Halo Perseners! Perkenalkan namaku Nadya, salah satu Blog Writer di Satu Persen.
Aku mau tanya nih, siapa di antara kalian yang saat ini sedang merasa stres? Atau apakah di antara kalian ada yang baru saja dicurhatin sama orang terdekat tentang betapa stresnya mereka?
Beberapa dari kita mungkin berangapan bahwa stres merupakan hal yang buruk. Ternyata nih Perseners, hal itu tidak 100% benar karena ada stres yang malah bisa memberikan dampak positif pada diri sendiri lho, namanya eustress.
Nah, kalau kamu baru pertama kali dengar tentang eustress, artikel ini cocok banget untuk kamu tahu lebih lanjut tipe stres positif ini. Dalam artikel ini, kita akan bahas mengenai sebenarnya apa itu eustress, efek positif dari eustress hingga cara mendapatkan jenis stres yang positif ini. Simak terus ya, Perseners!
Pengertian Eustress
Stres itu sebenarnya seperti spektrum yang memiliki dua kutub. Ada stres pada kutub negatif (distress) dan stres pada kutub positif (eustress). Eustress atau yang dikenal dengan stres positif adalah respons tubuh terhadap antusiasme dari tantangan yang sedang kita hadapi. Seperti stres lainnya, eustress juga bekerja dengan cara meningkatkan kinerja sistem saraf pusat dan membuat kita lebih waspada.
Tipe stres ini sangat dibutuhkan agar kita terus berusaha berkembang. Ketika mengalami stres positif, kita akan cenderung menjadi lebih produktif, proaktif, dan termotivasi untuk mencapai target atau menyelesaikan sesuatu. Meskipun kita menghadapi tekanan, adanya sumber dari hal-hal kesukaan membuat kita merespon dengan perasaan excited dan bersemangat.
Jika Perseners penasaran dengan tingkat stresmu saat ini, kamu bisa coba ikuti Tes Tingkat Stres ini. Berikutnya, kita bakal bahas efek positif dari eustress. Langsung cek bagian selanjutnya!
Efek Positif dari Eustress
Menurut seorang psikolog bernama Dr. Kara Fasone, stres positif bernama eustress merupakan tantangan untuk diri sendiri agar dapat berkembang dalam tiga aspek ini :
1.Emosional
Eustress dapat memberikan perasaan positif pada diri sendiri, seperti merasa bangga, puas, terinspirasi dan termotivasi. Contohnya, ketika kamu mendapatkan kepercayaan untuk terlibat dalam sebuah proyek baru dan dituntut untuk mempelajari hal baru yang menarik bagimu.
Kamu akan merasa bangga karena dapat terpilih, termotivasi untuk dapat melakukannya dan akan merasa puas ketika berhasil mengerjakannya. Bahkan, hal ini dapat memberikan dampak positif pada kinerjamu dan memungkinkan kamu untuk meningkatkan karirmu lho.
2. Psikologis
Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa ingin tahu dan kemampuan untuk belajar. Ketika akhirnya kamu memahami dan melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan, maka ini bisa membangun pikiran bahwa diri sendiri layak dalam mempelajari hal baru. Sehingga kamu akan lebih percaya diri, ‘tahan banting’ dan cepat beradaptasi dengan lingkungan.
3. Fisik
Eustress, si stres positif, dapat membantu membentuk tubuh melalui keinginan untuk berolahraga dan sering bergerak sehingga dapat meningkatkan fokus dan menurunkan tingkat distress-mu, lho. Kamu juga dapat menjadi lebih sehat karena terhindar dari berbagai jenis penyakit yang timbul karena distress seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Baca Juga: Olahraga: Cara Ampuh Menghilangkan Stres.
Cara Meningkatkan Eustress
1.Mengubah perspektif ketika menghadapi masalah
Perubahan perspektif memungkinkan dirimu melakukan manajemen stres. Contohnya, ketika terdapat hambatan dalam menyelesaikan suatu tugas, cobalah untuk berpikir bahwa itu merupakan tantangan yang dapat memberikan pelajaran baru. Pemikiran bahwa itu merupakan suatu tantangan yang dapat kamu lalui akan meningkatkan antusiasme dan menimbulkan eustress.
2. Keluar dari zona nyaman
Eustress dapat timbul dari hasil usaha kita untuk yang mencoba mengembangkan diri dengan keluar dari zona nyaman. Cobalah untuk mempelajari hal-hal baru atau hal lama yang sudah tidak pernah kamu lakukan lagi. Tidak perlu langsung dalam hal yang besar, paling tidak mencoba 1% setiap harinya sudah menjadi sebuah langkah dalam prosesmu. Kalau Perseners mau tahu lebih lanjut cara keluar dari zona nyaman,
Baca Juga: Keluar Dari Zona Nyaman, Perlu Gak Sih? (Cara Keluar Dari Zona Nyaman)
3. Coba buat target
Eustress akan sangat berguna dalam proses mencapai target. Dengan adanya target dalam hidupmu, kamu akan lebih merasa tertantang dan termotivasi untuk terus berkembang. Kemudian, ketika kamu berhasil mencapai targetnya, kamu akan merasa bangga pada diri sendiri dan menjadi lebih optimis.
4. Kenali batasan kemampuan diri
Dengan mengenali kemampuan dirimu sendiri, kamu dapat menentukan target dan keluar dari zona nyaman tanpa perlu memaksakan diri. Jika kamu terlalu memaksakan diri, nanti kamu malah akan merasa tertekan dan beralih ke distress.
Kalau Perseners mau tahu lebih lanjut mengenai bagaimana tahapan stres secara umum dan bagaimana mengelolanya, tonton video berikut ya.
Jika kamu masih merasa belum mengenal kemampuan diri sendiri dan cara meningkatkan eustress dalam permasalahan hidup, boleh banget coba mentoring di Satu Persen. Para mentor profesional bakal senang hati menemani dan membantumu melalui proses pengenalan diri. Klik banner di bawah ini ya!
Jadi Perseners, aku harap setelah ini kalian tidak langsung memberi label buruk pada stress dan masalah yang kamu hadapi. Karena bisa jadi hal itu malah akan membawamu ke hal yang lebih baik nantinya.
Semoga artikel tentang stres positif bernama eustress ini bermanfaat untuk kalian, Perseners. Sampai jumpa di artikel lainnya.
Referensi :
Lindberg, Sara. (2019, January 3). Eustress: The Good Stress. healthline. Retrieved from : https://www.healthline.com/health/eustress
Mental Health Foundation. (2021, September 17). Stress. Retrieved from : https://www.mentalhealth.org.uk/a-to-z/s/stress
Scott, Elizabeth. (2020, September 27). Why Eustress Can Be Your Friend. verywellmind. Retrieved from : https://www.verywellmind.com/what-you-need-to-know-about-eustress-3145109
Wack, Margaret. (2021, 17 November). Eustress vs Distress: Good or Bad?. betterhelp. Retrieved from: https://www.betterhelp.com/advice/stress/eustress-vs-distress-vs-stress-how-to-know-the-difference/