Cara Mengatasi Galau Berlebihan

Hubungan
Nouvend Setiawan
11 Sep 2020

“Hei, aku galau, nih..” kamu menatap pesan dari temanmu di layar ponselmu. Kamu mengerutkan dahi sambil membatin, pasti soal gebetannya. Temanmu lalu mengirimkan pesan baru, seakan mengiyakan pikiranmu lalu mulai bercerita dari A sampai Z tentang gebetannya. Setelah percakapan yang bermakna itu selesai, kamu mendapati dirimu memikirkan hal yang serupa. Tentang asmara. Tentang dia yang mungkin sudah tidak lagi berada dalam halaman yang sama di hidupmu, atau mungkin dia yang masih berusaha kau kejar.

Tidak hanya itu, kamu lalu mulai berpikir soal masa depan. Soal keluarga. Soal karir. Soal begitu banyak masalah yang belum terselesaikan, hal-hal yang jawabannya masih tidak jelas di pikiranmu. Beberapa saat kemudian kepalamu terasa berat dan hatimu sedikit lelah.

Lalu kamu sadar. Kamu sedang galau.

Galau, galau, galau. Kata itu sering sekali kamu dengar, baik dalam hubungannya dengan asmara maupun dengan aspek kehidupan lainnya. Berada dalam kondisi galau bukanlah hal yang menyenangkan. Kamu merasakan ketidakjelasan yang jelas dan kamu sulit menentukan keputusan mana yang patut diambil lantaran banyaknya faktor yang mempengaruhimu.

Terus bagaimana, dong? Bagaimana caranya kita bisa menghilangkan galau? Kalau kamu berpikir akan ada cara jitu ampuh nan mangkus (iya, ini artinya efektif) untuk 100% mengatasi galau, maka aku dengan berat hati memberitahumu bahwa itu tidak ada. Tapi! Tapi, aku akan tetap membagikan beberapa cara yang pengaruhnya besar untuk mengatasi rasa galau yang suka datang tanpa peringatan itu.


Kenapa Kita Merasa Galau?

Menurut psikolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Frederick Dermawan Purba, sejatinya galau berawal ketika seseorang memiliki banyak pikiran. Kondisi psikologi seseorang sendiri, kata pria yang akrab disapa Jacky ini, dibagi menjadi tiga area utama; pikiran, perasaan, dan perilaku (Nurfuadah, 2014).

Nah, ketiga area ini akan saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga bisa dikatakan bahwa banyak pikiran adalah faktor yang cukup besar yang menyebabkan galau. Galau terjadi karena banyak pikiran yang mempengaruhi perasaan dan perilaku bercampur menjadi satu, menciptakan sebuah perasaan tidak menentu yang cenderung negatif.

Akibatnya, orang yang galau (re: kamu) sering merasakan juga bahwa masalahnya seperti tidak mempunyai jalan keluar, terombang-ambing dalam lautan keputusan yang sama sekali tidak jelas, da hal-hal tidak pasti lainnya.

Oke, kamu sudah tahu kenapa kamu bisa merasakan galau. Berikutnya, kamu tahu kalau galau itu tidak nyaman, membuatmu susah tidur, dan menghambat produktivitasmu. Lalu bagaimana cara mengatasinya?

Galau: Beranilah untuk Menemukan Akarnya

Seperti yang sudah aku sampaikan tadi, galau itu bisa dikatakan juga banyak pikiran. Pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab ini senantiasa menghantuimu di mana pun dan kapan pun. Maka penting bagimu untuk tahu, Apa sih, yang kamu galaukan?

Take one step at a time. Temukan akar dari kegalauanmu yang kamu rasa penting. Ketika kamu tiba-tiba mendapati diri melamun tanpa sebab atau terjebak dalam ketidakproduktifan selama beberapa saat karena memikirkan “berbagai hal”, cobalah untuk mendefinisikan hal tersebut.

