Gaya Hidup Konsumtif: Gimana Sih Cara Biar Gak Boros?

Keuangan
Anggreliani Utami
6 Jan 2022
gaya hidup konsumtif - cara berhenti boros
Satu Persen - Gaya Hidup Konsumtif

Halo, Perseners! Apa kabar?

Kenalin aku Anggi, Part-time Blog Writer di Satu Persen.

Siapa di sini yang suka banget belanja online?

Baik itu karena butuh, karena kena racun para influencer di Instagram, atau mungkin karena kena hasut temen buat beli barang diskonan. Aku yakin, hampir semua orang pasti pernah belanja online.

Saat pertama kali belanja online aku menyadari betapa mudahnya membeli sebuah barang hanya dengan sentuh-sentuh layar smartphone aja. Apalagi di kala pandemi seperti saat ini, yang rasanya memang lebih aman melakukan semua dari rumah.

Pokoknya, kita tinggal menunggu abang kurir meneriakan kata “Paket!” sambil rebahan. Nggak perlu mikirin ongkos untuk keluar rumah atau badan yang lelah karena kebanyakan jalan. Belum lagi kita bisa mendapat barang dengan harga yang jauh lebih murah.

gaya hidup konsumtif - boros
Source: Kibrispdr.org 

Nggak bisa dipungkiri, siapa sih yang nggak tertarik dengan promo-promo yang ditawarkan oleh berbagai situs atau aplikasi belanja online? Sebenarnya belanja online itu nggak salah, kok. Tapi, yang perlu kamu perhatikan adalah ketika kebiasaan ini membuat kamu menjadi pribadi yang boros. Atau, kesusahan buat menahan hasrat untuk belanja online setiap saat.

Berkat kemudahan yang ditawarkannya, belanja online mungkin bisa bikin kamu ketagihan belanja. Bahkan bisa sampai tiap sebentar cek e-commerce favoritmu dan check-out tanpa mempertimbangkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau nggak. Nah, kebiasaan ini yang dapat menjerumuskan kamu ke dalam gaya hidup konsumtif.

Lantas apa sih yang dimaksud dengan gaya hidup konsumtif? Nah, di artikel ini aku akan jelaskan lebih lengkap soal perilaku atau gaya hidup yang satu ini dan cara untuk menghindarinya. Jadi, simak baik-baik ya, ulasannya!

Baca Juga: Bukan Foya-foya, Gaya Hidup Hedonis Justru Baik buat Kesehatan Mental?

Apa itu Gaya Hidup Konsumtif?

Perilaku konsumtif adalah perilaku konsumsi yang dilakukan konsumen secara boros atau berlebihan, dengan lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta tanpa adanya skala prioritas (Vicynthia, 2010).

Source: Life Style News

Mungkin kamu pernah beli barang-barang mungil di situs belanja online hanya karena kamu tertarik dengan packaging-nya? Atau membeli barang-barang mahal yang diiklankan oleh idolamu? Eits, tapi kamu membeli barang-barang ini bukan karena butuh, melainkan hanya demi kepuasan semata. Nah, inilah perilaku konsumtif.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, gaya hidup konsumtif adalah suatu kebiasaan yang identik dengan menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang kurang bermanfaat.

Di dalam sebuah penelitian yang berjudul Consumer Behaviour in Era Millenial, Rossanty dan Nasution mengungkapkan bahwa tanda-tanda perilaku konsumtif bisa timbul jika seorang individu mulai membeli barang-barang tertentu hanya demi membentuk image dan mengikuti suatu gaya hidup.

Ciri-ciri Gaya Hidup Konsumtif

ciri-ciri gaya hidup konsumtif - boros
Source: iluszi.blogspot.com

Supaya terhindar dari kebiasaan boros karena gaya hidup konsumtif, kamu harus memahami seperti apa sih ciri-ciri orang yang konsumtif itu. Terus, gimana sih ciri-ciri orang yang termasuk dalam kategori gaya hidup konsumtif? Nah, di antaranya adalah:

1. Gengsi yang tinggi

Gengsi yang tinggi adalah salah satu faktor penyebab terbentuknya gaya hidup yang konsumtif dalam diri seseorang. Apalagi para kaum milenial yang aktif menggunakan sosial media. Melihat unggahan-unggahan teman dengan pakaian atau produk dari merek terkenal mungkin bisa menimbulkan perasaan iri. Hal ini kemudian menimbulkan rasa nggak mau kalah untuk terlihat lebih keren.

