Mewujudkan Pernikahan Impian dengan Anggaran Terbatas: Panduan Lengkap untuk Calon Pengantin

Hubungan
Product Satu Persen
19 Okt 2023

Halo, Perseners! Gue di sini mau ngobrolin sesuatu yang mungkin udah jadi rahasia umum di Indonesia: pernikahan mewah yang bikin dompet menjerit. Lo pasti udah denger atau bahkan lihat sendiri gimana pernikahan di Indonesia bisa jadi acara yang super mewah dan mahal, kan? Nah, gue mau cerita lebih dalam tentang fenomena ini.

Pernikahan mewah di Indonesia memang tak pernah habis untuk diperbincangkan. Salah satunya adalah pesta pernikahan anak Haji Ciut di Tapin, Kalimantan Selatan, yang berlangsung selama 14 hari dengan kehadiran artis-artis ternama. Pada 2018, Jusup Cahyadi dan Clarissa di Surabaya menggelar pernikahan dengan biaya Rp10 miliar dan kehadiran Michael Learns to Rock. Fandy Harjanto dan Anita Rosifah dari Solo mengundang tamu dengan Supercar, mendapat penghargaan MURI. Indra Gunawan, anak bos PT Gudang Garam, mengadakan pernikahan mewah di Singapura dengan bintang tamu mantan personel Westlife. Sementara di Jeneponto, Irmawati dan Bripda Supardi menawarkan mahar mewah termasuk uang, emas, dan mobil. Dan yang unik, ada pernikahan anjing di Jakarta dengan biaya hingga Rp200 juta pada 2023.

Nah, setelah lo tahu gimana gilanya biaya pernikahan di Indonesia, pasti lo jadi penasaran kan kenapa sih pernikahan di Indonesia bisa se-mahal itu? Di bagian selanjutnya, gue bakal bahas lebih dalam tentang alasan di balik mahalnya biaya pernikahan di Indonesia.

Kenapa sih Pernikahan di Indonesia Itu Mahal?

Kenapa sih Pernikahan di Indonesia Itu Mahal?

Lo pasti bertanya-tanya, kenapa sih pernikahan di Indonesia bisa se-mahal itu? Apa aja sih yang bikin biayanya melambung tinggi? Yuk, kita ulik lebih dalam.

Pertama, pernikahan di Indonesia dikenal dengan kerumitannya. Bukan cuma soal dekorasi atau jumlah tamu, tapi juga tradisi dan ritual yang dilakukan. Semua ini memerlukan persiapan yang matang dan tentunya, biaya yang tidak sedikit.

Kedua, rata-rata biaya pernikahan di Indonesia memang tinggi. Bayangkan saja, biaya pernikahan yang sudah termasuk resepsi untuk 500 tamu dan bulan madu bisa mencapai Rp 116 juta. Angka ini hampir tiga kali lipat dari pendapatan tahunan rata-rata di Indonesia. Kenapa bisa begitu? Karena banyak orang Indonesia, terutama yang tinggal di kota besar, merasa perlu untuk mencapai standar tertentu dalam pernikahan mereka. Mulai dari tempat yang ideal, sesi foto pre-wedding, hingga pilihan gaun dan jas pengantin. Pernikahan kini bukan hanya sekedar tradisi, tapi sudah menjadi gaya hidup. Semua dipaketkan sedemikian rupa agar terlihat menarik. Dan tentu saja, semua ini tidak murah.

Ketiga, ada tradisi mahar di Indonesia. Bagi yang belum tahu, mahar adalah sejumlah harta yang wajib diberikan oleh calon suami kepada calon istri saat pernikahan, seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an. Besarannya? Tergantung pendidikan, status sosial, dan pekerjaan calon pengantin wanita. Karena tidak ada tarif standar untuk mahar, kadang-kadang jumlahnya bisa sangat tinggi, sampai-sampai calon pengantin pria kesulitan untuk memenuhinya.

Terakhir, bagi yang memilih Bali sebagai destinasi pernikahan, siap-siap merogoh kocek lebih dalam. Biaya pernikahan di Bali, terutama di resor, vila pribadi, atau kapel, bisa mulai dari 30-50 juta rupiah. Dan untuk yang super mewah? Bisa mencapai 150-600 juta rupiah!

Jadi, intinya apa? Pernikahan di Indonesia memang mahal karena kombinasi dari tradisi, ekspektasi sosial, dan juga tren gaya hidup yang terus berkembang. Tapi, setelah kita tahu semua alasan di balik mahalnya biaya pernikahan, muncul pertanyaan lain: Apa sih yang sebenarnya penting dari sebuah pernikahan? Apakah semua kemewahan dan biaya tinggi itu benar-benar esensial? Atau ada hal lain yang lebih penting yang mungkin kita abaikan?

Sebenarnya, Apa Sih yang Penting dari Sebuah Pernikahan?

