi tahu kamu apa saja tanda stres yang bisa dialami orang ketika WFH. Yuk, simak sampai habis!
1. Mudah tersinggung dan sensitif
Salah satu tanda stres yang umum saat WFH adalah kecenderungan untuk mudah tersinggung dan sensitif. Menurut Gaol (2014), ini disebabkan oleh stres yang memengaruhi kondisi emosi pekerja. Akibatnya, emosi yang ngga stabil dapat sewaktu-waktu membuat kamu menjadi sensitif dan mudah tersinggung terhadap hal apapun.
Contohnya, ketika seseorang memberikan pendapat terhadap hasil kerja kamu. Tapi, kamu menolak komentar tersebut dengan reaksi yang berlebihan. Padahal, komentar tersebut masih bisa dibahas baik-baik dengan pikiran yang terbuka dan ngga harus dijadikan permasalahan.
2. Sering off-cam saat virtual meet
Ayo ngaku, siapa yang sering mematikan kamera laptop ketika meeting online sedang dilakukan? Tentu mematikan kamera adalah hal yang wajar, ditambah kamu telah memakai banyak alasan agar dapat menghindari tatap muka dengan rekan kerjamu.
Jika begitu, kamu harus memastikan lagi apa alasan kamu melakukan hal itu. Apakah kamu sedang mengalami sebuah tekanan seperti stres atau ngga?
Beberapa pekerja yang memiliki banyak tekanan mungkin akan menjadi tertutup sehingga menjadi lebih diam. Nyatanya, ini juga merupakan tanda stres lainnya saat WFH, nih. Apalagi jika seseorang yang biasanya cerewet dan rajin on-cam, tapi tiba-tiba menghilang dan memilih untuk sering off-cam. Jika ada, kamu sebagai teman atau atasan disarankan untuk sekadar menanyakan masalah dan tantangan mendasar mengapa dia off-cam dan menghindar.
3. Terlihat kurang konsentrasi
Diskusi ketika meeting online bukan hanya membuat kita mendengarkan rekan kerja, melainkan memberikan jawaban sebagai feedback. Begitu pula ketika sedang mengalami tanda stres ini, kamu cenderung sulit untuk memahami perkataan yang dilontarkan rekan kerjamu. Hal ini bisa terjadi karena kamu susah berkonsentrasi dan sedang banyak pikiran.
Kamu juga akan lebih ngga percaya diri untuk menjawab pertanyaan dalam diskusi meeting online. Tanda stres lainnya, yakni berpotensi meningkatnya kebingungan ketika ngobrol dan ragu-ragu dalam menjawab ketika meet.
Terkadang, karyawan yang sangat stres memiliki pandangan yang ngga sehat. Maka dari itu, apabila kamu melihat tanda ini, sebaiknya coba tanyakan tentang kesehatannya ketimbang menanyakan argumennya.
4. Menanyakan pertanyaan yang berulang-ulang
Apakah kamu pernah melihat seseorang yang sering menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali? Kamu pasti berpikir kalau orang itu hanya membuang-buang waktumu saja. Tapi di satu sisi, apakah kamu tahu bahwa hal itu merupakan salah satu ciri tingkatan stres dari seseorang?
Dilansir Forbes, orang yang memiliki tingkatan stres yang tinggi mengalami kesulitan dalam memproses kalimat yang datang kepada dirinya dengan cepat. Maka dari itu, mereka akan mencari kepastian dengan menanyakan pertanyaan yang sama secara terus-menerus.
Dalam jurnal yang diterbitkan tahun 2018, R. C. Hamdy mengatakan cara membantu orang yang mengajukan pertanyaan secara berulang adalah dengan menghargai pertanyaan orang tersebut. Setelahnya, diharapkan untuk memberikan waktu untuk mereka menelan informasi dengan tujuan mengurangi tekanan dan tanda stres ini.
5.Penurunan produktivitas kinerja kerja
Berikutnya, tanda stres yang melibatkan penurunan produktivitas kinerja kerja. Salah satu ciri awalnya adalah karena stres yang menumpuk. Hal ini akan berdampak buruk kepada kerjaanmu, seperti kerjaan yang menjadi kurang maksimal, datang terlambat ketika meeting online, dan juga kurang teliti pada hal-hal kecil yang ada di sekitarmu.
