Mengenal Emotional Sponge, Kepribadian yang Mudah Menyerap Stres

Kesehatan Mental
Restu Lestari Wulan Utami
4 Mar 2022
mengenal emotional sponge
Satu Persen - Emotional Sponge

Halo, Perseners!

Ketemu lagi sama aku, Restu, Part-time Blog Writer di Satu Persen. Semoga kamu sedang dalam kondisi sehat, perasaan tenang, dan mengelola emosi dengan baik di mana pun kamu berada.

Bicara tentang emosi, apakah kamu memiliki empati berlebih pada orang yang mengalami masalah sehingga kamu menyerap emosi negatif pada orang itu? Pernah ngga kamu mudah merasa  stres setelah mendengar kisah memilukan yang sedang dialami oleh orang terdekatmu?

emotional sponge
Cr: Know Your Meme

Mereka yang memiliki sikap empati tinggi akan mudah diajak berkomunikasi dan merasakan emosi orang lain. Ngga mengherankan jika mereka sering diajak curhat oleh orang lain. Sayangnya, sikap empati berlebihan bisa membuat mereka merasa lelah bahkan ikut  stres. Sikap empati yang berlebihan ini juga dapat disebut dengan emotional sponge.

Apa Itu Emotional Sponge?

Empati merupakan kemampuan memahami perasaan orang lain dengan cara melihat suatu permasalahan melalui  sudut pandang orang tersebut. Sikap empati diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

Sesuai namanya, emotional sponge menandakan tipe kepribadian orang yang mudah menyerap emosi dari lingkungan sekitarnya. Pasalnya,  orang ini cenderung memiliki empati tinggi hingga bisa merasakan seberapa dalam rasa sakit atau kesedihan orang lain.  Terlebih, jika mereka pernah mengalaminya. Oleh karenanya,  mereka mudah merasa frustrasi, marah, sedih, dan cemas setelah menyerap emosi yang dirasakan orang lain.

Selain empati tinggi, seseorang yang memiliki emotional sponge juga memiliki intuisi yang bagus. Akan tetapi, mereka mungkin sulit mengelola emosi yang dirasakan diri sendiri. Justru, mereka malah merasa bertanggungjawab atas hidup orang lain.

apa itu emotional sponge
Cr: AhSeeIt

Ketika orang lain memiliki masalah, seseorang dengan emotional sponge seakan merasa harus membantu menyelesaikan  masalah tersebut. Apabila dia ngga bisa membantu, dia akan merasa bersalah. Dia sulit merasa bahagia ketika mengetahui penderitaan orang lain.

Orang dengan emotional sponge lebih sering  mengutamakan hidup orang lain daripada milik diri sendiri. Akibatnya, mereka sering dimanfaatkan oleh orang-orang toxic di sekitar.

Perlu kamu tahu bahwa emotional sponge memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan mental. Ngga jarang seseorang dengan kondisi ini pada akhirnya mengalami kepanikan dan depresi. Oleh karena itu, kamu harus menghindari emotional sponge dan berupaya untuk mengelola emosi lebih  baik.

Baca juga: Emosi Itu Bukan Marah! (Mari Mengenal Emosi)

Cara Menghindari Emotional Sponge

1.Miliki batasan (boundaries) yang kuat

Kamu ngga salah jika memiliki sikap empati yang tinggi. Namun, kamu juga harus paham bahwa ngga semua hal bisa kamu tangani. Jangan menyalahkan diri sendiri atas emosi negatif yang ada pada  kehidupan orang lain.

Kamu harus bisa mengidentifikasi karakter orang dan situasi tertentu yang berpotensi menyerap energimu. Khususnya, mengingat bahwa kamu mudah menyerap emosi yang orang lain  miliki. Maka, batasi interaksimu dengan mereka. Jika kamu diundang ke suatu pesta riuh yang  dipenuhi banyak orang, jangan ragu berkata “tidak” jika kamu enggan untuk datang.

batasan yang kuat
Cr: Cheezeburgers

2. Jangan ragu menjauhi hal yang mengganggumu

Seseorang dengan emotional sponge bisa mudah kehilangan energi akibat membaca berita buruk, berada di tempat terlalu ramai, atau kondisi lain yang mengganggu kenyamanannya. Jika kamu berada di restoran dan duduk di sebelah sekelompok orang yang berbuat gaduh sehingga membuat kamu ngga nyaman, lebih baik pindah ke meja lain. Pindahlah ke tempat yang lebih tenang yang membuatmu merasa nyaman.

