5 Alasan Multitasking Tidak Baik Bagi Kesehatan Mental, Cek!

Produktivitas
Fathur Rachman
31 Jan 2022
alasan multitasking tidak baik buat kesehatan mental
Satu Persen - Bagaimana Cara Mengatasi Multitasking

Hi Perseners, How's life?

Kenalin, aku Fathur, Part-time Blog Writer di Satu Persen yang lagi sibuk dengan berbagai deadline. Pengen banget rasanya menyelesaikan semua deadline dengan lebih cepat, tapi apa daya kalau tangan pun hanya punya satu pasang? Alhasil, cara yang dipakai adalah dengan mencoba mengerjakan semuanya secara bersamaan atau biasa disebut multitasking.

Aku sempat berpikir kalo kegiatan ini bisa menghemat waktu yang dikeluarkan ketika bekerja. Tapi di secara bersamaan, entah kenapa terasa bisa menurunkan produktivitas pekerjaan pekerjaan. Misalnya, kerjaan yang jadi kurang optimal atau banyak kesalahan yang terlewatkan.

multitasking
Sumber: twitter.com

Biar lebih jelas, berikut contoh multitasking yang berpotensi membuat seseorang jadi kurang produktif. Bayangkan orang yang menelpon sambil mengemudi dalam waktu yang lama, berbicara dengan teman sambil menonton film atau mengerjakan tiga deadline secara berdekatan. Nah, kalo kamu juga penasaran dengan produktivitas versi diri sendiri, yuk ikuti Tes Produktif ini.

Sudah kebayang ‘kan gimana multitasking bekerja? Simpelnya, multitasking adalah beberapa kegiatan yang dilakukan pada satu waktu yang relatif singkat. Selain itu, multitasking ngga harus dilakukan secara bersamaan, tapi bisa karena kamu mengerjakan banyak hal dalam waktu yang berdekatan.

Menurut American Psychological Association, seseorang yang melakukan dua hal atau lebih itu ngga efisien untuk kesehatan mental. Pasalnya, seseorang membutuhkan waktu lebih untuk membiasakan pikirannya berpindah tugas dari satu ke yang lainnya, terutama ketika akan bekerja lebih keras terhadap hal-hal yang rumit.

Okay, berikutnya, aku akan jelaskan lebih dalam alasan multitasking ngga baik untuk kesehatan mental.

5 Alasan Multitasking Tidak Baik Bagi Kesehatan

alasan multitasking tidak baik
Sumber: twitter.com

Siapa di sini yang sering melakukan multitasking? Kamu boleh-boleh saja melakukan multitasking dengan syarat kamu mampu melakukannya, hingga membantu time management yang telah dibuat.

Tapi, berdasarkan penjelasan sebelumnya, ada hal yang kurang baik bagi kesehatanmu. Nah, berikut beberapa alasan multitasking ngga baik bagi kesehatan kamu.

1.Pikiran perlu waktu untuk menyesuaikan

Melansir Verywellmind, alasan multitasking tidak baik yang pertama adalah pikiran seseorang akan menyesuaikan diri setiap kali berpindah fokus dari satu ke lain hal. Akibatnya, tenagamu dan waktumu akan terkuras sehingga susah kembali fokus pada suatu kegiatan.

Selain itu, ketika seseorang melakukan ini, besar kemungkinan gagal untuk mengolah informasi yang relevan untuk diolah kembali. Bahkan, bisa jadi mengabaikan berbagai hal kecil yang seharusnya kita fokuskan pada satu hal.

Coba deh bayangkan, kalau kamu sedang mengerjakan tugas kuliah, tapi kamu lanjut mengerjakan kerjaan lain. Lalu, kamu mengulangi hal tersebut sampai berkali-kali. Tentu kamu akan berusaha keras untuk bisa menyesuaikan secara terus-menerus antara kedua tugas tersebut.

pikiran perlu waktu
Sumber: dopl3r.com
Baca juga: 5 Alasan Psikologis Kamu Sering Banyak Pikiran

2. Multitasking mengganggu urutan pekerjaan

Pernah ngga kamu menuliskan to do list untuk dikerjakan? Tapi, semua rencana tersebut gagal karena kamu teralihkan untuk mengerjakan kegiatan lain. Inilah alasan multitasking lainnya yang tidak baik untuk diri sendiri.

Akibatnya, multitasking bisa berakibat pada time management yang berantakan karena melakukan sesuatu dengan berloncat-loncat, ketimbang fokus pada satu hal. Kamu akan mengerjakan apa yang menurutmu mudah, daripada melakukan rencana yang telah disiapkan.

Oleh karena itu, kalau berada dalam posisi ini, maka sebaiknya kamu membuat skala prioritas. Dengan mengetahui prioritas, kamu akan mengurangi pekerjaan yang tertunda akibat pengalihan urutan pekerjaan yang telah kamu buat sebelumnya.

3. Menurunkan daya ingat

menurunkan daya ingat
Sumber: pinterest.com

Melansir Health Detik, dalam wawancara dengan dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pondok Indah, dr Gea Pandhita, mengatakan bahwa multitasking akan memecah perhatian yang dimiliki.

Ibaratkan mengerjakan satu pekerjaan, tapi harus dibagi menjadi lima kegiatan. Maka dari itu, perlunya pemusatan fokus pada suatu hal hingga kegiatan itu beres dilaksanakan.

Di sisi lain, Profesor Psikolog dari Stanford, Anthony Wagner menerbitkan penelitiannya dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences. Penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang sering multitasking memiliki kinerja yang lebih buruk secara signifikan pada hal-hal yang berkaitan dengan memori jangka pendek.

