Key Takeaways:
- Pelatihan mental health bukan cuma “tambahan,” tapi kebutuhan mendesak untuk perusahaan masa kini.
- Karyawan yang sehat secara mental lebih produktif, loyal, dan mampu membangun lingkungan kerja yang positif.
- Pelatihan yang efektif mencakup teknik coping stres, mindfulness, hingga manajemen konflik.
- Perusahaan bisa memulai program ini lewat metode sederhana seperti diskusi kelompok, sesi relaksasi, atau menyediakan layanan konseling.
- Program seperti *In-House Training* dari Life Skills x Satu Persen bisa jadi langkah awal konkret untuk mengimplementasikannya di tempat kerja Anda.

Halo! Gimana kabar Anda hari ini di tempat kerja? Semoga energinya masih cukup ya buat bertahan sampai akhir minggu yaa. Tapi… pernahkah Anda merasa tiba-tiba *blank*, kelelahan mental, atau bahkan sudah kehilangan motivasi kerja meskipun tugas tidak seberat biasanya?
Jika pernah, itu bukan hanya fase “lagi males” kok. Itu bisa jadi sinyal dari kondisi mental Anda yang mulai menurun. Dan sayangnya, banyak orang termasuk karyawan dan manajemen, masih sering mengabaikan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.
Oleh karena itu, hari ini kita akan membahas topik yang sudah makin naik daun tapi tetap underestimated, yaitu pelatihan mental health dan kesejahteraan di perusahaan.
Bukan hanya untuk bantu karyawan yang lagi struggling, pelatihan ini juga bisa menjadi langkah strategis untuk menjaga performa tim, menciptakan lingkungan kerja yang suportif, dan meningkatkan loyalitas pegawai. Karena, siapa sih yang bisa kerja optimal jika pikirannya penuh tekanan?
Pelatihan seperti ini bukan hanya cocok untuk HRD atau manajer. Justru sangat penting untuk semua orang, apalagi Gen Z dan early millennial yang mulai masuk dunia kerja tapi minim edukasi soal cara mengurus diri sendiri.
Nah, kabar baiknya, sekarang sudah makin banyak perusahaan di Indonesia yang mulai sadar mengenai pentingnya pelatihan ini. Beberapa bahkan sudah memiliki Mental Health First-Aider di tiap tim, dan memberikan akses ke layanan konseling profesional sebagai bagian dari tunjangan kerja.
Jika Anda atau tim Anda belum pernah ikut pelatihan semacam ini, mungkin ini waktunya buat inisiatif. Bahkan pelatihan sederhana seperti In-House Training bisa menjadi langkah awal untuk membangun budaya kerja yang lebih peduli dan manusiawi.
Mengapa Pelatihan Mental Health di Perusahaan Dianggap Penting?
Pernahkah Anda merasa kerja keras terus-menerus, tapi tetap merasa sangat capek walaupun fisik baik-baik saja? Atau mungkin Anda melihat teman kerja yang tiba-tiba sering absen, padahal dulu sangat rajin?
Kondisi-kondisi seperti ini sering kali bukan soal kinerja, tapi berkaitan juga dengan kesehatan mental. Dan sayangnya, banyak perusahaan belum paham bahwa kesehatan mental langsung mempengaruhi performa, kehadiran, bahkan loyalitas karyawan.
- Masalah Mental Itu Nyata, Bukan Cuma “Drama”
Buat generasi 17–30 tahun termasuk fresh graduates atau karyawan baru, transisi ke dunia kerja itu berat. Tuntutan cepat adaptasi, ekspektasi atasan, hingga tekanan sosial bikin banyak dari kita stres diam-diam. Tapi karena tidak ada ruang aman untuk cerita, akhirnya dipendam dan meledak di kemudian hari.
Nah, pelatihan mental health hadir buat membuka ruang ini. Dengan program seperti In-House Training dari Life Skills x Satu Persen, karyawan jadi lebih paham bahwa stres, burnout, atau cemas bukan kelemahan, tapi kondisi yang bisa diatasi dengan tools dan support yang tepat. - Budaya Kerja Positif Berawal dari Kesadaran Kolektif
Bayangkan bekerja di tempat yang semua orangnya mengerti pentingnya jeda, mengerti cara membantu rekan kerja yang sedang down, dan HRD-nya tidak asal bilang “harus strong” saat Anda burnout. Sounds like a dream? Ini bisa jadi nyata jika pelatihan mental health dijadikan program rutin perusahaan.
Bahkan, karyawan yang merasa didengar dan punya akses dukungan mental akan menampilkan perilaku yang lebih loyal dan produktif. Jadi jelas kan, ini bukan hanha soal “good vibes”, tetapi juga soal bisnis decision yang strategis. - Pencegahan Itu Lebih Murah daripada Pemulihan
Perusahaan yang abai pada isu kesehatan mental biasanya baru sadar saat sudah muncul masalah: karyawan resign massal, konflik internal meningkat, atau produktivitas turun drastis.
Padahal, dengan investasi kecil di pelatihan awal, semua ini bisa dicegah. Program seperti “Mental Health First-Aider” atau sesi mindfulness mingguan bisa jadi early detector untuk karyawan yang membutuhkan bantuan.
Program ini bisa dilakukan dengan hal-hal sederhana seperti adanya room nap dan sesi relaksasi mingguan via Zoom, banyak karyawan yang mengaku merasa lebih fokus dan tenang. Simpel, tapi dampaknya nyata.

