Perseners sering banyak pikiran? Mulai dari gak bisa move on sama masa lalu, mikirin masa depan, kritik orang terhadap kamu, dan banyak hal lainnya? Rasanya pikiranmu terus disuruh bekerja dan gak dikasih kesempatan buat beristirahat?
Tubuh aja perlu tidur, masa pikiranmu kamu biarkan terjaga terus?
Kemampuan kita buat berpikir secara kritis bisa jadi pedang bermata dua yang perlu kita waspadai. Terlalu banyak berpikir atau overthinking, terutama pada hal yang di luar kontrol bisa berdampak buruk bagi kondisi mental kita.
Gak bisa dipungkiri kalau overthinking adalah salah satu sumber penyebab kecemasan, frustasi, dan stres. Yang artinya kita perlu berhenti overthinking.
Tapi sebelum berhenti atau menghilangkan overthinking, kita perlu tau dulu nih apa itu overthinking dan alasan yang bikin kita sering banyak pikiran. Nah, kali ini aku Gaby, Part-time Blog Writer Satu Persen bakal bahas alasan secara psikologis kenapa kamu sering banyak pikiran.
So, baca artikel ini sampai habis, ya!
Apa itu Overthinking?
Overthinking adalah kebiasaan seseorang buat berpikir terlalu banyak dan/atau terlalu lama tentang sesuatu. Overthinking juga sering dikenal sebagai “analysis paralysis” karena dengan berpikir terlalu banyak, kamu jadi terjebak dalam pikiranmu dan membuat kamu berhenti dari mengambil sebuah tindakan.
Berpikir itu sebenarnya baik karena lewat berpikir kita punya banyak pertimbangan yang lebih matang sebelum mengambil sebuah keputusan. Kita juga bisa jadi lebih kritis terhadap suatu argumen dan masalah. Kalau kita malas berpikir, pasti sekarang kita masih bikin api pake batu.
Eh…tapi menggosok dua batu buat jadi api aja udah melalui proses berpikir, lho. Jadi, sebenarnya kita pasti perlu menggunakan pikiran kita.
Tapi, terlalu banyak berpikir apalagi sama hal-hal yang gak bisa kita kendalikan cuma bikin kamu stuck dan tenggelam dalam pikiranmu sendiri. Kamu jadi kurang mindful terhadap keadaan sekitar. Bahkan bisa berdampak ke kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan tekanan emosional.
Baca juga: Arti Overthinking: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Alasan Psikologis Kamu Sering Banyak Pikiran
Memikirkan sesuatu secara berlebihan bisa jadi mengganggu aktivitas sehari-harimu. Kamu jadi kesulitan menentukan pilihan dan mengambil tindakan. Ada banyak alasan kenapa seseorang sering berpikir secara berlebihan. Dan aku bakal membahas alasan psikologis kamu sering banyak pikiran di bagian ini.
1. Pembelajaran masa kecil
Kebanyakan orang dengan kebiasaan overthinking yang parah bermula dari kebiasaan sejak kecil atau saat masih anak-anak. Misalnya saat kecil, orang tuamu selalu memanjakan kamu. Kamu gak dibolehin mencoba hal-hal baru atau kamu harus selalu mengikuti keputusan dari orang tuamu. Kamu pun jadi menebak-nebak apa yang orang tuamu pengen biar gak dimarahin dan malah kehilangan jati diri karena gak tau apa yang benar-benar kamu pengen.
Hal seperti itu bakal membuat kamu jadi meragukan pemikiranmu sendiri dan gak mampu buat bertindak. Overthinking membuat kamu terjebak dalam pikiran tanpa tindakan.
2. Ilusi kontrol dan kepastian
Perseners, yang namanya masalah kayaknya gak bisa jauh-jauh deh ya, dari kita. Gak cuma kita, tapi orang-orang di sekitar kita, bahkan orang yang dekat sama kita juga pasti punya masalahnya sendiri.
Nah, sebagai teman yang baik pasti pengen dong membantu mereka yang lagi banyak masalah? Sayangnya, kadang kita gak punya kemampuan buat membantu.
Misalnya pas pandemi kemarin, ada teman yang ekonominya memburuk tapi kita juga gak bisa bantu karena kondisi keuangan keluarga juga lagi gak baik-baik aja. Alhasil, kita malah jadi kepikiran dan khawatir tanpa bisa ngelakuin apa-apa buat nolong teman kita itu.
Hal ini adalah bentuk penyangkalan dari rasa gak berdaya. Kenapa? Karena walaupun gak membantu, berpikir tuh seringkali udah terasa seperti membantu. Ini yang dinamakan ilusi kontrol.
Nah, masih saudaraan sama ilusi kontrol, ada lagi yang namanya ilusi kepastian. Faktanya kita seringkali pengen menghindari perasaan gak pasti. Kita jadi berpura-pura kalau segala sesuatu itu bisa diprediksi. Dengan cara apa? Dengan berpikir secara berlebihan atau overthinking. Ini adalah salah satu bentuk penyangkalan dari ketidakpastian.
Menjaga diri kita terjebak dalam mode pemecahan masalah dengan berpikir cukup keras dan cukup lama tentang masalah itu, bikin kita ngerasa seperti ada solusi buat masalah kita.
