Hi, Perseners! Gue Fathur, Blog Writer di Satu Persen.
Perseners, pernah gak nonton film ‘Home Alone’ yang sering ditayangkan setiap liburan natal?
Dalam film ini, diceritakan seorang anak kecil yang bernama Kevin McCallister tertinggal dari keluarganya sehingga ia harus hidup sendiri untuk menjaga rumahnya dari penjahat. Tapi dalam kesendiriannya, Kevin malah gak merasa kesepian karena ia dapat bebas untuk melakukan apa saja tanpa dimarahi oleh orang tuanya.
Dari cerita Kevin McCallister, kita bisa belajar kalau sendirian di rumah itu bukan berarti seseorang merasa kesepian. Sebab pada dasarnya pun kesendirian dan kesepian itu dua hal yang berbeda lho, Perseners!
Nah, mungkin sekarang lo jadi bingung di mana, sih, titik perbedaannya. Oleh karenanya, gue mau jabarin lebih dalam mengenai perbedaannya bareng lo semua di artikel ini. So, baca sampai akhir, ya!
Apa Saja Perbedaan Kesepian dan Kesendirian?
1. Kesepian gak nyaman ketika lama sendirian, sementara kesendirian cenderung menyukainya
Dilansir Healthline, seorang yang suka menyendiri itu bukan berarti lo itu dalam kondisi gak punya teman atau dilabeli anti-sosial. Tapi, bisa jadi karena kesendirian itu benar-benar lo nikmati dan lo merasa nyaman akan kesendirian lo. Misalnya dengan membaca buku seharian atau bermain game online sendiri di dalam kamar lo.
Nah, tapi lo perlu ingat satu hal bahwasanya gak menutup kemungkinan juga kalau orang yang senang menyendiri bisa merasa nyaman ketika bertemu banyak orang, Perseners!
Beda dengan seorang kesepian yang secara definisi merupakan kondisi di mana secara emosional kurang nyaman dengan kesendiriannya. Ketidaknyamanan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, salah satunya yaitu kurangnya sosialisasi dalam lingkup persahabatannya.
2. Kesepian bisa ditandakan dengan hal yang membahayakan diri, sedangkan kesendirian ditandakan dengan rasa yang membuat diri tenang.
Kesepian itu bisa ditandakan dengan hal-hal yang dapat membahayakan kesehatan mental atau fisik lo. Misalnya, ditandai dengan lo yang jadi susah tidur karena banyak overthinking tentang kehidupan sosial lo. Terus ditandai juga dengan rasa cemas karena gak ada tempat untuk memahami cerita lo dan lain sebagainya.
Sementara kesendirian bisa ditandai ketika lo merasakan kalau menghabiskan waktu dengan diri sendiri itu adalah ide terbaik. Bahkan ketika sedang bertemu pasangan, rasanya lo ingin cepat-cepat untuk menyendiri di kamar untuk mengembalikan energi yang lo udah keluarkan.
3. Kesepian mengakibatkan penyakit, sedangkan kesendirian malah membuat lo jadi produktif
Dilansir Psychology Today, kesepian bukan sekadar menyakitkan, tapi juga merusak fisik lo. Sebab kesepian akan mengakibatkan diri lo gak nafsu makan sampai membuat kualitas fisik lo menurun.
Masih dalam sumber yang sama, dikatakan kalau kesepian berisiko lebih tinggi membuat lo mengalami masalah psikologis. Contohnya bisa kayak ketergantungan alkohol, depresi, dan psikosis. Sementara untuk fisiknya berpotensi mengakibatkan infeksi, penyakit kardiovaskular, dan gangguan psikosomatik
Sementara kesendirian yang positif bukan hanya membangkitkan hasrat lo untuk ingin beraktivitas dengan semangat. Tapi, juga membuat lo dilabeli sebagai seorang yang independen dan dapat gak bergantung dengan orang lain. Maka dari itu, kesendirian juga membuat lo bisa lebih menghargai suatu proses.
