Workshop Cara Pindah Divisi atau Peran di Perusahaan Tanpa Hambatan untuk Profesional di Bali

Product Satu Persen
22 Jun 2025

Key Takeaways

  • Career agility adalah kunci untuk terus berkembang dalam karir Anda, memungkinkan perpindahan vertikal, lateral, atau diagonal dalam perusahaan.
  • Penting untuk mengevaluasi diri dan mengidentifikasi kompetensi Anda sebelum memutuskan perubahan jalur karir.
  • Pengembangan kompetensi melalui pelatihan dan program perusahaan sangat krusial untuk mendukung transisi karir Anda.
  • Membangun jaringan internal dan mengkomunikasikan aspirasi karir adalah langkah penting untuk membuka peluang baru.
  • Dukungan organisasi sangat diperlukan, mulai dari penyediaan jalur karir yang jelas hingga program pengembangan.

Di dunia kerja yang terus berubah dengan cepat ini, memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang menjadi sangat penting. Mungkin Anda pernah mendengar istilah "career agility"? Jika belum, atau jika Anda ingin mendalaminya lebih lanjut, Anda berada di tempat yang tepat. Saya akan membagikan wawasan mengenai bagaimana Anda bisa dengan mulus berpindah jalur karir di dalam perusahaan, tidak hanya untuk mencapai posisi yang lebih tinggi, tetapi juga untuk menemukan kepuasan kerja yang lebih dalam.

Secara sederhana, career agility adalah kemampuan Anda untuk secara fleksibel dan proaktif menavigasi berbagai perubahan jalur karir di dalam perusahaan. Bayangkan diri Anda sebagai seorang navigator ulung yang mampu membaca peta karir dan memilih jalur terbaik, baik itu naik ke posisi yang lebih tinggi (vertikal), bergerak sejajar ke departemen lain untuk memperluas pengalaman (lateral), atau bahkan melompat ke posisi yang lebih tinggi di unit kerja yang berbeda dengan fungsi yang berbeda pula (diagonal). Tujuannya jelas: untuk mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada di hadapan Anda. Konsep ini bukan hanya tentang mencari “rumput yang lebih hijau” di luar sana, melainkan bagaimana Anda bisa menemukan taman yang lebih subur di lingkungan yang sama.

Mengapa ini penting? Di era modern ini, karir tidak lagi linear. Perusahaan semakin menyadari pentingnya mobilitas internal untuk mempertahankan talenta terbaik mereka. Jika Anda memiliki kemampuan ini, Anda tidak hanya meningkatkan nilai diri Anda di mata perusahaan, tetapi juga membuka pintu menuju kesempatan-kesempatan baru yang mungkin belum pernah Anda bayangkan sebelumnya. Saya percaya, dengan pemahaman yang tepat dan strategi yang terencana, Anda bisa menjadi individu yang lincah dalam berkarir, siap menghadapi setiap tantangan, dan terus tumbuh.

Sebagai seorang individu, Anda pasti memiliki aspirasi dan tujuan karir Anda sendiri. Mungkin Anda merasa mentok di posisi saat ini, atau mungkin Anda ingin mengeksplorasi minat baru yang selaras dengan tujuan hidup Anda. Career agility memberikan Anda kerangka kerja untuk mewujudkan hal tersebut tanpa harus meninggalkan zona nyaman perusahaan Anda. Ini adalah tentang bagaimana Anda bisa “pivot” atau berbelok dengan anggun, memanfaatkan setiap peluang yang muncul, dan menjadikan setiap tantangan sebagai batu loncatan.

Saya akan mengajak Anda untuk memahami lebih jauh mengenai strategi-strategi yang bisa Anda terapkan. Mulai dari pentingnya evaluasi diri hingga bagaimana membangun jaringan internal yang kuat, setiap langkah yang saya jelaskan akan menjadi panduan praktis bagi Anda. Mari kita selami lebih dalam bagaimana Anda bisa menjadi agen perubahan dalam perjalanan karir Anda sendiri. Dengan begitu, Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat di tengah dinamika dunia kerja.