3. Batasi sentuhan fisik

Energi dari seseorang dapat berpindah ke orang lain melalui mata dan sentuhan. Seseorang yang memiliki empati tinggi bisa merasakan emosi orang lain, bahkan hanya melalui ekspresi wajah atau tatapan mata.

Apabila kamu merasa ngga nyaman dengan seseorang, batasi kontak mata. Hindari pula bersentuhan seperti memeluk atau memegang tangannya. Jika memang harus memeluk, berikat pelukan singkat saja sehingga ngga perlu   khawatir akan menyerap stres yang orang lain rasakan.

4. Ambil jeda waktu

Seseorang dengan empati berlebih membutuhkan waktu sendiri untuk mendapatkan energinya kembali. Ambil waktu yang cukup dengan suasana tenang tanpa panggilan telepon, cahaya ponsel, dan media sosial. Lakukan meditasi atau rekreasi di  alam supaya menemukan suasana bersih, segar, hijau, dan menenangkan sembari melakukan earthing. Earthing merupakan metode terapi dengan melakukan kontak secara langsung dengan permukaan bumi supaya tubuh mendapatkan energi positif dari permukaan bumi.

ambil jeda waktu
Cr: Makeameme.org
Baca juga: Manajemen Emosi: Cara Mengendalikan Emosi dalam Diri

Memiliki sikap empati bukan hal yang salah. Sikap empati kita butuhkan supaya dapat memiliki hubungan sosial yang baik dengan orang lain. Namun, jangan sampai empatimu yang berlebih membuatmu menyerap semua emosi negatif hingga menyebabkan  kewalahan dan stres.

Nah, hati-hati juga sama pihak-pihak tertentu yang berpotensi memanfaatkan sikap empatikmu, Perseners. Jangan sampai ini malah bikin kamu punya trust issues dengan circle terdekat ya. Yuk cari tahu solusinya lewat video YouTube Satu Persen ini ya.

Apabila kamu ngga bisa mengatasi emotional sponge yang sedang kamu alami, merasa sangat terganggu dengan kondisimu, jangan ragu meminta bantuan pihak lain, salah satunya dengan mengikuti Mentoring Satu Persen. Udah ada lebih dari 10.000 orang yang mendaftar untuk mengatasi masalah yang mereka alami.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Kamu juga bisa mengetes apakah kamu stres atau ngga dan seberapa parah tingkat keparahan stres yang kamu alami dengan cara mengikuti Tes Tingkat Keparahan Stres dari Satu Persen, loh.

Semoga artikel ini membuatmu berkembang setidaknya satu persen setiap hari. Aku Restu, pamit undur diri. Sampai jumpa di tulisanku berikutnya!

Referensi:

Brady, K. (n.d.). Being An Empath: 7 Ways To Stop Absorbing Other People’s Emotions. https://www.keirbradycounseling.com/empath-and-absorbing-other-peoples-emotions/

Delgago, J. (n.d.). The dangers of becoming an “emotional sponge”. https://psychology-spot.com/projective-identification-emotional-sponge/

Exploring Yourmind: Emotional Sponges: People with an Emotional Overload. (2020, May 29). Retrieved from https://exploringyourmind.com/emotional-sponges-people-with-an-emotional-overload/

Myall, K. (2021, July 18). 5 signs you might be an ’emotional sponge’. https://www.counsellorwhocares.co.uk/5-signs-you-might-be-an-emotional-sponge/

Quiet Revolution: 9 Self-Protection Strategies for Empaths. Retrieved from https://www.quietrev.com/9-self-protection-strategies-for-empaths/

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.