Halo, Perseners! Perkenalkan, namaku Nadya, salah satu Blog Writer di Satu Persen.
Apakah di antara Perseners ada yang lagi bingung gimana caranya minta maaf ke pasangan? Atau mungkin lagi bingung mengapa dia masih marah padahal kamu merasa sudah minta maaf?
Meminta maaf mungkin bukan hal yang mudah bagi sebagian orang. Beberapa orang memiliki pemikiran bahwa ketika meminta maaf duluan berarti kita lemah dan harus bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang terjadi. Akhirnya, ini hanya bisa menjadi penghambat permintaan maaf.
Padahal, jika permintaan maaf dilakukan pada saat dengan cara yang tepat, hal itu dapat memberikan jalan keluar dari masalah. Ditambah ini bisa menguatkan hubungan kalian kembali dan memberikan emosi positif bagi diri sendiri. Dengan mengetahui tipe apology language yang sesuai dengan penerima minta maaf, hal ini dapat menjadi cara yang tepat untuk meminta maaf.
Mari sini merapat Perseners, aku akan perkenalkan kalian dengan sebuah ‘bahasa’ yang akan meningkatkan peluangmu untuk segera dimaafkan oleh pasangan yaitu Apology Language. Simak terus artikelnya ya!
Apa itu Apology Language?
Kamu mungkin sudah sering mendengar “5 Love Languages” yang dikembangkan oleh Gary Chapman untuk membantu seseorang mengekspresikan rasa sayang kepada orang terdekat. Melalui teori ini, kamu juga bisa menemukan cara yang tepat agar dia merasa disayangi.
Selain love languages, Gary Chapman bersama seorang psikolog bernama Jennifer Thomas juga mengembangkan penelitian mengenai “5 Apology Language”. Dasarnya, ini merupakan teori yang membantu seseorang meminta maaf dengan berbagai cara, tergantung kondisi dan metode yang sesuai dengan sang penerima ucapan maaf.
Nah, kalo kamu penasaran sama love language diri sendiri dan pasangan, coba ikuti Tes Love Language dari Satu Persen ini.
Baca Juga : 5 Bahasa Cinta: Mengenal Arti Love Languages dan Cara Mengetahuinya
5 Tipe Apology Language
5 tipe Apology Language ini terdiri dari expressing regret, accepting responsibility, making restitution, genuinely repenting, dan requesting forgiveness. Berbeda dari love language, jika dalam love language ada kemungkinan bahwa kita hanya akan menggunakan salah satu jenis dalam berbagai aspek kehidupan. Sementara, apology language memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan jenis yang berbeda-beda, tergantung dengan situasi yang sedang dihadapi.
Mari kita cari tahu lebih lanjut cara meminta maaf berdasarkan setiap tipe bahasa permintaan maaf ini.
1.Expressing Regret (Mengungkapkan Penyesalan)
Tipe apology language yang pertama melibatkan pengungkapan rasa penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat dengan tulus. Ciri-ciri dari tipe apology language ini adalah keinginan untuk mengetahui apakah kamu memahami kesalahan apa yang telah diperbuat. Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui emosi para korban serta mengucapkan permintaan maaf yang tulus.
Kata kunci yang paling diperlukan dalam apology language ini adalah “maaf” dan diucapkan atau dituliskan dengan sepenuh hati. Kamu juga perlu menyampaikan dampak yang mungkin korban rasakan atas kesalahan yang telah diperbuat. Hindari mengucapkan kata “maaf” secara asal-asalan atau bahkan enggan mengucapkannya karena gengsi.
Contoh kalimat untuk jenis bahasa permintaan maaf ini adalah: “Aku minta maaf karena telah membuatmu kesal karena menunggu lama.”
2. Accepting Responsibility (Menerima Tanggung Jawab)
Dalam tipe apology language ini, kamu perlu mengakui dengan sungguh-sungguh kesalahan yang telah diperbuat. Kalimat “aku salah” merupakan kata kunci yang paling ingin didengar oleh mereka yang memiliki bahasa permintaan maaf ini. Hindari menyalahkan orang lain ataupun tidak mengakui bahwa telah melakukan kesalahan.
Ciri tipe apology language ini adalah keinginan untuk mendengar pengakuan dari kamu dan sadar akan kesalahan yang dibuat. Ditambah kamu perlu memahami mengenai ketidaksukaan atas alasan yang diberikan ketika meminta maaf.
