Cara Mengatasi Kesenjangan Generasi (Generation Gap) dalam Keluarga

Hubungan
Angeline Harjono
26 Des 2021
Kesenjangan Generasi dalam Hubungan Keluarga
Satu Persen - Cara Mengatasi Kesenjangan Generasi dalam Hubungan


Halo, Perseners! Kenalin, gue Angel sebagai Blog Writer di Satu Persen. Kali ini, kita bakal bahas lebih dalam soal generation gap atau kesenjangan generasi dalam hubungan keluarga, nih.

Apa tuh generation gap? Mungkin lo udah beberapa kali dengar istilah ‘baby boomer’, ‘milenial’, atau ‘generasi Z’. Beberapa sebutan inilah yang digunakan untuk memisahkan generasi dari satu masa ke masa lainnya.

Contohnya, orang tua kita mungkin termasuk dalam kategori generasi X atau baby boomer, tergantung pada tahun kelahiran. Sementara, kita sendiri bisa disebut dengan milenial (atau generasi Y) dan generasi Z (atau gen Z). Terlebih, setiap generasi juga memiliki beberapa ciri khas umum yang berbeda, mulai dari gaya hidup hingga tujuan hidup.

generation gap - kesenjangan generasi - beda generasi
Source: GoComics

Adanya perbedaan ciri tiap generasi ini yang justru berpotensi menimbulkan konflik antar sesama. Lantaran, masing-masing generasi memiliki pandangan dan pengalaman yang berbeda. Maka, nggak heran kalau lo suka berselisih dengan orang tua terkait hal-hal tertentu.

Dalam buku Generation Gap(less): Seni Menjalin Relasi Antargenerasi oleh Erwin Parengkuan dan Becky Tumewu, salah satu solusi utama untuk mengatasi kesenjangan generasi adalah komunikasi yang efektif. Dengan metode komunikasi yang sempurna, semua tujuan akhir akan lebih mudah tercapai. Ditambah lo bisa tetap menjaga hubungan yang baik dalam keluarga.

Nah, buat yang masih pengin tahu soal generation gap dalam keluarga, simak artikel berikut, ya. Gue bakal bahas dari pengertian generation gap, tipe-tipe generasi yang ada, sampai cara mengatasi kesenjangan generasi dalam keluarga. Selamat membaca!

Apa itu Kesenjangan Generasi?

Umumnya, generation gap atau kesenjangan generasi menandakan perbedaan antar generasi yang dapat menimbulkan konflik dan mempersulit komunikasi. Khususnya, ketika lo jarang berkomunikasi dengan satu sama lain. Alhasil, terjadi kesenjangan di antara kedua belah pihak.

Penyebab Kesenjangan Generasi

Kesenjangan generasi - generation gap - beda generasi
Source: Daryl Cagle

1. Perkembangan teknologi yang terlalu pesat

Dra. Charlotte K. Priatna M.Pd M.Min., praktisi pendidikan dan pendiri Sekolah Athalia, menyebutkan perkembangan teknologi yang pesat sebagai salah satu faktor penyebab kesenjangan generasi. Pasalnya, keberadaan media sosial telah mengubah sistem komunikasi antar sesama. Bahkan, lo udah nggak perlu bertemu orang secara langsung untuk berinteraksi.

Padahal, komunikasi merupakan elemen sehari-hari yang penting agar manusia tetap bersosialisasi dengan sesama. Apabila lebih banyak main gadget, kita jadi cenderung lebih sering berinteraksi lewat layar. Akibatnya, kita jadi kurang menerima interaksi yang murni secara tatap muka.

2. Peningkatan mobilitas sosial

Hasil studi Standard Chartered di 2018 menemukan bahwa tingkat mobilitas sosial pada kalangan masyarakat menengah atas mengalami kenaikan sebanyak 7% dan berlangsung sangat cepat. Ini juga berlaku di Indonesia, di mana lebih dari 54% kelompok menengah atas mampu menikmati perkembangan mobilitas sosial. Jadi, nggak heran jika perubahan tampak jelas pada gaya hidup dan cara berpikir kaum muda.

Cara Mengatasi Kesenjangan Generasi dalam Hubungan Keluarga

generation gap - kesenjangan generasi - beda generasi
Source: Pinterest.com

1. Atur mindset yang terbuka

Mengingat perbedaan antar generasi, otomatis lo akan memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang tua. Orang tua cenderung merasa lebih tahu tentang banyak hal karena mereka pun pernah merasakan hal yang sama di usia muda. Akan tetapi, dunia dan isinya nggak lagi sama seperti sebelum-sebelumnya.

