Apakah Saya Terlalu Sensitif? Highly Sensitive Person dan Cara Mengatasinya

Adaptasi
Product Satu Persen
17 Apr 2024

Pernahkah lo merasa seperti menerima terlalu banyak sinyal dari sekeliling, sampai-sampai hal-hal kecil pun terasa menyakitkan? Atau mungkin, reaksi lo terhadap situasi tertentu lebih intens dibanding orang lain? Ini mungkin karena lo mengalami yang namanya over sensitif atau terlalu sensitif. Fenomena ini bukan cuma soal "kulit tipis" atau tidak tahan banting, tapi ada latar belakang psikologis dan biologis yang mendalam di baliknya.

Di era informasi yang serba cepat ini, berita tentang oversensitif sering kali mengejutkan dan memberikan perspektif baru tentang bagaimana lingkungan dan pengalaman pribadi berpengaruh terhadap sensitivitas seseorang. Misalnya, trauma di masa kecil, rendahnya rasa percaya diri, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, bahkan genetika, bisa menjadi faktor yang meningkatkan sensitivitas seseorang.

Bukan hanya soal mengapa seseorang bisa menjadi terlalu sensitif, tapi juga bagaimana cara mengelola dan mereduksi keadaan ini. Teknik regulasi emosi, mindfulness, menuliskan perasaan, hingga mencari bantuan profesional merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelebihan sensitivitas ini. Mengembangkan ketahanan emosional juga penting untuk membantu seseorang menghadapi situasi sulit dengan lebih baik.

Dampak negatif dari menjadi orang yang terlalu sensitif tidak bisa dianggap enteng. Hal ini bisa berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan interpersonal hingga kesehatan mental. Di bagian selanjutnya, kita akan mengulik lebih dalam tentang dampak negatif dari menjadi terlalu sensitif dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan seseorang.



Dampak Negatif Over Sensitif

Menjadi terlalu sensitif bukan hanya soal reaksi berlebihan terhadap kritik atau komentar. Dampaknya lebih jauh meresap ke dalam kehidupan sehari-hari, mempengaruhi segalanya mulai dari kesehatan mental hingga kemampuan beradaptasi dengan situasi baru. Misalnya, stres dan kecemasan yang meningkat karena terbebani oleh hal-hal kecil, kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, hingga kelelahan fisik dan emosional karena terlalu banyak menerima rangsangan.

Selain itu, over sensitif juga bisa menyebabkan seseorang terjebak dalam siklus ingin menyenangkan orang lain, yang pada akhirnya hanya menambah beban pikiran. Masalah ini, jika tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada burnout atau kelelahan yang parah.

Namun, ada cara untuk mengelola kelebihan sensitivitas ini, mulai dari praktik self-care, menetapkan batasan untuk diri sendiri, hingga mencari dukungan dari orang lain yang mengerti. Memodifikasi lingkungan untuk mengurangi rangsangan berlebih dan mengembangkan keterampilan regulasi emosi juga penting.

Pengakuan dan penerimaan terhadap sifat sensitif sebagai bagian dari diri sendiri adalah langkah pertama untuk belajar mengelola dan hidup berdampingan dengan kelebihan sensitivitas. Di bagian berikutnya, kita akan menjelajahi tantangan dalam mengatasi over sensitif, serta strategi dan pendekatan yang bisa membantu.

Tantangan dalam Mengatasi Over Sensitif

Mengatasi oversensitif bagi Highly Sensitive People (HSP) melibatkan menghadapi tantangan. Berikut ini adalah rangkuman poin tentang tantangan dalam mengatasi oversensitif:

  1. Kewalahan: HSP sering merasa kewalahan oleh stimulus sensorik.
  2. Menyenangkan Orang Lain: Kesulitan mengatakan "tidak" karena empati yang tinggi.
  3. Intensitas Emosional: Emosi yang dirasakan lebih intens.
  4. Konflik Sosial: Tendensi menghindari konflik karena sangat peka terhadap emosi orang lain.
  5. Sakit Fisik dan Penyakit: Toleransi yang lebih rendah terhadap rasa sakit dan penyakit.

Cara Mengatasi Over Sensitif dengan Efektif

Untuk mengatasi tantangan oversensitif, Highly Sensitive People (HSP) bisa menerapkan beberapa strategi:

  1. Mengenali sensitivitas sebagai bagian dari diri yang memiliki manfaat, seperti empati dan intuisi yang tajam.
  2. Membangun batasan untuk melindungi energi dan mencegah rasa kewalahan.
  3. Berlatih self-care dengan melakukan aktivitas yang menenangkan dan mengurangi stres, seperti meditasi atau yoga.
  4. Mengembangkan keterampilan regulasi emosi untuk mengelola emosi secara efektif.
  5. Mencari dukungan dari orang lain yang mengerti sensitivitas tinggi.
  6. Mendidik diri sendiri tentang sifat sensitivitas tinggi dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan.
  7. Membangun ketahanan untuk menangani situasi sulit dengan lebih baik.
  8. Mempraktikkan self-compassion untuk mengurangi kritik diri yang bisa memperburuk perasaan oversensitif.

Ingatlah bahwa mengatasi oversensitif adalah proses yang membutuhkan kesabaran, kesadaran diri, dan perawatan diri.

Kesimpulan

Setelah mempelajari berbagai cara mengatasi oversensitif, penting bagi kita untuk terus mencari informasi dan sumber daya yang dapat membantu dalam perjalanan mengelola sensitivitas tinggi. Salah satu cara untuk mendapatkan inspirasi dan panduan lebih lanjut adalah dengan mengeksplorasi konten edukatif dan motivasional yang tersedia online.

Untuk lebih mendalam mengenai topik ini, saya sarankan lo untuk menonton video di YouTube yang bisa memberikan perspektif baru dan mendalam tentang mengelola kelebihan sensitivitas. Video ini menyajikan wawasan, cerita, dan strategi yang bisa sangat bermanfaat.

Ayo, luangkan waktu untuk mengeksplorasi dan memahami lebih lanjut tentang sensitivitas tinggi dan bagaimana mengelolanya dengan bijak. Cek video berikut untuk informasi yang lebih detail dan inspiratif. Yuk, tonton di sini!

Ingat, setiap langkah yang lo ambil untuk mengenali dan mengelola sensitivitas lo adalah langkah menuju kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan.


Referensi

  1. Jacobson, Shery. (2023). Why Am I So Oversensitive? https://www.harleytherapy.co.uk/counselling/why-am-i-so-oversensitive.htm
  2. Linea. (2023). 5 Daily Challenges that Highly Sensitive People Can Relate To. https://healyournervoussystem.com/5-daily-challenges-that-highly-sensitive-people-can-relate-to/
  3. B, Jule. (2019). How to Overcome the Biggest HSP Challenges, According to a Therapist. https://highlysensitiverefuge.com/how-to-overcome-the-biggest-hsp-challenges-according-to-a-therapist/

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.