Quarter life crisis menjadi salah satu permasalahan yang cukup umum di kalangan generasi muda saat ini. Biasanya terjadi pada usia 20-an hingga awal 30-an, quarter life crisis adalah masa peralihan dari status remaja ke dewasa yang penuh dengan kebingungan, ketidakpastian, dan ketakutan mengenai masa depan. Namun, tidak perlu khawatir! Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan saran bagaimana menghadapi quarter life crisis dengan baik. Jadi, simaklah dengan baik!
1. Jangan terlalu keras pada diri sendiri
Quarter life crisis sering kali disebabkan oleh tekanan dan harapan yang terlalu tinggi dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga, teman, atau masyarakat. Seringkali, kita merasa perlu mencapai tujuan besar dalam waktu yang singkat, seperti mendapatkan pekerjaan yang mapan atau memiliki kehidupan yang sukses di usia muda. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki waktu dan jalannya masing-masing. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri Anda kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara alami.
2. Terima dan pahami perubahan
Quarter life crisis seringkali terjadi karena kita menghadapi banyak perubahan yang signifikan dalam hidup, baik itu dalam karier, hubungan, atau aspirasi hidup. Kehidupan tidak selalu berjalan sesuai rencana kita dan perubahan adalah bagian alami dari prosesnya. Terimalah perubahan tersebut dengan sikap yang terbuka dan cobalah untuk memahami bagaimana hal itu dapat membawa perkembangan baru dalam hidup Anda.
3. Explore minat dan bakat Anda
Quarter life crisis bisa menjadi kesempatan yang baik untuk menjelajahi minat dan bakat yang sebelumnya belum terungkap. Mungkin ada hal-hal baru yang ingin Anda coba atau pengetahuan yang ingin Anda tambahkan. Lakukan riset dan ikuti hobi baru yang menarik perhatian Anda. Ini adalah cara yang baik untuk menemukan diri Anda sendiri dan mengeksplorasi potensi yang belum terungkap.
4. Jangan takut gagal
Menghadapi quarter life crisis sering membuat kita takut gagal. Namun, justru dari kegagalan akan kita pelajari banyak hal. Jangan takut mencoba hal-hal baru dan keluar dari zona nyaman Anda. Jika gagal, jadikan sebagai pelajaran berharga untuk tumbuh lebih baik dan menghadapi tantangan di masa depan. Jangan biarkan rasa takut gagal menghalangi perjalanan Anda menuju kesuksesan.
5. Cari dukungan sosial
Quarter life crisis bisa menjadi masa yang membingungkan dan sulit, jadi penting untuk memiliki dukungan sosial yang kuat. Ajukan pertanyaan, cari nasihat, dan ceritakan perasaan Anda kepada orang-orang terdekat. Jangan takut untuk mencari dukungan dari keluarga, teman, mentor, atau bahkan terapis jika diperlukan. Mereka bisa memberikan perspektif yang berbeda dan memberikan dukungan yang Anda butuhkan dalam mengatasi quarter life crisis.
6. Rencanakan tujuan jangka pendek dan panjang
Quarter life crisis sering kali disebabkan oleh rasa kebingungan mengenai tujuan hidup yang ingin dicapai. Luangkan waktu untuk merencanakan tujuan jangka pendek dan panjang yang ingin Anda capai. Terlebih lagi, jangan terlalu khawatir tentang mencapai semua tujuan sekaligus. Buatlah daftar prioritas dan tetaplah fokus pada langkah-langkah kecil yang dapat Anda ambil saat ini.
7. Kelola keuangan dengan bijak
Quarter life crisis juga sering menghadirkan permasalahan finansial. Penting untuk mengelola keuangan dengan bijak agar tidak menambah stres yang Anda alami. Buatlah anggaran, atur prioritas pengeluaran, dan tabung sebagian uang Anda untuk masa depan. Jika diperlukan, cari sumber penghasilan tambahan atau konsultasikan keuangan Anda dengan ahli keuangan.
8. Investasikan dalam pengembangan diri
Quarter life crisis adalah waktu yang baik untuk berinvestasi dalam pengembangan diri. Ambil kursus, ikuti pelatihan, atau baca buku yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Anda. Peningkatan diri akan memberikan rasa pencapaian dan keberhasilan yang dapat membantu Anda melewati quarter life crisis dengan lebih baik.
9. Temukan keseimbangan dalam hidup
Quarter life crisis sering disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam hidup. Hindari terlalu fokus pada satu aspek hidup dan cari keseimbangan yang baik antara pekerjaan, hubungan pribadi, kesehatan, dan waktu luang. Jangan lupakan kebutuhan diri sendiri dan berikan waktu untuk relaksasi dan refleksi.
10. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional
Jika quarter life crisis yang Anda alami mengganggu kesehatan mental dan emosional Anda, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konsultasikan perasaan Anda dengan psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi masalah dan menemukan jalan keluar dari quarter life crisis.
Dalam menghadapi quarter life crisis, penting untuk diingat bahwa perjalanan ini adalah bagian normal dari perkembangan menjadi dewasa. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan berikan diri Anda kesempatan untuk tumbuh, belajar, dan menemukan arti dan tujuan dalam hidup Anda. Kalau Anda butuh saran yang lebih detail dan tepat sasaran, Anda juga bisa loh undang Satu Persen buat jadi pembicara di acara Anda! Dengan Pembicara kami yang sudah terlatih dan bersertifikat tentunya akan ngasih insight-insight yang keren dan mindblowing untuk Anda 😀
Kalau kamu minat, silakan hubungi kontak di bawah ya
Untuk Perusahaan, NGO dan Pemerintahan:
+62 882-9762-5596‬ (Margareth, Whatsapp)
Untuk Organisasi dan Kemahasiswaan:
+62 851-7317-1568 (Sheila, Whatsapp)
Daftar Pustaka:
- Baker, J. (2019). The Quarter-Life Crisis: Young, Insecure, and Running Out of Time. Psychology Today. Diakses dari: [https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201703/the-quarter-life-crisis-young-insecure-and-running-out-time]
- Smith, C. (2020). How to Survive a Quarter-Life Crisis. Verywell Mind. Diakses dari: [https://www.verywellmind.com/how-to-survive-a-quarter-life-crisis-4174658]
- Williams, A. (2020). 20 Self-Help Books to Survive Your Quarter-Life Crisis. Oprah Magazine. Diakses dari: [https://www.oprahmag.com/entertainment/books/g26013916/best-self-help-books/]