Halo semua, balik lagi sama aku Senja!
Pasti kalian udah gak asing dengan istilah gangguan depresi. Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan kesedihan yang terjadi secara terus-menerus. Penderita depresi juga akan kekurangan minat atau kesenangan dalam kegiatan yang sebelumnya bermanfaat atau menyenangkan bagi mereka.
Tahu gak Perseners, ternyata sebanyak 264 juta orang di seluruh dunia telah menderita gangguan depresi. Tak hanya itu, menurut World Health Organization (WHO) depresi menjadi penyebab utama kecacatan di seluruh dunia.
Depresi juga berkontribusi besar terhadap beban penyakit global. Efek depresi dapat bertahan lama, kompleksnya dapat mengganggu seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Gangguan depresi itu juga banyak banget macamnya. Jadi, di sini aku bakal menjelaskan macam-macam gangguan depresi beserta penjelasannya ya, Perseners! Simak penjelasan aku di bawah ini!
Gangguan Depresi Mayor (MDD)
Salah satu jenis gangguan mental yang paling dikenal adalah gangguan depresi mayor (MDD). Depresi mayor merupakan jenis gangguan mental yang ditandai dengan perubahan mood yang terus menerus menekan diri sendiri.
Depresi mayor menyebabkan penurunan kualitas hidup dan kurangnya minat dalam kehidupan sehari-hari. Gejala depresi mayor biasanya berlangsung berminggu-minggu sampai hitungan bulan. Beberapa gejala yang dialami penderita depresi mayor adalah:
1. Perubahan berat badan
2. Perubahan waktu tidur
3. Kelelahan
4. Merasa tidak berharga
5. Sulit berkonsentrasi
6. Memiliki pikiran untuk bunuh diri
Gangguan Depresi Persisten (PDD)
Gangguan Depresi Persisten atau yang dikenal dengan sebutan distimia merupakan gangguan depresi kronis yang berlangsung lama. Biasanya terjadi selama bertahun-tahun. Meskipun gejalanya tidak separah gangguan depresi mayor, gejalanya menetap dan bertahan lama.
Selain itu, penderita depresi persisten juga seringkali memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dan menjalani aktivitas sehari-hari. Gejala PDD meliputi:
1. Merasa bersalah
2. Mudah marah
3. Tidak percaya diri
4. Sulit tidur
5. Perubahan nafsu makan
6. Sulit berkonsentrasi
7. Hilang minat
Gangguan Bipolar
Gangguan bipolar sering disebut sebagai penyakit manik depresi. Gangguan bipolar merupakan gangguan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang meningkat secara tidak normal atau dikenal sebagai periode manik. Bentuk manik yang tidak terlalu ekstrim disebut hipomanik.
Namun, pada satu waktu orang juga dapat mengalami penurunan suasana hati atau biasa disebut periode depresi. Contoh periode manik seperti mudah gembira dan bersemangat. Sedangkan pada periode depresi seseorang akan merasa putus asa dan mudah tersinggung.
Selain perubahan suasana hati, orang yang mengalami bipolar akan mengalami perubahan energi dan tingkat aktivitas untuk melakukan tugas sehari-hari. Terdapat beberapa gejala fisik dan emosional yang ditunjukkan oleh orang yang terkena bipolar, yaitu:
1. Mudah lelah dan lesu
2. Insomnia
3. Merasa putus asa dan hilanh harga diri
4. Cemas
5. Ragu-ragu
6. Agresif
Baca juga: Stres vs Depresi: Ini Perbedaannya Menurut Psikolog
Depresi Postpartum (PPD)
Depresi yang terjadi pada saat masa kehamilan atau kelahiran anak. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal dalam tubuh yang seringkali dapat mempengaruhi suasana hati seorang wanita.
Depresi postpartum berbeda dengan baby blues. Baby blues merupakan perubahan emosi yang hanya berlangsung beberapa minggu dan seiring waktu akan menghilang. Sedangkan gejala penderita depresi postpartum lebih berat dan lebih lama dari baby blues.