Di sinilah, lo maupun orang tua harus mengatur mindset yang terbuka. Mungkin lo lebih paham dengan perkembangan masyarakat di masa kini. Sebaliknya, orang tua memiliki pengetahuan yang lebih luas terkait hal-hal tertentu yang masih berlaku dulu sampai sekarang. Oleh sebab itu, masing-masing harus tetap terbuka untuk menerima pengalaman baru ataupun menghargai pengetahuan yang lama.

2. Mendengarkan dan memahami

Selanjutnya, lo perlu belajar mendengarkan dan memahami orang tua. Begitu juga sebaliknya bagi para orang tua. Lantaran, sebatas menerima pemikiran dan mencerna pengertiannya justru akan semakin mendekatkan kalian.

Ketika belajar untuk memahami, berarti kalian akan menempatkan diri dari sudut pandang lainnya. Dengan begitu, lo maupun orang tua bisa lebih memahami perasaan dan keinginan satu sama lain. Terlebih, ini juga bakal mengurangi kesenjangan yang ada.

Baca Juga: 101 Cara Sukses untuk Menghentikan Rantai Toxic Parenting untuk Kaum Milenial

3. Berkomunikasi

Selalu sisihkan waktu untuk berkomunikasi dengan sesama. Terlepas dari kesibukan masing-masing, ada kemungkinan interaksi ini bisa membuat lo dan orang tua saling mengenal lebih baik. Ditambah kalian juga bisa mengurangi beban dan penat hidup bareng-bareng, deh.

Lo perlu tahu bahwa orang tua bakal selalu siap mendukung lo. Sebaliknya, orang tua juga perlu tahu bahwa seorang anak memiliki kehidupan pribadi yang berbeda dari masa-masa sebelumnya. Makanya, sebaiknya komunikasikan hal-hal tertentu secara terbuka pada orang tua.

kesenjangan generasi - beda generasi
Source: Hank Ketcham

4. Berikan dukungan penuh kasih sayang

Kasih sayang itu bukan sebatas kata-kata gombal dan hadiah mewah, lho. Justru kasih sayang itu juga bisa membuat orang semakin dekat dengan lingkungan sekitarnya, terlepas dari batasan-batasan yang ada. Jadi, jangan lupa untuk menunjukkan kasih sayang pada orang tua.

Meski anak udah tumbuh besar, tetapi orang tua pun tetap perlu menunjukkan sikap kasih sayang, nih. Dengan kasih sayang dan dukungan tanpa syarat, kalian juga bisa semakin memahami satu sama lain. Yuk mulai lakukan, Perseners!

5. Temukan sebuah kesepakatan

Faktanya, setiap orang akan selalu menemukan perselisihan pendapat dengan orang lain. Hal itu pun berlaku dalam keluarga. Akan tetapi, memaksakan kehendak dari sisi masing-masing bukanlah solusinya.

Ada saat-saat di mana penegasan merupakan jalan terbaik. Lebih baik lagi apabila lo dan orang tua bisa menemukan sebuah kesepakatan untuk menentukan solusi yang tepat. Nanti kalian justru bisa semakin dekat.

Bingung Menemukan Solusi yang Tepat?

Perseners, nggak apa-apa kalau kalian masih belum menemukan solusi yang tepat. Justru, banyak kaum muda lainnya yang juga sering menghadapi masalah kesenjangan generasi ini. Bahkan, hal ini terjadi di dunia kerja sampai sekarang, lho.

Ngerasa butuh tempat bercerita? Atau pengin menerima masukan dari orang terpercaya? Langsung gabung mentoring Satu Persen aja!

Para mentor yang berpengalaman siap mendengarkan dan mendukung lo kapan dan di mana saja. Terutama, sesi ini bakal diadakan secara 1-on-1 agar lo bisa curhat sebebasnya. Klik banner di bawah ini, ya. Kalau kamu ragu apakah layanan ini tepat untuk kamu, kamu bisa mencoba ikut tes konsultasi dulu.

Mentoring-5

Sebagai tambahan, lo juga bisa nonton video YouTube Satu Persen di bawah ini. Nanti lo bakal bisa belajar cara menghadapi konflik dengan orang tua.

Satu Persen - Cara Menghadapi Konflik dengan Orang Tua

Sekian dulu, guys. Semoga lo bisa menemukan solusi yang tepat! Sampai ketemu di artikel berikutnya.


Referensi:


Adcox, S. (2021). What Research Says About The Generation Gap. Verywellfamily.com. https://www.verywellfamily.com/looking-at-the-generation-gap-1695859


Nagaraj, V. (2019). 6 Tips to Fill The Generation Gap Between Parent and Child. Parenting.firstcry.com. https://parenting.firstcry.com/articles/6-tips-to-fill-the-generation-gap-between-parent-and-child/

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.