Nah, buat kamu yang merasa memiliki rasa gengsi yang tinggi, mending buang jauh-jauh sifat yang satu ini. Karena sayang banget kan, uang yang seharusnya bisa dipergunakan untuk hal yang lebih penting jadi sia-sia buat nurutin gengsi yang nggak ada habisnya.

2. FOMO

Mungkin kalian udah nggak asing dengan kata FOMO. FOMO atau Fear of Missing Out merupakan sebuah perasaan takut atau khawatir yang dirasakan seseorang akan ketinggalan suatu hal yang baru. Bisa dalam bentuk berita, tren, atau hal-hal lainnya.

Individu cenderung nggak ingin dirinya ketinggalan dengan tren yang ada. Maka setiap ada perkembangan baru, baik itu gadget atau fashion, kamu mungkin nggak akan segan untuk mengeluarkan uang dengan nominal yang nggak kecil agar selalu mengikuti tren.

Nah, inilah satu hal yang menjadikan FOMO hal yang negatif. Karena apabila kamu terlalu sering mengikuti tren karena takut dianggap ketinggalan info, kamu secara nggak langsung sudah memiliki gaya hidup konsumtif.

Untuk mengetahui lebih banyak soal Fear of Missing Out kamu bisa tonton juga podcast dari YouTube Satu Persen di bawah ini, nih.

3. Gaya hidup serba mewah

Gaya hidup bermewah-mewahan juga merupakan salah satu ciri gaya hidup konsumtif. Gaya hidup konsumtif seringkali muncul karena adanya keinginan untuk hidup serba mewah. Apabila kamu senang membeli barang baru, pakaian branded, atau berlibur ke suatu tempat agar terlihat seakan-akan hidup dalam kemewahan, maka kemungkinan besar kamu memiliki perilaku konsumtif.

Membeli barang-barang mewah bukanlah hal yang salah apabila kamu dapat menyesuaikan dengan kebutuhanmu. Namun, apabila sudah berlebihan tentu dapat menyebabkan pemborosan, ya.

4. Membeli produk karena iklan

gaya hidup konsumtif - boros
Source: USS Feed

Saat bermain sosial media seperti Instagram, kamu pasti pernah kan melihat para selebgram mempromosikan barang atau pakaian yang mereka gunakan? Nah, saat kamu melihat barang yang mereka promosikan, apa yang kamu rasakan? Merasa tergiur untuk membeli, nggak?

Nah, banyak nih masyarakat—apalagi remaja—yang suka kena racun para selebgram. Entah itu karena pengaruh influencer yang mempromosikan atau mungkin kemasannya yang lucu. Kalau sekali-sekali sih nggak masalah ya, tapi kalo keseringan dan impulsif langsung beli dalam sekali liat, artinya kamu sudah melakukan perilaku konsumtif, nih.

5. Membeli produk untuk status

Masih berkaitan dengan gengsi, banyak juga nih individu yang menganggap bahwa barang yang digunakan bisa menunjukkan status sosialnya di masyarakat. Mereka mungkin akan mengorbankan uang mereka, demi membeli barang dengan merek yang terkenal dengan harga yang tinggi. Hal ini supaya mereka dapat terlihat lebih baik dan lebih keren dari orang lain.

Cara Menghindari Gaya Hidup Konsumtif

cara menghindari gaya hidup konsumtif atau boros
Source: kompasiana.com

Kalau kamu merasa memiliki salah satu atau bahkan lebih dari ciri-ciri seseorang yang masuk kategori konsumtif, nggak usah panik. Di artikel ini ada solusinya, kok. Nah, di antaranya beberapa cara menghindari gaya hidup konsumtif adalah:

1. Membuat daftar kebutuhan prioritas

Cara pertama dalam menghindari diri dari gaya hidup konsumtif adalah dengan membuat daftar kebutuhan prioritas. Kamu bisa membuat skala prioritas dengan terlebih dahulu menentukan kegiatan atau barang apa yang benar-benar kamu butuhkan. Tanamkan pada dirimu bahwa kamu nggak akan membeli apapun sebelum hal-hal yang kamu butuhkan terpenuhi.