Gejala yang sering dialami penderita depresi postpartum adalah:
1. Merasa tidak berdaya dan putus asa
2. Menarik diri dari lingkungan sosial
3. Kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai
4. Merasa tidak berharga
5. Mengalami kecemasan
6. Memiliki pikiran ingin menyakiti diri sendiri atau bayinya
7. Memiliki pikiran untuk bunuh diri
Gangguan Disforik Pramenstruasi (PMDD)
Gangguan Disrofil Pramenstruasi atau PMDD adalah gangguan depresi yang terjadi pada saat menjelang menstruasi. PMDD hampir sama dengan sindrom pramenstruasi. Namun, gejala yang ditunjukkan PMDD ini lebih berat. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
1. Kecenderungan ingin makan sesuatu
2. Kelelahan ekstrim
3. Sering mengkritik diri sendiri
4. Sulit berkonsentrasi
5. Kecemasan berlebihan
6. Perubahan emosi
Gangguan Afektif Musiman (SAD)
Gangguan Afektif Musiman atau SAD biasa terjadi di negara bagian utara atau selatan yang letaknya jauh dari garis ekuator, Perseners! SAD merupakan gangguan depresi yang terjadi dengan pola musiman.
SAD dipicu oleh irama sirkadian dalam tubuh. Irama sirkadian adalah istilah yang digunakan buat mengatur kebiasaan fisiologis atau kegiatan yang dilakukan sehari-hari.
Gejala yang dialami penderita SAD adalah sering depresi, mengantuk, dan meningkatnya berat badan selama musim dingin padahal saat musim semi baik-baik saja.
Depresi Atipikal
Depresi Atipikal sebetulnya hampir sama seperti MDD. Namun terdapat perbedaan mencolok yang ditunjukkan penderita depresi atipikal, yaitu mengalami peningkatan suasana hati saat mengalami peristiwa positif.
Penyebab depresi atipikal masih belum diketahui secara pasti. Selain mengalami gejala depresi pada umumnya, terdapat gejala khusus yang dirasakan penderita depresi atipikal, yaitu:
1. Nafsu makan meningkat
2. Berat badan naik
3. Terlalu banyak tidur, entah pada siang atau malam hari
4. Peningkatan suasana hati saat berada dalam peristiwa positif
5. Sensitif dengan kritikan atau penolakan dari orang lain
Baca juga: Cara Mengatasi Depresi secara Mandiri
Cara Mengatasi Gangguan Depresi
Gejala depresi dapat diminimalisir dengan rajin olahraga, tidur cukup, serta makan dengan mengatur pola makan yang sehat. Namun, secara umum cara mengatasi semua jenis gangguan depresi adalah dengan mengkonsultasikan langsung kepada ahlinya melalui layanan konseling dengan psikolog.
Nah, kalian bisa kok berkonsultasi melalui konseling yang sudah disediakan Satu Persen dengan klik banner di bawah ini ya!
Satu Persen secara profesional akan membantu kalian untuk mengatasi masalah ini. Konseling Satu Persen akan dilakukan secara one-on-one. Jadi kalian akan diberikan asesmen mendalam dan terapi khusus untuk mengatasi masalah sesuai dengan jenis gangguan depresi kalian.
Oh iya, konseling Satu Persen ditangani oleh psikolog lulusan S2 profesi klinis dewasa, ya! Jadi psikolog Satu Persen dapat memberikan diagnosis tepat yang sesuai sama gejala kalian.
So, sekian dulu ya dari aku, semoga artikel ini membantu kalian buat menjalani hari lebih bermanfaat. Sampai jumpa lagi!
Editor's Note: Buat Perseners yang merasakan gejala dari salah satu jenis depresi yang ada di artikel ini, dimohon buat gak langsung melakukan self-diagnose, ya! Kalau memang mengganggu kehidupan sehari-hari, Perseners bisa langsung cobain aja layanan konseling dari Satu Persen dan berkonsultasi langsung dengan psikolog yang ahli di bidangnya. Kalau masih ragy, bisa mencoba ikut tes konsultasi dulu ya! Stay safe!
Referensi:
https://www.nimh.nih.gov/health/topics/bipolar-disorder
https://www.verywellmind.com/common-types-of-depression-1067313
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atypical-depression/symptoms-causes/syc-20369747