Untuk Perseners yang sedang berada dalam tahap ini, aku saranin sebaiknya mulai menjaga kesehatan tubuhmu dari mulai fisik hingga mentalmu. Misalnya, dengan ngga banyak begadang yang membuat metabolisme tubuh kurang baik. Atau lebih mengatur waktu agar pekerjaanmu bisa lebih mudah ditangani.
6. Kurangnya keterlibatan ketika meeting online
Tentunya ada perbedaan ketika mengobrol antara tatap muka langsung dan melalui daring seperti virtual meet. Jika melalui online, kamu ngga harus menatap lawan bicaramu dan bisa mendengarkannya sambil melakukan hal lain. Sementara ketika tatap muka, kamu harus selalu memperhatikan lawan bicara mulai dari ekspresi hingga momen untuk menjawab obrolannya.
Begitu juga untuk kamu yang sedang melihat temanmu cenderung jarang berinteraksi di kolom obrolan atau melalui suara. Fitur ini memberikan cara mudah untuk melihat siapa yang terlibat dan siapa yang ngga hadir. Jika mereka ngga merespons, bisa jadi itu karena sinyal atau ada masalah dalam diri mereka. Maka dari itu, yang bisa dilakukan adalah menghubungi mereka yang kurang merespons ketika meeting online berlangsung.
7. Bekerja ketika jam istirahat
Masa pandemi mungkin bakal membuatmu mengerjakan pekerjaan secara fleksibel, baik itu pagi, siang, atau malam. Jika pekerjaanmu menjadi kacau karena time managing yang dibuat berantakan, bisa saja kamu memakai jam istirahatmu untuk bekerja. Alih-alih menggunakan waktu istirahat untuk mengejar deadline yang diminta, kegiatan seperti ini berpotensi membuatmu menjadi lebih stres karena pola bekerjamu menjadi ngga teratur.
Baca Juga: Belajar Mengelola Stres untuk Hidup Lebih Bahagia
Bagaimana Cara Mengatasi Stres Saat WFH?
Agar membantu terhindar dari tanda stres yang sebelumnya sudah dibahas, mungkin kamu perlu seorang mentor yang bisa kamu jadikan teman curhat sekaligus tempat saran untuk menjawab permasalahan kamu.
Memang cukup sulit untuk sembuh dari kumpulan tanda stres tersebut. Tapi, Satu Persen memiliki tes untuk mengukur tingkatan stres yang ada dalam dirimu sekarang. Kamu bisa mengikuti Tes Tingkatan Stres ini untuk menjawab beberapa pertanyaan yang sudah disediakan.
Selain itu, Satu Persen juga memilki mentoring yang bakal ngejawab satu-per-satu permasalahan mengenai stres yang kamu alami sekarang. Selain dibantu untuk menjalani hidup apa adanya, kamu juga bakal dapat tes psikologi dan asesmen hingga worksheet, loh! Bermanfaat banget, kan?
Selain itu, kamu juga bisa mendengar Podcast dari Satu Persen tentang menumbuhkan semangat kerja di setiap minggunya.
Sekian sampai sini terkait tanda stres saat WFH dan cara mengatasinya. Akhir kata, aku Fathur dari Satu Persen megucapkan selamat menjalani #Hidupseutuhnya.
Referensi:
Hamdy, R. C., Kinser, A., Depelteau, A., Lewis, J. V., Copeland, R., Kendall-Wilson, T., & Whalen, K. (2018). Repetitive Questioning II. Gerontology and Geriatric Medicine, 4, 233372141774019. https://doi.org/10.1177/2333721417740190
Nugraha, A., & Purba, S. D. (2018). Tuntutan Pekerjaan Dan Stres Kerja Sebagai Variabel Penentu Turnover Intention. Jurnal Manajemen Dan Pemasaran Jasa, 10(1), 49. https://doi.org/10.25105/jmpj.v10i1.2274
Gaol, C. J. (2014). A to Z Human Capital; Manajemen Sumber Daya Manusia (Konsep, Teori, dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik dan Bisnis). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Forbes. (2021). Nine Signs A Remote Employee Is Struggling With Stress Or Anxiety. Forbes.Com. https://www.forbes.com/sites/forbeshumanresourcescouncil/2021/03/25/nine-signs-a-remote-employee-is-struggling-with-stress-or-anxiety/?sh=6485fb29790e