“Kenapa aku nggak bisa public speaking?” “Kenapa dia sangat cantik, sedangkan aku tidak?” “Mengapa nilaiku jelek? aku sangat bodoh”
Pernah merasa demikian? Tentu, sebagian besar orang di dunia, pasti pernah merasakan insecure. Perasaan-perasaan itu muncul ketika kita tidak memenuhi ekspektasi pada diri kita, serta standar sosial di masyarakat yang terlalu tinggi. Insecure dapat dirasakan ketika seseorang menjalani kehidupan, baik ketika masih duduk di bangku sekolah atau ketika kamu terjun di masyarakat serta memiliki pekerjaan.
Setiap orang memiliki rasa insecure yang berbeda-beda karena kecemasan akan pendidikan, keuangan, kehidupan, masa depan dan lain sebagainya. Rasa cemas ini akan terus menerus muncul dan tidak terkendali jika tidak segera ditangani.
Dulu aku juga pernah merasakan insecure karena memiliki wajah yang kurang cantik. Aku merasa diriku tidak pantas berada di masyarakat. Aku merasa setiap orang cantik selalu mendapat keberuntungan dimanapun mereka berada. Akibatnya aku menjadi pemalu, minder dan takut untuk berbincang atau sekedar berkenalan dengan orang lain.
Bahkan aku juga tidak berani untuk tampil di depan publik karena takut orang-orang akan mengolokku. Perasaan itu selalu muncul dan menghantuiku membuatku menjadi pribadi yang tertutup dan enggan melihat dunia luar.
Namun, setelah itu aku sadar bahwa aku tidak bisa selamanya begini. Kemudian, aku mulai mencari tahu lebih dalam mengenai kesehatan mental terutama insecure.
Apa Itu Insecure?
Menurut Mu’awwanah (2017), insecure merupakan perasaan takut atau tidak aman akan sesuatu yang disebabkan oleh rasa tidak puas maupun tidak yakin akan kemampuan diri sendiri. Dengan kata lain insecure adalah perasaan takut secara berlebihan yang mengakibatkan munculnya rasa cemas. Perasaan ini akan muncul ketika kita melakukan kesalahan, malu, merasa kurang hingga perasaan tidak mampu untuk melakukan sesuatu. Perasaan ini juga membuat kita takut untuk mengembangkan potensi kita.
Baca juga: Insecure: Definisi dan Cara Mengatasi
Mengapa Kita Insecure?
Perasaan insecure muncul akibat adanya kecemasan sosial yang salah satunya dipengaruhi oleh penilaian terhadap diri sendiri. Menurut Ma’rifah dan Meita (2012), kecemasan sosial timbul akibat rasa takut yang berlebihan ketika berada dalam lingkungan sosial, sehingga jika seseorang memiliki kecemasan sosial cenderung takut untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang memalukan. Selain itu, kecemasan juga muncul akibat perasaan kurangnya kemampuan dalam menjalin hubungan sosial.
Sehingga kecenderungan seseorang untuk menilai diri sendiri berhubungan dengan tinggi atau rendahnya self esteem. Self esteem merupakan percaya atas kemampuan diri sendiri untuk berpikir dan mengatasi tantangan dalam hidup, percaya pada hak untuk bahagia, perasaan berharga, serta menyatakan keinginan dan kebutuhan.
Jika seseorang memiliki self esteem yang tinggi, maka orang tersebut akan merasa dirinya dicintai, berharga, dan memperoleh perhatian dari orang disekitarnya. Sedangkan, seseorang dengan self esteem yang rendah akan merasakan sebaliknya.
Self esteem mengandung dua hal, yaitu self efficacy dan self respect. Self efficacy berperan dalam segi kompetensi fundamental yang berarti kemampuan seseorang untuk mengatasi masalah atau tantangan dalam hidup yang meliputi keyakinan yang terdapat di dalam pikiran. Sedangkan, self respect adalah pengalaman yang membuat seseorang menjadi lebih baik, mandiri dan saling menghargai orang lain.
Apasih dampaknya kalau insecure tidak segera ditangani?
