Hai, Perseners! How’s life? Balik lagi sama gue, Angel, Blog Writer di Satu Persen.
Sebelum masuk ke pembahasan blog kali ini, coba jawab pertanyaan berikut: Apakah kamu pernah dengar jargon “Work smarter, not harder”? Nah, buat yang belum tahu, intinya ungkapan ini ingin mengajak orang-orang untuk bekerja lebih efisien dan maksimal tanpa membuang-buang waktu dan energi. Wah, tentu ini bisa bikin kamu semangat terus buat bekerja, ya.
Di awal, mungkin lo ngerasa hal ini mudah untuk dilakukan, apalagi kini tersedia beragam sumber informasi. Otomatis tinggal browsing di internet dan lo bisa langsung tahu kumpulan formula dan tips bekerja produktif yang tepat. Tapi, gimana kalau hasilnya tetap nihil?
Apabila lo ngerasa udah mengikuti semua referensi dan masih sama aja, coba pertimbangkan perspektif lain. Ada kemungkinan skala prioritas atau metode pengerjaan tugas-tugas bukanlah solusi utamanya. Justru, waktu pengerjaan itu juga nggak kalah penting.
Pemilihan waktu bekerja yang tepat akan memaksimalkan penggunaan energi tubuh ketika berada di puncak tertinggi. Nantinya lo bakal bisa bekerja lebih efektif, deh. Makanya, tiap orang memiliki rutinitas kerja masing-masing.
Ini juga yang disebut dengan jam biologis manusia (chronotype) yang membagi waktu bekerja dan waktu istirahat. Istilah populer lainnya, yakni ‘jam pintar’ dan ‘jam bego’ yang sempat dibahas dalam buku You Do You: Discovering Life Through Experiments and Self-Awareness karya Fellexandro Ruby. Ada orang yang memiliki jam pintar untuk beraktivitas di malam hari, sedangkan jam bego untuk beristirahat terjadi di pagi hari.
Buat tahu selengkapnya, simak terus sampai selesai, ya! Gue bakal bahas mulai dari pengertian, tipe-tipe, dan pentingnya jam biologis manusia ini.
Apa itu Jam Biologis Manusia atau Chronotype?
Mengutip Casper, jam biologis manusia, atau chronotype dalam bahasa Inggris, menandakan sistem pembagian yang diterapkan untuk memahami waktu bekerja dan waktu istirahat. Melalui sistem ini, lo juga bakal tahu kapan tubuh paling aktif dan selalu siap sepanjang hari. Kok bisa tiap orang memiliki jam biologis yang berbeda?
Selain ditentukan oleh faktor genetika alami, jam biologis ini juga bisa dilihat berdasarkan gaya hidup. Dalam kata lain, lo nggak bisa memilih sesuai preferensi pribadi. Tetapi, jam biologis ini menyesuaikan dengan pola aktivitas, perilaku, sekaligus kondisi istirahat.
Umumnya, jam biologis ini terbagi menjadi 4 tipe besar yang dilambangkan dengan sosok binatang. Apa saja 4 tipe tersebut, ya? Yuk simak bagian selanjutnya!
4 Tipe Jam Biologis Manusia
Berdasarkan penelitian Dr. Michael Breus, seorang psikolog klinis, terdapat 4 tipe jam biologis manusia yang dilambangkan dengan binatang. Ada beruang, serigala, singa, dan lumba-lumba. Ditambah tiap tipe digambarkan sesuai pola dan kebiasaan tidur sosok binatang tersebut.
1. Beruang
Tipe jam biologis manusia yang pertama ini nggak memiliki masalah bangun di pagi hari atau pun istirahat di malam hari. Artinya, siklus tidur dan beraktivitas akan mengikuti pergerakan matahari. Wow, berarti si tipe beruang ini tetap beraktivitas sesuai jadwal, ya!
Umumnya, lo akan lebih produktif di pagi hari hingga siang sebelum jam 2-4. Sementara, jumlah waktu tidur lo terdiri dari 8 jam. Mulai dari jam 11 malam hingga jam 7 pagi.
Contoh rutinitas tipe beruang:
- 7 pagi - 8 pagi: Bangun tidur
- 10 pagi - 2 siang: Sibuk mengerjakan tugas berat
- 2 siang - 4 sore: Fokus mengerjakan tugas ringan
- 4 sore - 10 malam: Santai
- 10 malam - 11 malam: Siap-siap tidur
- 11 malam - 7 pagi: Tidur
2. Serigala
Layaknya serigala asli, tipe jam biologis manusia ini lebih aktif di malam hari. Lantaran, lo bakal banyak istirahat dulu untuk mengumpulkan energi. Biasanya, ini akan terjadi sekitar siang hari dan sore hari pada jam 6 setelah orang lain selesai bekerja.
Mirip dengan istilah “night owl”, lo bakal mulai beraktivitas setelah matahari terbenam. Oleh sebab itu, lo nggak masalah tidur melebihi tengah malam. Justru, ini bisa memicu kreativitas lo.
