Siapapun yang lagi ada dalam relationship tentu gak pengen hubungannya bubar. Entah itu putus, apalagi cerai (buat yang udah nikah). Ya karena break-up itu bukan hal yang menyenangkan. Ada proses healing-nya yang mungkin gak sebentar, sampe harus ngulang lagi membangun hubungan dari awal. Kalo kasusnya perceraian, ini juga bisa berdampak negatif sampe ke anak-anaknya juga.
That’s why penting buat kita semua untuk belajar gimana caranya me-maintain atau merawat sebuah hubungan, entah kita lagi punya pasangan atau belum. Karena kayak kata pepatah, “mempertahankan lebih sulit daripada memperoleh”. Sayangnya ini bukan hal yang umum buat diajarin, makanya mungkin masih banyak yang bingung gimana caranya. So, di artikel ini gue bakal bahas gimana caranya buat me-maintain sebuah relationship.
Kenapa Hubungan Tidak Awet
Oke, jadi kenapa sebuah hubungan bisa gak langgeng? Jawabannya bisa banyak sih. Tapi satu hal yang paling sering ditemui adalah adanya ketidakcocokan ekspektasi satu sama lain. Setiap orang punya harapan dan ekspektasinya masing-masing dalam suatu hubungan. Apalagi di zaman saat informasi sangat terbuka kayak sekarang, orang jadi punya banyak referensi tentang hubungan ideal. Gue gak tau apakah standar-nya jadi lebih tinggi dari zaman dulu, tapi bisa dibilang standar pasangan sekarang jadi lebih banyak dan bervariasi.
Sebenernya punya banyak ekspektasi tuh wajar dan sah-sah aja. Tiap orang berhak untuk dapat pasangan terbaik buat hidupnya. Apalagi kalo prospeknya buat dinikahin, lo bakal hidup sama orang itu seumur hidup cuy. Tapi di sisi lain, kalo ekspektasinya kebanyakan dan terlalu strict juga bisa bikin overthinking dan susah puas sama pasangan.
Masalahnya kalo ekspektasi dan concern ini gak dikomunikasikan dengan baik, biasanya ini bisa memicu pertengkaran yang berujung pada bubarnya hubungan. Elo-nya kecewa, pasangan juga gatau salahnya dimana dan apa yang harus di-improve.
Selain itu, kita juga bisa berkaca dari kasus ekstrem, yaitu alasan perceraian. Beberapa alasan perceraian teratas di Indonesia tahun 2020 misalnya pertengkaran dan perselisihan, masalah ekonomi, perselingkuhan, sampe KDRT. Kecenderungan-kecenderungan untuk melakukan hal-hal tadi bisa jadi adalah red flag yang bikin hubungan susah awet, bahkan malah jadi toxic.
Cara Punya Hubungan Awet
Terus, gimana caranya biar hubungan kita langgeng? Well, cara paling gampang adalah dengan liat dulu ke diri kita dan pasangan: Ada gak sih red flag dari diri masing-masing yang berpotensi melakukan hal-hal yang menuju perceraian tadi? Misalnya: apakah manajemen konfliknya udah oke? Apakah sudah punya regulasi emosi yang oke dan bisa menahan diri gak melakukan kekerasan? Apakah sudah cukup matang untuk megang komitmen sama pasangan yang sekarang?
Kalo misalnya aman, maka sebenernya ini adalah bare minimum untuk lo dan pasangan punya hubungan yang langgeng. Tapi kalo misalnya ada, saran gue sih mungkin bisa diberesin dulu sebelum ngelanjutin hubungan kalian.
Kalo bare minimum-nya udah aman, langkah selanjutnya adalah mengusahakan hal-hal yang bikin hubungan jadi lebih memuaskan. Salah satu teori yang paling banyak dirujuk adalah konsep Maintenance Strategies dari Stafford dan Canary.
- Positivity atau menciptakan suasana hubungan yang menyenangkan dan ngasih mood positif buat kita dan pasangan
- Openness, keterbukaan untuk mendiskusikan harapan kita atas hubungan yang lagi dijalanin.
- Assurance atau perilaku-perilaku yang nunjukin komitmen dan kesetiaan pada pasangan, baik itu yang dinyatakan lisan atau dengan ngasih support buat nunjukin kalo kita ada buat pasangan.
- Sharing tasks, ini biasanya buat yang udah berumah tangga ya, yaitu dengan membagi tanggung jawab sama pasangan. Misalnya bersih-bersih rumah, ngurus anak, atau belanja. Poinnya adalah ngebuat perasaan sama-sama bertanggung jawab atas sesuatu.
- Social network, atau melibatkan orang lain untuk mendukung stabilitas hubungan kita dengan pasangan. Misalnya dengan rutin mengunjungi keluarga masing-masing atau kenalan dan temenan sama tongkrongan pasangan.
Selain itu, menginvestasikan waktu buat quality time sama pasangan juga sesuatu yang layak dicoba. Menurut sebuah survei di Amerika, suami-istri yang bucin bareng pasangan minimal sekali seminggu 3,5 kali lebih bahagia dalam hubungannya, dibandingkan pasangan yang enggak. Bucinnya ngapain? Kalo dalam penelitian ini sih, dengan quality time. Mungkin ini juga ya yang bikin quality time jadi love language paling tinggi di tes online-nya Satu Persen. Btw lo bisa coba tesnya di satupersen.net
Melakukan aktivitas bareng pasangan juga bisa ngasih kita kesempatan buat lebih memahami satu sama lain dan memperkuat friendship sama pasangan. Dua hal ini juga penting buat merawat hubungan. Dalam buku “The Seven Principles of Making Marriage Work”, mengenal dan memahami dunia pasangan kita adalah prinsip awal dari hubungan yang langgeng. Sementara riset lain nemuin kalo deep friendship dengan pasangan adalah kunci dari hubungan yang memuaskan. Orang yang bersahabat dekat dengan pasangannya cenderung punya kepuasan hidup yang lebih baik. Gak heran juga kalo ada public figure yang berpasangan sama sahabatnya, kayak Ayudia sama Ditto di film Teman Tapi Menikah.
Penutup
Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merawat hubungan, baik itu dating atau mungkin nanti setelah menikah. Kuncinya adalah: konsisten buat evaluasi dan melakukan improvement kualitas hubungan. Dan ini perlu dilakuin sama dua pihak. Inget juga untuk selalu menyatakan ekspektasi dan concern secara asertif sama pasangan.
Harapannya lo dan pasangan bisa punya hubungan yang gak cuma memuaskan tapi juga bisa saling membantu buat berkembang jadi lebih baik dan mencapai hidup seutuhnya. That’s why di Kurikulum Satu Persen basic relationship atau punya hubungan yang sehat (atau minimal gak toxic) adalah hal yang perlu dicapai di level 1, sebagai dasar buat lo membangun hubungan yang bisa bikin hidup lebih bermakna di level 3. Untuk mencapai hal itu, lo dan pasangan perlu ngeluangin usaha-usaha tertentu buat merawat hubungan kalian.
Sayangnya gak semua orang beruntung buat diajarin hal-hal penting kayak gini, baik di sekolah atau sama keluarga. Satu Persen juga bikin playlist khusus soal dating btw lo bisa klik di sini.
Atau kalo lo punya masalah yang personal terkait social relationship, silakan manfaatin juga layanan konsultasi di Satu Persen. Ada konseling pasangan bareng psikolog juga.
Oke mungkin sekian untuk artikel kali ini. Gue Jhon dari Satu Persen. Thanks.