Hai, Perseners! Balik lagi sama gue, Angel sebagai Blog Writer di Satu Persen. Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat dan baik-baik, ya. Tapi, wajar juga kalau lo sedang jenuh atau masih bingung dengan hidup saat ini.
Nah, mungkin lo lagi sering kepikiran beberapa hal berikut ini. "Kenapa gue belum bahagia dengan pekerjaan saat ini?" "Kenapa gue masih kurang pede dengan skills gue?" "Kenapa gue belum tahu arah hidup yang sesuai sama diri sendiri?"
Kalau iya, masalahnya bisa jadi berada di tingkat self-awareness atau gimana lo mengenali diri sendiri. Singkatnya, self-awareness adalah kesadaran untuk memperhatikan setiap pola pikiran, perasaan, dan tindakan. Nanti ini juga yang akan memengaruhi setiap keputusan yang lo buat.
Akan tetapi, faktanya banyak orang belum mengenali diri sendiri dengan baik. Menurut sebuah riset dari Harvard Business Review, hanya 10-15% dari total 50 responden yang benar-benar mempraktekkan self-awareness. Wah, kok bisa, ya?
Menurut psikolog profesional Tasha Eurich, terdapat tiga faktor alasan terkait tingkat mengenali diri sendiri yang rendah. Pertama, kita memiliki blind spot tertentu. Ada saat di mana kita menjalani hidup secara otomatis tanpa menyadari aspek-aspek lainnya. Kedua, feel-good effect, di mana kita lebih bahagia saat melihat diri sendiri sesuai ekspektasi. Terakhir, konsep pribadi Eurich: Cult of Self, yakni rasa percaya diri yang terlalu tinggi akibat popularitas media sosial.
Jadi, gimana cara mengenali diri sendiri untuk hidup yang lebih baik? Siapa yang penasaran, nih? Yok, langsung simak penjelasan berikut!
Baca juga: Self Awareness: Mengatasi Rasa Tertinggal dari Orang Lain
2 Tipe Mengenali Diri Sendiri: Public dan Private
Sebelum mengembangkan gimana lo mengenal diri lo sendiri, lo harus tahu bahwa ada 2 jenis yang berbeda. Masing-masing juga memiliki sudut pandang yang berbeda. Apa saja, tuh?
1. Public Self-Awareness
Public self-awareness ini muncul ketika lo sadar dengan image sendiri di depan umum. Sering kali ini terjadi saat lo jadi pusat perhatian banyak orang. Misalnya, presentasi di kelas atau berbicara dengan sekelompok teman.
Dengan banyak mata yang tertuju, otomatis lo akan lebih sering mengikuti norma sosial yang ada. Terutama ketika kita sadar akan perhatian dan penilaian orang lain. Alhasil, kita cenderung melakukan tindakan sesuai dengan ketentuan masyarakat.
Meski sejalan dengan keinginan mayoritas, ternyata ini bisa memengaruhi kesehatan mental diri sendiri. Khususnya, ketika kita seolah merasa sering diperhatikan oleh orang lain. Otomatis, kita jadi ikut kepikiran terus soal judgment orang lain tentang kita.
2. Private Self-Awareness
Tipe mengenali diri sendiri ini terjadi saat lo menyadari aspek-aspek tertentu dalam diri lo sendiri. Bukan melalui pandangan orang lain, melainkan perspektif lo saja. Misalnya, ngaca di depan kaca merupakan private self-awareness yang paling umum.
Selain itu, perasaan saat menghadapi situasi tertentu juga bisa menandakan private self-awareness. Contohnya, perut yang “bergejolak” karena lupa kalau ada ujian penting. Atau hati yang serasa hangat karena merasa tertarik dengan seseorang.
5 Tips Mengenali Diri Sendiri untuk Menjalani Hidup yang Lebih Baik
1. Evaluasi diri sendiri lewat orang lain
Pertama, coba evaluasi diri sendiri lewat orang lain. Beda dari biasanya, lo bisa melakukan evaluasi ini dengan memerhatikan tabiat orang lain. Lebih tepatnya, aspek yang kurang disukai dari orang tersebut.
Bukan berarti lo perlu melototin satu orang itu terus-terusan, ya. Nyatanya, semua orang cenderung memiliki sisi kepribadian yang kurang diminati. Termasuk kita sendiri.