Bagaimana Cara Memulai Pelatihan Mental Health di Tempat Kerja?
- Identifikasi kebutuhan tim Anda. Bisa mulai dari survei singkat atau sesi mengobrol bersama HRD untuk tahu titik lelah terbesar di kantor.
- Kolaborasi dengan pihak ketiga. Anda bisa mulai dari program In-House Training atau webinar tematik dari Life Skills x Satu Persen, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
- Libatkan semua level. Bukan hanya staf, tapi juga supervisor, manager, sampai direktur. Pemimpin yang peduli akan menjadi role model perubahan.
- Buat pelatihan yang menyenangkan. Gunakan metode interaktif seperti roleplay, diskusi kelompok, atau sesi mindfulness bersama, agar ini tidak hanya menjadi sesi “ceramah” saja.
Jika Anda masih bingung mulai dari mana, saya sarankan untuk coba program In-House Training dulu. Bisa dimulai dari topik ringan seperti “Mindfulness di Tempat Kerja” atau “Kenali Burnout Sebelum Terlambat”.
Kesimpulan

Jika selama ini Anda atau perusahaan Anda menganggap pelatihan mental health itu hanya “soft skill tambahan” yang bisa ditunda, maka sekarang waktunya ubah mindset itu. Karena realitanya, perusahaan yang sehat secara mental = perusahaan yang kuat secara performa.
Investasi dalam pelatihan mental health bukan soal memberikan karyawan sesi healing saja. Ini soal membentuk ekosistem kerja yang saling mendukung, menyelesaikan konflik secara sehat, menjaga produktivitas jangka panjang, dan menciptakan loyalitas tim.
Dan langkah awalnya bisa sesederhana, yaitu dengan melakukan survei internal untuk tahu apa yang dibutuhkan karyawan. Lalu mengundang fasilitator profesional dari program seperti In-House Training oleh Life Skills x Satu Persen, dan menyediakan ruang aman untuk membicarakan kesehatan mental tanpa takut dihakimi.
Saya sendiri percaya bahwa pelatihan ini bukan hanya “HR thing,” tapi bagian penting dari cara kita bertahan di dunia kerja yang makin cepat dan penuh tekanan.
Jika Anda adalah seorang HRD, atasan, atau bahkan karyawan biasa yang ingin mengusulkan program ini ke tim Anda, saya tantang Anda buat mulai dari satu hal: ajukan pelatihan Mental Health Awareness sebagai program internal berikutnya!
Mau pelatihan khusus yang sesuai kebutuhan perusahaan Anda?
Langsung aja kunjungi laman lifeskills.id atau hubungi kami via WhatsApp di 0851-5079-3079 atau email di [email protected] dan cek pilihan In-House Training bareng Life Skills x Satu Persen.
Karena, kerja keras memang penting. Tapi kerja cerdas dan sehat mental itu lebih penting.
FAQ
Q: Apakah pelatihan ini hanya untuk karyawan yang punya masalah mental?
A: Tidak. Justru pelatihan ini bersifat preventif dan edukatif. Tujuannya supaya semua karyawan paham cara menjaga kesehatan mental, mengenali gejala stres lebih dini, dan saling support.
Q: Saya bukan HRD, tapi ingin tim saya ikut. Harus bagaimana?
A: Anda bisa mulai dari mengusulkan ke HR atau atasan Anda. Tunjukkan manfaat dan referensi yang bisa meyakinkan mereka, seperti artikel ini dan program In-House Training yang bisa disesuaikan kebutuhan.
Q: Bagaimana jika manajemen belum peduli soal isu mental health?
A: Mulailah dari hal kecil. Ajak rekan satu tim untuk ikut webinar gratis, buat sesi diskusi mingguan soal burnout, atau bagikan artikel edukatif. Perubahan bisa dimulai dari satu orang.
Q: Apakah ada bentuk pelatihan lain selain seminar?
A: Ada banyak. Mulai dari sesi mindfulness rutin, pelatihan peer support, Mental Health First-Aider, sampai ruang relaksasi dan kebijakan cuti kesehatan mental. Semua ini bisa dipaketkan dalam In-House Training.
Q: Apakah pelatihan ini bisa dilaksanakan online?
A: Tentu. Banyak provider seperti Life Skills x Satu Persen menyediakan opsi pelatihan daring, jadi bisa disesuaikan dengan lokasi tim atau kebijakan kerja hybrid.
Q: Apakah pelatihan ini mahal?
A: Tidak selalu. Banyak opsi yang bisa disesuaikan dengan budget perusahaan, mulai dari kelas publik, webinar, sampai In-House Training yang fleksibel. Dan dibanding biaya kehilangan karyawan karena burnout, pelatihan ini jauh lebih hemat.