Kenapa Career Agility Penting untuk Anda?

Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa saya harus repot-repot memikirkan career agility? Bukankah lebih mudah fokus pada satu jalur karir saja? Jujur saja, di era sekarang, berpikir seperti itu bisa membuat Anda tertinggal. Dunia kerja tidak lagi sama seperti dulu, di mana satu pekerjaan bisa Anda tekuni seumur hidup. Perubahan teknologi, dinamika pasar, dan bahkan tren sosial terus membentuk ulang lanskap pekerjaan. Jika Anda tidak adaptif, Anda bisa kehilangan kesempatan berharga.

Pertama, career agility memungkinkan Anda untuk terus relevan. Bayangkan, suatu hari posisi Anda saat ini bisa saja digantikan oleh otomatisasi atau teknologi baru. Jika Anda memiliki kemampuan untuk beralih jalur karir, Anda sudah selangkah lebih maju. Anda bisa mengidentifikasi tren, mempelajari keterampilan baru, dan mengarahkan diri ke area yang sedang berkembang. Ini bukan hanya tentang bertahan, tetapi tentang terus berkembang dan menjadi aset yang tak tergantikan di perusahaan Anda.

Kedua, ini tentang kepuasan kerja. Pernahkah Anda merasa bosan dengan rutinitas harian? Atau merasa potensi Anda belum sepenuhnya tergali? Career agility memberi Anda kekuatan untuk mengambil kendali atas karir Anda. Anda tidak perlu menunggu promosi vertikal saja; Anda bisa mencari peluang lateral untuk memperluas pengalaman atau bahkan diagonal untuk menemukan peran yang lebih menantang dan sesuai dengan minat Anda. Jika Anda ingin menggali lebih dalam tentang bagaimana mengidentifikasi minat dan potensi, Anda bisa mencari informasi lebih lanjut mengenai program In-House Training yang fokus pada pengembangan diri dan karir.

Ketiga, kemampuan beradaptasi ini akan meningkatkan nilai diri Anda. Perusahaan modern mencari karyawan yang serbaguna, yang tidak takut belajar hal baru, dan yang bisa berkontribusi di berbagai area. Dengan menunjukkan career agility, Anda membuktikan bahwa Anda adalah individu yang proaktif, berinisiatif, dan memiliki mentalitas pembelajar seumur hidup. Ini adalah kualitas yang sangat dihargai dan bisa membuka pintu ke kesempatan karir yang lebih besar di masa depan.

Bagaimana Strategi Berpindah Jalur Karir dengan Mulus: Bagaimana Memulainya?

Sekarang setelah Anda tahu mengapa career agility itu penting, mari kita bahas bagaimana Anda bisa mulai menerapkannya. Ini bukan proses instan, melainkan perjalanan yang membutuhkan refleksi, perencanaan, dan tindakan.

1. Evaluasi Diri dan Kepuasan Kerja: Kenali Diri Anda

Langkah pertama yang paling krusial adalah evaluasi diri. Duduklah, luangkan waktu, dan jujur pada diri sendiri.

  • Refleksikan kepuasan kerja Anda saat ini: Apa yang membuat Anda senang dalam pekerjaan Anda? Apa yang membuat Anda tidak puas? Apakah ada hal yang memicu stres atau kebosanan?
  • Identifikasi aspek yang disukai dan tidak disukai: Buat daftar poin-poin spesifik. Apakah Anda menyukai interaksi dengan tim, atau justru lebih suka pekerjaan individu? Apakah Anda suka tantangan atau lebih nyaman dengan rutinitas? Evaluasi ini akan membantu Anda mengidentifikasi kebutuhan akan perubahan dan arah yang ingin Anda tuju.

2. Identifikasi Kompetensi dan Keterampilan: Apa yang Anda Punya?

Setelah mengetahui apa yang Anda inginkan, saatnya melihat apa yang sudah Anda miliki.