Sebagai contoh, mungkin ada orang yang sering mengelak dari kebenaran atau sering kesulitan menentukan batasan pribadi. Jika lo sendiri risih ketemu sama orang yang kayak gitu, coba cek diri sendiri. Apa gue punya sisi yang mirip juga?
2. Kenali sisi lo yang paling emosional
Siapa sih yang suka merasa sedih, malu, atau gugup? Mungkin jawabannya beragam, ya. Tapi, ada kemungkinan lo paling nggak suka sama satu emosi.
Saking nggak sukanya, lo rela melakukan apa pun untuk menghindarinya. Inilah yang disebut dengan emotional kryptonite. Kendati bahagia sesaat, cara ini nggak akan menenangkan diri sendiri sepenuhnya.
Ada kala di mana emosi ini sebenarnya ingin menyampaikan sesuatu ke kita. Akibatnya, terkadang rasa sakit itu muncul untuk menarik perhatian. Maka dari itu, sebaiknya mulai belajar cara menghadapi ketidaknyamanan dari sisi lo yang paling emosional.
3. Baca buku-buku yang inspiratif
Umumnya, para penulis dianggap sebagai pengamat dunia yang andal. Pasalnya, kemampuan mereka untuk memperhatikan setiap detail dan fitur dalam hidup. Bahkan, beberapa penulis terbaik memiliki keahlian dalam menjabarkan ulang sifat alami manusia. Oleh sebab itu, banyak pembaca yang tergerak dengan hasil rangkaian kata-katanya.
Meski kita bukan penulis yang profesional, hasil tabiat seorang penulis ini masih bisa disontek. Karya penulis yang baik bisa mengajarkan kita cara memikirkan orang lain dengan lebih hati-hati dan penuh empati. Semakin mahir dalam mengamati orang lain, berarti semakin sering lo akan mengamati diri sendiri.
4. Minta feedback dari orang lain
Perseners, seberapa sering sih lo minta feedback dari orang lain? Mungkin saat ini lo masih ragu buat menerima penilaian dari pihak eksternal. Padahal, meminta feedback adalah cara yang paling cepat dan efektif untuk meningkatkan diri sendiri.
Masih ingat dengan blind spot tertentu yang kita miliki? Di sinilah peran orang lain dalam memberikan feedback yang tepat. Pasalnya, hanya mereka yang bisa melihat secara langsung.
Coba yuk: Tes kelebihan Diri
5. Belajar skill baru
Berikutnya, lo juga bisa makin mengenali diri lo lewat belajar skill baru. Dengan memahami hal baru, ini perlahan bakal mengubah cara lo dalam berpikir dan bertindak. Mungkin awalnya ngerasa tak nyaman, tapi yakinlah hasilnya bisa berguna untuk diri sendiri pada waktunya.
Sebaliknya, jika terus-terusan terbiasa melakukan hal yang lo bisa, ada kemungkinan ini memengaruhi rasa kenyamanan lo. Jangan sampai ini menghambat lo untuk lebih terbuka lagi, ya. Nanti ini juga bakal bisa membantu kita untuk lebih sadar terhadap tabiat dan keinginan pribadi.
Setelah membaca artikel ini, semoga lo semakin tergerak untuk mengenali diri sendiri, ya. Kalau kalian masih bingung, boleh banget ikut online mentoring Satu Persen, nih. Mentoring ini akan berlaku secara 1-on-1 sama mentor pilihan lo.
Selama mentoring, lo bakal bisa cerita sebebas-bebasnya dengan mentor yang berpengalaman. Ditambah lo juga bisa menemukan solusinya lewat worksheet dan psikotes sesuai kebutuhan. Yuk, klik banner di bawah ini!
Jika kalian lebih suka belajar lewat video, coba nonton yang satu ini, ya. Isinya pas banget buat lo yang pengin mengenali diri sendiri.
Jangan lupa pantau channel YouTube Satu Persen dan IG @satupersenofficial buat tahu insight menarik lainnya, ya! Sampai ketemu di artikel berikutnya!
Referensi:
Cherry, K. (2020). Self-Awareness Development and Types. Verywellmind.com. https://www.verywellmind.com/what-is-self-awareness-2795023
Wignall, N. (2021). 10 Simple Ways to Improve your Self-Awareness. Nickwignall.com. https://nickwignall.com/self-awareness/