Halo semua, apa kabar? Balik lagi nih sama aku Senja, Part-time Blog Writer di Satu Persen.
Mungkin sebagian besar dari kalian udah sangat familiar sama teori psikoanalisis, ya. Teori psikoanalisis dikenal karena menjelaskan gambaran kepribadian manusia yang sebenarnya dipengaruhi oleh alam bawah sadar kita. Menurut teori ini, kepribadian terdiri dari tiga unsur yang berperan dalam membentuk tingkah laku kita, yakni Id, Ego, dan Superego.
Ternyata, teori psikoanalisis ini banyak dijadikan sebagai inspirasi dan ide cerita dalam pembuatan film. So, di sini aku mau memberikan beberapa rekomendasi film bertema psikoanalisis untuk memperdalam pemahaman kalian mengenai teori ini. Melalui film-film ini, kalian bisa mengenal lebih jauh teori psikoanalisis melalui implikasi nyata yang terjadi dalam alur film. Sebelum itu, aku mau jelasin dulu mengenai teori psikoanalisis, ya!
Apa itu Teori Psikoanalisis?
Psikoanalisis merupakan suatu aliran dalam bidang psikologi yang pertama kali dicetuskan oleh bapak psikoanalisis, yaitu Sigmund Freud. Teori psikoanalisis berusaha untuk menjelaskan hubungan hakikat dan perkembangan kepribadian manusia. Psikoanalisis bermanfaat untuk memahami kehidupan psikologi individu, memahami lebih dalam sifat manusia, dan membantu mengatasi kecemasan. Sigmund Freud juga mengatakan bahwa perilaku manusia itu digerakkan oleh alam bawah sadar yang terdiri dari Id, Ego, dan Superego.
1.Id (Das Es)
Id atau dalam bahasa Jerman disebut das es merupakan wilayah primitif manusia yang tidak punya moral, tidak logis, dan tidak bisa diatur. Id dikaitkan sama prinsip kesenangan (pleasure principle) berupa perasaan alami yang ada sejak manusia lahir di mana saat perasaan itu terpenuhi, maka manusia akan merasakan suatu kesenangan. Perantara Id untuk mewujudkan kesenangannya menjadi realita disebut Ego.
2. Ego (Das Ich)
Ego merupakan proses berpikir yang dikendalikan oleh prinsip kenyataan. Ego berfungsi buat merencanakan apakah Id perlu dilakukan atau diabaikan. Ego mengontrol segala tindakan yang dilakukan oleh manusia dan memiliki kesadaran untuk menyelaraskan hal baik dan buruk. Hal itulah mengapa Ego menjadi sistem penengah antara Id dan Superego.
3. Superego (Das Ueber Ich)
Superego merupakan aspek yang dikendalikan oleh prinsip moralitas dan idealis. Hal ini berbeda dengan prinsip Id dan Ego karena Superego menuntut suatu kesempurnaan yang terkadang tidak sesuai dengan realita.
Superego menganut nilai atau norma yang berlaku untuk menyempurnakan perilaku manusia. Hal ini dilakukan agar manusia tidak melanggar adat, budaya, atau nilai yang ada di masyarakat.
Selanjutnya, aku mau kasih beberapa rekomendasi film psikoanalisis yang bisa kalian tonton saat lagi senggang.
Baca juga: Sudahkan Aku Mengenal Diriku Sendiri?
5 Rekomendasi Film Bertema Psikoanalisis
1.Dangerous Method (2011)
Film ini merupakan film biografi yang menceritakan tokoh berpengaruh dalam dunia psikoanalisis, yakni Carl Gustav Jung, Sigmund Freud, dan Sabrina Spielrein. Secara garis besar, film ini menceritakan perjalanan Carl Jung dalam melakukan terapi pengobatan kepada pasiennya, Sabrina Spielrein, yang menderita gangguan mental. Metode terapi yang digunakan oleh Carl adalah metode berbasis psikoanalisis milik Freud. Hal ini Carl lakukan karena ia memiliki kekaguman mendalam kepada Sigmund Freud.
2. Good Will Hunting (1997)
Film ini menceritakan kisah hidup Will Hunting, petugas kebersihan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang introvert. Tidak ada yang menyangka bahwa Will Hunting adalah seorang yang jenius, khususnya dalam matematika. Kejeniusannya itu bahkan membuat kagum seorang dosen matematika, Gerald Lambeau di MIT. Namun, Will Hunting memiliki masa lalu yang tidak baik, yakni ia kerap ditelantarkan oleh orang tua angkatnya.
