Halo, Perseners! Gue Andin dan gue adalah Head of Content dari Satu Persen. Gimana kabar lo di masa PPKM ini? Semoga lo semua selalu sehat ya!
Dari awal pandemi kemarin, gue udah mengamati banyak banget orang yang mulai ngambil hobi atau aktivitas baru buat ngelewatin waktu-waktu di rumah aja. Ada beberapa temen gue yang ambil aktivitas berkebun, ada yang ngejadwalin olahraga rutin, sampai ada juga yang mulai suka bikin kue dan dikirim ke temen-temennya. Tapi, ada satu aktivitas yang gue liat itu paling banyak diminati: belajar bahasa baru.
Gue pribadi pun termasuk ke orang yang lagi belajar bahasa baru. Well, gak baru banget sih tapi mendedikasi waktu gue buat belajar Bahasa Jepang lebih dari sebelum pandemi. Hal ini pun didukung sama aplikasi-aplikasi belajar bahasa di HP yang dilirik banyak orang sebagai sumber belajar, kayak aplikasi belajar Bahasa Inggris ELSA misalnya.
Sejujurnya, pas gue baca-baca pengalaman dan cerita-cerita orang soal belajar bahasa baru, gue nggak bisa nggak merasa kagum. Sesimpel karena di dunia ini ada jutaan bahasa yang mencerminkan keanekaragaman budaya serta masyarakat dan semuanya menarik buat dipelajari. Jadi buat ada orang mendedikasikan waktu dan energi mereka buat belajar tuh, keren aja gitu.
Belajar Budaya Baru
Hal yang gue pelajari juga waktu lagi belajar bahasa baru, secara nggak langsung tuh lo juga lagi belajar soal budaya mereka. Misalnya nih, gue belajar kalau di bahasa Jepang, ada kalimat お疲れさまでした [otsukaresamadeshita] yang kalau diterjemahin, artinya adalah “Terima kasih atas kerja keras kamu hari ini”. Dari situ, gue jadi ada gambaran singkat soal budaya apresisasi soal kerja keras di pekerjaan di Jepang.
Lo juga jadi belajar soal budaya mereka lewat keberadaan idiom, seperangkat yang kalau diterjemahkan itu gak bisa secara harfiah dan biasanya emang buat ungkapan ekspresif, yang secara gak langsung ngasih liat gambaran budaya, geografis, sejarah, dan lain-lain.
Misalnya kalau di Bahasa Inggris, ada idiom yang berbunyi, “break a leg!” yang kalau diartikan harfiah itu jadi “patahkan tulang kaki lo!”. Tapi ternyata, itu adalah idiom buat mengungkapkan rasa semangat. Asalnya adalah dari grup pemain teater yang habis pertunjukan sukses, mereka bakal membungkuk terima kasih sampai-sampai tulang kaki mereka patah.
Perkembangan diri dan karir
Nah selain belajar nggak langsung tentang budaya mereka, bahasa internasional khususnya, juga bisa membantu perkembangan diri serta karir lo. Buat bahasa internasional ini, gue bakal ambil contoh Bahasa Inggris ya karena perdetik gue nulis artikel ini, Bahasa Inggris adalah bahasa resmi untuk 50 lebih negara di dunia ini.
Menurut data dari visualcapitalist di Bulan Juni 2021, Bahasa Inggris duduk jadi nomor 1 untuk kategori spoken language dengan lebih dari 1,1 miliar penutur bahasa. Selain itu, di era globalisasi ini, Bahasa Inggris udah menjadi satu bahasa yang digunakan di berbagai sektor di seluruh dunia, mulai dari sektor bisnis, traveling, bahkan sampai media dan entertainment. Berangkat dari fakta ini aja, kita udah bisa ambil kesimpulan kalau kemampuan Bahasa Inggris biasanya ngasih lo kesempatan lo buat menjalin hubungan komunikasi sama orang dari luar negeri, jadi hal ini juga bakal meningkatkan kesempatan lo buat diterima di sebuah perusahaan.
Nah, tadi kan kalau perkembangan di segi karir, kalau dari segi lain bagaimana?
Sebenernya gambaran topik besarnya udah Satu Persen cover dibawah ini, jadi jangan lupa buat lo tonton dulu ya!
Kesehatan fisik
Yes, belajar bahasa baru bisa mempengaruhi kesehatan fisik lo, terutama di perkembangan serta fungsi otak lo. Alasannya karena ketika lo belajar bahasa baru, banyak banget area otak lo yang aktif buat mendukung pembelajaran lo.
