Stres Cari Kerja: Mengatasi Krisis Hidup di Usia 20-an

Produktivitas
Angeline Harjono
15 Des 2021
stres cari kerja - mengatasi krisis hidup
Satu Persen - Stres Cari Kerja: Mengatasi Krisis Hidup

Halo, Perseners! Gimana keadaan kalian saat ini? Semoga tetap sehat dan semangat terus, ya.

Kenalin, gue Angel, sebagai Blog Writer di Satu Persen. Kali ini, kita bakal ngulik lebih dalam soal salah satu krisis hidup yang kerap ambigu di usia 20-an. Yap, maksud gue tentang stres cari kerja.

Nyatanya, semakin banyak anak muda yang mengalami fenomena ini. Khususnya, di masa pandemi yang sempat memangkas bejibun lowongan kerja. Alhasil, para calon kandidat harus menghadapi kompetisi yang luar biasa sengit.

Dilansir BBC Indonesia, Badan Pusat Statistik menemukan bahwa jumlah iklan lowongan sempat menurun sekitar 75% selama masa pandemi pada April 2020 lalu. Akibatnya, sekitar 2,9 juta - 5,2 juta masyarakat diperkirakan bakal mengalami pengangguran akibat dampak pandemi, sesuai data Kementerian Ketenagakerjaan. Wah, tentu ini menjadi berita buruk bagi kawan-kawan pencari kerja, ya.

Ketika menghadapi situasi yang tersudut dan darurat, ada kemungkinan aspek emosi ikutan terpancing. Mulai dari rasa stres, frustrasi, marah, bahkan sedih. Tetapi, hal ini wajar kok, guys.

stres cari kerja
Source: Twitter @bingungharaboji

Faktanya, tahap mencari kerja itu nggak semudah ekspektasi pribadi. Beberapa dari kalian mungkin masih bingung harus kerja apa setelah lulus. Sementara, ada juga yang udah lelah dengan pencarian kerja yang tiada henti.

Selain itu, stres cari kerja ini nggak hanya berdampak ke lo, tetapi bisa juga ke hubungan dengan orang lain di sekitar. Contohnya, ketika orang tua bertanya terkait status pencarian kerja, ada kemungkinan lo seketika merasa tersinggung dan melampiaskan rasa frustasi. Akibatnya, lo jadi sering cekcok dengan orang-orang terdekat, nih.

Nah, kalau kalian penasaran tentang solusi mengatasi stres cari kerja seperti anak muda lainnya, langsung simak blog ini, ya. Di sini, gue bakal bahas faktor penyebab stres cari kerja sekaligus tips yang efektif buat mengatasinya. Selamat menyimak!

Penyebab Stres Cari Kerja

penyebab stres cari kerja
Source: Randy Glasbergen

1. Dampak keadaan lingkungan sekitar

Penyebab stres cari kerja yang mungkin paling umum saat ini adalah kondisi lingkungan sekitar. Terutama, di masa pandemi yang masih ganas. Maka, nggak heran kalau mencari pekerjaan bakal semakin sulit.

Terlepas dari pengalaman dan kualifikasi yang lo miliki, pencarian kerja yang tepat cenderung membutuhkan waktu lebih lama. Biasanya, kebanyakan lowongan kerja menandakan kebutuhan perusahaan yang esensial sesuai dengan perkembangan pasar. Jadi, jangan berat hati merasa lo yang kurang kompeten, ya.

2. Kurang sesuai dengan kualifikasi perusahaan

Selanjutnya, stres cari kerja bisa berasal dari hasil penolakan karena kurang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Ada kemungkinan lo belum memiliki kemampuan yang didambakan oleh perusahaan. Di sisi lain, mungkin perusahaan merasa lo kurang cocok sebagai calon karyawan mereka.

Sebelum bersedih hati, coba pertimbangkan beberapa faktor penerimaan berikut. Mulai dari jam kantor, beban kerja, gaji, tunjangan sampai lokasi kerja. Beberapa perusahaan memiliki ketentuan masing-masing yang wajib dimiliki oleh para kandidat.

Source: boredpanda.com

3. Tekanan dari diri sendiri dan orang lain

Faktor penyebab stres cari kerja yang utama lainnya adalah tekanan secara finansial. Tentunya, salah satu tujuan orang bekerja adalah menerima timbal balik berupa uang. Dengan begitu, lo bisa tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Apabila lo udah menjadi tulang punggung keluarga, otomatis tekanannya akan bertambah. Lantaran, orang-orang di rumah jadi bergantung pada diri lo. Ada kemungkinan lainnya di mana lo terpaksa mendorong diri sendiri terlalu keras untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

4. Rasa pesimis

Kebanyakan orang beranggapan bahwa pekerjaan adalah cerminan harga diri seseorang. Nah, jika lo sering merasa pesimis, ini dapat memicu tingkat stres cari kerja. Khususnya, ketika lo terlalu kritis terhadap kemampuan diri sendiri.

