Kenapa Sering Lelah Abis Berinteraksi? (Cara Atasi Introvert Burnout)

Pemahaman Diri
Gabriel Luciana
18 Nov 2021
lelah karena kebanyakan interaksi - introvert burnout
Satu Persen - Cara Mengatasi Introvert Burnout

Buat kamu yang introvert, pernah gak sih kamu ngerasa tiba-tiba lemes abis berinteraksi sama orang banyak secara intens?

Misalnya abis ikut rapat kepanitiaan yang mengharuskan kamu ngomong di depan puluhan orang dalam waktu yang lama. Kamu jadi ngerasa capek banget, kayak udah gak ada tenaga, stres, dan pengen marah bawaannya. Kayak mobil yang bensinnya abis tapi dipaksa buat tetep jalan.

Nah, kalau kamu ngerasain itu bisa jadi kamu lagi ngalamin kelelahan emosional karena kelelahan bersosialisasi atau yang biasa disebut dengan introvert burnout.

Perseners pasti udah gak asing lagi sama kata "burnout", kan? Tapi kalau ditambahin "introvert" di depannya kira-kira apa ya, maksudnya?

Daripada bertanya-tanya doang, langsung aja baca artikel ini sampai habis biar bisa dapat insight yang berguna buat kamu! Tapi sebelumnya kenalin aku Gaby, Part-time Blog Writer Satu Persen.

Pengertian dan Tanda-Tanda Kamu Lagi Mengalami Introvert Burnout

introvert burnout - introvert hangover - too much socializing
cr: introvertdear.com

Burnout itu sendiri adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan. Introvert burnout bisa jadi respons emosional dan fisik terhadap rangsangan sosial yang berlebihan sehingga bikin kamu merasa terkuras energinya atau capek.

Sebagai makhluk sosial gak mungkin kan, kita gak bersosialisasi? Makanya, kadang meskipun udah capek kita sering paksain buat tetep ngelanjutin obrolan. Apalagi kalau lawan bicara kita lagi asik-asiknya cerita. Itu yang bikin kita tutup mata sama apa yang kita rasakan dan jadi gak sadar kalau kita udah sampai pada tahap kelelahan secara emosional.

Nah, karena itu kamu perlu tau tanda-tanda kalau kamu lagi mengalami introvert burnout. Tanda-tandanya antara lain:

  • Kelelahan fisik
  • Insomnia
  • Depresi
  • Kurang fokus
  • Gampang marah
  • Kecemasan
  • Performa menurun
  • Gejala fisik seperti sakit kepala
  • Rasa keterasingan dari aktivitas terkait pekerjaan
  • Kehilangan ekspresi dan makna

Kalau kamu merasakan hal-hal di atas, ada satu video YouTube Satu Persen yang bisa membantu kamu mengatasi burnout. Yuk, tonton aja videonya di bawah ini!

Kenapa Berinteraksi Itu Melelahkan Buat Introvert?

introvert burnout - too much socializing - terlalu banyak bersosialisasi
cr: Debby Tung | WheresMyBubble.tumblr.com

Sebenarnya bersosialisasi itu menguras tenaga semua orang, lho. Studi dari University of Helsinki menemukan kalau peserta penelitian melaporkan tingkat kelelahan sosialnya menjadi lebih tinggi setelah tiga jam bersosialisasi, mau itu ekstrovert ataupun introvert. Seberapa tinggi tingkat lelah mereka dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti berapa banyak orang yang mereka temui, intensitas interaksi, dan berapa banyak hal yang ada di pikiran mereka saat berinteraksi.

Tapi kok namanya introvert burnout bukan ekstrovert burnout? Jadi, profesor psikologi di University of Minnesota bernama Colin DeYoung percaya kalau ekstrovert punya sistem dopamin lebih aktif dibanding introvert. Pertanyaan berikutnya, apa itu dopamin?

Dopamin adalah hormon dan neurotransmitter yang membantu mengontrol fungsi tertentu dengan mengirimkan sinyal antara tubuh dan otak. Biasa disebut dengan “hormon perasaan senang” karena berhubungan dengan emosi positif seperti kebahagiaan, euforia, dan konsentrasi. Saat kamu lagi ngerasa senang, kamu bakal melepaskan dopamin.

Nah, kalau kamu gak bisa melepas dopamin ditambah dengan hormon stres yang berlebihan, kamu bakal merasa kelelahan. Itu yang terjadi pada para introvert.

Ekstrovert punya sistem dopamin yang lebih aktif dari introvert. Jadi, dopamin memberi mereka energi buat memulai obrolan dengan orang asing atau nongkrong dengan teman seharian. Dopamin juga bikin ekstrovert bicara lebih keras, cepat, dan percaya diri. Walaupun capek, dopamin bikin usaha mereka buat bersosialisasi gak berat-berat banget. Beda sama introvert.

