Buat Kamu yang Ingin Mencari Teman Baru, Lakukan Hal Ini!

Hubungan
Rebecca Meliani Sembiring
2 Des 2020
Tips-Mencari-Teman-Baru

Halo! Kenalin, aku Rebecca, salah satu penulis Blog Satu Persen. Hari ini, aku mau membahas hal yang sering banget jadi momok buat anak muda, yaitu kenalan dengan teman baru.

Bayangkan, kamu sedang memasuki suatu ruangan berisi penuh dengan orang-orang yang belum pernah kamu kenal sebelumnya. Bagaimana perasaanmu? Canggung? Bingung? Khawatir? Kamu mungkin pengen banget kenalan sama orang-orang, tetapi bingung harus mulai dari mana.

Cara Memulai Berkenalan dengan Orang Lain

Gimana ya kalau aku dicuekin?”

“Gimana ya kalau mereka menganggapku aneh dan SKSD (Sok Kenal Sok Dekat)?”

“Gimana kalau mereka cerita ke orang-orang kalau aku SKSD dan aku jadi dimusuhin semua orang?”

Pikiranmu berkutat dengan berbagai pertanyaan soal pendapat orang lain tentangmu.

Padahal, kamu tahu banget bahwa membangun koneksi dan memperluas lingkungan pergaulan adalah hal yang penting banget. Dengan punya banyak teman, siapa tahu akan lebih banyak peluang terbuka buatmu, bukan? Who knows, sosok-sosok baru yang kamu temui punya ketertarikan yang sama denganmu dan kalian bisa kerja bareng.

Meski begitu, tetep aja, bergaul sama orang baru bukanlah hal yang mudah. Harus gimana ya?

Tenang, artikel ini akan membantumu mengenal tips and trick untuk membangun pergaulan sama orang-orang yang baru kamu temui. Penasaran? Yuk simak!

Sebenarnya, mengapa kita harus berusaha untuk berteman?

Sebelum membaca lebih lanjut tulisan ini, kamu mungkin berpikir, “Ah, buat apa berusaha keras untuk deketin mereka duluan? Nanti juga orang-orang baru yang cocok sama aku bakalan dateng sendiri?” Lantas, apakah benar teman baru itu sepenuhnya dikendalikan oleh takdir? Jawabannya, tentu nggak.

Bahkan, menurut penelitian, orang-orang yang berpendapat bahwa pertemanan itu terjadi hanya karena takdir, cenderung kehilangan berbagai kesempatan untuk berteman dengan orang-orang baru dan akhirnya mengalami kesepian yang mendalam. Nggak enak banget kan, kalau harus kesepian?

Faktanya, untuk mendapat teman baru, kamu harus berusaha. Kayak ikut klub sesuai sama ketertarikanmu dan memberanikan diri untuk menyapa orang-orang baru.

Nggak mungkin kan teman baru muncul jika kamu hanya berdiam diri di rumah dan nonton series kesayanganmu tanpa melakukan usaha apapun? Pandangan kalau teman baru bakal datang dengan sendirinya justru bikin kamu males membuat usaha lebih untuk bergaul. Alhasil, kamu nggak akan mencapai apa yang kamu harapkan.

Tetapi, kalau nanti orang-orang itu nggak mau bergaul sama aku, aku harus gimana?

Tenang, apa yang kamu nyatakan itu kan masih berbentuk asumsi dan bukan fakta. Bahkan, sangat mungkin ketakutan itu cuma ada di otakmu aja dan nggak terbukti kebenarannya. Ketakutan yang umum kamu rasakan ada dua: ketakutan untuk hadir diacara-acara yang ngeharusin kamu bersosialisasi dengan teman baru dan ketakutan ditolak oleh orang lain. Jelas, kamu harus melepaskan diri dari ketakutan itu untuk sukses mendapat teman baru.

Sebelum mulai bersosialisasi, kamu harus melawan kedua ketakutan itu. Keduanya adalah ketakutan yang sangat wajar untuk kamu rasakan, tetapi bukan berarti kamu tidak dapat menaklukkannya. Faktanya, kamu punya kontrol loh untuk melawan ketakutan yang ada dalam dirimu sendiri.