Contoh rutinitas tipe serigala:
- 7:30 pagi - 9 pagi: Bangun tidur
- 10 pagi - 12 siang: Fokus mengerjakan tugas ringan
- 12 siang - 2 siang: Sibuk mengerjakan tugas berat
- 2 siang - 5 sore: Mengerjakan tugas ringan lagi
- 5 sore - 9 malam: Mengerjakan tugas yang bersifat kreatif
- 9 malam - 10 malam: Santai
- 10 malam - 12 pagi: Siap-siap tidur
- 12 pagi - 7:30 pagi: Tidur
3. Singa
Berbanding terbalik dengan serigala, tipe jam biologis manusia yang dilambangkan oleh singa lebih aktif di pagi hari. Bahkan, lo nggak masalah bangun lebih pagi dari orang lain. Makanya, lo mampu menyelesaikan banyak tugas sebelum siang hari.
Akan tetapi, energi lo akan lebih cepat terkuras di sore hari. Oleh sebab itu, penting untuk para singa agar tidur lebih awal pada jam 10 malam. Jangan lupa untuk tidur selama 8 jam dan lo bisa langsung beraktivitas kembali sedini mungkin.
Contoh rutinitas tipe singa:
- 6 pagi - 7 pagi: Bangun tidur
- 8 pagi - 12 siang: Fokus mengerjakan tugas berat
- 12 siang - 4 sore: Fokus mengerjakan tugas ringan
- 4 sore - 9 malam: Santai
- 9 malam - 10 malam: Siap-siap tidur
- 10 malam - 6 pagi: Tidur
4. Lumba-lumba
Terakhir, tipe jam biologis manusia yang dilambangkan dengan lumba-lumba, yakni makhluk air yang kerap mengalami insomnia. Lantaran, kemampuan sebagian otak lumba-lumba untuk tetap aktif dan waspada terhadap ancaman predator. Dengan begitu, mereka bakal selalu sigap menghindari situasi bahaya.
Meski awalnya kesulitan bangun pagi, lo bakal siap untuk beraktivitas hingga pertengahan hari. Di sisi lain, ada kemungkinan lo kesulitan tidur di malam hari. Maka dari itu, lo bakal mulai beristirahat di tengah malam seperti serigala.
Contoh rutinitas tipe lumba-lumba:
- 6:30 pagi - 7:30 pagi: Bangun tidur
- 8 pagi - 10 pagi: Fokus mengerjakan tugas ringan
- 10 pagi - 12 siang: Fokus mengerjakan tugas berat
- 12 siang - 4 sore: Menyelesaikan tugas ringan
- 4 sore - malam: Santai
- 10 malam - 11:30 malam: Siap-siap tidur
- 12 malam - 6:30 pagi: Tidur
Itu dia, 4 tipe jam biologis manusia yang menentukan pembagian waktu beraktivitas dan waktu beristirahat. Setelah mengetahui tipe lo, kini lo perlu tahu pentingnya aspek ini dalam kehidupan sehari-hari. Langsung lanjut ke pembahasan berikutnya, ya.
Baca juga: Tidur Ngga Cuma Malam Doang! (Manfaat Tidur Siang)
Manfaat Jam Biologis Manusia
Berikut beberapa manfaat jam biologis manusia:
1. Memahami pola tidur yang lebih baik
Umumnya, tipe jam biologis manusia yang aktif di malam hari memiliki pola tidur yang lebih telat hingga 2-3 jam daripada yang aktif di siang hari.
2. Mengamati kebiasaan makan
Sebuah jurnal yang dikembangkan oleh Suzana Almoosawi, dll (2019) meneliti hubungan antara jam biologis manusia, diet, dan kesehatan kardiometabolik. Hasilnya, tipe individu yang lebih aktif di sore hari cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan dan minuman manis daripada sayur dan buah-buahan.
3. Mendorong kualitas tidur dan produktivitas
Ketika lo berhasil menemukan pola tidur dan aktivitas yang tepat, ini juga bakal mendorong produktivitas kerja. Alhasil, lo jadi selalu semangat dan segar untuk menyelesaikan kerjaan.
Masih Merasa Produktivitas Kerja Belum Maksimal?
Di awal, nggak semua orang bisa langsung menyesuaikan pola keseharian dengan tipe jam biologis masing-masing. Lantaran, tiap orang memiliki proses yang berbeda. Jadi, jangan terlalu nyalahin diri sendiri, ya.
Nah, kalau lo penasaran dengan kualitas produktivitas sendiri, boleh banget coba Tes Tipe Produktivitas dari Satu Persen. Nanti lo juga bakal bisa semakin paham dengan rutinitas tipe jam biologis lo.
Selanjutnys, buat lo yang pengin tahu cara manfaatin siklus tidur demi mendorong produktivitas lebih lanjut. Lo bisa coba cek video dari YouTube Satu Persen berikut ini, ya.
Jika lo membutuhkan orang untuk bercerita terkait hal ini, yuk gabung mentoring online Satu Persen. Dengan para mentor berpengalaman, mungkin lo bisa menemukan cara lebih produktif. Lo bisa klik banner di bawah, ya!
That’s it, guys! Semoga informasi ini bisa bermanfaat buat lo. Sampai ketemu di artikel berikutnya!
Referensi:
Casper. (2020). How to Find Your Chronotype to Boost Productivity. https://casper.com/blog/chronotype/
Lindberg, S. (2020). How Your Chronotype, Sleep, and Activity Connect. Healthline.com. https://www.healthline.com/health/chronotype