Setelah kita ngobrolin tentang biaya pernikahan yang bisa bikin kantong kering, sekarang saatnya kita ngomongin hal yang lebih mendalam. Jadi, sebenarnya, apa sih yang paling penting dari sebuah pernikahan? Apakah itu semua tentang gaun mewah, dekorasi megah, atau jumlah tamu yang banyak? Atau ada sesuatu yang lebih dalam lagi?

Pernikahan bukan hanya soal pesta dan perayaan. Lebih dari itu, pernikahan memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi individu dan hubungan mereka. Yuk, kita ulik beberapa aspek psikologis dari pernikahan:

  1. Fokus pada Isi daripada Bentuk

Yang paling penting dari pernikahan adalah makna dan tujuannya, bukan detail-detail kecil yang mungkin bikin kita stres. Jadi, daripada sibuk mikirin warna bunga atau jenis kue, lebih baik fokus pada komitmen dan cinta yang menjadi dasar pernikahan.

2. Dinamika Keluarga

Pernikahan bisa memunculkan dinamika dan emosi keluarga yang mungkin belum pernah kita rasakan sebelumnya. Penting untuk menyadari dan mengatasi hal ini dengan bijak agar tidak mengganggu momen bahagia.

3. Kekuatan Ritual

Pernikahan adalah ritual yang menandai awal dari hubungan yang berkomitmen. Ritual ini memiliki dampak psikologis yang kuat bagi individu dan hubungan mereka. Jadi, meskipun kita mungkin terjebak dalam detail-detail pernikahan, jangan lupa untuk merayakan momen ini sebagai awal dari sesuatu yang baru.

4. Kesehatan Mental

Merencanakan pernikahan bisa jadi stres dan berdampak pada kesehatan mental kita. Penting untuk menjaga kesehatan mental selama proses perencanaan pernikahan.

Dengan menyadari aspek-aspek psikologis ini, individu dan pasangan bisa lebih siap menghadapi dampak emosional dari pernikahan dan membangun fondasi yang kuat untuk hubungan mereka.

Nah, setelah kita tahu apa yang sebenarnya penting dari pernikahan, mungkin lo jadi mikir, "Gimana sih caranya biar pernikahan gue nanti ga terlalu mahal tapi tetap bermakna?" Di bagian selanjutnya, gue bakal kasih tips agar nikah ga bikin kantong jebol.

Tips Agar Nikah Gak Bikin Kantong Jebol

Tips Agar Nikah Gak Bikin Kantong Jebol
Setelah kita ngobrolin soal apa yang sebenarnya penting dari sebuah pernikahan, pasti banyak di antara lo yang mikir, "Gue pengen nikah yang bermakna, tapi ga pengen boros juga. Gimana sih caranya?" Nah, di bagian ini, gue bakal kasih beberapa tips agar pernikahan lo tetap spesial tanpa harus bikin kantong jebol. Yuk, simak baik-baik!

  1. Tentukan Anggaran dari Awal

Sebelum mulai merencanakan apapun, tentukan dulu berapa anggaran yang lo punya. Pake alat bantu anggaran biar lo bisa ngontrol pengeluaran dengan baik.

2. Pertimbangkan Pakai Wedding Planner

Mereka biasanya punya koneksi dengan vendor yang sesuai dengan anggaran lo dan punya ide kreatif untuk hemat biaya.

3. Fleksibel dengan Tanggal Pernikahan

Pertimbangkan untuk menikah di luar musim pernikahan. Biasanya, harga-harga vendor lebih murah di luar musim.

4. Buka Rekening Khusus

Buka rekening khusus untuk biaya pernikahan. Dengan begitu, lo ga akan tergoda untuk ngambil uang dari tabungan lain.

5. Review Anggaran Secara Berkala

Selama proses perencanaan, pastikan untuk selalu mengecek anggaran dan potong biaya yang tidak perlu.

6. Batasin Daftar Tamu

Dengan mengurangi jumlah tamu, lo bisa hemat biaya makanan, sewa kursi, dan souvenir.

7. Tentukan Prioritas

Apa sih yang paling penting buat lo? Mungkin lo pengen invest di fotografer yang bagus tapi bisa hemat di dekorasi. Tentukan apa yang jadi prioritas lo.

8. Kurangi Penggunaan Bunga

Bunga bisa jadi salah satu pengeluaran terbesar di pernikahan. Pertimbangkan untuk menggunakan lebih sedikit bunga dan tambahkan tanaman herbal untuk hemat biaya.

9. Waspadai Biaya Tersembunyi

Ada beberapa biaya yang mungkin lo lupa, seperti biaya perencanaan, hadiah untuk tim pernikahan, dan aksesori hari H.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, lo bisa menghindari pemborosan di pernikahan dan tetap berada dalam anggaran yang lo tentukan.