Kebiasaan membuat daftar kebutuhan prioritas ini nantinya yang akan membantu kamu mengurangi perilaku konsumtif. Jika kamu menemukan penawaran-penawaran yang menggiurkan, kamu harus sabar dan jangan terburu-buru membelinya. Tunggu sampai minimal dua hari. Apabila dalam dua hari itu kamu melupakan barang yang kamu inginkan, artinya kamu nggak benar-benar butuh barang tersebut.

2. Membuat perencanaan keuangan

Cara kedua yang dapat dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah dengan membuat perencanaan keuangan dan pengeluaran. Kamu bisa membuat anggaran belanja dan mencatat pengeluaran setiap bulannya. Dengan begitu kamu bisa mendapat gambaran apakah kamu boros atau tidak di tiap bulannya. Kebiasaan membuat perencanaan keuangan bisa membuat kamu jadi lebih disiplin lagi dalam menggunakan uangmu untuk hal-hal yang kamu butuhkan.

Cobain, Yuk: Tes Self Motivation

3. Menabung

Salah satu cara yang paling tepat untuk menghindari perilaku konsumtif adalah dengan menabung. Walaupun kelihatannya mudah, sebenarnya kebiasaan menabung cukup sulit untuk dilakukan secara rutin. Apalagi kalau tempat menabungnya yang gampang diraih kayak celengan ayam dari plastik. Hihi.

gaya hidup konsumtif - boros - nabung
Source: 1CAK

Maka dari itu, untuk membangun kebiasaan ini kamu bisa mulai dengan menabung dengan jumlah yang sedikit, tetapi rutin untuk dilakukan. Jika kamu disiplin, tentunya tabungan kamu akan semakin banyak dan bisa menjadi dana cadangan di masa yang akan datang.

Baca Juga: Pengen Nabung, Tapi Bingung Mulai Darimana (Cara Menabung untuk Pemula)

4. Hindari berhutang

Seperti yang kita ketahui bersama, metode pembayaran dengan pay later dan kartu kredit semakin marak digunakan akhir-akhir ini. Karena nggak dipungkiri, banyak juga penawaran yang diberikan apabila membayar dengan metode hutang secara daring ini. Namun, hal yang harus diperhatikan adalah apabila menjadi kebiasaan, berhutang dapat membuat kamu menjadi pribadi yang konsumtif. Hal ini karena kamu nggak memikirkan berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan di saat kamu akan membeli suatu barang.

Kalau dibiarkan begini, ada kalanya kamu mungkin nggak sanggup membayar karena tagihan yang membengkak. Apalagi posisimu masih belum memiliki penghasilan tepat. Maka menghindari berhutang dalam bentuk apapun adalah cara yang paling tepat untuk menghindari diri dari perilaku konsumtif.

Perlu diingat bahwa pasti nggak akan mudah bagi sebagian orang untuk langsung keluar dari gaya hidup konsumtif. Apalagi kalau kebiasaan ini sudah berjalan cukup lama. Butuh komitmen dan tekad yang kuat untuk memulainya. Prosesnya pun pasti akan panjang.

Nah, apabila kamu merasa sudah mencoba beberapa di atas tapi masih sulit untuk menghilangkan sikap boros kamu. Mungkin kamu bisa coba mentoring dengan para mentor di Satu Persen. Bersama dengan para mentor profesional di Satu Persen, kamu bisa menceritakan kesulitan-kesulitan yang kamu hadapi, dan bersama-sama mencari jalan keluarnya.

Klik banner di bawah buat informasi lebih lengkap tentang layanan mentoringnya, ya!

Mentoring-5

Oh, ya! Kamu juga bisa mendapatkan informasi-informasi lainnya mengenai permasalahan kesehatan mental atau produktivitas melalui Instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Jadi, jangan lupa di-follow, ya!

Akhir kata, aku Anggi pamit undur diri. Sampai ketemu di artikel selanjutnya!

Referensi:

https://yoursay.suara.com/lifestyle/2020/02/17/133502/terjebak-dalam-gaya-hidup-konsumtif-masih-bisa-sembuh-kok

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.