Key Takeaways
- ENFJ-A (Assertive) dan ENFJ-T (Turbulent) adalah dua subtipe dari kepribadian ENFJ yang dibedakan oleh cara mereka mengelola stres, kepercayaan diri, dan respon terhadap lingkungan.
- ENFJ-A cenderung lebih percaya diri, stabil secara emosional, dan optimis. Mereka tidak terlalu peduli dengan validasi orang lain dan lebih mudah bangkit dari kegagalan.
- ENFJ-T sebaliknya, lebih sensitif, mudah cemas, dan perfeksionis. Mereka sangat peduli dengan pendapat orang lain dan lebih rentan terhadap stres. Namun, sensitivitas ini juga membuat mereka lebih reflektif dan proaktif.
- Tidak ada yang lebih baik. Keduanya adalah tipe kepribadian yang valid. Memahami subtipe ini bisa membantu lo mengenali kekuatan dan kelemahan diri untuk pengembangan personal yang lebih efektif.
Pernah enggak sih lo kenal dua orang ENFJ yang kelihatannya mirip banget, sama-sama karismatik dan peduli, tapi di satu sisi yang satu terlihat lebih santai dan gampang move on, sementara yang lain kelihatan lebih gampang khawatir? Kalau iya, lo mungkin lagi melihat perbedaan antara ENFJ-A dan ENFJ-T. Di Satu Persen, kami percaya memahami berbagai dinamika kehidupan adalah kunci untuk bisa bertumbuh. Dan mengenal diri sendiri, termasuk subtipe kepribadian, bisa bantu lo banget buat mengoptimalkan potensi. Penasaran sama tipe kepribadian lo dan gimana itu ngaruh ke cara lo menghadapi masalah? Cek kumpulan artikel kami seputar MBTI dan tes kepribadian lainnya di sini. Siapa tahu lo dapat pencerahan baru!
Mengenal Lebih Dekat ENFJ-A (Assertive) dan ENFJ-T (Turbulent)
Kalau lo pernah ambil tes MBTI dari situs yang lebih detail, lo pasti nemuin huruf kelima di belakang nama tipe lo, entah itu "-A" atau "-T". Huruf ini adalah dimensi tambahan yang mengukur seberapa percaya diri dan stabil emosi lo.
- ENFJ-A (Assertive): Huruf "A" di sini singkatan dari Assertive. Sesuai namanya, mereka adalah "Protagonis yang Tegas". Mereka cenderung punya kepercayaan diri yang tinggi, stabil secara emosional, dan lebih optimis. Mereka merasa nyaman dengan diri sendiri dan jarang meragukan kemampuan mereka.
- ENFJ-T (Turbulent): Huruf "T" adalah singkatan dari Turbulent. Mereka bisa disebut "Protagonis yang Turbulen". Mereka lebih sensitif, perfeksionis, dan mudah merasa cemas atau stres. Mereka sangat peduli dengan pendapat orang lain dan cenderung lebih sering introspeksi.
Meskipun keduanya sama-sama punya dorongan untuk menginspirasi dan membantu, cara mereka menghadapi dunia dan tantangan sangat berbeda.
Perbedaan Kunci: Kepercayaan Diri, Respon terhadap Stres, dan Perfeksionisme
Mari kita bedah perbedaan utama antara dua subtipe ini:
Kepercayaan Diri dan Validasi:
- ENFJ-A: Mereka punya kepercayaan diri yang tinggi dari dalam. ENFJ-A tidak terlalu membutuhkan validasi eksternal untuk merasa berharga. Mereka yakin dengan keputusan yang mereka ambil dan tidak terlalu terpengaruh oleh kritik. Mereka lebih fokus pada tujuan mereka tanpa terlalu memikirkan apa kata orang lain.
- ENFJ-T: Mereka lebih bergantung pada validasi eksternal. ENFJ-T cenderung lebih sering meragukan diri sendiri dan mencari persetujuan dari orang lain. Kritik bisa sangat menyakitkan bagi mereka, karena mereka sangat peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentang mereka.
Respon terhadap Stres:
- ENFJ-A: Lebih tahan banting. Saat menghadapi masalah, ENFJ-A cenderung lebih tenang dan optimis. Mereka punya ketahanan emosional yang baik dan bisa pulih lebih cepat dari kegagalan. Mereka akan melihat tantangan sebagai hal yang bisa diselesaikan, bukan sebagai bencana.
- ENFJ-T: Lebih rentan terhadap stres dan cemas. Situasi yang tidak pasti bisa bikin mereka sangat khawatir. ENFJ-T cenderung lebih reaktif terhadap masalah, dan bisa jadi terlalu memikirkan hal-hal kecil. Namun, sisi sensitif ini juga bisa membuat mereka lebih proaktif dalam mencari solusi.
Perfeksionisme:
- ENFJ-A: Mereka punya standar yang tinggi, tapi lebih realistis. ENFJ-A akan berusaha mencapai yang terbaik, tapi tidak akan terlalu tertekan jika hasilnya tidak sempurna. Mereka bisa menerima kesalahan dan belajar dari itu.
