Macam-Macam Gangguan Tidur: Insomnia dan Cara Mengatasinya

Kesehatan Mental
Nouvend Setiawan
7 Okt 2020

Kamu berbaring di atas kasur. Entah kamu baru saja menyelesaikan tugas atau sekedar bermain ponsel, namun kamu mendapati jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Mungkin pukul tiga, atau bahkan pukul empat, untuk beberapa dari kamu. Teman-temanmu sudah tidak online, kamu sedikit merasa kesepian sambil mengutuk keadaan. Kamu menghela napas, kok aku gak bisa tidur, sih, pikirmu dalam hati. Akhirnya kamu hanya berganti pose di atas kasur hingga kantuk akhirnya membuat kesadaranmu mengalah —tanpa peduli waktu menunjukkan pukul berapa— dan kamu terlelap dengan pulas.

Ugh, pasti mengesalkan ketika kamu ingin tidur, tapi malah tidak bisa tidur. Giliran hari sudah siang, malah ngantuk di sekolah atau di kampus. Boo! It sucks! Seandainya kamu bisa mengontrol jam tidur dengan leluasa, ya. Ngomong-ngomong soal tidur, sepertinya bukan kebetulan jika begitu banyak orang yang mengalami sleepless night seperti kamu, ya? Kira-kira kenapa ya?

Insomnia mungkin adalah jawabannya! Hah, insomnia?

Tenang, akan kujelaskan nanti. Karena kita sedang berbicara tentang tidur, nih, sekalian saja kita cari tahu tentang gangguan tidur yang lain selain insomnia! Yuk, langsung saja!

Gangguan Tidur, Apa Sebenarnya Yang Terjadi?

Sebenarnya wajar saja kalau kamu sesekali mengalami gangguan tidur. Kenapa, sih, kadang kita susah tidur? Sebelum lanjut, mungkin video ini bisa membantumu mendapatkan insight tentang gangguan tidur!

Gangguan tidur bisa disebabkan oleh stres, jet lag, tubuhmu yang sedang sakit, atau apapun itu yang mengganggu jadwal tidurmu. Yang tidak wajar adalah ketika kamu mengalami gangguan tidur terus menerus sehingga kehidupanmu terganggu.

Gangguan tidur adalah kondisi yang menyebabkanmu kesulitan untuk mendapatkan cukup tidur, yang nantinya akan mengganggu keseharianmu. Contohnya kamu kesulitan tidur di malam hari, dan ketika kamu akhirnya bisa tidur, di pagi hari kamu terbangun dengan energi yang tidak cukup (karena kurang tidur) dan harimu menjadi tidak efektif karena kelelahan. Namun di malam hari, kamu tetap kesulitan untuk tidur padahal sudah kelelahan seharian.

It’s a bad thing if it happens regularly! Nah, coba kamu pikir, kira-kira kamu terkena gangguan tidur, gak? Oke, oke, daripada kamu mengira-ngira, ayo kita bahas sedikit gangguan tidur yang sering dialami orang-orang.

Insomnia

Yang ini pasti kamu sudah sering dengar, atau bahkan mengaku kalau kamu salah satu penderitanya. Insomnia adalah sebuah kondisi di mana kamu kesulitan untuk tidur/tetap tertidur. Ya, sering terbangun ketika kamu sedang tidur juga merupakan tanda-tanda kamu menderita insomnia, loh. Insomnia dapat menyebabkan kelelahan di siang hari, perasan lelah secara fisik maupun mental yang konstan, dan juga kamu bakal merasa gampang marah, mengalami mood swings, atau bahkan anxiety.

“Tapi insomnia memberikan ide-ide cemerlang!”

“Lagian si dia suka nge-chat malam-malam, sih, kan aku jadi insomnia nungguin chat dari dia.”

Hm, alasannya bisa banyak memang ya, kamu harus ingat, loh, kalau tidur yang cukup itu penting! Eh, penting gak sih sebenarnya?

Banyak hal yang bisa menyebabkan insomnia, contohnya jet lag atau mungkin kamu tiba-tiba mengalami perubahan rutinitas yang membuat jadwal di dalam tubuhmu kaget (seperti kelas siang tiba-tiba diganti menjadi pagi banget selama dua minggu). Atau mungkin suasana dan kondisi tempatmu tidur tidak senyaman itu untuk membuatmu terlelap dengan cepat, atau kamu sedang sering mengalami mimpi buruk, atau mungkin kamu sedang dalam pengaruh obat-obatan terlarang.

Kondisi mental seseorang seperti ketika seseorang mengalami depresi atau bipolar disorder juga memungkinkan insomnia untuk terjadi pada mereka. Banyak banget hal yang bisa menyebabkan insomnia ini, dan tidak jarang hal-hal tersebut hanya akan membuatmu insomnia untuk beberapa saat sebelum akhirnya tubuhmu terbiasa dengan kondisimu dan akhirnya bisa tidur dengan tenang.