Akibatnya, Will tumbuh sebagai orang yang tertutup. Hal ini ia lakukan untuk menghindari rasa takut akan kegagalan cinta dan sakit hati. Suatu ketika, ia terlibat dalam suatu perkelahian hingga menyebabkan dirinya dijatuhi hukuman penjara. Satu-satunya jalan agar Will dapat keluar dari penjara adalah menerima tawaran Gerald Lambeau untuk bekerja dengannya. Namun, Will juga harus menerima syarat lain yang diberikan Gerald, yaitu mengikuti sesi psikoterapi.
Baca juga: Ekstrovert dan Beberapa Mitos Seputarnya
3. Joker (2019)
Film Joker menceritakan seorang pria bernama Arthur Fleck yang memiliki gangguan Pseudobulbar Affect (PBA). PBA merupakan gangguan psikologis di mana seseorang tidak dapat mengendalikan diri saat tertawa atau menangis. Arthur juga mengalami gangguan delusional di mana ia berimajinasi memiliki hubungan asmara dengan seorang wanita di kompleks apartemennya.
Hal yang dialami Arthur didukung oleh masa lalunya yang cukup kelam. Ia kerap mengalami penganiayaan dan pengkhianatan yang tidak adil. Ia bahkan juga mengalami kegagalan karir. Meski begitu, ia tetap mencoba untuk tidak mengeluarkan emosinya dan menyimpan amarah yang terpendam dalam dirinya.
Melalui kacamata psikoanalisis, ia berusaha menahan Egonya yang dibantu oleh Superego dari hasrat atau Id yang ia simpan di dalam dirinya. Walau akhirnya usaha Arthur berakhir sia-sia, ia berubah menjadi sosok yang berbeda dari sebelumnya.
4. Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)
Film ini menceritakan tentang sepasang kekasih, Joel Barish dan Clementien Kruczynski, yang berusaha untuk saling melupakan satu sama lain. Mereka melakukan prosedur penghapusan memori parsial yang berfokus menghapus ingatan orang tertentu. Film ini, secara psikoanalisis ingin menampilkan alam bawah sadar Joel Barish, yang seakan menolak untuk melupakan kekasihnya, Clementien. Walaupun akhirnya, memori Joel tentang Clementien hilang, perasaan Joel kepada Clementien masih tetap sama.
5. Black Swan (2010)
Film ini bercerita mengenai perjalanan seorang balerina profesional bernama Nina Sayers yang berambisi untuk mendapatkan sebuah peran dalam suatu pementasan besar. Pementasan akan mengambil tema “Swan Lake Tchaikovsky” di mana nantinya balerina terpilih akan memainkan peran ganda sebagai black swan dan white swan. Sebagai balerina yang ambisius, Nina sangat tertarik untuk mengambil peran itu. Namun, saat audisi berlangsung, Nina mengalami kesulitan untuk menjiwai peran black swan yang gelap.
Baca juga: Apa Itu Introvert? Kenali Ciri-Ciri dan Kelebihannya
So, itulah lima rekomendasi film bertema psikoanalisis versi aku. Semoga artikel ini bisa membantu kalian, ya! Kalau kalian ingin tahu kelebihan dan kekuatan diri, kalian boleh banget mencoba Tes Kelebihan dan Kekuatan Diri. Jangan lupa juga untuk selalu jaga kesehatan mental untuk membuat hidup kalian lebih utuh setiap harinya.
Ingat, kesehatan mental adalah sesuatu yang harus kita jaga, sama pentingnya seperti kesehatan fisik. So, kalau kalian Perseners emang lagi butuh konsultasi ke psikolog, kalian bisa kok ikutan sesi konseling yang ada di Satu Persen. Kalian bisa klik banner di bawah ini untuk info lebih jelasnya.
Buat kalian yang ingin lebih mendalami psikoanalisis, bisa tonton video di bawah ini!
Sekian dulu dari aku, sampai jumpa di artikel selanjutnya, ya! Bye!
Referensi:
Husin H. Id, Ego Dan Superego Dalam Pendidikan Islam. Al Qalam J Ilm Keagamaan dan Kemasyarakatan. 2018;11(23):47.
N. MSEP. Dinamika Id, Ego, Superego dalam Konteks Kebutuhan Intimasi. Psikoborneo [Internet]. 2017;4(1):151–9. Available from: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/psikoneo/article/view/3976
Syawal S, Helaluddin. Psikoanalisis Sigmund Freud dan Implikasinya dalam Pendidikan. Academia.edu [Internet]. 2018;(March):1–16. Available from: http://www.academia.edu/download/60642918/Psikoanalisissigmudfreud20190919-88681-dfxtxf.pdf