Halo Perseners! Kenalin aku Nadhira.
Perseners, pernah tidak kamu berada di posisi harus memutuskan sesuatu dengan segera, namun banyak keraguan yang terjadi, membuat diri sendiri kebingungan? Tidak tahu harus apa, tidak tahu mana keputusan yang baik, dan pada akhirnya mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan diri sendiri? Bingung mengambil keputusan untuk memakai pakaian yang sesuai dengan suatu acara? Bahkan bingung memutuskan untuk melanjutkan kuliah atau bekerja terlebih dahulu?
Tenang, teman-teman Perseners yang mengalami hal itu tidak sendirian loh! Kehidupan manusia memang tidak akan jauh dari kondisi pengambilan keputusan, terutama bagi dirinya. Setiap hari dari bangun hingga tertidur, manusia akan dihadapkan dengan beragam pilihan yang mau tidak mau, ia harus mengambil keputusan mengenai satu pilihan diantara beragam pilihan lainnya. Sebelum memutuskan sesuatu akan lebih baik jika kita memahami terlebih dulu apa itu pengambilan keputusan dan bagaimana sih cara mengambil keputusan yang tepat, sesuai dengan diri sendiri?
Pengambilan Keputusan
Menurut Sani dan Frieda (2015) pengambilan keputusan ialah menentukan satu pilihan diantara beragam pilihan lainnya. Pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif (Hemmings & Hennesy, 2018) terjadi ketika seseorang mendeteksi stimulus atau sebuah respon dari sekelilingnya.
Stimulus yang dideteksi akan menjadi proses informasi yang dikirimkan ke otak, kemudian otak akan menganalisis dan menimbang beberapa pilihan sebelum diputuskan. Ketika informasi yang didapatkan sudah mencukupi, seseorang akan memutuskan pilihan yang akan ia ambil.
Contoh pengambilan keputusan dalam psikologi kognitif ialah saat seorang ibu tengah memasak di dapur dan mencium aroma gas, ibu akan menganalisis, mengingat kembali aroma gas bisa menjadi pertanda bahwa gas telah habis, kemudian ibu memutuskan apabila gas habis ia harus membeli gas atau menelpon penjual tabung gas untuk mendatangkan tabung gas baru agar ia dapat melanjutkan memasak.
Pengambilan keputusan menurut Satar dan Yusri (2019) ialah proses akhir dari suatu permasalahan yang berupa penetapan satu pilihan dari berbagai pilihan lainnya, pengambilan keputusan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan dan diri sendiri.
Jadi, pengambilan keputusan ini ialah sebuah proses untuk menentukan satu pilihan diantara ragam pilihan lainnya, pengambilan keputusan terjadi dalam diri individu karena merupakan proses dari pemikirannya.
Bagaimana cara mengambil keputusan yang tepat?
Setelah mengetahui apa itu pengambilan keputusan, pasti Perseners jadi penasaran kan? Bagaimana sih cara agar keputusan yang diambil sudah tepat bagi diri? Nah, berikut caranya!
1. Identifikasi kondisi yang kamu hadapi
Mengidentifikasi atau memahami kondisi akan mempermudah kamu dalam mempertimbangkan pilihan-pilihan yang muncul, sehingga kamu dapat fokus dalam pilihan sesuai dengan kondisi yang kamu hadapi.
Identifikasi dapat dilakukan dengan menuliskan kondisi yang kamu hadapi dan pilihan-pilihan yang menurut kamu bisa menjadi pertimbangan dalam menghadapi kondisi tersebut. Misalnya, pada saat kondisi kamu memutuskan ingin melanjutkan kuliah atau bekerja terlebih dahulu, kamu dapat menuliskan pilihan-pilihan seperti impian kamu mau menjadi apa, kemudahan dalam melaksanakan pilihan, dan lain sebagainya.
Identifikasi akan lebih mudah dilakukan jika kamu memahami diri kamu dan tujuan hidup kamu, hal tersebut dikarenakan pengambilan keputusan berhubungan erat dengan pemahaman diri dan tujuan hidup yang akan dicapai.
Baca juga: “Memahami Tujuan Hidup: Cara Merencanakan dan Bagaimana Mencapainya”.
2. Melakukan analisis dan pengembangan pilihan
Kamu dapat melakukan analisis terhadap pilihan-pilihan yang muncul dan mengembangkan pilihan tersebut. Analisis dapat berupa kelebihan dan kekurangan dalam mengambil pilihan tersebut, keselarasan dalam tujuan hidup kamu, analisis kondisi internal (contoh : kemampuan diri) dan kondisi eksternal (contoh : kondisi keluarga atau keuangan).