Contoh kalimat yang dapat digunakan dalam apology language ini adalah: “Aku salah karena tidak membicarakan ini terlebih dahulu denganmu.”
3. Making Restitution (Memberi Ganti Rugi)
Kamu perlu memberikan cara untuk memperbaiki situasi atau menebus kesalahan dalam bahasa permintaan maaf ini. Cara meminta maafnya adalah dengan menawarkan ganti rugi dan menanyakan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan. Jangan sampai kamu tidak berusaha melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan.
Orang dengan tipe apology language ini ingin kamu melakukan sesuatu untuk membuktikan bahwa mereka sungguh-sungguh ingin memperbaiki keadaan. Biasanya permintaan maaf ini dibutuhkan ketika kesalahan terjadi akibat kehilangan atau terjadi suatu kerusakan.
Kata-kata permintaan maaf yang dapat kamu ucapkan adalah: “Aku akan mengganti barang yang aku rusak itu.” atau menanyakan “Apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku?”
4. Genuinely Repenting (Tidak Mengulangi Kesalahan)
Bagi mereka yang memiliki tipe apology language ini, kata-kata maaf saja tidak cukup. Mereka membutuhkan bukti nyata seperti komitmen untuk perubahan perilaku kamu sehingga tidak mengulangi kesahalan yang sama. Hindari mengulangi kesalahan yang sama dan mengucapkan maaf dengan terpaksa.
Contoh kata-kata yang dapat kamu gunakan adalah: “Aku tahu aku salah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.” yang juga diikuti dengan perilaku perubahan.
5. Requesting Forgiveness (Memohon Pengampunan)
Dalam tipe apology language ini, kamu perlu memberikan kekuasaan penuh pada orang yang tersakiti apakah mereka akan memaafkanmu atau tidak tanpa adanya paksaan. Kamu perlu memberinya waktu untuk memproses kesalahan yang telah kamu perbuat.
Jangan sampai kamu memaksa mereka untuk segera memaafkanmu. Biasanya orang dengan bahasa permintaan maaf ini belum siap untuk segera kembali berdamai dengan orang yang telah menyakitinya.
Kamu bisa mengatakan: “Aku tahu kamu sulit untuk memaafkan aku, tetapi maukah kamu memaafkan aku?”
Baca Juga : Cara Menyembuhkan Rasa Sakit Setelah Disakiti Orang Lain
Jika sebuah hubungan memiliki masalah yang mungkin menimbulkan perdebatan, ini adalah hal yang wajar. Kesalahan-kesalahan juga sangat mungkin dilakukan oleh pasangan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kalian mengkomunikasikan dan menyelesaikan masalah tersebut. Coba cek video berikut jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang rahasia hubungan langgeng.
Yuk Belajar Pentingnya Minta Maaf!
Perseners perlu ingat bahwa ketika kamu ingin meminta maaf, gunakan bahasa permintaan maaf mereka ya, bukan bahasa permintaan maaf diri sendiri. Apology language ini juga bisa digunakan dalam setiap jenis hubungan lho, tidak hanya dengan pasangan. Kamu bisa memanfaatkannya ketika memiliki masalah dengan keluarga, teman, bahkan rekan kerja.
Jika Perseners masih merasa kesulitan untuk meminta maaf atau masih bingung harus mulai dari mana, coba deh ngobrol sama mentor-mentor di Satu Persen. Kamu bisa melakukan mentoring melalui link di bawah ini dan menceritakan masalah yang sedang kamu hadapi. Para mentor akan dengan senang hati membantumu.
Semoga artikel ini bisa membantu Perseners dan pasangan masing-masing, ya. Aku berharap kalian dapat lebih saling memahami bahasa permintaan maaf satu sama lain sehingga hubungan kalian menjadi makin kuat. Sampai jumpa di artikel lainnya, Perseners!
Referensi :
Moore, Abby. (2020, November 15). 5 Types of Apology Languages & How To Choose The Right One. mindbodygreen. Retrieved from: https://www.mindbodygreen.com/articles/apology-language#:~:text=The%20five%20apology%20languages%20are,and%20psychologist%20Jennifer%20Thomas%2C%20Ph.
Scoot, Elizabeth. (2020, April 18). Why It’s Important to Apologize in Relationships. verywellmind. Retrieved from: https://www.verywellmind.com/the-importance-of-apologizing-3144986
Gambar: Sorry Memes Collection. Retrieved from: https://tricksbystg.org/sorry-meme-collection-for-you/
