Halo Perseners, balik lagi sama aku Senja, Part-time Blog Writer di Satu Persen.
Kalian pernah bertanya-tanya gak sebenarnya bakat atau talenta yang dimiliki oleh seseorang itu berasal dari mana, sih? Apakah berasal dari genetik (faktor keturunan) atau pengaruh lingkungan? Beberapa mungkin memercayai kalau bakat seseorang itu berasal dari genetik orang tua. Namun, tidak sedikit juga yang membantah bahwa perkembangan potensi seseorang bisa dipengaruhi oleh ketersediaan lingkungan yang mendukung.
Terus, mana yang benar, ya? Ternyata kalau di dalam dunia psikologi, faktor genetik dan lingkungan dikenal dengan istilah nature dan nurture. Nature adalah faktor yang dimiliki seseorang sejak dalam kandungan, sedangkan nurture adalah faktor lingkungan yang memengaruhi perilaku individu. Nature dan nurture sama-sama berperan penting dalam mendukung perkembangan bakat seseorang.
Nah, kalian bisa baca artikel ini sampai selesai buat dapat pemahaman yang baik soal nature dan nurture, ya!
Baca juga: Gaya Belajar: Kenali 4 Macam Gaya Belajar untuk Mengatasi Rasa Malas
Perbedaan Nature dan Nurture
Perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor yang berseberangan, yakni nature dan nurture. Nature adalah karakteristik yang melekat secara genetik dalam diri seseorang. Nature dapat juga diartikan sebagai kondisi alami yang menjadi sifat dasar manusia. Secara biologis, banyak gen yang secara langsung memengaruhi sifat-sifat tertentu dalam diri manusia sehingga menjadi faktor terbentuknya perilaku seseorang.
Hal ini diperkuat oleh gagasan Edward L. Tandike bahwa faktor yang paling menentukan perkembangan manusia adalah hereditas (keturunan). Jadi, bisa dibilang bakat yang kalian miliki itu berasal dari kondisi biologis yang diturunkan sejak dalam kandungan. Nature mencakup penampilan fisik hingga karakter kepribadian seseorang. Contohnya, warna rambut, warna kulit,, kemampuan verbal, dan lain-lain.
Berbeda halnya dengan nature yang berfokus pada kekuatan di bagian luar diri manusia, nurture memelihara atau merawat faktor-faktor lingkungan yang memengaruhi kebiasaan dan karakter seseorang. Menurut John B. Watson, pengalaman secara perlahan bisa membentuk kepribadian manusia. Nurture bisa diibaratkan sebagai penulis yang mampu menuliskan kembali sifat dasar manusia sehingga membentuk perilaku baru.
Seperti yang kita tahu, sifat dasar manusia itu dinamis sehingga akan terus belajar untuk membuka diri terhadap segala pembaruan. Seiring waktu, kita juga akan menemukan potensi diri dari hasil proses belajarnya itu.
Tak jarang kita menemukan orang yang mungkin mengalami perubahan sifat dari waktu ke waktu. Contohnya, peran pola asuh orangtua yang baik secara perlahan akan membentuk individu yang dewasa, mandiri, dan penuh tanggung jawab.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film Bertema Psikoanalisis yang Bisa Ditonton, Cek!
Manfaat Menyeimbangkan Nature dan Nurture
Melansir dari verywellmind.com, sebagian besar psikolog percaya bahwa kombinasi antara nature dan nurture dapat membentuk perkembangan manusia secara optimal. Bakat atau potensi merupakan faktor keturunan alami di dalam diri seseorang, seperti kemampuan dalam melakukan sesuatu.
Selain mengenali potensi diri, faktor nature dan nurture juga berperan membentuk kecerdasan dalam diri kita. Peran orangtua berpengaruh besar meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti menyediakan pendidikan yang baik serta pola asuh yang tidak otoriter. Selain itu, tekad dalam diri sendiri menjadi hal yang penting untuk mendorong perkembangan intelektual kita.
Baca juga: Time Management: Cara Mengatur Waktu dengan Metode ALPEN Agar Produktif
Cara Menggali Potensi Diri
Sesuai dengan menyeimbangkan konsep nature dan nurture, berikut beberapa cara menggali potensi diri:
1.Mengetahui minat terdalam diri kita
Kita perlu mengetahui minat terdalam dengan mengetahui seberapa jauh ketertarikan kalian akan suatu hal. Dengan mengetahui hal itu, kita bisa lebih fokus dan spesifik dalam mengembangkan minat.
2. Percaya diri untuk mengembangkan potensi diri
Kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam proses mengembangkan potensi diri. Pasalnya, kepercayaan diri membantu kita untuk mengeluarkan semua kemampuan demi mengembangkan minat tersebut sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal.
Coba juga Tes Faktor Pede dari Satu Persen ini! Mungkin hasil tesnya bisa bantu menemukan kelebihan diri sendiri yang tepat, ya.
3. Mendapat dukungan dari orang terdekat
Hal yang tidak boleh dilewatkan dalam proses pengembangan potensi diri adalah dukungan dari orang terdekat. Dukungan orang terdekat membantu proses pembelajaran kita supaya lebih terarah. Sebagai contoh, orangtua bisa membantu dan memantau perkembangan kita secara lebih intens.
Coba Konsultasi Buat Mengembangkan Potensi Diri Lebih Baik Lagi
Perlu diingat bahwa menyeimbangkan faktor nature dan nurture tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Banyak faktor yang bisa menghambat pengembangan diri, seperti kurangnya pengetahuan terkait passion atau hasrat terdalam yang ingin dicapai dan dikembangkan. Selain itu, ada kemungkinan kamu mengalami ketidakpercayaan diri dalam menyalurkan potensi atau bakat yang diminati. Terakhir, kurang adanya dukungan dari orang terdekat serta lingkungan di sekitarnya.
Nah, kalau kalian sedang merasakan hal ini, tenang aja! Satu Persen di sini akan membantu kalian buat menggali potensi dalam diri kalian. Melalui sesi mentoring, Satu Persen akan memberikan dukungan penuh dalam perkembangan potensi atau bakat kalian. Mentoring di Satu Persen akan mengajak kalian untuk mengenali jati diri lebih jujur dengan berbagai psikotes.
Oiya, kalian juga bisa nonton Youtube Satu Persen tentang cara memaksimalkan potensi diri di bawah ini:
Akhir kata, jangan berhenti buat mencari potensi diri kalian. So, sampai di sini dulu ya, Perseners. Terima kasih udah baca artikel ini sampai selesai. Semoga bermanfaat, ya! Bye!
Referensi:
Cherry, Kendra. The Age Old Debate of Nature vs. Nurture. https://www.verywellmind.com/what-is-nature-versus-nurture-2795392. DIakses 3 Februari 2022
Mcleod, Saul. Nature vs Nurture in Psychology. https://www.simplypsychology.org/naturevsnurture.html. Diakses 3 Februari 2022.
Nature vs. Nurture. https://www.psychologytoday.com/us/basics/nature-vs-nurture. Diakses 3 Februari 2022