Demotivasi Kerja, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Produktivitas
Restu Lestari Wulan Utami
22 Jan 2022
penyebab demotivasi kerja dan cara mengatasinya
Satu Persen - Demotivasi Kerja

Hai, Perseners! Ketemu lagi sama aku, Restu, Part-time Blog Writer Satu Persen. Gimana nih, kabarnya? Semoga baik-baik aja dan ngga lelah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, ya :)

Di awal tahun 2022 ini, semangat kerja kamu masih penuh atau udah menguap nih? Atau justru kamu sedang mengalami demotivasi kerja?

Seseorang yang mengalami demotivasi kerja biasanya merasa ngga punya arah. Selain itu, ada kemungkinan mereka merasa malas mengerjakan pekerjaan sampai merasa ngga bahagia dengan pekerjaan yang dimiliki. Padahal, mencari pekerjaan ngga mudah, loh.

demotivasi kerja
Cr. AhSeeit

Jika saat ini kamu udah menjadi karyawan di suatu perusahaan atau instansi, berarti mereka melihat kamu sebagai kandidat terbaik yang mampu mengerjakan segala tugas. Jadi, jangan sampai kamu menyia-nyiakan kesempatan ini dengan malas kerja, yaa.

Buat kamu yang lagi mengalami demotivasi kerja, yuk pahami penyebabnya supaya kamu bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasi demotivasi kerja tersebut.

Penyebab Demotivasi Kerja

Demotivasi kerja bisa disebabkan oleh banyak hal. Namun, sumber demotivasi kerja secara umum adalah pikiran negatif dan lingkungan negatif.

1.Pikiran negatif

Pikiran negatif biasanya berasal dari diri sendiri. Misalnya, kamu sering mengonsumsi berita negatif setiap pagi sehingga kamu memandang dunia ini seakan penuh kekacauan. Akhirnya, kamu merasa bad mood.

Mood yang ngga bagus ini kemudian terbawa saat kamu bekerja. Maka, kamu harus mengurangi kebiasaan mengonsumsi berita negatif setiap pagi.

pikiran negatif
Cr: Awwmemes.com

2. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja yang negatif bisa menjadi penyebab seseorang malas kerja. Misalnya, kamu harus berangkat ke kantor pagi-pagi. Ada banyak yang harus kamu selesaikan hari itu. Akan tetapi, komputer yang biasa kamu gunakan untuk bekerja ternyata rusak. Makanya, kamu ngga bisa bekerja dan akhirnya kamu malas kerja.

Penyebab lain bisa jadi karena perusahaan ngga memberikan fasilitas yang kamu butuhkan, seperti ruang kerja yang nyaman, jenjang karir yang jelas,  atau bahkan susah buat minta izin ngga masuk kerja ketika orang rumah membutuhkan perhatian kamu.

Oleh karena itu, penting banget nih, Perseners, untuk mengambil jeda waktu dan berpikir sejenak untuk menemukan penyebab demotivasi kerja. Dengan mengetahui penyebabnya, kamu akan lebih mudah mencari solusi mengatasi demotivasi kerja.

Baca juga: Motivasi Kerja Hilang? (Cara Mengembalikan Produktivitas Kerja)

Cara Mengatasi Demotivasi Kerja

Kamu harus mengatasi demotivasi kerja berdasarkan penyebab yang telah kamu identifikasi sebelumnya. Namun, selain itu kamu juga bisa menerapkan tips di bawah ini supaya kamu lebih semangat dalam bekerja.

1.Miliki career goals

Salah satu penyebab seseorang malas kerja adalah karena tidak memiliki tujuan dalam bekerja. Tanpa tujuan, kamu akan merasa tidak memiliki arah. Kamu bisa merasa bingung hendak menjadi seperti apa di masa depan.

Oleh karena itu, cara mengatasi demotivasi kerja yang pertama adalah harus memiliki tujuan yang jelas, spesifik, terukur, dan achievable (ngga mustahil buat diraih). Misalnya kamu ingin menjadi seorang manager produksi di perusahaan yang bergerak di industri pangan saat kamu berusia 30 tahun.

Dengan memiliki tujuan, kamu bisa lebih semangat dalam bekerja karena memiliki sesuatu yang sangat ingin kamu capai beberapa tahun ke depan.

career goals
Cr: imgflip.com

2. Lakukan komunikasi yang tepat

Jika kamu menemukan penyebab demotivasi kerja berasal dari lingkungan kerja, ngga ada salahnya kamu membicarakan dengan atasan kamu. Barangkali atasanmu bisa membantu kamu mengatasi penyebab demotivasi kerja yang kamu alami.

