Passion: Mengapa Penting untuk Dimiliki?

Pemahaman Diri
Ade Chandra Gita Kusuma
28 Jul 2020
pentingnya memiliki passion
pentingnya memiliki passion

Halo, aku Chandra, penulis Satu Persen.

Jika kamu anak generasi "now", pasti sebagian besar dari kamu semua sudah sangat akrab sekali dengan yang namanya passion.  

Tapi, masih banyak juga yang hanya sekadr tau dan belum paham makna dari passion tersebut. Apakah kamu salah satu di antaranya? Tenang aja kamu gak sendirian kok!

Artikel ini akan membahas tentang passion, jadi buat kamu yang masih belum paham semoga artikel ini bisa membantumu.

Apa Itu Passion?

Passion menurut Vallerand dan Houlfont adalah kecenderungan kuat terhadap suatu kegiatan yang disukai oleh individu, di mana mereka akan rela mengorbankan waktu dan energinya untuk melakukan hal tersebut.

Passion dapat berubah-ubah dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tapi jika kamu teliti lagi, sebenarnya passion yang berubah tersebut pasti bermuara pada satu value yang sama pada dirimu.

Jika melakukan kegiatan yang disukai berarti passion, lalu apa bedanya dengan hobi?

Menurut aku pribadi, passion dan hobi memiliki banyak kesamaan, tetapi yang membedakannya adalah hasil atau manfaat yang didapatkan setelah mengerjakan suatu kegiatan.

Ketika kamu senang melakukan suatu kegiatan sampai rela mengeluarkan waktu, tenaga, dan uang hanya untuk kepuasan diri. Inilah yang dimaksud dengan hobi. Contohnya, kamu senang bermain futsal lalu kamu rela mengorbankan waktu,tenaga, hingga uangmu untuk bisa bermain futsal.

Sedangkan passion sendiri adalah kegiatan yang kamu sukai dan mendapatkan kompensasi setelah kamu mengerjakannya, mungkin bisa berupa uang. Contohnya, ketika kamu senang bermain futsal, kamu akan menekuninya, memilih jalan, dan karir untuk bisa menjadi pemain futsal profesional. Hal ini memungkinkan kamu dibayar untuk bisa bermain futsal dan mendapatkan manfaat lebih dari bermain futsal.

Kalau kamu bertanya, memangnya kerja sesuai passion itu penting? Satu Persen pernah membahasnya melalui artikel yang berjudul Kerja Sesuai Passion: Pentingkah? Cek aja untuk menjawab pertanyaan kamu!

Macam-Macam Tipe Passion

Menurut Vallerand dan Houlfont, passion memiliki dua tipe yaitu obsessive passion dan harmonious passion.

1. Obsessive passion

Tipe passion yang mengacu pada dorongan motivasional yang memaksa seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu.

Orang yang mempunyai passion obsesif memiliki keinginan luar biasa untuk melakukan suatu aktivitas sampai mereka tertekan dan susah untuk berhenti.

Contohnya, orang yang senang banget main game akan rela mengeluarkan uangnya dan main terus-menerus sampai terkadang melupakan tanggung jawabnya di kehidupan sehari-hari.

2. Harmonious passion

Tipe ini mengacu pada dorongan motivasional yang mengarahkan seseorang untuk terlibat pada suatu aktivitas secara sukarela sehingga menimbulkan kehendak dan melahirkan dukungan personal untuk mengejar aktivitas tersebut.

Orang yang memiliki passion harmonis, akan benar-benar suka menjalani suatu aktivitas, di mana passion yang dia miliki tidak akan mengganggu aktivitas atau tanggung jawab lainnya dalam kehidupannya sehari-hari.

Pada intinya berbicara soal passion bukan hanya sekadar menemukannya saja, tetapi lebih kepada bagaimana kamu membangun passion tersebut.

Tipe yang harmonis ini seharusnya lebih kamu prioritaskan karena ketika kamu memiliki sesuatu hal yang kamu sukai, maka hidup kamu akan lebih berarti dan menyenangkan.

pentingnya memiliki passion

Cara Menemukan & Mengembangkan Passion

1. Memahami Diri Sendiri

Lebih memahami kemudian mengenali diri sendiri membuat kamu bisa mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dirImu sehingga cepat atau lambat kamu akan paham akan karakteristik dirimu. Hal ini bertujuan agar memudahkan langkahmu kedepannya untuk bisa mengetahui dan mengembangkan apa yang sebenarnya menjadi passion kamu. Proses yang terpenting dalam mengenal diri sendiri adalah kamu harus jujur dan menerima akan semua fakta tentang dirimu, baik atau buruknya.