Apakah asmara? Apakah masa depan? Apakah masalah hubungan dengan teman? Apakah keluarga?

Temukan paling tidak satu dari berbagai hal yang merajai pikiranmu. Katakan pada dirimu, “Ini yang membuatku galau!”. Yakinkan dirimu bahwa hal tersebutlah yang memang akhir-akhir ini menggerogotimu, terlepas dari besar kecilnya hal tersebut.

Setelah kamu berhasil mengetahui apa yang membuatmu galau, akan menjadi lebih mudah untuk mengatasinya.

Galau: Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan, Mengatur Goal

Ketika kamu sudah tahu apa yang menyebabkan kegalauanmu, maka berikutnya kamu harus mengatur tujuanmu.

Sebagai contoh, mari katakan kamu sudah menemukan penyebab kegalauanmu, yakni masa depan (yang aku juga rasakan). Kamu galau akan masa depanmu, langkah apa yang harus kamu ambil setelah lulus SMA atau Kuliah? Apakah lanjut studi? Jurusan apa? Prospeknya bagaimana? Hubunganmu dengan pasanganmu bagaimana kalau kalian LDR? Apakah kamu bisa beradaptasi dengan baik setelah lulus kuliah? Kerja dimana?

ARGH! Begitu banyak hal yang menyerangmu sehingga kamu kehilangan arah dalam menangani masalah ini. Kamu jadi overthinking, apalagi dengan usiamu yang berada dalam rentang usia yang paling sering mengalami Quarter Life Crisis (jika kamu ingin tahu lebih lanjut terkait hal ini, tontonlah video ini sebelum lanjut membaca).

Maka dari itu, kegalauanmu bisa diatasi dengan mengidentifikasi sebanyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di pikiranmu. Ketika berbicara masa depan, apa yang kamu khawatirkan? Tuliskan semuanya. Buat sebuah daftar pertanyaan yang awalnya mengambang-ambang di dalam kepalamu. Setelah itu, cobalah menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sebisamu.

Melakukan hal ini memang akan terasa berat bagi beberapa orang karena “menyusun secara teratur” mungkin erat kaitannya dengan  psikologis manusia (The Denver Post, 2016). Mulailah dengan pelan, temukan satu pertanyaan yang menyebabkan kebingungan. Tuliskan. Cobalah menjawab. Lakukan hal yang sama sampai kamu merasa bahwa masalah ini sudah terkupas dengan baik, tinggal memutuskan langkah selanjutnya dari jawaban-jawaban yang ada.

Kamu akan menemukan beberapa pertanyaan ternyata tidak sepenting itu, atau mungkin malah sudah terselesaikan, hanya saja kamu dihantui rasa takut akan masa depan. Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, aturlah goal-mu terkait penyebab kegalauanmu.

Melanjutkan contoh yang tadi, apakah kamu mau kuliah? Jika iya, jurusan apa? Cari tahulah informasi terkait jurusan tersebut dan kampus yang mungkin menjadi targetmu. Dengan mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan yang tadinya mengambang di kepalamu, kamu bisa lebih mudah mengatasi kegalauanmu.

Galau: Panggil Teman

Bukan, ini bukan seri lain dari gameshow yang terkenal  dengan pilihan bantuannya, 50:50, Panggil Teman, atau Tanya Penonton.