4. Ekspektasi kepada kehadiran orang lain
Manusia itu adalah makhluk sosial dan bergantung pada orang lain. Meskipun di sekeliling kita banyak banget orang, tapi lo tetap aja bisa merasa kosong dan kesepian. Maka dari itu, seorang yang kesepian memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap orang lain demi memberinya dukungan dan semangat diri.
Berbeda dengan yang merasa senang dengan kesendiriannya. Meski sendiri sekalipun lo gak akan merasa harus ketemu seseorang, kecuali itu merupakan kondisi yang sangat penting. Kesendirian juga gak membuat lo bakal kekurangan suatu hal ataupun merenung sedih karena gak punya teman banyak.
5. Berbeda cara mengatasinya
Sebelumnya gue udah ulas kalau kesendirian itu bisa jadi menyenangi waktu me time-nya. Maka obat yang paling ampuh untuk mengatasi kesendirian adalah menghabiskan lebih banyak waktu sendiri dengan dibarengi hal-hal yang disukai.
Pada praktiknya emang bakal susah untuk memiliki waktu me time karena jadwal yang padat. Tapi, lo bisa coba dengan mengatur waktu yang lo punya agar bisa menemukan kegiatan dan waktu yang pas untuk lo lakuin ketika sendiri.
Sementara, untuk orang yang kesepian, peneliti juga menemukan bahwa semakin banyak waktu yang mereka habiskan dengan lingkungan sosialnya, semakin sedikit depresi yang mereka rasakan. Oleh karena itu, cara mengatasi kesepian yaitu dengan membuka komunikasi dengan teman lama.
Cara Mengetahui Kesendirian dan Kesepian
Cara pertama, lo harus tau terlebih dahulu definisi dari makna kesepian dan kesendirian terlebih dahulu itu bagaimana. Caranya cukup gampang, lo tinggal riset jurnal atau artikel di Google yang berkaitan dengan hal ini.
Kalau gak, untuk lo yang lebih suka belajar dari mendengarkan seseorang, lo bisa banget dengerin Podcast Satu Persen yang berkaitan tentang topik ini.
Cara kedua, jika lo udah paham masing-masing pengertian dari kesendirian dan kesepian, maka lo bisa mulai untuk menanyakan ke dalam diri lo sendiri. Apakah gue ingin lebih banyak menyendiri, atau gue malah gak puas dengan kesendirian ini? Jawaban ini nantinya akan menentukan bagaimana kondisi lo saat ini.
Cara ketiga, lo bisa bertanya langsung kepada orang yang berpengalaman dan ahli seperti mentor dengan cara mengikuti mentoring. Dengan mentoring, lo bisa lebih paham mulai dari apa itu kesepian dan kesendirian sampai kiat-kiat mengatasinya.
Kalau lo berminat dengan cara ketiga ini, Satu Persen membuka layanan mentoring yang bakal membantu lo keluar dari masalah-masalah lo saat ini. Lo tinggal KLIK DI BAWAH INI untuk lebih lanjutnya.
Eits, tapi ada cara terakhir yang menurut gue sendiri ini ampuh untuk melihat seberapa jauh lo merasa kesepian, yaitu dengan cara mengikuti Tes Tingkat Rasa Kesepian: Loneliness Scale secara gratis, Perseners!
Akhir kata, gue Fathur Rachman dari Satu Persen. Selamat menjalani #HidupSeutuhnya!
Referensi:
Fielding, S. (2020). 10 proven ways to be happy alone and feel less lonely. Insider.Com. https://www.insider.com/how-to-be-happy-alone
Herz, M., & Lalander, P. (2017). Being alone or becoming lonely? The complexity of portraying ‘unaccompanied children’ as being alone in Sweden. Journal of Youth Studies, 20(8), 1062–1076. https://doi.org/10.1080/13676261.2017.1306037
Burton, N. (2014). The Perils and Privileges of Loneliness. Psychologytoday.Com. https://www.psychologytoday.com/us/blog/hide-and-seek/201410/the-perils-and-privileges-loneliness
Legg, T. (2021). The Beginner’s Guide to Being Happy Alone. Psychologytoday.Com. https://www.healthline.com/health/how-to-be-happy-alone