Dampak akibat insecure adalah hilangnya rasa percaya diri yang mengakibatkan seseorang menjadi takut untuk melakukan sesuatu. Takut mencoba hal baru karena merasa dirinya kurang mampu, takut untuk mengembangkan potensi karena pikiran-pikiran negatif yang mungkin disebabkan oleh perbedaan warna kulit, akibat berat badan, penampilan kurang menarik, dan segala perbedaan lainnya.
Penyebab lainnya adalah seseorang menjadi takut untuk berinteraksi dengan orang lain, padahal sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.
Ketika rasa insecure tidak segera ditangani menyebabkan seseorang menjadi lebih terpuruk dan tidak dapat menikmati kehidupannya akibat rasa takut yang terus menerus mendominasi sehingga akan menimbulkan masalah yang besar.
Cara mengatasi Insecure
1. Mencintai diri sendiri
Menerima diri sendiri apa adanya, memprioritaskan diri sendiri dan membiasakan berterima kasih pada diri sendiri atas segala hal yang telah dilakukan. Mencintai diri sendiri membantu kita dalam menerima kekurangan dan menemukan kekuatan yang ada di dalam diri kita, sehingga membantu kita lebih memahami karakter dari diri kita, dengan begitu menemukan dan mengembangkan passion akan membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dan seterusnya akan lebih fokus untuk mengembangkan diri daripada terus menerus membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Mencintai diri sendiri juga membuat kamu lebih menerima lingkungan di sekitarmu, kamu akan menjadi pribadi yang lebih menghargai orang-orang disekitarmu, dengan mencintai diri sendiri kamu akan menemukan kekuatan yang ada didalam dirimu yang selama ini diabaikan karena terlalu sibuk pada kelemahan. Coba deh kamu ikut tes self-love supaya kamu ada gambaran bagaimana kamu mencintai diri sendiri.
Baca juga: Belajar Mencintai dan Menghargai Diri Sendiri
2. Berterima kasih pada diri sendiri dengan cara selalu bersyukur
Selalu bersyukur dengan menerima apapun keadaan kita membuat kita merasa lebih hidup. Walaupun masalah dan cobaan terus menerus menghampiri, kita tidak menganggapnya sebagai beban tetapi sebagai anugerah karena masalah membuat kita menjadi lebih kuat dan tangguh. Selain itu, kita bisa mengambil pelajaran dari masalah tersebut.
Masalah tidak akan berhenti menghampiri kita, cukup terima dan jangan menghindarinya. Berusaha untuk menyelesaikannya dengan lapang dada dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, berhenti menyalahkan diri sendiri, dan memberikan penghargaan pada diri sendiri dan lain sebagainya.
3. Menerima segala kekurangan dan keunikan diri sendiri
Setiap orang diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak ada makhluk sempurna di dunia ini. Setiap orang itu unik. Terima kekuranganmu, jadikan kekuranganmu sebagai kekuatanmu. Jika kamu merasa berbeda, berarti kamu itu unik dan spesial. Fokus pada diri sendiri dan terus gali potensi yang ada di dalam diri sendiri sehingga kamu akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bahagia.
Cobalah untuk berinteraksi dengan orang lain atau jadilah pribadi yang terbuka pada orang-orang terdekat, sehingga kamu akan menemukan banyak hal yang tidak kamu ketahui selama ini. Berinteraksi juga membuat kamu merasakan bahwa kamu tidak sendiri, akan selalu ada orang-orang yang peduli padamu.
Jika sampai artikel ini terbit belum bisa mengurangi rasa insecure, sebaiknya mencari bantuan pada ahlinya salah satunya melalui Satu Persen. Satu Persen memberikan layanan konseling dan mentoring online untuk membantu mengatasi masalahmu yang dibantu oleh psikolog dan mentor terbaik dari Satu Persen.
Referensi
Ma'rifah, Noer Lailatul dan Meita Santi Budiani. 2012. Hubungan Antara Attachment Style dan Self-Esteem dengan Kecemasan Sosial pada Remaja. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan. 3(1): 17-27.
Mu’awwanah, Uyu. 2017. Perilaku Insecure Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. 2(1): 47-58.
https://satupersen.net/blog/insecure-mengenal-dan-cara-mengatasinya