Oke kembali ke galau (terdengar aneh ya, jangan sampai kamu kembali galau ya). Ketika usahamu tidak membuahkan hasil yang berarti, mungkin itu artinya kamu butuh perspektif lain. Mungkin setelah menemukan masalah dan rentetan pertanyaan yang membuatmu galau, kamu masih tidak bisa mengambil keputusan. Di sinilah kamu harus mencoba keluar dari zona nyamanmu dan berdiskusi sama orang lain. Orang lain itu bisa temanmu, keluargamu, atau bahkan orang yang kau kenal sebatas teman sekelas waktu kelas 10. It could be anyone, tetapi ingat, kamu harus mempercayai kemampuan orang tersebut dalam membantumu menyelesaikan masalah.Efek dari kehadiran pihak lain dalam mengatasi rasa galau ini ada pada kemampuan mereka untuk mempengaruhimu dalam memutuskan sesuatu terkait masalahmu. Semisal, kamu masih galau apakah harus melamar kerja di perusahaan A atau B. Meskipun kamu sudah tahu plus dan minus kedua perusahaan tersebut, kamu, untuk alasan yang tidak diketahui, masih merasa galau. Peran kehadiran pihak lain di sini dapat memberimu insight akan keputusan mana yang harus kamu ambil. Tidak jarang kehadiran pihak lain ini akan menjadi sangat membantu.

Galau: All Set!

Ketika tiga hal di atas sudah kamu lakukan, yang tersisa untukmu hanyalah melawan rasa takut dan insecurities-mu dalam menghadapi masalah. Mungkin kamu overthinking, dan aku punya cara mengatasi overthinking, spesial untukmu. Mungkin juga kamu jenuh sehingga permasalahanmu hanya membuatmu merasa berlari di atas treadmill. Kalau kamu sedang jenuh, tonton video ini untuk tips mengatasi rasa jenuh dalam hidup.

Tapi, kalau kamu butuh teman bercerita tanpa takut di-judge, kamu bisa mencoba layanan mentoring online di Satu Persen. Kamu bisa curhat, menyampaikan uneg-uneg ke mentor sehingga mentor bisa memberikan insight supaya kamu tidak galau berlebihan.

Akhir kata, kamu, aku, dan kita semua tidak akan terlepas dari yang namanya galau. Apapun masalahnya, kita pasti pernah mengalami kegalauan sekali dua kali. Aku membagikan tips ini dengan tujuan agar kamu, aku, dan kita semua bisa mengatasi kegalauan dengan lebih baik!

Semoga setelah membaca ini kamu bisa mulai mengatasi kegalauanmu, ya! Nah, kamu juga bisa nih mencoba Tes Self-care gratis dari Satu Persen supaya kamu menemukan cara terbaik merawat diri. Daripada galau berlebihan, akan lebih baik seandainya energimu kamu gunakan untuk lebih memperhatikan dirimu, bukan?

Kalau kamu masih tidak bisa menghilangkan kekhawatiranmu akan masa depan, yuk tonton video dari Satu Persen ini! Semoga tulisanku ini bisa berguna buatmu ya! Kalau kamu mau cek tulisanku yang lain, aku sedang menulis cerita di wattpad, judulnya LIGHT dan aku memiliki LINE Official Account tempatku menulis (ID: @ans3035i) Terima kasih banyak!

Jangan lupa buat terus pantengin informasi dari kita dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan lewat membaca artikel ini bisa membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya.

Konseling Psikolog Satu Persen

References

Kejar Mimpi. (2019). PENYEBAB MUNCULNYA RASA GALAU DAN CARA MENYIASATINYA. Retrieved from #Kejar Mimpi: https://kejarmimpi.id/penyebab-munculnya-rasa-galau-dan-cara-menyiasatinya.html

Nurfuadah, R. N. (2014, January 23). Mengapa Kita Galau? Retrieved from okenews: https://news.okezone.com/read/2014/01/22/373/930244/mengapa-kita-galau

Schwarz, R. (2009, April). How to Deal with Dilemmas. Retrieved from Roger Schwarz & Associates, Inc.: http://www.schwarzassociates.com/quality-decisions/how-to-deal-with-dilemmas/

Setyawan, A. B. (2019, November 29). Mengenal Sebab-Sebab Galau. Retrieved from ruangobrol.id: https://ruangobrol.id/2019/11/29/fenomena/trend/mengenal-sebab-sebab-galau/The Denver Post. (2016, May 7). The psychology of clutter. Retrieved from The Denver Post: https://www.denverpost.com/2008/01/23/the-psychology-of-clutter/



Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.