Sementara, ketika lo sedang mencari pekerjaan akibat di-PHK, ada kemungkinan ini juga dapat menjadi penyebab rasa pesimis lainnya. Lantaran, lo jadi lebih sering menyalahkan diri sendiri akibat kehilangan pekerjaan. Padahal, belum tentu lo yang sepenuhnya salah.

Untuk mengatasi rasa pesimis lebih lanjut, lo juga bisa tonton video dari YouTube Satu Persen berikut ini.

YouTube Satu Persen - Cara Menghilangkan Rasa Pesimis dalam Diri

Okay, waktunya mengatasi masalah ini dengan mengikuti beberapa tips di pembahasan selanjutnya.

Tips Mengatasi Stres Cari Kerja

tips mengatasi stres cari kerja
Source: Pinterest.com

1. Kenali diri sendiri lebih dalam

Ingat, pekerjaan bukanlah cerminan atas identitas diri sendiri. Apabila sering melambangkan diri  dengan pekerjaan, maka kemungkinan besar lo bakal ngerasa semakin terganggu ketika gagal meraih suatu pekerjaan. Justru, identitas kita itu jauh lebih besar dan bermakna dari sekadar peran di dunia kerja.

Dawn R. Norris, penulis buku berjudul Job Loss, Identity, and Mental Health menganjurkan kita untuk mengenal diri sendiri lebih dalam. Cari tahu sisi hidup lainnya yang dapat menjadi sumber kebahagiaan dan percaya diri. Jangan hanya berpaku pada status dan gaji pekerjaan yang tinggi.

2. Anggap mencari kerja sebagai sebuah pekerjaan

Layaknya sebuah pekerjaan, anggap bahwa mencari kerja itu hal yang sama. Terutama jika lo  sedang merasa cemas, stres, atau nggak nyambung gara-gara belum menemukan pekerjaan. Dengan begitu, lo bisa tetap mengatur keseharian secara seimbang.

Solusinya, coba bangun struktur dan aturan dalam proses pencarian kerja. Misalnya, tetapkan aturan membuka LinkedIn hanya pada jam kerja. Alhasil, lo masih memiliki ruang untuk fokus pada hal-hal lainnya.

3. Tetapkan goals yang realistis

Sebuah riset menemukan bahwa penetapan goals yang realistis mampu melawan rasa stres cari kerja dengan maksimal. Ditambah lo juga bisa mencoba goals yang berada di luar zona nyaman. Lantaran, ada kemungkinan ini bisa meningkatkan apresiasi terhadap diri sendiri.

Namun, hindari mengatur goals yang terlalu ambisius, ya. Karena apabila lo gagal mencapainya, ini bisa memengaruhi seluruh kinerja dan mood diri lo sendiri. Jadi, terus berusaha optimis sekaligus realistis dalam mengembangkan kemampuan demi impian lo, ya.

stres cari kerja
Source: Pinterest.com

4. Belajar skill baru

Saking stresnya menunggu hasil kerja, terkadang kita lupa bahwa terdapat banyak waktu kosong yang tersedia. Daripada berdiam tanpa hasil, coba manfaatkan waktu ini dengan baik. Lo bisa belajar skill baru yang mampu meningkatkan identitas diri sendiri di mata orang lain.

Selain itu, ini bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi hal baru. Bahkan, ada kemungkinan lo bisa mengembangkannya hingga menjadi sumber penghasilan alternatif. Alhasil, ini juga bisa mengalihkan rasa stres menghadapi pencarian kerja yang ambigu.

5. Bercerita pada orang lain

Sebagai makhluk sosial, bercerita pada orang lain bisa menjadi solusi mengatasi stres yang tepat. Terlebih, ini bisa meredakan rasa isolasi yang sering dihadapi oleh para pencari kerja. Jadi, jangan lupa untuk menghabiskan waktu bersama orang tersayang, ya.

Coba Juga: Tes Tingkat Keparahan Stres

Ketika bercerita pada orang lain, lo juga bisa menemukan perspektif dan pelajaran baru untuk menghadapi suatu masalah. Jika kalian masih bingung mendapatkan solusinya, boleh banget ikut mentoring dari Satu Persen. Dengan berbincang 1-on-1 secara online, lo bakal didampingi oleh para mentor yang berpengalaman.

Kalau lo berminat buat tau layanan mentoring ini lebih dalam, lo bisa klik banner di bawah ini!

Mentoring-5

Sekian sampai di sini, Perseners. See you in the next blog!

Referensi:

Wooll, M. (2021). Job search depression is real: Here’s how to overcome it. Betterup.com. https://www.betterup.com/blog/job-search-depression

Higgs, M. M., (2019). How to Deal with Job-Search Depression. Nytimes.com. https://www.nytimes.com/2019/05/27/smarter-living/how-to-deal-with-job-search-depression.html


Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.