- ENFJ-T: Mereka cenderung lebih perfeksionis. ENFJ-T punya dorongan kuat untuk melakukan segalanya dengan sempurna. Kegagalan atau kesalahan bisa membuat mereka merasa sangat kecewa pada diri sendiri. Dorongan ini bisa jadi motivasi yang hebat, tapi juga bisa berujung pada kecemasan.
Satu Persen adalah media edukasi life skills dan psikologi kehidupan yang mengajarkan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Kami ngebahas soal pemahaman diri, hubungan sosial, produktivitas, karir, hingga makna hidup. Misi kami adalah membawamu berkembang mencapai kehidupan yang kamu layak dapatkan, setidaknya satu persen setiap harinya.
Kami tahu, perjalanan hidup itu enggak selalu mulus. Kadang lo butuh dukungan dari orang-orang yang senasib dan sepemikiran. Gabung Komunitas Satu Persen biar lo bisa dapet insight baru, temen yang suportif, dan ruang buat terus berkembang. Link-nya ada di sini.
Mengapa Memahami Perbedaan Ini Penting?
Mengenal subtipe lo, entah itu ENFJ-A atau ENFJ-T, bukan buat nge-labelin diri lo. Justru, ini bisa jadi alat yang powerful untuk pengembangan diri.
- Kalau lo ENFJ-A, lo bisa menggunakan kepercayaan diri lo untuk menginspirasi orang lain dan mengambil peran kepemimpinan yang lebih besar. Tantangannya mungkin adalah untuk tetap peka terhadap perasaan orang lain dan tidak terlihat arogan.
- Kalau lo ENFJ-T, lo bisa memanfaatkan sensitivitas dan perfeksionisme lo untuk memberikan perhatian ekstra pada detail dan terus-menerus meningkatkan diri. Tantangannya adalah belajar mengelola kecemasan, tidak terlalu peduli dengan validasi orang lain, dan berbaik hati pada diri sendiri.
Tidak ada tipe yang lebih baik. Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Yang paling penting adalah bagaimana lo menggunakan pengetahuan ini untuk tumbuh dan menjalani kehidupan yang lo inginkan.
Kesimpulan
Pada dasarnya, ENFJ-A dan ENFJ-T sama-sama "protagonis" yang punya empati dan keinginan kuat untuk membawa perubahan positif. Perbedaan di antara mereka terletak pada cara mereka menavigasi dunia, terutama dalam hal mengelola emosi, stres, dan kepercayaan diri. Memahami perbedaan ini adalah langkah penting untuk bisa lebih menerima diri sendiri dan merencanakan langkah-langkah self-improvement yang tepat. Ingat, perjalanan jadi lebih baik itu maraton, bukan sprint. Teruslah berproses untuk jadi lebih baik, setidaknya satu persen setiap hari, sesuai filosofi Satu Persen.
Kalau lo mau analisis yang lebih mendalam dan panduan langkah demi langkah dari psikolog profesional, kami sangat merekomendasikan Psikotes Premium Satu Persen di sini. Ini adalah investasi terbaik untuk kesehatan mental dan masa depan lo.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apakah subtipe A/T bisa berubah seiring waktu?
Iya, subtipe ini bisa berubah. Seiring bertambahnya usia, pengalaman hidup, dan proses pengembangan diri, seseorang bisa menjadi lebih assertive atau turbulent dari sebelumnya. Perubahan ini sering kali mencerminkan pertumbuhan dan kematangan emosional.
2. Apakah ENFJ-T selalu negatif?
Tidak sama sekali. Sifat turbulent tidak berarti negatif. Justru, sensitivitas ENFJ-T bisa jadi kekuatan. Mereka cenderung lebih waspada terhadap masalah, lebih empati, dan punya dorongan kuat untuk terus menjadi lebih baik.
3. Bagaimana ENFJ-A dan ENFJ-T berinteraksi satu sama lain?
ENFJ-A bisa menjadi sumber stabilitas dan optimisme bagi ENFJ-T, membantu mereka melihat sisi positif dari suatu situasi. Sebaliknya, ENFJ-T bisa membantu ENFJ-A untuk lebih reflektif dan peka terhadap detail atau perasaan yang mungkin terlewatkan.
4. Apa itu Psikotes Gratis Satu Persen?
Psikotes Gratis Satu Persen adalah tes yang dirancang untuk membantu lo memahami diri lebih baik, termasuk minat, potensi, dan kepribadian lo. Tes ini bisa jadi langkah awal lo untuk kenalan sama diri sendiri dan menemukan jalan karir yang sesuai.
5. Apa keuntungan dari Psikotes Premium?
Psikotes Premium memberikan hasil yang jauh lebih mendalam dan akurat dibanding versi gratisnya. Lo akan dapat laporan lengkap tentang kepribadian, kekuatan, kelemahan, serta saran karir yang dipersonalisasi. Laporan ini juga dilengkapi dengan sesi konsultasi langsung dengan psikolog profesional.