Sayangnya, menurut riset, banyak orang yang menyepelekan kemampuan kontrol dalam diri ini dan mengalah terhadap keadaan. Sering juga kita menghindari interaksi karena merasa minder dengan teman baru yang kita temui.

Baca Juga: Membangun Rasa Percaya Diri

Fakta mengejutkan selanjutnya, sebenarnya pandanganmu soal lingkungan yang ada di sekitarmu sepenuhnya bergantung kepada mindset-mu. Artinya, ketika kamu kamu sama teman baru, kamu sebenarnya punya kontrol untuk melihat interaksinya sebagai interaksi yang hangat atau dingin.

Kalau di otakmu udah terulang ketakutan-ketakutan tadi, kamu akan melihatnya jadi lebih negatif. Kamu jadi overthink dan berpikir orang-orang di sekitarmu nggak mau bergaul sama kamu, padahal belum tentu.

Baca juga: Filosofi Teras Untuk Belajar Menjadi Manusia

Dengan memberanikan diri memulai percakapan, sebenarnya kamu akan banyak diuntungkan, lho! Riset psikologi menunjukkan tingkat kamu diterima dan disukai oleh teman baru meningkat 20% kalau kamu sering terlibat dalam obrolan, baik secara personal maupun kelompok tertentu dibandingkan saat kamu pasif. Artinya, justru dengan mengambil inisiatif, kamu bisa meningkatkan peluangmu mendapat respon yang baik dari teman baru. Jadi, nggak perlu khawatir lagi untuk memulai, ya?

Lalu, kalau mau mulai membuka diri untuk dapat teman baru, harus mulai dari mana?

Kalau kamu udah berani untuk melawan ketakutan-ketakutanmu, kamu bisa mencoba beberapa cara di bawah ini untuk bersosialisasi dengan lingkungan yang baru:

Berani unjuk diri

Semuanya dimulai dari satu hal, memberanikan diri untuk muncul di depan orang baru. Hal ini dapat meningkatkan kesuksesanmu dalam bergaul hingga 80% lho. Ketika kamu mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan orang baru, baik itu di sebuah seminar atau pertemuan, hingga lewat media sosial terpercaya, jangan sungkan untuk mengambil kesempatan itu.

Rasa minder atau takut mungkin kamu rasakan, tetapi jangan jadikan perasaan itu menghambatmu tampil dan bergaul dengan teman baru. Percayalah, setelah pertemuan pertama berakhir, semua perasaan negatif kayak minder atau takut pasti hilang. Ketakutan-ketakutan yang ada di otakmu itu masih berupa asumsi dan bukan fakta, jadi jangan percaya 100% terhadapnya, oke?

Nah, supaya kamu berani unjuk diri kamu perlu tahu juga kelebihan dan kekuatan diri kamu. Kalau kamu belum tahu, kamu bisa coba ikut tes super power check.

Bergabung dalam klub

Dimana sih aku bisa menemukan orang-orang baru?

Salah satu tempat paling tepat untuk bersosialisasi adalah klub. Di dalam klub, kamu akan mendapat banyak kesempatan untuk bergaul bareng orang yang punya ketertarikan yang sama denganmu. Apalagi, banyak klub yang menawarkan acara yang memang ditujukan untuk menjaga hubungan antar anggota klub. Jadi, nggak akan terasa sulit untuk mulai ngobrol.

Perhatikan first impression yang kamu buat

Meskipun kesan pertama dapat berubah seiring berjalannya waktu, first impression berperan penting dalam menentukan apakah seseorang pengen kenal sama kamu atau nggak.

Kalau ketemu sama teman baru yang berpenampilan tidak rapi atau tidak tepat waktu, tentu kamu akan merasa lebih sungkan untuk mendekatinya, bukan? Oleh karena itu, kamu harus memastikan nih kalau kamu meninggalkan kesan yang baik.

