Filosofi Mottainai: Tips Hidup Anti Boros Ala Masyarakat Jepang

Filosofi
Anggreliani Utami
30 Jan 2022
filosofi mottainai
Satu Persen - Filosofi Mottainai

Ada satu kata yang sangat akrab di telinga orang-orang Jepang, terutama di kalangan generasi tua, yakni mottainai. Perseners, pernah dengar kata ini?

mottainai
Source: Mottainai.info

Masyarakat Jepang sering mengucapkan kata “mottainai” untuk mengungkapkan rasa penyesalan atas perilaku boros atau sia-sia. Sia-sia dalam hal ini bisa mencakup berbagai hal, misalnya menyia-nyiakan makanan, barang, dan uang. Inilah yang membuat filosofi mottainai nggak cuma populer di Jepang, tapi juga di seluruh dunia, yaitu karena penerapannya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Tanpa kita sadari atau nggak, boros adalah salah satu sifat dan kebiasaan yang paling rentan dialami semua orang, khususnya anak-anak muda zaman sekarang. Hal ini dibuktikan oleh survei dari GoBankingRates yang menemukan bahwa milenial lebih boros dari generasi-generasi lainnya.

Tahu nggak kenapa?

Kendati pendapatan mereka cukup tinggi, generasi milenial terbilang 'boros' karena terlalu sering menghabiskan uang untuk hal-hal yang bukan prioritas seperti pakaian, kopi, makan di luar, dan lain-lain. Dan apabila perilaku menghambur-hamburkan uang ini terlihat oleh orang Jepang, mungkin mereka akan otomatis geleng-geleng kepala sambil mengucapkan kata ‘mottainai’.

Nah, di blog kali ini, aku Anggi, Part-time Blog Writer di Satu Persen, akan mengulas tentang filosofi mottainai sekaligus memberikan tips hidup anti boros ala masyarakat Jepang ini. Yuk, langsung aja kita simak ulasannya!

Apa itu Filosofi Mottainai?

apa itu filosofi mottainai
Source: AhSeeIt


Apabila diterjemahkan, mottainai  (もったいない) berarti “sia-sia” atau “jangan boros!”. Jika dicari ungkapan yang serupa dalam bahasa Indonesia, mungkin kata “sayangnya” yang dibaca dengan intonasi penyesalan bisa digunakan untuk mengekspresikan kata ini.

Mottainai adalah sebuah ungkapan yang menggambarkan betapa disayangkannya sesuatu yang sia-sia. Atau menurut kamus Jepang bergengsi Koujien, kata mottainai (dibaca moat-tie-nigh) paling sering digunakan untuk mengungkapkan perasaan menyesal ketika sesuatu disia-siakan karena potensinya nggak dimanfaatkan dengan baik.

Asal-usul Filosofi Mottainai


Belum ada yang tahu pasti asal-usul pandangan hidup warga Jepang yang satu ini, tetapi kata "mottainai" berkaitan dengan konsep Buddhis, yang berarti esensi atau kepentingan. Filosofi mottainai mencerminkan gagasan bahwa kita harus menghormati segala benda dengan nggak menyia-nyiakannya.

Selain itu, banyak yang mengatakan bahwa ide untuk nggak menyia-nyiakan segala hal berakar pada Shintoisme di Jepang. Nah, salah satu ajaran Shinto, yakni animisme adalah kepercayaan bahwa segala sesuatu, bahkan benda mati, memiliki roh di dalamnya.

Kamu mungkin pernah menonton film Studio Ghibli Spirited Away. Film ini memiliki unsur Shintoisme, lho. Di film ini kamu bisa melihat berbagai jenis roh, seperti roh ayam, roh sungai, bahkan roh lobak. Keberadaan roh ini sebagian besar terinspirasi dari kepercayaan ini. Demikian, kita dianggap nggak menghormati roh-roh ini apabila kita melakukan perbuatan yang sia-sia, boros, atau hal-hal yang bertentangan dengan filosofi mottainai.

asal usul filosofi mottainai
Source: NeoGAF
Baca Juga: Filosofi Teras untuk Belajar Menjadi Manusia

4 Tips Hidup Anti Boros Berdasarkan Filosofi Mottainai


Mottainai sering digunakan untuk menunjukkan perasaan bersalah, prihatin, atau kesedihan atas kegiatan dan tindakan pemborosan. Pemborosan di sini maksudnya adalah ketika kita tidak memanfaatkan sesuatu yang kita miliki dengan semaksimal mungkin.

Maka dari itu, aku akan memberikan beberapa tips hidup anti boros menurut filosofi mottainai yang bisa kamu coba. Berikut ini hal-hal yang dapat kamu lakukan:

1. Tidak membuang-buang makanan

Salah satu penerapan filosofi mottainai yang bisa kamu tiru adalah kebiasaan untuk nggak membuang-buang makanan. Dilansir Kumparan, lebih dari 50% sampah di Indonesia berasal dari sisa makanan. Iya, sampah sisa makanan ini berhasil menjadikan Indonesia sebagai juara 2 penyumbang sampah makanan terbesar di dunia.