Kita mulai dari memori atau kemampuan mengingat. Misalnya nih, di ilmu Psikologi dan pembelajaran bahasa, ada istilah menghafal namanya spaced repetition. Dimana kalau orang habis belajar kosakata baru, bakal mengulang-ulang kosakata itu dari waktu ke waktu sampai mereka bisa ingat selamanya. Misalnya pakai flash cards atau ditulisin ulang sambil diucapin berkali-kali.
Nah, teknik menghafal kayak gitu udah terbukti buat meningkatkan kemampuan mengingat dan memori lo.
Selain memori, belajar bahasa baru juga ditemukan bisa membantu lo buat meningkatkan fokus dan perhatian lo. Karena kalau lo belajar bahasa baru, lo perlu buat fokus biar bisa paham sama kosakatanya, peraturan bahasanya, intonasinya, konteks, dan segala macam. Jadi, mau nggak mau, lo dituntut buat fokus banget pas belajar biar gak pelajaran ada yang ketinggalan.
Karena otak lo yang udah dibiasakan aktif dan kerja keras dengan belajar bahasa baru, kedua manfaat belajar bahasa baru tadi aja udah ngebantu lo biar nggak mudah pikun atau mencegah perkembangan dementia di masa tua nanti. Bahkan nih, kalau menurut peneliti dari York University, orang yang bilingual atau menguasai dua bahasa atau lebih, ditemukan bisa memperlambat kepikunannya sampai 4 tahun.
Kesehatan mental
Kedua, belajar bahasa baru juga bisa membantu meningkatkan kesehatan mental lo, bahkan hal ini ditemukan beberapa kali membantu orang-orang yang punya masalah depresi.
Salah satu ciri orang dengan depresi adalah mereka hanya bisa fokus ke perasaan sakit, hampa, atau kelelahan yang malah membuat masalah depresi itu memperparah. Dunia seakan-akan jadi sempit dan terfokus ke perasaan sakit serta emosi lainnya yang dirasakan overwhelming itu. Nah, ketika lo mempelajari bahasa baru, hal ini bisa membuat fokus dan perhatian lo meluas, nggak hanya terpaku ke perasaan lo saja.
Kalau lo baca dan mikir, “agak mirip sama konsep mindfulness yaa…” Maka lo benar. Mindfulness, yaitu metode untuk memfokuskan diri lo sama hal yang saat ini sedang terjadi, juga terbukti bisa lo lakukan dengan belajar bahasa baru. Pikiran lo bakal lebih fokus dan terkonsentrasi dengan apa yang sedang lo pelajari di depan lo. Dengan latihan yang cukup, mindfulness waktu belajar bahasa baru bisa terlihat dengan lo pelan-pelan menerjemahkan, mempelajari kosakata, atau membedah kalimat dibandingkan fokus sama perasaan yang meluap-luap itu.
Selain memperluas perhatian dan fokus lo, mempelajari bahasa baru biasanya juga diikuti dengan target yang jelas serta bisa dicapai. Baik orang yang memiliki depresi maupun orang biasa, kepuasan saat mencapai target adalah perasaan yang menyenangkan dan mampu meningkatkan kepercayaan diri lo.
Nah, kita udah bahas soal manfaat belajar bahasa baru ke kesehatan fisik dan mental, pertanyaan berikutnya adalah gimana sih cara belajarnya? Gue bakal kasih beberapa tips simpel yang bisa lo lakukan.
Tentukan objektif yang mau lo capai
Di awal tadi gue udah jelasin ya kalau adanya target, goals, maupun tujuan yang jelas bisa membantu pembelajaran lo ketika belajar bahasa baru, salah satunya adalah karena progres lo akan terlihat jelas. Setiap orang punya objektif yang beda-beda ketika mereka mau belajar, oleh karenanya lo juga perlu buat punya target atau tujuan yang mau lo capai secara jelas.
Gue coba pakein contoh ya. Gue sendiri belajar Bahasa Jepang adalah karena gue mau bisa nonton acara-acara berbahasa Jepang tanpa butuh terjemahan sementara alasan gue buat menguasai Bahasa Inggris karena gue suatu saat mau bisa kuliah di luar negeri. Dari contoh itu aja, prioritas, tujuan dan objektif yang mau gue capai udah berbeda-beda. Hal ini kelak bakal mempengaruhi bagaimana strategi pembelajaran gue juga kelak.
