Halo, halo, halo semua, apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya. Perkenalkan nama gua Arief, Part-time Blog Writer di Satu Persen.
Perseners, kalian lagi sibuk apa nih? Buat lo yang masih menempuh dunia pendidikan, tetap semangat menjalani perkuliahan secara online, ya. Sementara, kalo lo udah kerja, jaga kesehatan terus biar bisa tetap fokus.
Beberapa dari kalian mungkin pernah ikut kepanitiaan suatu acara, entah itu acara di kampus atau acara kantor. Ketika terlibat dalam suatu acara, kita pasti akan berusaha maksimal untuk meminimalisir kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Kesalahan dalam Hidup Agar Bisa Cepat Move On
Begadang dan bangun pagi buta mungkin udah jadi makanan sehari-hari bagi para pengurus acara. Segala cara dilakukan untuk membuat acara berjalan dengan lancar.
Tapi, pernah ga sih lo udah berusaha sebisa lo dan tetap disalahin? Terkadang, pasti rasanya lo ingin marah karena usaha yang lo lakukan hanya dianggap sepele dan ga dihargai.
Walaupun hal itu kerap terjadi, kita harus bisa menerima kritik dan saran dari orang lain sebagai salah satu proses pendewasaan diri. Berbagai macam cara dilakukan untuk terus belajar bahkan juga dari sebuah benda.
Gua mau memperkenalkan satu filosofi yang berasal dari suatu barang, yaitu Filosofi Jam Dinding. Apa sih yang bisa kita pelajari dari jam dinding? Banyak banget.
Apa itu Filosofi Jam Dinding?
Filosofi ini berdasarkan sebuah jam yang merupakan alat penunjuk waktu. Bentuk dari jam pun bermacam-macam, mulai dari jam tangan, jam dinding, dan sebagainya.
Setiap jam yang diperjualbelikan di masyarakat terbuat dari beberapa komponen yang memiliki peran penting. Salah satunya adalah jarum jam sebagai penunjuk angka yang bekerja secara berputar terus-menerus.
Begitu pun dengan struktur kepanitiaan dalam suatu acara yang saling melengkapi satu sama lain. Ketika lo kerja dengan orang lain, lo wajib melengkapi tugas yang menjadi tanggung jawab lo.
Mendapat apresiasi dari apa yang telah kita lakukan terkadang sangat diperlukan. Mengapresiasi kinerja rekan se-tim adalah salah satu bentuk penghargaan kita kepada orang lain. Namun, bagaimana jika hal itu tidak terjadi?
Belajar dari Jam Dinding
Dilihat orang atau tidak, ia tetap berdenting
Dihargai orang atau tidak, ia tetap berputar
Walaupun tak seorangpun mengucapkan terima kasih, ia tetap bekerja
Setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik
Teruslah berbuat baik kepada sesama meskipun perbuatan baik kita tidak dinilai dan diperhatikan oleh orang lain
Ibarat Jam Dinding yang terus bekerja, walaupun tak dilihat namun senantiasa memberi manfaat bagi orang sekitarnya
Bagaimana pun situasi yang dihadapi, kita harus menerima berbagai respon yang diberikan oleh orang lain dengan lapang dada, baik itu suka maupun duka. Terlepas dari penilaian orang terhadap kita, jangan lupa untuk berbuat baik kepada sesama.
Manfaat Menerapkan Filosofi Jam Dinding
Dari berbagai manfaat yang bisa diambil dalam menerapkan filosofi ini, terdapat 3 manfaat yang penting. Berikut manfaat-manfaat dari Filosofi Jam Dinding:
1.Menerima kenyataan
Dalam menjalani hidup, orang sering kali melakukan sesuatu dengan berbagai alasan, entah nafsu ataupun mood yang sedang dirasakan. Semua yang lo lakukan pasti memiliki akibat yang bersifat positif maupun negatif.
Kadang kala semua yang kita inginkan mungkin berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun, alangkah baiknya kita menerima apapun yang terjadi. Bisa jadi situasi yang kurang enak menyimpan pelajaran penting buat lo.
Seperti jam dinding yang menerima untuk tetap menempel di dinding dalam menjalankan tugasnya. Walaupun ga seberuntung jam tangan yang lebih diperhatikan oleh tuannya, namun ia berdenting dan berputar.
Baca Juga: Kelemahan Diri dan Cara Menerimanya
2. Bermanfaat bagi orang lain
Setiap orang pasti ingin menjadi bermanfaat untuk orang lain. Selain memudahkan beban hidup orang lain, lo juga seakan bisa memberikan kepuasan batin bagi diri sendiri ketika melakukannya sepenuh hati.
Menjadi orang yang bermanfaat belum tentu harus menjadi orang yang lebih pintar daripada yang lain. Mungkin sekedar menjadi pendengar yang baik atau memberikan sedikit perhatian terhadap sesama akan membantu orang lain.
Beberapa orang percaya, jika kita membantu atau menolong orang lain, maka kita akan mendapat timbal balik yang setimpal dari orang lain. Seperti jam dinding yang tidak pernah tau kita membutuhkannya atau tidak, yang penting dia ada untuk kita.
3. Menerima kekurangan orang lain
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang diciptakan Tuhan. Merasa sempurna dan ingin terlihat sempurna mungkin saja terjadi tapi ga ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Setiap orang diciptakan dengan segala kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda namun unik. Sebagai manusia, lo pasti pernah melakukan kesalahan, entah itu besar ataupun kecil. Tapi, kenapa ya terkadang sulit untuk menerima kesalahan orang lain?
Filosofi ini menyadarkan kita untuk menerima kekurangan orang lain. Karena di beberapa kejadian, kita pun bisa menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.
Ketika jam dinding tidak lagi bermanfaat karena ga terawat, alangkah baiknya lo introspeksi diri terlebih dahulu setelah orang lain melakukan hal yang merugikan buat lo.
Bagi beberapa orang, mungkin sulit menerima kekurangan orang lain atau bahkan milik diri sendiri. Mungkin, dengan berbuat baik dalam situasi apapun bisa membuat lo lebih bermanfaat untuk orang di sekitar lo.
Buat lo yang masih suka overthinking dan ngerasa insecure tentang hidup, coba deh tonton video di bawah ini. Nah, nanti kalian bakal bisa belajar cara hidup kuat ala Peter Parker (a.k.a Spiderman) dalam menghadapi hidup yang ambyar.
Belajar Menerima Kenyataan Bareng Mentor Satu Persen
Untuk kalian yang udah mencoba menerapkan beberapa filosofi dalam kehidupan lo atau kesusahan ketika menerapkannya, yuk gabung layanan konsultasi di Satu Persen. Ada nih layanan mentoring yang cocok buat lo. Bareng para mentor berpengalaman, lo bakal bisa menemukan solusinya lewat berbagai resources tambahan seperti worksheet, tes psikologi, dan sebagainya.
Sekian penjelasan gua tentang Filosofi Jam Dinding. Jangan lupa follow instagram @satupesenofficial dan ikutin webinar atau kelas online di Satu Persen karena pastinya banyak banget manfaat yang akan lo dapet.
Kurang lebihnya mohon maaf. Gua Arief dari Satu Persen. Bye!
Referensi:
- N, Ade. 2020. Filosofi Kehidupan Jam Dinding. https://www.soloensis.com/19/04/2020/filosofi-kehidupan-jam-dinding-5561.html
- D, Thamrin. 2017. Bekerja Ikhlas Seperti Jam Dinding. https://www.indonesiana.id/read/110305/bekerja-ikhlas-seperti-jam-dinding1