4. Memicu gangguan stres

Apakah kamu pernah merasa ketika multitasking malah membuat kamu lebih kebingungan? Alasan multitasking tidak baik selanjutnya adalah bisa memicu gangguan stres.

Metode bekerja banyak di waktu yang bersamaan, mampu membanjiri hormon adrenalin untuk dilepaskan. Hormon adrenalin berlebih bisa membahayakan kesehatanmu hingga menyebabkan kerusakan permanen pada sel-sel otak yang bermanfaat untuk menyimpan ingatan.

Baca juga: 7 Tanda Stres Saat WFH dan cara Mengatasinya

5. Bisa menurunkan kreativitas

menurunkan kreativitas
Sumber: memegenerator.net

Multitasking membuat pikiran bekerja dua kali lipat dari biasanya. Misalnya, ketika kamu menelpon sambil mengirim email, ada kemungkinan kamu bisa kehilangan kapasitas memori untuk menjawab telepon yang sedang berjalan.

Selain itu, kamu juga bisa kehilangan topik pembicaraan  dan kreativitas untuk membangun tema ketika memproses hal yang seharusnya didapat. Tertundanya kreativitas ini terjadi karena kurangnya perhatian terhadap suatu hal yang seharusnya kamu lebih fokuskan secara mendalam. Jadi, usahakan kamu bekerja dengan lebih mindful, ya!

Cara Mengatasi Multitasking

cara mengatasi multitasking
Sumber: twitter.com

Untuk mengatasi multitasking, ada beberapa alternatif yang kamu bisa pakai agar pekerjaan bisa lebih banyak dikerjakan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya. Berikut caranya:

1.Mencoba single tasking

Single tasking adalah cara untuk menyelesaikan tugas dengan berkonsentrasi pada satu pekerjaan. Hal ini cocok untuk kamu terapkan di keseharian karena kamu ngga harus lagi menanggung tekanan mental yang berlebih yang disebabkan karena berhenti dan memulai kembali pekerjaan secara terus-menerus.

Cara mengatasi multitasking dengan single tasking mungkin terbilang mudah. Pertama, kamu harus prioritaskan hal yang kamu ingin lakukan. Lalu, kamu harus mengurangi atau menyingkirkan hal-hal yang berpeluang untuk mengganggu konsentrasi kamu. Terakhir, kamu harus konsisten melakukannya dalam keseharianmu.

single tasking
Sumber: VisiHow

2. Memakai metode 20 menit

Beralih pada satu tugas ke tugas lainnya berpeluang membuat celah waktu yang dapat membuat fokus terganggu. Bisa saja ketika pergantian tersebut, kamu bermain handphone sebelum lanjut dengan tugas selanjutnya. Hal ini membuat kamu ngga efektif karena waktu yang terpakai ngga optimal.

Maka dari itu, coba fokuskan pandangan terhadap satu kegiatan yang sedang dilakukan selama 20 menit. Melalui cara ini, kamu bisa menetapkan waktu yang akan habis untuk fokus terhadap satu pekerjaan tanpa melibatkan hal lainnya.

3. Membatasi gangguan

Banyak hal yang membuat mata kita melirik untuk melakukan hal lain. Namun, kamu bisa mengatasinya dengan membatasi gangguan di sekitar ketika berencana ingin menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.

Misalnya, kamu perlu perlu mencari suasana yang nyaman dan tenang ketika bekerja. Selain itu, hal paling kecil yang berdampak besar untuk mengganggu fokusmu seperti handphone juga harus dijauhkan atau dikurangi pemakaiannya. Minimal kamu bisa mematikan alarm dan notifikasi dari teman-temanmu.

Belajar Fokus dengan Mentor Satu Persen

Kalau bisa disimpulkan, permasalahan utama multitasking disebabkan kurangnya fokus terhadap sesuatu. Jadi, ada baiknya membiasakan diri untuk fokus pada satu hal pada satu waktu sebanyak mungkin atau sebisa mungkin.

Mentoring Satu Persen dapat menjawab permasalahan itu. Melalui mentoring, kalian dapat dibantu untuk memecahkan masalah mengenai kesulitan dalam konsentrasi, Selain dibantu untuk menjalani hidup apa adanya, kamu juga bakal dapat tes psikologi dan asesmen serta worksheet, loh! Bermanfaat banget, kan?

Yuk, kamu bisa langsung KLIK banner di bawah ini untuk info lebih jelasnya!

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Selain itu, kamu juga bisa banget menonton video dari YouTube Satu Persen tentang multitasking agar kamu lebih paham maksimal mengenai topik ini.

Akhir kata, aku Fathur dari Satu Persen mengucapkan selamat menjalani #Hidupseutuhnya.

Referensi:

Cherry, K. (2021). How Multitasking Affects Productivity and Brain Health. Verywellmind.Com. https://www.verywellmind.com/multitasking-2795003

Anugrah, R. (2021). 7 Dampak multitasking dalam pekerjaan beserta cara mengatasinya. Ekrut.Com. https://www.ekrut.com/media/dampak-multitasking-adalah

Parapuan. (2020). Manfaat dan Mudarat Multitasking bagi Kesehatan Mental. Kompas.Com. https://health.kompas.com/read/2020/09/27/193300868/manfaat-dan-mudarat-multitasking-bagi-kesehatan-mental?page=2

Smieh, D. (2021). Multitasking undermines our efficiency, study suggests. Apa.Org. https://www.apa.org/monitor/oct01/multitask

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.