Halo Perseners! Kenalin aku Tiffani, Blog Writer Satu Persen.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti dihadapkan oleh berbagai pilihan dan perlu mengambil suatu keputusan. Keputusan yang diambil juga bisa beragam, mulai dari bidang pendidikan, karir, hubungan, sampai hal-hal kecil seperti mau pakai baju apa untuk pergi kuliah hari ini. Untuk mengambil keputusan tersebut, kamu membutuhkan skill yang disebut decision making.
Jadi sebetulnya decision making itu skill apa sih? Menurut profesor psikologi kognitif, Margaret Matlin, decision making adalah skill untuk menilai dan memilih di antara beberapa alternatif. Kamu dapat membuat keputusan setelah memproses semua informasi yang tersedia dan menyesuaikannya dengan situasi yang dihadapi.
Perseners bisa mendengarkan Podcast Satu Persen berikut untuk tahu kenapa seberapa pentingnya soft skills dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nah, Perseners tau gak kalau sebetulnya decision making itu adalah soft skill yang bisa diasah dan ditingkatkan? Yup, kamu hanya perlu tahu beberapa tips pelaksanaannya lho, Perseners. Penasaran? Baca sampai selesai ya!
Kenapa Kemampuan Decision Making Yang Baik itu Penting?
Emang apa sih pentingnya memiliki punya skill decision making yang terasah? Kemampuan decision making diperlukan dalam banyak aspek nih, Perseners. Mulai dari memilih sesuatu yang sederhana kaya pilih baju sampai membuat keputusan kompleks macam strategi bisnis dan kebijakan.
Selain itu, ada banyak keuntungan lain kalau punya kemampuan decision making yang terasah yaitu sebagai berikut.
1.Mencegah penyesalan dan kerugian
Salah satu manfaat memiliki kemampuan decision making yang terasah adalah meminimalisir kesalahan dalam mengambil keputusan. Keputusan yang kurang bijak cenderung mengarah pada penyesalan dan kerugian. Oleh sebab itu, kamu dapat mengantisipasinya dengan memiliki kemampuan decision making yang baik.
2. Mengurangi energi otak untuk membuat keputusan “sepele”
Salah satu kelebihan rutinitas yang sering kita lakukan adalah mengurangi kerja otak untuk memutuskan sesuatu. Kalau perlu membuat keputusan terkait hal yang sering kita lakukan, kemampuan decision making yang terasah akan mengurangi waktu untuk berpikir terlalu dalam dan lama. Dengan memutuskan sesuatu yang bersifat rutin, maka kamu akan lebih terbiasa dalam memutuskan hal yang serupa.
3. Lebih efisien dalam bekerja
Manfaat lain dari memiliki kemampuan decision making yang terasah yaitu dapat bekerja lebih produktif dan efisien. Hal ini karena kita bisa mencapai tujuan lebih cepat dan lebih efektif.
Baca juga: Strategi Jitu Atur Waktu: Tips Time Management
Kiat-Kiat Mengasah Kemampuan Decision Making
Lalu gimana caranya ya mengasah kemampuan decision making ini? Berikut beberapa kiat-kiat yang bisa Perseners lakukan untuk meningkatkan kemampuan decision making.
1.Peka terhadap situasi dan tujuan yang ingin dicapai
Keputusan yang baik harus bisa menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Tak semua situasi dapat menggunakan keputusan yang sama. Nah, untuk bisa mengasah kemampuan decision making, kamu juga perlu meningkatkan kepekaanmu dalam menilai situasi.
Selain itu, kamu perlu mengamati masalah atau situasi apa yang kamu hadapi pada saat ini. Hal ini berguna untuk menentukan pilihan mana yang paling tepat agar bisa tepat sasaran.
Contohnya, kamu tertarik untuk bekerja sebagai penulis konten media sosial (content writer) dan sebagai copywriter untuk membuat iklan. Meskipun kedua role ini memiliki kesamaan di bidang menulis, tapi keduanya memiliki tujuan dan konteks yang berbeda. Oleh karena itu, kamu perlu menyesuaikan CV atau resume kamu saat melamar untuk dua pekerjaan tersebut.