  • Tinjau keterampilan, minat, dan nilai yang Anda miliki: Buat inventarisasi lengkap dari semua keahlian Anda, baik teknis maupun soft skills. Apa yang Anda kuasai? Apa yang membuat Anda bersemangat? Nilai-nilai apa yang penting bagi Anda dalam bekerja?
  • Bandingkan dengan kompetensi yang dibutuhkan pada posisi atau jalur karir baru: Lakukan riset tentang posisi atau departemen yang menarik minat Anda. Keterampilan apa yang mereka butuhkan? Apakah ada kesenjangan antara apa yang Anda miliki dan apa yang dibutuhkan?

3. Eksplorasi dan Riset Jalur Karir Alternatif: Cari Tahu Pilihannya

Jangan terpaku pada satu ide saja. Luasnya kemungkinan di dalam perusahaan mungkin akan mengejutkan Anda.

  • Brainstorm dan riset berbagai opsi karir internal: Gunakan portal internal perusahaan, atau cari tahu tentang departemen lain. Posisi apa saja yang ada? Apa saja tanggung jawabnya?
  • Diskusikan dengan mentor, atasan, atau konselor karir: Mereka bisa memberikan perspektif berharga, insight tentang budaya departemen lain, atau bahkan informasi tentang peluang yang belum dipublikasikan. Jangan ragu untuk mencari mentor dari program seperti Life Skills x Satu Persen yang bisa membimbing Anda dalam proses ini.

4. Pengembangan Kompetensi: Tingkatkan Diri Anda

Ini adalah bagian aksi nyata. Begitu Anda tahu arahnya, Anda harus mempersiapkan diri.

  • Ikuti pelatihan lintas fungsi (cross-training): Banyak perusahaan menyediakan program ini. Manfaatkan kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas di departemen lain.
  • Manfaatkan program rotasi kerja, coaching, atau mentorship: Ini adalah cara terbaik untuk mendapatkan pengalaman langsung dan bimbingan dari ahli. Jika perusahaan Anda tidak memiliki program ini secara formal, Anda bisa mengusulkan In-House Training yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan karir karyawan.
  • Belajar mandiri: Ada banyak sumber daya daring (online courses, webinar) yang bisa Anda manfaatkan untuk mengisi kesenjangan keterampilan.

5. Bangun Jaringan Internal: Perluas Koneksi Anda

Networking bukan hanya untuk mencari pekerjaan di luar. Di dalam perusahaan, jaringan adalah kunci.

  • Perluas relasi dengan rekan lintas departemen: Ajak mereka minum kopi, ajukan pertanyaan tentang pekerjaan mereka, atau sekadar berinteraksi dalam acara perusahaan.
  • Aktif dalam proyek lintas divisi atau task force: Ini adalah cara terbaik untuk menunjukkan kemampuan Anda kepada orang-orang di luar tim Anda dan membangun reputasi yang baik.

6. Komunikasikan Aspirasi Karir: Bicara Terbuka

Ini mungkin yang paling menantang, tetapi sangat penting.

  • Sampaikan keinginan berpindah jalur karir secara terbuka kepada atasan atau HR: Jangan sampai mereka terkejut. Jelaskan motivasi Anda dan bagaimana perubahan ini akan menguntungkan perusahaan.
  • Diskusikan rencana pengembangan diri dan kontribusi yang dapat diberikan di posisi baru: Tunjukkan bahwa Anda sudah memikirkannya dengan matang dan siap memberikan nilai tambah. Mungkin Anda bisa usul ke HR atau atasan Anda untuk berpartisipasi dalam sesi konsultasi karir dari penyedia seperti Life Skills x Satu Persen agar diskusi Anda lebih terstruktur.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda tidak hanya mempersiapkan diri untuk perpindahan karir yang mulus, tetapi juga menunjukkan inisiatif dan komitmen Anda terhadap pertumbuhan, baik bagi diri sendiri maupun bagi perusahaan.

Kesimpulan

Pada akhirnya, career agility bukan hanya sekadar tren atau istilah keren dalam dunia kerja. Ini adalah sebuah pola pikir dan seperangkat strategi yang esensial bagi siapa pun yang ingin terus berkembang dan merasa puas dalam perjalanan karirnya. Saya telah membahas bagaimana career agility memungkinkan Anda untuk beradaptasi, berevolusi, dan bahkan menemukan kembali semangat Anda di dalam satu perusahaan yang sama. Ini tentang menjadi seorang navigator ulung yang mampu memetakan ulang jalur Anda, baik secara vertikal, lateral, maupun diagonal, untuk mengoptimalkan setiap potensi yang ada.