Introvert punya sistem dopamin yang kurang aktif dan bikin mereka jadi gak terlalu suka suara keras, aktivitas yang terlalu banyak, atau berinteraksi terlalu lama. Makanya kalau lagi ada pesta, introvert tuh cenderung lebih suka menyendiri.

Cara Mengatasi Lelah Abis Berinteraksi Buat Kamu yang Introvert (Introvert Burnout)

Terus, gimana dong cara mengatasi kelelahan emosional yang diakibatkan oleh lelah abis berinteraksi? Gimana cara menghindari kelelahan sosial atau introvert burnout?

Tenang Perseners, aku bakal bahas tips buat kamu para introvert biar gak mengalami burnout karena capek berinteraksi.

1. Tetapkan batasan dengan rekan kerja

Kamu bisa memulai dengan obrolan yang jujur dengan rekan kerjamu. Kasih tau mereka kalau kamu butuh “waktu tenang” di hari-hari kamu. Bilang kalau kamu gak membalas pesan teks atau e-mail setelah jam kerja.

Dengan begitu orang akan tau kalau kamu gak mau diganggu di luar jam kerja karena kamu juga butuh waktu buat sendiri dan menenangkan diri.

2. Berolahraga

Olahraga selalu berhasil bikin kita jadi semakin bersemangat dan bebas dari stres. Kamu bisa olahraga ringan seperti yoga atau sekadar jalan kaki keliling komplek. Meskipun olahraga bisa melepaskan stres, tapi kamu juga harus ingat kalau olahraga terlalu berat malah bikin kamu tambah kelelahan.

Jadi, sesuaikan porsi olahraga dengan kondisimu saat ini juga, ya.

Baca juga: Olahraga: Cara Ampuh Menghilangkan Stres

3. Lakukan hal-hal kreatif

Coba luangkan waktumu buat ngelakuin hal-hal yang kreatif seperti main musik, buat karya seni, menggambar, memasak, dan lain sebagainya. Dengan melakukan hal-hal kreatif, kamu bisa refreshing sejenak, menarik diri dari keramaian, dan pulih dari rasa kelelahan akibat terlalu banyak berinteraksi.

4. Berani berkata “Tidak”

Seringkali kita ngerasa gak enakan sampai-sampai susah buat menolak permintaan dari orang lain. Padahal, dengan berani bilang “Tidak” kamu bisa terhindari dari kelelahan emosional. Kalau kamu udah capek banget abis rapat di kantor terus masih diajak nongkrong lagi, ya kamu harus berani tolak.

Kenapa? Karena saat kamu udah sangat kelelahan, obrolan kecil aja bisa berpengaruh pada tingkat stres kamu. Lebih baik hindari hal yang bikin tingkat stres kamu malah tambah meningkat.

5. Minta bantuan

Bicara dengan anggota keluarga atau teman dekatmu yang paham akan situasi dan kondisimu saat ini. Dengan membagi perasaan kamu kepada orang terdekatmu, kamu bisa merasa lebih lega. Mereka juga bisa memberikan dukungan yang membuat energimu jadi terisi ulang.

Kalau rasa kelelahan kamu udah sangat mengganggu sampai menimbulkan masalah di keluarga atau hubungan, kamu juga bisa minta bantuan ke profesional di bidang kesehatan mental. Mereka bisa membantu kamu membuat rencana dalam mengatasi sumber dari rasa kelelahanmu dan membantu kamu untuk sembuh dari perasaan stres. Terapis dan psikolog juga bisa menjadi support system kamu juga, lho.

Nah, kalau kamu bingung di mana bisa konsultasi sama tenaga profesional kesehatan mental, Satu Persen punya jawabannya. Kamu bisa ikut konseling dengan psikolog Satu Persen buat menangani masalah kelelahan emosional dengan cara klik di bawah ini. Kalau kamu merasa stres dan mau tahu tingkat stresmu, kamu bisa mencoba ikut tes tingkat stres di sini.

CTA-Blog-Post-06-1-16

Akhir kata aku cuma mau bilang:

Gak papa kok kalau kamu lagi butuh sendiri, gak semua harus bareng-bareng.

Fighting, Perseners!

Referensi:

Granneman, J. (2019, April 12). Why Is Socializing Exhausting for Introverts? Here’s the Science. Retrieved on October 30, 2021 from https://introvertdear.com/news/introverts-socializing-draining/

Orentas, G. (2021, June 1). How to Deal with Social Exhaustion When You’re an Introvert. Retrieved on October 30, 2021 from https://psychcentral.com/blog/social-exhaustion-avoiding-introvert-burnout

Carloni, K. (2021, April 14). Introvert Burnout: Signs, Ways to Cope, & When to Get Help. Retrieved on October 30, 2021 from  https://www.choosingtherapy.com/introvert-burnout/

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.