Kesimpulan

Setelah kita ngobrol panjang lebar tentang pernikahan, mulai dari fenomena pernikahan mewah di Indonesia, alasan di balik mahalnya biaya pernikahan, esensi sebenarnya dari pernikahan, hingga tips agar nikah ga bikin kantong jebol, ada satu hal yang jelas: Pernikahan itu bukan soal berapa banyak uang yang lo keluarkan, tapi soal komitmen, cinta, dan makna di baliknya.

Penting untuk selalu ingat bahwa pernikahan adalah awal dari perjalanan baru bersama pasangan. Jadi, daripada fokus pada hal-hal yang sifatnya sementara, lebih baik fokus pada membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan pasangan. Ingat, ga ada gunanya punya pernikahan mewah jika hubungan lo dengan pasangan ga harmonis.

Dan buat lo yang pengen tau lebih banyak soal psikologi keuangan, terutama soal bagaimana cara mengatur keuangan untuk pernikahan, gue punya rekomendasi nih. Coba deh follow Instagram @psychologyoffinanceid. Di sana, lo bakal dapet banyak insight menarik soal keuangan yang pastinya bakal bermanfaat buat lo.

Jadi, buat semua Perseners yang lagi merencanakan pernikahan atau yang baru aja nikah, selamat ya! Semoga pernikahan lo penuh dengan cinta, kebahagiaan, dan tentunya, #HidupSeutuhnya.

Referensi:

  1. CNBC Indonesia. (2023). 5 Pernikahan Paling Mewah di RI, Ada yang Pecahkan Rekor MURI. Dikutip dari https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20230906111541-33-469787/5-pernikahan-paling-mewah-di-ri-ada-yang-pecahkan-rekor-muri
  2. SweetEscape. (2019). Indonesian Weddings: Why Are They So Extravagant?. Diakses dari https://www.sweetescape.com/ja/blog/inspiration/indonesian-weddings-why-are-they-so-extravagant
  3. Jakarta Globe. (2015). Rise of Wedding Financing in Indonesia. Diakses dari https://jakartaglobe.id/context/rise-wedding-financing-indonesia
  4. The ASEAN Post. (2019). Rising Wedding Costs in Southeast Asia. Diakses dari https://theaseanpost.com/article/rising-wedding-costs-southeast-asia
  5. Dhanakoses, S. (2019). The Price of Love: Bride Price in Thailand and Indonesia. Center for Southeast Asian Social Studies (CESASS). Diakses dari https://pssat.ugm.ac.id/the-price-of-love-bride-price-in-thailand-and-indonesia/
  6. Dwinika, R. (n.d.). How much does a Bali wedding cost?. Amora Bali Weddings. Diakses dari https://www.amorabaliweddingplanner.com/blog/bali-wedding-cost
  7. WeddingWire. (2017). 10 Ways to Avoid Going Over Budget on Your Wedding. Diakses dari https://www.weddingwire.com/wedding-ideas/10-ways-to-avoid-going-over-budget-on-your-wedding
  8. Nuvow. (n.d.). 9 Tips to Avoid Overspending on Your Wedding. Diakses dari https://blog.nuvow.com/wedding/9-tips-to-avoid-overspending-on-your-wedding/
  9. The Mantilla Company. (n.d.) 5 Ways to Avoid Overspending for a Wedding. Diakses dari https://www.themantillacompany.com/blogs/the-mantilla-company/115308293-5-ways-to-avoid-overspending-for-a-wedding
  10. Guides for Brides. (2023). Tips to Stop You Overspending. Diakses dari https://guidesforbrides.co.uk/wedding-ideas/tips-to-stop-you-overspending
  11. The Wedding Club. (n.d.). Why Most Couples Overspend on their Wedding Budget – and how to avoid it!. Diakses dari https://www.theweddingclub.net/couples-overspend-budget/
  12. Trademark Venues.  (n.d.). Hidden Wedding Costs: How to Avoid Overspending on Your Nuptials. Diakses dari https://trademarkvenues.com/hidden-wedding-costs-how-to-avoid-overspending-on-your-nuptials/
  13. Firestone, L. (2013). 6 Tips for a Happy Wedding. Diakses dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201304/6-tips-happy-wedding
  14. Daalarna. (2020). The Power of Ritual in Marriage. Diakses dari https://secretstoriesbydaalarna.com/inspirations/power-of-ritual-in-marriage
  15. Smith, W. (2014). Weddings: A time for joy, not stress. Diakses dari https://www.capitalgazette.com/cg2-arc-140611cc-smith-20140611-story.html
  16. Brides Editorial. (2022). How to Care for Your Mental Health While Wedding Planning. Diakses dari https://www.brides.com/care-for-mental-health-while-wedding-planning-5191882
  17. Castillo, M. (2013). Can wedding therapy be "preventative psychology" for your marriage?. Diakses dari https://www.cbsnews.com/news/can-wedding-therapy-be-preventative-psychology-for-your-marriage/
  18. Gupta, S. (2022). How to Manage Wedding Stress. Diakses dari https://www.verywellmind.com/wedding-stress-causes-symptoms-and-coping-strategies-6741878

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.