2. Analisis informasi terkait pilihan yang ada
Dalam mempertimbangkan sesuatu, kita juga perlu menganalisis pilihan-pilihan yang ada. Coba mulai kumpulkan informasi selengkap mungkin untuk membantu pembuatan keputusan. Ada berbagai informasi yang bisa digunakan dari data yang ada, fakta lapangan, atau tolak ukur keberhasilan suatu keputusan.
Untuk mengasah kemampuan decision making, kamu juga perlu berlatih bagaimana cara mendapatkan informasi atau data tersebut. Sering kali data tersebut tidak selalu tersedia di tanganmu. Oleh karenanya, kamu perlu belajar menggali informasi melalui riset, bertanya kepada ahli, atau data statistik.
3. Menggunakan teknik analisis What-If
Setelah menganalisis data yang kamu punya, buat skenario kemungkinan yang dapat terjadi pada setiap pilihan. Hal ini berguna untuk mengantisipasi risiko yang ditimbulkan dari setiap pilihan. Kamu dapat menuliskan kemungkinan konsekuensi setiap pilihan yang ada. Hal ini bertujuan untuk memetakan pilihan mana yang risikonya paling bisa dihadapi.
Kamu bisa menggunakan teknik What-If untuk mempraktikkannya, nih. Pertama, buat sebuah tabel, lalu tuliskan daftar setiap pilihan, sampai konsekuensi atau risiko yang perlu kamu tanggung. Yuk coba gunakan template tabel berikut.
4. Buat pedoman untuk keputusan yang rutin dilakukan
Salah satu indikator decision making yang baik yaitu dapat memutuskan sesuatu secara efisien. Untuk keputusan yang bersifat rutin, kamu bisa putuskan lebih cepat kalau punya acuan atau pedoman yang dibuat sebelumnya. Hal ini juga akan meminimalisir potensi overthinking dan kewalahan setiap bikin keputusan.
Baca juga: Suka Overthinking tentang Tujuan Hidup? (Cara Menentukan Tujuan Hidup)
Misalnya, kamu bisa membuat Standard Operational Procedure (SOP) untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. Hal ini membuat kamu gak perlu bikin keputusan setiap hari sehingga menghemat waktu untuk bisa mikirin hal lain yang lebih penting. Contoh, kalau kamu selalu bingung mau mengerjakan apa dulu karena tugasmu menggunung, kamu bisa membuat To-Do List untuk mengidentifikasi apa yang perlu dikerjakan dalam sehari atau seminggu ke depan.
Yuk Terapkan Kiat-Kiat Kemampuan Decision Making Dengan Bimbingan Mentor Satu Persen!
Gimana Perseners, siap menerapkan kiat-kiat kemampuan decision making tersebut dalam waktu dekat?
Bagi kamu yang suka overthinking dan ragu, cara di atas dapat kamu lakukan untuk membantu memutuskan sesuatu.
Kalau saat ini kamu masih ragu-ragu untuk membuat keputusan yang tepat terkait karir atau rencana tertentu, boleh banget mendiskusikannya dengan teman terdekat atau bantuan profesional.
Kebetulan Satu Persen menyediakan layanan mentoring buat kamu yang pengin mengenali kekuatan dan kelebihan diri kamu. Kalau kamu tertarik, kamu bisa cek banner di bawah ini ya untuk info lebih lengkap.
Kalau kamu masih ragu, kamu bisa coba dulu Tes Kelebihan dan Kekuatan Diri yang disediakan Satu Persen di link berikut.
Perseners juga bisa belajar gimana caranya meningkatkan soft skills lainnya melalui Youtube Satu Persen. Kamu bisa belajar tentang public speaking, time management dan soft skill lainnya.
Beli minyak ketemu Power Rangers. Terima kasih sudah menyimak, Perseners.
Semoga Perseners berkembang menjadi pribadi yang bijak dalam mengambil keputusan agar dapat #HidupSeutuhnya. Sampai jumpa di artikel berikutnya!
Referensi
Boyes, M. (2021). 5 Rules for Making Quicker, Better Decisions. Retrieved January 25th from https://www.psychologytoday.com/us/blog/in-practice/202108/5-rules-making-quicker-better-decisions
Matlin, M. W. (2009). Cognition 7th Edition. John Wiley and Sons, Inc.
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2012). Cognitive Psychology 6th Edition. Wadsworth, Cengage Learning.