Analisis tersebut dapat kamu kembangkan menjadi ragam pilihan yang dapat memudahkan kamu dalam mengambil keputusan. Melakukan analisis dan mengembangkan pilihan akan mengurangi overthinking dalam diri kamu, karena dengan melakukan analisis kamu dapat memahami kondisi yang kamu jalani, memahami diri kamu dan keselarasan dengan tujuan hidup kamu.
Misalnya analisis mengenai kelebihan dan kekurangan dalam mengambil keputusan untuk kuliah atau bekerja lebih dulu. Kamu dapat menulis kelebihan dan kekurangan kuliah lebih dahulu, kemudian kamu menuliskan kelebihan dan kekurangan apabila bekerja lebih dahulu dalam bentuk tabel sehingga memudahkan kamu untuk melakukan pertimbangan.
Baca juga: “Arti Overthinking: Penyebab dan Cara Mengatasinya”
3. Mempertimbangkan pilihan
Setelah melakukan analisis dan pengembangan pilihan yang tertulis dalam bentuk tabel, kamu dapat mempertimbangkan melalui hasil analisis kamu, mana yang sekiranya pilihan tersebut dapat kamu jalani dan kamu perjuangkan dengan menimbang pula resiko atau kekurangan dari pilihan tersebut. Jangan lupa, dalam melakukan pertimbangan kamu dapat menuliskan dalam buku atau kertas ya, agar tidak kebingungan dalam mempertimbangkannya.
Kamu juga dapat melakukan penomoran atau ranking pada pilihan-pilihan yang ada saat mempertimbangkan pilihan, agar memudahkan kamu loh! Mempertimbangkan pilihan juga dapat kamu tambahkan pilihan alternatif dari pilihan yang akan kamu ambil. Hal tersebut akan memudahkanmu apabila terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan kamu tidak mengambil pilihan awal.
4. Melakukan pengambilan keputusan
Nah! Setelah tiga cara sebelumnya telah kamu selesaikan. Kini saatnya kamu dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan diri kamu, kemudian kamu dapat menjalani pilihan tersebut.
5. Evaluasi
Jangan lupa, evaluasi merupakan hal yang penting juga loh! Kamu dapat melakukan pencatatan dari tiap pengambilan keputusan yang telah terealisasikan. Fungsinya, apabila kamu menemui kondisi yang sama kamu dapat dengan mudah melakukan pengambilan keputusan dan kamu juga dapat memperbaiki pilihan, apabila pilihan yang kamu ambil sebelumnya kurang sesuai.
Kalian juga dapat menuliskan pengambilan keputusan dalam buku khusus pengambilan keputusan loh! Sehingga kedepannya kamu akan lebih mudah mencari tau kondisi yang sama dan bagaimana cara mengambil keputusan dari kondisi tersebut.
Bagaimana? Mudah bukan? Atau teman-teman Perseners masih kebingungan dalam mengambil keputusan karena belum memahami diri dan tujuan hidup kamu? Tenang, dengan kemudahan teknologi yang telah berkembang, Perseners dapat mencoba Tes Kepribadian MBTI dari satu persen dengan gratis! Tes tersebut bertujuan agar kamu dapat mengenali dan memahami diri kamu seperti apa.
Satu persen juga menyediakan Layanan Konseling loh, Perseners! Agar kamu yang mengalami kendala dan masalah dalam menjalani hidup dapat mengatasinya, konseling tentu saja akan ditangani oleh para profesional. Apabila kamu seseorang yang lebih suka menonton video, satu persen mempunyai akses mengenai video-video untuk lebih memahami diri kamu! Yuk simak video yang satu ini.
Akhir kata, terimakasih sudah membaca artikel ini ya! Semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan kamu menjadi lebih baik ya. Setidaknya Satu Persen setiap harinya, sampai jumpa di tulisan-tulisan selanjutnya.
Daftar Pustaka
Hemmings, J., & In Hennessy, K. (2018). How psychology works: Applied psychology visually explained.
Sani, F., & Frieda, N. R. H. (2015). Konsep Diri Dan Pengambilan Keputusan Menjadi Santri Di Pondok Modern Assalaam Temanggung. Empati, 4(4), 163–172.
Satar, M., & Yusri, N. A. (2019). Pengambilan Keputusan ditinjau dari Manajemen Diri dan Kematangan Emosi. Al-Qalb: Jurnal Psikologi Islam, 10(1), 20–41.