2. Membuka Pikiran Baru

Berusahalah untuk membuka pikiran dan belajar mengeksplorasi hal-hal baru karena dengan cara itu akan membuat kamu lebih banyak mencoba apa yang belum pernah kamu coba sebelumnya. Hal ini akan memudahkan kamu untuk bisa menyesuaikan diri karena mencoba hal-hal baru akan merubah sesuatu yang mungkin tidak kamu sukai menjadi kamu cintai.

3. Manfaatkan Waktu Luang

Maka ketika kamu ingin mencoba hal-hal baru seharusnya kamu bisa menjadwalkan waktumu sebaik-baiknya, cobalah luangkan waktu sejenak untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan kreatif atau setidaknya mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah kamu coba lakukan. Karena dengan begitu kamu akan sedikit banyaknya mengetahui minat yang mungkin terpendam dalam dirimu. Kalau kamu masih bingung untuk melakukan kegiatan apa, kamu bisa banget mengisi waktu dengan hal-hal positif dan bermanfaat seperti mengikuti layanan online konseling atau mentoring di Satu Persen.

Punya Passion Aja Ternyata Gak Cukup!

Punya passion aja gak cukup karena dalam melakukan suatu kegiatan yang kamu sukai dan tekun menjalaninya, kamu juga harus tetap hidup dan menjalankan kewajiban kamu dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak juga orang-orang yang menjalankan suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya, walaupun tidak sesuai dengan passion yang dimiliki. Maka dari itu, memiliki passion saja tidak cukup dalam menjalani hidup yang seutuhnya.

Dari berbagai macam rutinitas yang kamu semua jalani, mungkin saja pernah terbesit di pikiran “Kenapa aku melakukan semua ini?" atau "Apakah semua yang aku lakukan ini bisa mewujudkan impianku?” yang akan memengaruhi kehidupanmu dan menurunkan tujuanmu untuk mengerjakan sesuatu dalam hidup.

Selain mengetahui passion, kamu juga harus mengetahui apa yang disebut dengan IKIGAI, di mana kata itu berasal dari Bahasa Jepang yang berarti alasan untuk hidup.

Menurut Mitsuhashi, konsep hidup IKIGAI akan menjadikan individu yang menjalaninya menjadi lebih produktif dan meningkatkan motivasi dalam mengerjalan sesuatu dalam hidupnya, sehingga pekerjaan kamu nantinya akan lebih efisien dan cepat selesai.

Menemukan Konsep IKIGAI

Berbagai manfaat mungkin sudah kamu ketahui dari konsep IKIGAI. Nah buat yang belum mengerti terkait konsep IKIGAI, bagaimana cara menemukannya dan apa saja yang terdapat dalam konsep tersebut, berikut adalah sedikit gambarannya:

1. Apa kamu sudah mengerjakan sesuatu yang kamu sukai?

2. Apa kamu sudah mengerjakan sesuatu yang kamu kuasai?

3. Apa kamu sudah mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang?

4. Apa kamu sudah mengerjakan sesuatu dengan bayaran yang sesuai?

Jika kamu ingin lebih bisa mengenal dan mempelajari konsep IKIGAI, kamu bisa langsung saja beralih ke sini "Mengenal Konsep IKIGAI".

Jika kamu belum mengetahui passion yang ada dalam diri kamu saat ini, tenang aja kamu gak sendirian. Coba lebih mengenal diri kamu sendiri dengan mengeksplorasi kegiatan-kegiatan yang kamu belum pernah coba sama sekali.

Akhir kata, passion akan lebih mudah kita ketahui ketika kita bisa ciptakan dan kembangkan, bukan hanya sekadar dicari.

mentoring-dan-konseling-satu-persen

Kalau kamu masih merasa kesulitan dan butuh bantuan, mungkin kamu bisa mengikuti layanan Online Konseling Satu Persen.

Di konseling ini kamu bakal dapet tes psikologi dan dilanjutkan dengan asesmen mendalam. Kamu juga bakalan dapat worksheet dan terapi yang bakal disesuaiin sama hasil tes dan asesmen supaya bisa ngebantu kamu  secara tepat. Untuk mengetahui kelebihan dan kelamahan diri kamu, kamu  juga bisa mencoba Tes Super Power Check ini.

Kalau kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang passion, langsung tonton video Satu Persen di bawah ini.

Aku harap artikel ini bisa bermanfaat dan membuat kamu berkembang menjadi lebih baik, setidaknya Satu Persen setiap harinya. Thanks!

Referensi

Mitsuhashi, Y. (2017). Ikigai: A Japanese concept to improve work and life. Retrieved 25 Juli 2020, from https://www.bbc.com/worklife/article/20170807-ikigai-a-japanese-concept-to-improve-work-and-life

Vallerand, R.J, & Houlfort, N. (2003). Passions at Work: Toward a new copceptualization. In S. W. Gilliand, D. D. Steiner, & D. P. Skarlicki (Eds), Emerging perspectives on values in organizations (pp.175-204). Greenwich, CT: Information Age Publishing

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.