Cara pertama dan yang paling mudah untuk kamu lakukan adalah dengan tersenyum. Lewat senyum, kamu bisa meninggalkan kesan ramah ke teman barumu. Mereka jadi nggak takut untuk ngobrol panjang lebar sama kamu.

Selain itu, kamu juga harus aware, nih sama perbedaan kultur yang mungkin kalian miliki, terutama ketika kamu dan teman barumu memiliki latar belakang berbeda.

Misalnya saja teman barumu nggak terbiasa berbicara “gue-lo” dan menganggap hal itu nggak sopan karena kebiasaan bergaulnya beda sama kamu, tentu kamu harus melakukan beberapa penyesuaian.

Oleh karena itu, akan lebih baik kalau kamu sering membaca atau mencari tahu soal kebiasaan bergaul di banyak tempat biar nggak salah memperlakukan teman barumu.

Ucapkan kata-kata yang menyenangkan hati temanmu

Bukan berarti kamu harus bullshit, lho! Tapi, sering banget terjadi situasi di mana orang-orang menjadikan obrolan negatif tentang orang lain (misalnya gosip tentang si A, keluhan tentang si B) jadi pembuka pembicaraan. Mungkin kadang topik ngomongin orang jadi topik yang asik untuk membuka obrolan, tapi hal ini nggak bijak, lho.

Menurut penelitian, kalau kamu memberikan cap buruk ke orang lain di depan teman barumu, besar kemungkinan dia juga akan gitu ke kamu. Nggak mau kan dapet kesan buruk sebagai tukang gosip di awal pertemuan? Lagipula, ngomongin orang itu nggak ada gunanya, ya nggak?

Perbanyak membaca

Terdengar geek banget, ya? Nggak selalu begitu, lho. Dengan banyak membaca berita atau buku soal berbagai topik berbeda, kamu justru akan semakin banyak tahu soal topik-topik yang bisa jadi bahan obrolan bareng teman baru.

Tentu, kalau ngomongin topik yang diminati sama kalian berdua, pembicaraan akan lebih gampang mengalir. Membuka pembicaraan soal topik yang kalian suka kayak musik, olahraga, hingga berita terkini bahkan jauh lebih baik dibandingkan membicarakan orang lain, apalagi secara negatif.

Kalau kamu bingung harus mulai dari mana untuk bergaul sama teman baru, kamu bisa menggunakan salah satu, salah dua, atau bahkan semua tips di atas.

Tapi, ada satu hal yang paling penting, berani mencoba dan berani melawan ketakutan-ketakutan yang ada di otakmu.

Percaya deh, kalau sudah berani melangkah, kamu pasti bakalan lebih deket sama tujuanmu. Mau tahu tips obrolan lain? Yuk, tonton video Satu Persen soal ngobrol dengan teman baru!

Kalau kamu mengalami kesulitan ketika mencoba mencari lingkungan pertemanan  baru, mungkin kamu bisa ceritakan rintangan dan keluhanmu dibantu tenaga profesional dengan mengikuti layanan konseling di Satu Persen.

Masalah - masalah tersebut yang sulit kamu selesaikan sendiri dapat dibantu untuk dicari jalan keluarnya dengan konseling Satu Persen.

CTA-Konsultasi--1--1

Penasaran sama informasi menarik lainnya dari Satu Persen? Yuk, kamu bisa kunjungi Satu Persen di Youtube, blog, Podcast, linkedin,  dan Instagram Satu Persen di @satupersenofficial  untuk cari tahu layanan-layanan lainnya, seperti mentoring, kelas online, dan webinar

Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kamu bertumbuh setidaknya Satu Persen setiap harinya menuju #HidupSeutuhnya.

Thank you!

Referensi

Franco, M. (2019, August 20). The Secret to Making Friends as an Adult. Retrieved November 26, 2020, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/platonic-love/201908/the-secret-making-friends-adult

Rubin, G. (2011, September 08). 8 Tips for Making Friends. Retrieved November 26, 2020, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-happiness-project/201109/8-tips-making-friends

Sumber foto:

Photo by Tyler Nix on Unsplash








Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.