Apa Kunci Hidup Bahagia?

Kesehatan Mental
Ocky Jhon
8 Sep 2023

Gue mau nanya sama Lo: bagaimana kondisi lo akhir-akhir ini? Oke kah? Atau saat ini lo baru sadar kalau kita udah di penghujung tahun dan banyak hal yang lo rancang di tahun baru kemarin nggak kesampaian?

Atau jangan-jangan, lo lagi khawatir tentang 2024 yang akan datang?

Kalau iya, lo ada di artikel yang tepat karena di artikel kali ini gue bakal bahas tentang cara bikin hidup kita lebih bahagia dan termotivasi walaupun sudah di akhir tahun.

Di artikel ini gue bakal bahas soal dua konsep yang serupa tapi tidak sama. Kita mulai dari konsep pertama ya, kebahagiaan.

Cara Hidup Lebih Bahagia

Kalau kita mau ngomong cara hidup lebih bahagia, kita mungkin bahas dulu sama hal yang menurut gue kurang benar dilakukan, yaitu menaruh sumber kebahagiaan mereka di satu hal aja.

Misalnya, “Gue pasti bakal jadi bahagia kalau gue masuk universitas tertentu” atau “kalau gue kehilangan bisnis gue ini, gue nggak akan pernah bahagia lagi”.

Mungkin contoh tadi lo pernah denger atau alamin langsung. Bukan berarti hal tadi buruk juga ya. Tapi di saat bersamaan, hal ini juga jadi ngebuat seseorang bener-bener mempertaruhkan seluruh kebahagiaan, bahkan hidupnya, ke satu hal yang tetap punya peluang buat nggak tercapai.

Nah, nggak jarang hal ini ngebuat orang-orang jadi selalu merasa cemas kalau mereka nggak mencapainya. Atau, kalau mereka udah berhasil dapetin, mereka jadi khawatir bakal kehilangan hal itu. Seakan-akan, mereka juga bakal kehilangan kebahagiaan mereka dan hidup di tengah-tengah rasa takut.

Ada penelitian dari University of Virginia yang ngebahas soal ekspektasi soal rasa bahagia. Nah, hasil penelitian ini adalah mereka yang memprediksikan sumber kebahagiaan mereka berasal dari satu hal aja, mereka ditemukan cenderung melebih-lebihkan perasaan kebahagiaan itu. Jadi, pas hasilnya nggak sesuai, mereka cenderung ngerasa lebih kecewa daripada mereka yang nggak melebih-lebihkannya.

Partisipan di penelitian tadi jadinya juga nggak memperhatikan hal-hal kecil yang bisa membuat mereka bahagia, kayak ngabisin waktu sama keluarga dan teman, makan enak, dan lain-lain.

Fenomena ini bisa disebut the trap of tunnel vision, dimana waktu kita mikir soal satu hal atau suatu kejadian aja, kita punya kecenderungan buat melebihkan (overestimate) dampaknya hal atau kejadian itu ke kebahagiaan kita. Contohnya kayak momen kelulusan atau nikah. Kita nganggep kalau momen itu bakal bikin kita bahagia banget padahal, hal itu bisa lama-lama hilang.

Kalau menurut Natalie Kogan, penulis buku “Happier Now”, kunci dari kebahagiaan sebenarnya berasal dari hal-hal kecil yang kita rasakan setiap hari. Jadi, kita buat sumber kebahagiaan datang dari berbagai hal, alih-alih satu sumber aja.

Kebahagiaan gak harus dari hal besar

Kebahagiaan lo bisa datang dari apa aja dan bisa hal kecil sekalipun. Mulai dari tidur yang cukup, makan makanan yang enak, sampai ke meme receh sekalipun. Hal-hal kecil ini akhirnya bakal numpuk dan idealnya, bakal membuat lo makin bahagia.

Tapi, sebagaimana gue udah bilang tadi, kebahagiaan itu sifatnya sementara dan jangka pendek. Bagus kok, tapi nggak ideal buat jangka panjang.

Sebagai manusia, kita juga pengen dapetin sesuatu hal yang lebih dari ngerasain bahagia aja. Ibaratnya, kita butuh suatu hal buat memotivasi kita yang bisa bertahan lama. Salah satunya adalah mencari soal makna dan tujuan hidup. Ya, jawaban dari pertanyaan, “kenapa ya gue hidup di dunia ini?”

Kalau kata Simon Sinek, kebahagiaan itu adalah apa yang perlu kita lakukan, makna adalah mengapa kita melakukannya.

Ketika kita udah ngomongin soal hidup lebih bermakna, kita lagi ngomongin gimana caranya lebih termotivasi dan bersemangat melakukan sesuatu. Jadi bisa di bilang kalau makna hidup ini suatu hal yang lebih daripada kebahagiaan tapi, tetap ada komponen kebahagiaan di dalamnya.

Karena makna hidup itu luas banget ya, kita bisa kerucutkan dulu ke hal yang bisa kita susun, kayak merencanakan tujuan hidup. Nah walaupun kayaknya si kebahagiaan dan tujuan hidup ini kayaknya beda, sebenarnya awal mula buat ngembangin mereka sama kok, yaitu dimulai dari mengenal diri lebih mendalam.

Mengenal diri ini proses yang krusial buat ngejalanin hidup bahagia dan juga bermakna. Kalau lo belum paham diri lo, biasanya hal ini bakal lebih susah. Proses ini bisa banget dimulai dengan cari tau lo orang yang kayak gimana, sukanya apa, sampai ke nilai-nilai apa yang lo anut itu adalah bagian dari mengenal diri itu.

Kalau udah paham sama diri lo, berikutnya adalah cari hal-hal apa yang bikin lo bahagia, bahkan dari hal kecil sekalipun. Alasan orang bisa ngerasain bahagia itu beda-beda jadi penting banget buat lo buat nemuin bermacam-macam alasan itu. Bisa banget dimulai dengan hal yang lo suka sampai ke hal yang ngebuat lo ketawa.

Lo bisa mulai dengan list di kertas dan lo bisa nambahin itu seiring berjalannya waktu.

Ketiga, kalau lo udah mulai memahami apa yang membuat lo bahagia, lo bisa banget buat mulai cari apa yang membuat hidup lo dirasa bermakna. Bermakna ini pasti punya proses yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan nulis daftar kebahagiaan tadi.

Mencari makna hidup ini adalah sebuah proses yang nggak sebentar dan butuh banyak banget refleksi diri, jadi lakuin aja pelan-pelan aja ya.

Akhir kata, gue harap lo bisa menutup 2023 dengan kondisi yang jauh lebih baik. Gue Jhon dari Satu Persen, thanks.

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.