Bisa jadi atasanmu justru menyambut dengan senang hati karena mengharapkan kritik dan saran dari para pekerjanya supaya seluruh pekerja merasa nyaman bekerja di perusahaan tersebut. Jadi, kalau kamu merasa ngga nyaman dengan lingkungan kerjamu, lakukan komunikasi yang tepat, ya.

3.  Ngga perlu takut

Kamu pernah merasa malas kerja karena takut melakukan kesalahan? Misalnya kamu memiliki ide untuk membuat suatu program, tetapi kamu takut nih untuk mengungkapkan ke atasan kamu. Kamu takut jika ide kamu ditolak, dinilai ngga bagus, atau bahkan kamu sendiri yang merasa ide kamu ngga layak.

“Duh, aku malas kerja ah. Aku ngga suka sama program ini. Kayaknya kalau programnya ditambah A lebih menarik deh. Tapi gimana ya kalau nanti ditolak?”

Ngga perlu takut, Perseners. Komunikasikan aja dulu dengan atasan. Siapa tau idemu justru diterima. Kalaupun idemu ditolak, setidaknya kamu udah memberanikan diri untuk menyuarakan pendapatmu. Keren!

4. Nikmati prosesnya

Coba ingat lagi tujuanmu bekerja untuk apa. Kamu mungkin bekerja karena ingin mengumpulkan modal untuk nikah, bisa menonton konser oppa-oppa kesayanganmu, atau untuk melunasi cicilan rumah dan tagihan listrik.

Namun, apakah kamu pernah berharap keinginan kamu terwujud dalam satu malam? Berharap tiba-tiba menang undian 10 M dalam satu malam? Hmm, kamu tetap harus berusaha keras supaya keinginanmu bisa terwujud, ya. So, nikmati aja prosesnya.

cara mengatasi demotivasi kerja
Cr. Imgflip.com
Baca juga: Demotivasi pada Karyawan: Wajarkah?

Well, demotivasi kerja kerap dialami pekerja. Kamu ngga sendirian kok. Namun, jika demotivasi kerja sampai menurunkan produktivitas kamu dalam bekerja, merasa stres, sampai kamu mendapatkan surat peringatan dari atasan, maka kamu ngga boleh menyepelekannya.

Kalau kamu ragu apakah kamu stres gara-gara pekerjaan atau ngga, dan seberapa parah sih tingkat keparahan stresnya, kamu bisa mencoba Tes Tingkat Keparahan Stres ini.

Untuk memperdalam pemahaman kamu tentang penyebab stres kerja, kamu bisa menonton video YouTube Satu Persen berikut ini.

Beberapa tips di atas bisa kamu coba jika kamu mengalami demotivasi kerja, Perseners. Jika kamu ingin mendapatkan bantuan dari ahlinya, kamu bisa mendaftar layanan Mentoring Satu Persen. Para mentor akan membantu menguraikan masalah yang kamu hadapi sekaligus mencari solusi yang tepat.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Ngga terasa aku udah sampai di penghujung artikel nih, Perseners. Semoga ada manfaat yang bisa kamu ambil dari tulisanku ini, ya, Perseners! Selamat menjalani #HidupSeutuhnya dan sampai jumpa di tulisanku berikutnya.

Referensi:

Albalawi, F. H., & Al-Hoorie, A. H. (2021). From Demotivation to Remotivation: A Mixed-Methods Investigation. SAGE Open. https://doi.org/10.1177/21582440211041101

Buckley, D. (2021, February 11). 10 Reasons Why You’re Demotivated and How to Overcome It. https://www.lifehack.org/articles/productivity/10-types-demotivation-and-how-overcome-them.html.

Bush, C. & Peters, T. (2020, May 28). Addressing the 5 Sources of Employee Demotivation. https://trainingindustry.com/articles/performance-management/addressing-the-5-sources-of-employee-demotivation/

Khera, S. (2018, February 28). The 4 Stages from Motivation to Demotivation. https://trainingmag.com/the-4-stages-from-motivation-to-demotivation/

Robertson, D. (2015, Nov 10). Feeling demotivated at work? You're not alone. Here's how to cope. https://www.theguardian.com/careers/2015/nov/10/how-to-beat-demotivated-work

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.