Kamu mau mengecek apakah kamu sedang mengalami insomnia? Menurut Peter Crosta (2020), gejala insomnia yang dapat kamu kenali meliputi: kelelahan/ngantuk di siang hari, ke-bete­­-an berlebih, kelesuan yang kelihatan, tidak fokus, harus dibantu oleh obat/alkohol untuk bisa tidur, dan juga kesulitan untuk bekerja/belajar/bersosialisasi. Jika hal-hal tersebut membuatmu kesulitan tidur dan sudah terjadi paling tidak tiga kali seminggu dalam sebulan selama tiga bulan walaupun kondisinya memungkinkanmu untuk tidur dengan cukup, serta berdampak buruk pada keseharianmu (plus tidak ada penjelasan lain), kamu mengalami insomnia.

Jika kamu hanya kesulitan tidur dalam waktu singkat, kamu mungkin hanya terkena insomnia sementara/akut. Jika kamu merasa hal-hal tersebut sudah terjadi cukup lama, kamu mungkin saja sedang mengidap insomnia kronis. Terus gimana dong?

Untuk mengatasinya, kamu bisa mencoba untuk melakukan hal-hal berikut.

  • Berusahalah untuk tidur dan bangun di jam yang sama, apapun kondisinya (jika memungkinkan). Reset jam tidurmu menjadi baru. Sebelum tidur, cobalah untuk menjauhkan ponsel dan alat-alat elektronik (hindari penggunaannya sebelum tidur!). Buat kondisi tempatmu tidur senyaman mungkin, dan bila memungkinkan, bersantailah sebelum tidur (contohnya dengan mandi)
  • Usahakan jangan tidur dengan kondisi lapar, namun jangan makan berat 2-3 jam sebelum tidur. Dan untuk kamu yang hobi minum kopi/alkohol, sebaiknya dikurangi ya!
  • Berolahragalah dengan teratur!
  • Coba temukan ‘ritual’ mu sebelum tidur, mungkin itu bisa mendengarkan lagu atau membaca buku.

Jangan lupa juga, ketika kamu mengalami insomnia sebagai hasil dari gangguan mental seperti depresi atau anxiety, hubungi pihak profesional untuk mendapatkan bantuan, ya! Kesehatanmu (fisik maupun mental) itu sangat penting!

Restless Leg Syndrome

Seperti namanya, Restless Leg Syndrome (Sindrom Kaki Gelisah) atau Willis-Ekbom disease adalah sebuah penyakit yang membuatmu merasakan sensasi tidak nyaman (seperti ada yang merayap di kaki, betis, dan/atau paha) serta dorongan kuat besar untuk menggerakkan kakimu. Dorongan tersebut terjadi lebih kuat ketika kamu sedang berusaha untuk tidur atau ketika sedang bersantai.

Sayangnya, RLS ini adalah kondisi seumur hidup yang tidak dapat diobati, namun dengan obat, kamu dapat mengontrol gejalanya.  Penyebabnya pun tidak jelas, hanya saja dapat dipastikan bahwa RLS adalah penyakit neurologis.

Untuk mengetahui apa kamu memiliki RLS atau tidak, cukup perhatikan dan rasakan ketika kamu sedang bersantai atau ingin tidur (or literally any time of a day), apakah kakimu terasa aneh? Apakah kamu merasakan dorongan yang begitu kuat untuk menggerak-gerakkan kakimu?

Kalau iya, maka mungkin kamu memiliki RLS. Tentu saja tidak hanya itu, untuk mendiagnosa apakah kamu memiliki RLS atau tidak, sensasi aneh dan dorongan tersebut harus terasa begitu kuat dan memburuk di malam hari (di siang hari, gejalanya ringan atau bahkan tidak ada sama sekali), dan ketika kamu bergerak, sensasi aneh dan dorongan tersebut menghilang.

RLS ini dapat mengganggu tidur, karena gejalanya lebih dahsyat terjadi di malam hari/ketika ingin tidur, membuatmu kekurangan tidur dan kelelahan di siang hari. Untuk mengatasinya secara mandiri, kamu bisa mencoba beberapa hal berikut.

  • Rokok, kafein, dan alkohol wajib dikurangi!
  • Usahakan untuk tidur dan bangun pada jam yang sama
  • Berolahraga yang teratur dan pijat/regangkan kakimu di malam hari.
  • Sebelum tidur, mandilah dengan air panas. Atau kamu bisa menggunakan kompresan pada kakimu ketika kamu merasakan gejalanya.
  • Dan tentu saja, konsumsi obat yang disarankan oleh dokter!

RLS ini tidak mengancam nyawa, tapi RLS dapat membuatmu kekurangan tidur (dan kemungkinan menjadi insomnia juga!).

Narcolepsy

Yang ini sedikit gawat, karena narcolepsy membuatmu tertidur. Lah, kok gawat? Kan tidur?

