Selamat pagi, siang, sore, bahkan malam buat semua Perseners yang membaca saat ini, apa kabarnya kalian semua? Semoga selalu sehat-sehat di sana. Apakah kalian semua pernah mengikuti tes minat bakat yang dilakukan secara online maupun offline? Aku yakin beberapa dari kamu semua pernah mengikutinya dengan berbagai macam alat ukur yang berbeda-beda.
Aku tebak lagi, buat kamu semua yang pernah mencoba tes tersebut dengan berbagai macam alat ukur, pasti di antara kamu semua bukannya semakin yakin serta mengerti akan minat dan bakat yang kamu miliki, tetapi malah menjadi semakin bingung karena hasil yang didapatkan berbeda-beda. Ada yang mengatakan kamu cocok untuk bekerja di bagian ini, bekerja menjadi ini, dan lain sebagainya yang malah kadang hasilnya gak konsisten justru bertolak belakang antara tes satu dan lainnya, pernah?
Maka selanjutnya kata-kata yang ada di dalam pikiranmu seperti biasa dengan lancangnya membuat kamu semakin galau dan overthinking karena terus menerus berkecamuk mengganggu kepalamu dengan berbagai macam pertanyaan. Apakah pekerjaan yang aku jalani saat ini sudah tepat? Pekerjaan apa yang seharusnya aku lakukan? Apakah pilihan karier yang sudah aku ambil ini benar apa gak? Dan masih banyak lagi.
Membahas karier di situasi pandemi seperti sekarang memang sedikit sensitif, karena banyak di luar sana yang saat ini sudah diberhentikan dari pekerjaannya. Dan banyak dari fresh-graduate di luar sana kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan. Tetapi apakah karier itu sama dengan pekerjaan? Dan bagaimana, sih caranya untuk bisa menentukan karier yang tepat bagi diri kita?
Nah, di artikel kali ini aku akan membahas seputaran tips menentukan karier yang tepat bagi kalian. Maka simak terus artikel ini sampai selesai agar kalian yang membacanya mendapatkan keseluruhan informasi di dalamnya!
Jangan lupa untuk share ke seluruh teman-temanmu yang saat ini mengalami kesulitan juga dalam masalah menentukan karier. Agar mereka mendapatkan insight yang sama juga denganmu.
Perbedaan Karier dan Pekerjaan
Sebelum melangkah lebih jauh membahas karier masih banyak mispersepsi dan miskonsepsi yang beredar di masyarakat, terkait karier yang selalu disama-samakan dengan pekerjaan. Banyak yang mengatakan bahwa karier adalah jabatan kita berubah atau naik secara posisi di sebuah pekerjaan, padahal tidak selalu seperti itu.
Karier dan pekerjaan itu tidaklah sama, tetapi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Pekerjaan adalah sejumlah tugas yang dikerjakan oleh karyawan, terdiri dari tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab seorang karyawan. Sedangkan, karier adalah seluruh pekerjaan atau posisi yang kita jalankan selama bekerja di mana pada setiap pekerjaan tersebut kita mendapatkan pembelajaran yang akan mengembangkan kemampuan yang kita miliki atau dengan kata lain kompetensi yang kita miliki bertambah.
Maka secara sederhananya jika kamu ingin memiliki karier yang bagus kamu harus memaksimalkan kesempatan yang kamu miliki baik itu kesempatan saat bekerja maupun saat belum mendapatkan pekerjaan.
Bagaimana bisa memaksimalkan kesempatan saat belum memiliki pekerjaan? Pasti ini yang ada di dalam pikiranmu semua, kan? Ternyata, kamu bisa memaksimalkan waktu luang yang kamu miliki saat belum mendapatkan pekerjaan.
Ketika belum bekerja, rata-rata waktu luang yang kamu miliki sangatlah banyak, nah di sanalah peluang yang harusnya bisa kamu manfaatkan untuk bisa terus-menerus menggali potensi diri dan meningkatkan kompetensi yang ingin kamu miliki. Contohnya, kamu ingin bekerja menjadi digital marketing maka kamu memperbanyak belajar terkait dunia tersebut, mengikuti berbagai macam pelatihan tersertifikasi yang nantinya dapat meningkatkan kompetensi mu di bidang itu.
Jadi, selagi menunggu untuk mendapatkan pekerjaan, kamu memiliki beragam kompetensi yang bisa nantinya membuatmu memiliki value yang lebih dibandingkan dengan pelamar kerja lainnya.
Jangan menunda-nunda dan terlena dengan waktu luang yang kamu miliki saat ini karena bisa jadi banyak orang diluar sana berusaha keras memperkaya kompetensinya disaat kamu sedang berleha-leha. Tapi jangan khawatir! Kamu bisa ikut tes tingkat prokrastinasi yang bisa mengetahui seberapa besar sikap menunda-nunda yang kamu miliki.
Tes Gratis: Seberapa Tinggi Tingkat Prokrastinasimu?
Tips Menentukan Karier
Karier sangat erat kaitannya dengan pengalaman dan kompetensi yang kamu miliki. Di mana ketika dua faktor tersebut sudah kamu kuasai, maka mimpi memiliki karier yang gemilang akan dengan mudah kamu raih dan capai.