Coba ingat-ingat berapa banyak uang yang sudah kamu keluarkan untuk membeli makanan saat lapar mata? Padahal perut kamu nggak lapar tapi tetep aja beli jajanan. Ujung-ujungnya, makanan yang kamu beli malah nggak habis karena kekenyangan. Nah, kebiasaan ini mesti dihilangkan agar nggak boros.

tidak membuang-buang makanan
Source: Ahseeit

Orang Jepang beranggapan bahwa mereka telah melibatkan kehidupan makhluk lain untuk bertahan hidup saat makan ikan, daging, atau telur. Ini membuat mereka merasa bersalah apabila menyia-nyiakan kehidupan makhluk lain yang telah rela mengorbankan kehidupan mereka demi keberlangsungan hidup manusia.

Nah, kamu bisa mulai belajar menghargai makanan yang kamu makan sehari-hari dengan nggak membuang atau menyisakan makananmu. Usahakan juga untuk nggak beli makanan yang kamu temukan di jalan kalau nggak benar-benar lapar. Dengan begitu, kamu jadi bisa lebih hemat juga, bukan?

2. Mengurangi perilaku konsumtif

Perilaku konsumtif adalah suatu kebiasaan yang identik dengan menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang yang nggak penting atau kurang bermanfaat. Biasanya orang yang berperilaku konsumtif memiliki gengsi yang tinggi dan kecenderungan untuk hidup dalam kemewah-mewahan.

Nah, gaya hidup konsumtif ini bertentangan banget dengan filosofi mottainai yang menjunjung tinggi kesederhanaan. Maka dari itu, hal kedua yang bisa kamu lakukan adalah mulai membiasakan diri dalam menggunakan uang untuk hal-hal yang dibutuhkan aja. Selain itu, kamu juga harus selalu membuat keputusan pembelian dalam keadaan sadar.

mengurangi perilaku konsumtif
Source: me.me

Dengan demikian, kamu sudah selangkah lebih baik dalam menghindari kebiasaan boros dan secara bersamaan menerapkan filosofi mottainai dalam kehidupan sehari-harimu.

Untuk mengetahui lebih banyak lagi tentang gaya hidup konsumtif, kamu bisa cek artikel ini:

Baca Juga: Gaya Hidup Konsumtif: Gimana Sih Cara Biar Gak Boros?

3. Merawat barang milik sendiri sebaik mungkin

Bisa dibilang, filosofi mottainai mengajarkan kita untuk hidup dalam kesederhanaan dengan cara menghormati dan mengakui nilai sumber daya. Nah, dengan begitu kita jadi lebih menghargai apa yang kita miliki.

merawat barang milik sendiri
Source: Pandahima


Ini erat kaitannya dengan konsep 3R+R (Reduce, Reuse, Recycle + Respect) yang dipopulerkan oleh environmentalist dari Kenya, Wangari Maathai. Ia percaya bahwa semua orang di belahan dunia mana pun harus menumbuhkan rasa syukur dan menghormati (respect) hal-hal yang kita gunakan agar dapat merawat lingkungan dengan baik. Penerapannya yang paling simple dari konsep ini adalah dengan menjaga barang yang kamu miliki sebaik mungkin.

4. Membeli barang preloved (bekas)

Mottainai artinya memahami bahwa segala sesuatu yang dimiliki dan apa yang ada di alam nggak boleh digunakan secara boros atau disia-siakan. Masih berkaitan dengan konsep 3R+R, nggak cuma merawat dengan baik, tapi semua barang harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin potensinya. Nah, kamu bisa menerapkannya ajaran filosofi mottainai yang satu ini dengan membeli barang-barang bekas atau preloved.

Dengan begitu, kamu nggak cuma mendapatkan barang/pakaian yang lebih murah, tapi secara nggak langsung turut menjaga lingkungan.

Buat referensi tambahan, kalian bisa nonton video Youtube Satu Persen berikut ini, nih. Di sini, kamu akan belajar bahwa kebahagiaan bukan hanya melalui hidup mewah.

Nah, itulah beberapa tips anti boros filosofi mottainai yang dapat kalian praktikan. Membuat perubahan itu memang sulit dan nggak instan. Butuh proses yang lama dan keinginan yang kuat cuma buat memulainya aja. Tapi nggak usah khawatir, kalau kamu mengalami kesulitan, mungkin bimbingan dengan seorang mentor bisa mempermudah prosesnya.

Kamu bisa banget langsung klik banner di bawah ini untuk ikut layanan mentoring dari Satu Persen, nih! Nggak cuma mendapatkan teman untuk berbagai keresahan, tapi mentor-mentor di Satu Persen juga bisa bantu kamu untuk lebih memahami dirimu lewat tes psikologi, asesmen, hingga worksheet!

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Tapi, kalo kalian masih bingung pilih layanan konsultasi yang tepat, ikuti Tes Konsultasi ini aja.

Sekian dulu tulisanku kali ini. Aku harap melalui blog ini kamu bisa semakin berkembang ke arah yang lebih baik, seenggaknya satu persen setiap harinya, ya! So, aku Anggi dari Satu Persen, undur diri. See you on my next blog, Perseners!

Sumber:

Tofugu. (2021). もったいない — THE JAPANESE VIRTUE OF GUILT-TRIPPING OVER WASTEFULNESS. Retrieved, 18 January 2022, from https://www.tofugu.com/japanese/mottainai/

Amano, Natsumi. (n.d). MOTTAINAI: THE JAPANESE ART OF NOT BEING WASTEFUL. . Retrieved, 18 January 2022, from https://staiymagazine.com/mottainai-the-japanese-art-of-not-being-wasteful/

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.