Narcolepsy adalah gangguan yang menyebabkanmu kesulitan untuk tidur dan bangun. Tidak hanya itu, narcolepsy juga membuatmu mengalami kantuk yang luar biasa dan tidak bisa dikontrol di siang hari. Singkatnya, kamu bisa tertidur kapan saja di siang hari. Ya, kapan saja.

Meskipun sudah mendapatkan tidur malam yang cukup, penderita narcolepsy tetap bisa tertidur di siang hari dikarenakan Excessive Daytime Sleepiness (EDS) yang dialami oleh mereka. EDS ini membuatmu sering kehilangan memori (seperti film yang di-skip terus menerus) dalam keseharianmu karena tertidur berulang-ulang, membuatmu lelah dan murung.

Penderita narcolepsy juga dapat mengalami cataplexy, sebuah kondisi yang membuatmu kehilangan kontrol akan otot pada tubuhmu. Singkatnya, kamu bisa tiba-tiba tertunduk, terjatuh, tersungkur, apapun itu, tergantung otot yang terdampak oleh cataplexy. Penderita narcolepsy juga dapat mengalami halusinasi, sleep paralysis, dan tidur yang terganggu di malam hari.

Gawat, ‘kan? Sayangnya, narcolepsy tidak diketahui dengan jelas penyebabnya, yang jelas ada permasalahan di otak seseorang yang mengalami narcolepsy. Untuk mendiagnosis narcolepsy, kamu harus pergi ke klinik khusus untuk menjalani tes khusus seperti Polysomnogram dan Multiple Sleep Latency Test, dan memberikan detil mengenai jadwal tidurmu beserta gejala-gejala yang terjadi pada tubuhmu ketika tidur/akan tidur.

Narcolepsy tidak bisa disembuhkan, namun kamu dapat menjaga gaya hidup yang sehat (mengurangi kafein, alkohol, dan nikotin) serta mengontrol jadwal tidurmu untuk meringankan gejalanya. Obat-obatan yang diresepkan juga dapat membantu meringankan gejalanya.

Kenapa Gangguan Tidur Bisa Bermasalah?

Selain tiga yang disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak lagi gangguan tidur, seperti Sleep Apnea di mana kamu terkadang mengalami nafas terhenti sesaat ketika tidur dan gangguan tidur yang berhubungan dengan jam biologis tubuh kita.

Gangguan tidur ini, ketika berdiri sendiri, tidak terlalu mengancam nyawa manusia, namun karena mereka dapat menyebabkan kelelahan, perubahan mood dan kondisi mental, serta gangguan terhadap keseharian dan produktifitasmu, gangguan ini menjadi gawat. Kamu bisa mencoba mengetahui kualitas tidurmu melalui Tes Kualitas Tidur gratis ini.

Konseling-Mentoring-Psikolog-Satu-Persen-3

Apakah kamu mengidap salah satu dari gangguan tidur yang dijelaskan tadi? Atau curiga dirimu mungkin mengidapnya? Segeralah perbaiki rutinitasmu dan hubungi dokter bila sudah terasa gawat, ya! Jika gangguan tidurmu mengganggu aktivitas sehari-hari, ada baiknya kamu juga menemui psikolog. Kamu bisa mencoba layanan konseling Satu Persen dan berkonsultasi secara one-on-one dengan psikolog.

Aku punya tips mengatasi susah tidur lagi (selain yang disebutkan di atas) khusus untukmu! Simak video di bawah ini ya.  Akhir kata, semoga tulisanku ini berguna ya! Untuk kamu yang membaca ini karena tidak bisa tidur, yuk segera matikan ponselmu dan tidur! Demi kesehatanmu, loh, hehe :)

References

Crosta, P. (2020, July 28). What is insomnia? Everything you need to know. Retrieved from MedicalNewsToday: https://www.medicalnewstoday.com/articles/9155#causes

DerSarkissian, C. (2019, November 5). Narcolepsy. Retrieved from WebMD: https://www.webmd.com/sleep-disorders/guide/narcolepsy

Light, V., & Boskey, E. (2020, August 21). Narcolepsy. Retrieved from healthline: https://www.healthline.com/health/narcolepsy

Mayo Clinic Staff. (2016, October 15). Insomnia. Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/symptoms-causes/syc-20355167#:~:text=Common%20causes%20of%20chronic%20insomnia,also%20may%20lead%20to%20insomnia.

NHS. (2018, August 6). Overview Restless Leg Syndrome. Retrieved from NHS: https://www.nhs.uk/conditions/restless-legs-syndrome/

Pietrangelo, A. (2018, August 15). Everything You Need To Know About Restless Leg Syndrome (RLS). Retrieved from healthline: https://www.healthline.com/health/restless-leg-syndrome

Smith, M., Robinson, L., & Segal, R. (2019, November). Sleep Disorders and Problems. Retrieved from HelpGuide: https://www.helpguide.org/articles/sleep/sleep-disorders-and-problems.htm

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.