Nah, kompetensi apa saja yang harusnya kamu kuasai untuk bisa bersaing di dunia kerja saat ini?
Banyak sekali sebenarnya kompetensi yang harusnya kamu kuasai, tetapi semua itu sudah dirangkum oleh seorang Profesor Karier Berkelanjutan di Amsterdam bernama Akkermans menjadi tiga kompetensi karier umum yang dapat kamu pahami untuk bisa menentukan kariermu ke depannya.
Reflective competencies
Secara sederhananya adalah kemampuan mengenali diri sendiri. Mungkin terkesan remeh-temeh tetapi ini basic yang harusnya kamu kuasai. Mengetahui kenapa kamu ingin bekerja di posisi itu, tau kenapa kamu ingin berkarier menjadi itu, mengetahui kekuatanmu yang bisa membantumu mencapai career goals mu sendiri, dan masih banyak lagi.
Reflective competencies ini dibagi lagi kedalam dua kategori yaitu pertama adalah reflection motivation dan reflection on qualities.
Reflection motivation
Di mana kamu sadar akan nilai-nilai yang kamu pegang di dalamnya. Misalnya kamu adalah seorang digital marketing, pertanyaannya adalah kenapa awalnya kamu mau menjadi digital marketing dan di tempat kerja sendiri? Kamu lebih menyukai jobdesc pekerjaan yang mobile kah atau yang bagaimana? Apa hal yang bisa kamu gali di dalam dirimu sehingga kamu jadi lebih bisa termotivasi?
Reflection on qualities
Hal ini berkaitan dengan kualitas diri, misalnya adalah kelebihan, kekurangan, dan kompetensi yang kamu miliki. Intinya jika kamu memiliki dan menguasai reflection on qualities maka kamu bisa mengetahui hal-hal apa saja yang nantinya bisa membuatmu berkontribusi maksimal atau justru menghambat dirimu ke depannya.
Dengan standar yang ini, kamu jadinya bisa memilih suatu pekerjaan yang membuatmu bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu secara maksimal karena kelebihan yang kamu miliki serta bisa meminimalisir kesalahan atas kelemahan yang kamu punyai.
Communicative competencies
Poin dan intinya adalah kemampuan komunikasi yang asertif, berkaitan dengan kemampuan interpersonal, menerima kritik, memberikan saran dengan baik, serta kemampuan mencari petunjuk dan solusi dari orang lain.
Communicative competencies ini juga dibagi ke dalam dua kategori yaitu networking dan self-profiling:
Networking
Kemampuanmu membangun dan mempertahankan hubungan yang baik, bisa dengan orang lain dan sesama karyawan yang lainnya. Kemudian kemampuan bernegosiasi, mempersuasi orang lain, dan membangun serta memperluas koneksi untuk tujuan kariermu kedepannya.
Self-profiling
Kemampuan mengkomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang kamu miliki ke kolega kerja atau atasan. Sederhananya adalah sebagus dan seefektif apa kamu dapat mengkomunikasikan ide-ide yang kamu miliki.
Behavioral competencies
Terakhir yaitu kemampuan dan pengetahuan untuk membentuk serta mencapai karier yang kamu inginkan. Pertanyaan yang seharusnya kamu tanyakan pada dirimu sendiri di sini yaitu: bagaimana caranya menggunakan kualitas diri yang kamu miliki untuk membuat jalur kariermu semulus mungkin?
Seperti gimana sih caranya agar kamu bisa mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, gimana caranya kamu bernegosiasi untuk mendapatkan peluang promosi di kantor, dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah kemampuan mendasar yang seharusnya kamu miliki ketika ingin mempunyai karier yang mulus.
Ketiga tips di atas merupakan salah satu solusi untuk memecahkan masalah karier yang mungkin selama ini mengganggu pikiranmu. Semoga dapat membantumu keluar dari keterpurukan untuk menggapai sebuah kesuksesan. Segitu dulu dari aku, aku mau menutup artikel ini dengan pernyataan yang mungkin menjadi sebuah prinsip di dalam diriku yaitu:
“Bahwa sebuah keberuntungan adalah kemampuan yang kamu miliki bertemu dengan kesempatan yang ada”.
Maka jika kamu belum mendapatkan pekerjaan hingga sampai saat ini, cobalah untuk terus menerus asah keterampilan dan kompetensi yang kamu miliki. Bisa juga ikut layanan online mentoring dari Satu Persen, nih. Di situ, kamu bakal nerima banyak insight tentang kehidupan yang jarang kamu dapatkan di sekolah pada umumnya.
Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut seputar tips menentukan karier dan kompetensi, kamu bisa tonton video Satu Persen di bawah ini! Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial, blog Satu Persen buat kamu yang mau baca artikel lainnya, dan Podcast Satu Persen untuk dengerin cerita menarik tentang kesehatan mental dan self-development.
Aku harap lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik dan #HidupSeutuhnya, seenggaknya Satu Persen setiap harinya.
Thanks!
Referensi
Jos Akkermans. (2013). Competencies for the contemporary career: development and preliminary validation of the career competencies questionnaire. Journal of Career Development. 40(3): 245-267.