3. Perfeksionisme
Perfeksionisme bukan tentang menjadi sempurna tapi tentang merasa sempurna. Orang yang perfeksionis bakal kesulitan buat menoleransi sesuatu yang terasa kurang sempurna. Mereka bakal sulit buat move on dari berbagai hal karena merasa gak sempurna. Misalnya, kamu mendapat nilai ujian 90 yang sudah termasuk bagus, tapi karena kamu perfeksionis, kamu jadi kepikiran, "Kenapa gak 100?"
4. Keuntungan sekunder
Apa tuh keuntungan sekunder? Jadi, beberapa orang terjebak dalam kebiasaan overthinking karena merasa kalau berpikir berlebihan punya manfaat sekunder. Misalnya dengan banyak berpikir bisa jadi alasan buat menunda atau menghindari seseorang membuat keputusan.
Bayangin kalau kamu disuruh buat keputusan dalam suatu organisasi tapi pas ditanya kamu jawabnya, “Belum bisa kasih jawaban, nih. Aku masih butuh waktu buat mikir.” Kamu berpikir pasti kamu gak bakal disalahin karena keputusan yang salah atau buruk. Makanya, kamu jadi sering overthinking dan malah menjadikannya sebagai kebiasaan.
5. Generalisasi berlebihan
Gak semua permasalahan bisa diselesaikan dengan satu cara. Alasan berikutnya yang bikin kamu overthinking adalah sering menggeneralisasi secara berlebihan atau menganggap semua hal sama.
Misalnya dengan berpikir berlebihan kamu bisa memecahkan soal matematika, kamu pun berpikir kalau itu juga berlaku dalam menyelesaikan konflik dengan pasangan atau untuk mengatasi kesedihanmu. Padahal gak juga.
Baca juga: 5 Tips Berhenti dari Overthinking
Cara Menghilangkan Overthinking
Setelah tau alasan psikologis yang bikin kamu sering banyak pikiran atau overthinking, kamu juga perlu tau gimana berhenti atau menghilangkan overthinking yang bisa mengganggu aktivitas hari-harimu.
Gimana caranya? Langsung aja baca penjelasan berikut ini!
1. Keluar dari kepalamu
Ayo, keluar dari kepalamu yang terlalu berisik itu! Gimana caranya? Sibukkan dirimu. Bisa dengan olahraga, jalan-jalan di taman, atau melakukan aktivitas yang gak mengharuskan kamu buat berpikir terlalu banyak seperti masak, melukis, main musik. Apapun yang bisa bikin kamu merasa santai dan rileks.
2. Sadarlah
Overthinking kadang bikin kita suka gak menyadari apa yang terjadi di sekitar kita. Jadi, kamu perlu mengisi waktumu dengan hal-hal yang merangsang indramu.
Bisa dengan mendengarkan lagu favorit, menghirup lilin aroma terapi yang bisa menenangkan, mandi air hangat, atau melakukan teknik mindfulness. Ini bisa bikin kamu lebih hadir pada apa yang terjadi sekarang.
3. Pagari waktu berpikir kamu
Kamu gak harus berhenti berpikir sepenuhnya. Tapi daripada pikiranmu menyebar dan menuhin otakmu seharian, lebih baik buat catatan waktu kapan kamu bakal aktif berpikir? Kapan waktu buat merenung? Dan kapan waktu buat berefleksi?
4. Tuliskan pemikiran kamu
Daripada menyimpan pikiran kamu di kepala, akan lebih baik kalau kamu menuliskannya ke dalam jurnal. Pikiran itu terlalu berantakan kalau tetap disimpan di kepala jadi kamu perlu mengurainya sendiri dengan cara menuangkannya ke sebuah tulisan. Kamu juga bisa mengunggah pemikiranmu ke media sosial.
5. Percaya instingmu
Mungkin kamu terbiasa menebak-nebak apa yang orang lain pikirkan. Hal ini bikin kamu jadi mengabaikan suara hati kamu sendiri. Kamu bahkan jadi gak tau apa yang sebenarnya kamu sendiri pengen. Percaya instingmu bisa jadi langkah pertama buat bertindak sesuai keinginanmu daripada terjebak dalam pemikiran berlebihan.
6. Bicaralah dengan terapis
Kalau overthinking yang kamu rasakan udah mulai mengganggu hidup kamu dan kamu mulai merasa depresi atau cemas karena pikiranmu, ada baiknya kamu bicara dengan terapis. Terapi bisa membantu kamu membangun identitas diri dan menciptakan fondasi yang lebih kuat buat kamu menjalani hidupmu.
Nah, Perseners, Apakah kamu sudah mengenal kondisi dirimu saat ini? Apa kamu sedang mengalami overthinking? Satu Persen punya Tes Overthinking (Rumination) yang bisa kamu akses DI SINI biar kamu lebih tau kondisimu sekarang.
Nah, kalau kamu merasa butuh bantuan dalam mengenal diri sendiri, apalagi masih sering overthinking tentang diri sendiri, kamu bisa mengikuti mentoring Satu Persen. Kamu bisa bercerita pada mentor mengenai kesulitan yang kamu alami dan mentor akan berusaha membantumu mengatasi masalahmu. Langsung klik banner di bawah ya.
Referensi:
Wignall, N. (2021, 17 February). 7 Psychological Reasons You Overthink Everything. Retrieved on October 24, 2021 from https://nickwignall.com/7-psychological-reasons-you-overthink-everything/?ck_subscriber_id=1175694104
Dempsey, K. (n/d). Seven Strategies To Stop Overthinking. Retrieved on October 24, 2021 from https://theawarenesscentre.com/seven-strategies-to-stop-overthinking/