Karena tujuan yang belajar Bahasa Jepang itu jadinya lebih santai dan rileks, maka resources yang perlu gue keluarkan, kayak energi, waktu, uang untuk les; tidak akan sebanyak ketika gue mau belajar Bahasa Inggris. Mungkin buat gue, belajar tentang pronunciation, pembedahan kata, arti dan terjemahan kata yang sifatnya sehari-hari udah cukup untuk Bahasa Jepang. Sementara kalau di Bahasa Inggris, gue juga perlu bagaimana sentences terbentuk, bagaimana menyambungkan kata sehingga membentuk kalimat komprehensif, dan lain-lain.
Kenali kemampuan lo saat ini
Setelah punya tujuan yang jelas, saatnya lo mencari tahu bagaimana kemampuan bahasa lo saat ini. Apakah lo benar-benar baru buat belajar bahasa ini? Atau lo udah pernah punya pengetahuan sebelumnya?
Mengenali kemampuan bisa membantu lo untuk mengenali mana garis start yang sesuai sama lo. Misalnya, lo udah punya pemahaman arti sebagian kata Bahasa Inggris tetapi saat ini lo masih bingung gimana pembedahan kata yang benar. Maka, lo bisa mulai dari situ. Atau saat ini lo udah bisa baca dan menulis pakai Bahasa Inggris tapi masih kesulitan buat ngomongnya? Nah, disitulah lo bisa mulai.
Sekarang ini sih gue lagi aktif ngerekomendasiin ke temen-temen gue yang lagi belajar buat pronunciation Bahasa Inggris pakai aplikasi yang namanya ELSA. Jadi, cara kerjanya adalah pas lo latihan ngomong, ELSA bakal kasih lo feedback tentang cara pengucapan lo pakai teknologi AI dan speech recognition yang sesuai dengan IPA (International Phonetic Alphabet) di saat itu juga. Intinya sih, lo bakal dapet penjelasan komprehensif gimana cara mengucapkan sebuah kalimat mulai dari pronunciation, penekanan kata, intonasi, dan lain-lain. Jadi, aplikasi ELSA ini cocok banget buat lo yang mau belajar speaking Bahasa Inggris lebih mendalam.
Nah buat lo yang mau coba, lo bisa download dan dapetin FREE TRIAL buat belajar Bahasa Inggris bareng ELSA selama 7 hari kalau lo klik link ini. Dan lo juga bisa dapetin diskon eksklusif dari ELSA buat Perseners sampai 85% kalau lo klik link ini!
Belajarlah darimana saja & have fun!
Terakhir, sesuai salah satu hal yang suka Satu Persen bawa ya, belajarlah dari mana aja dan jangan lupa buat have fun!
Belajar bahasa baru nggak harus selamanya dari satu sumber. Lo bisa belajar dari berbagai macam sumber atau bahkan sambil ngelakuin aktivitas sehari-hari lo. Hal ini kelak bakal membuat lo jadi semakin rileks juga waktu lo lagi belajar.
Kayak tadi nih, misalnya lo mau belajar ngomong Bahasa Inggris, lo bisa belajar pakai ELSA, terus diiringi sambil nonton video-video dari Youtube, nonton film Bahasa Inggris dan niru cara pengucapannya atau niru lagu-lagu kesukaan lo sambil nyapu rumah. Lirik-lirik lagu yang awalnya susah diucapin, kalau lo latihan terus menerus, bakal jadi lebih mudah buat diucapin. Kata yang awalnya susah banget diucapin, lama-lama bakal jadi mudah lo keluarin dari mulut lo.
Kalau lo butuh konsultasi terkait pengembangan diri, lo juga bisa nih ikut mentoring Satu Persen. Atau kalau lo ragu, lo bisa coba ikut tes konsultasi dulu ya.
Sebelum gue tutup, gue harap artikel ini membantu lo buat jadi lebih bersemangat belajar bahasa baru atau ngelakuin aktivitas buat meningkatkan kesehatan mental lo selama masa pandemi ini. Gue juga mau share salah satu quotes kesukaan gue soal belajar:
"When you climb a mountain, aim for the top but don't forget to enjoy the scenery." (Kiyoshi Teppei)
Sekian dari gue, kalau lo ada pertanyaan atau diskusi yang mau lo sampaikan, email [email protected] selalu terbuka kok! Dan kalau lo sadar semua gambarnya adalah Spongebob Squarepants, maka iya. Gue lagi marathon nonton Spongebob hehehe.
Gue Andin dari Satu Persen, stay safe dan selamat belajar!