Kita sudah memahami bahwa dengan mengevaluasi diri secara jujur, mengidentifikasi kompetensi yang relevan, serta aktif melakukan riset dan pengembangan diri, Anda bisa membuka pintu menuju kesempatan yang lebih luas. Jangan lupakan kekuatan membangun jaringan internal dan mengkomunikasikan aspirasi karir Anda secara terbuka. Ingatlah, perusahaan yang modern juga berperan besar dalam mendukung mobilitas ini, dengan menyediakan jalur karir yang jelas dan program pengembangan yang memadai.

Meskipun tantangan seperti kurangnya informasi atau kesenjangan kompetensi mungkin muncul, solusi selalu ada. Dengan bersikap proaktif, terus belajar, dan menjalin komunikasi yang baik, Anda bisa mengatasi hambatan tersebut. Career agility memberdayakan Anda untuk tidak hanya bertahan di tengah perubahan, tetapi juga untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah yang signifikan, baik bagi diri Anda sendiri maupun bagi organisasi. Ini adalah investasi jangka panjang untuk karir yang lebih bermakna dan memuaskan.

Segera konsultasikan dengan konsultan pelatihan Life Skills x Satu Persen Indonesia melalui WhatsApp di CP: 0851-5079-3079 atau via email di [email protected] untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program yang cocok untuk Anda!

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

Q1: Apa bedanya career agility dengan career change? A1: Career change biasanya merujuk pada perubahan karir yang signifikan, seringkali melibatkan perpindahan ke industri atau perusahaan yang berbeda. Sementara itu, career agility lebih berfokus pada kemampuan untuk fleksibel berpindah jalur karir di dalam perusahaan yang sama, baik secara vertikal (promosi), lateral (pindah ke posisi setara di unit berbeda), maupun diagonal (pindah ke posisi lebih tinggi di unit berbeda dengan fungsi baru).

Q2: Seberapa sering saya harus melakukan evaluasi diri untuk career agility? A2: Tidak ada frekuensi pasti, tetapi idealnya Anda bisa melakukan evaluasi diri secara berkala, setidaknya setahun sekali atau setiap kali Anda merasakan adanya perubahan dalam kepuasan kerja atau tujuan karir Anda. Ini adalah proses refleksi yang berkelanjutan.

Q3: Bagaimana jika atasan saya tidak mendukung saya untuk berpindah jalur karir? A3: Ini adalah tantangan umum. Cobalah untuk memahami kekhawatiran atasan Anda. Mungkin mereka khawatir akan kehilangan Anda atau bagaimana dampaknya pada tim saat ini. Coba sampaikan bahwa tujuan Anda adalah untuk tumbuh dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan secara keseluruhan. Tekankan bagaimana keahlian baru Anda akan menguntungkan perusahaan. Jika perlu, libatkan HR dalam diskusi ini. Program Life Skills x Satu Persen juga menyediakan layanan konsultasi karir yang bisa membantu Anda menavigasi situasi seperti ini.

Q4: Apakah career agility hanya berlaku untuk karyawan junior atau senior juga? A4: Career agility berlaku untuk semua tingkatan karir, dari junior hingga senior. Bahkan, bagi level senior, kemampuan untuk beradaptasi dan memimpin perubahan lintas fungsi menjadi semakin penting di tengah dinamika bisnis yang kompleks.

Q5: Apa manfaat terbesar dari memiliki career agility? A5: Manfaat terbesar adalah Anda menjadi individu yang lebih adaptif, relevan, dan berharga di pasar kerja yang terus berubah. Ini membuka peluang pertumbuhan karir yang lebih luas, meningkatkan kepuasan kerja, dan membantu Anda mencapai potensi penuh Anda tanpa harus selalu mencari peluang di luar perusahaan.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.