Pernah nggak sih merasa pikiran lagi penuh banget tapi nggak tahu harus mulai dari mana?
Nah, ternyata menulis bisa jadi cara sederhana untuk ngobrol sama diri sendiri. Entah lewat jurnal, catatan harian, puisi, atau sekadar refleksi singkat, menulis membantu kita menata pikiran yang berantakan jadi lebih jernih dan terarah.
Hal inilah yang dilakukan oleh Taara by Naara, sebuah inisiatif anak muda yang peduli pada isu kesehatan mental. Lewat kegiatan yang mereka adakan bersama anak-anak dari Panti Asuhan Vincentius Putera dan Yayasan Panti Asuhan Griya Asih, mereka mengajak para peserta untuk mengenal diri sendiri lewat kegiatan menulis.
“Menjadi remaja itu nggak ada buku panduannya. Tapi lewat menulis, meskipun sedikit, beban yang kita rasakan bisa terasa lebih ringan,” kata Inaara Keswani (18), murid Jakarta Intercultural School, sekaligus Founder dari Taara by Naara.
Empat Manfaat Menulis Sebagai Cara untuk Lebih Mengenal Diri
Menulis Membantu Mengenali Pikiran dan Perasaan
Kadang kita nggak tahu sebenarnya sedang merasa apa. Tapi begitu mulai menulis, perlahan emosi dan pikiran itu keluar. Kita jadi lebih paham kenapa bisa marah, sedih, atau bahagia. Menulis bisa jadi cermin untuk melihat isi hati yang sering kita abaikan.
Menulis Membuka Kesadaran Diri
Saat menuliskan pengalaman hidup, kita bisa melihat pola: bagaimana kita bereaksi terhadap sesuatu, apa yang memotivasi, dan apa yang sering jadi penghalang. Dari situ, kita jadi lebih sadar akan siapa diri kita sebenarnya.
Menulis Melatih Kejujuran Diri
Kalau di depan orang lain kita bisa pura-pura, menulis justru memaksa kita jujur. Nggak ada yang bisa kita sembunyikan dari diri sendiri. Dari kejujuran itulah, muncul pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita.
Menulis Mengubah Luka Jadi Makna
Banyak orang menemukan kekuatan lewat tulisan tentang pengalaman sulitnya. Dengan menulis, rasa sakit bisa pelan-pelan dimengerti, diterima, bahkan disembuhkan.
Kegiatan menulis bersama yang digagas oleh Inaara Keswani melalui Taara by Naara ini jadi bagian dari gerakan sosial yang fokus pada pendampingan dan pemberdayaan remaja lewat kegiatan edukatif dan reflektif.
Inaara berharap, lewat program seperti ini, semakin banyak anak muda yang berani menulis, mengenal diri sendiri, dan menemukan kekuatannya lewat cerita. Ke depan, Taara by Naara berencana untuk mengadakan kegiatan serupa di lebih banyak panti asuhan dan sekolah di Jakarta agar makin banyak remaja yang bisa menulis, berefleksi, dan tumbuh bersama.
