“Relationships Are Not Supposed to Make You Feel Bad”
Kita semua mungkin udah paham kalo manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial. Nah sebagai makhluk sosial pasti kita bakal saling membutuhkan sekalipun cuma sekadar berinteraksi sama orang lain. Mulai dengan keluarga, pertemanan, rekan kerja, maupun pasangan.
Dalam ngejalanin hubungan tersebut, sudah sewajarnya lo membutuhkan hubungan yang sehat. Yang tentunya bersifat dua arah, membantu buat saling berkembang, saling ngasih rasa sayang dan percaya, serta saling menghargai atas perbedaan yang ada.
Alih-alih mendapatkan hubungan yang sehat, masih banyak orang yang justru malah mendapatkan emosi negatif saat dia menjalankan hubungan dengan orang lain. Emosi negatif tersebut bisa berupa hubungan yang bersifat satu arah, perasaan gak aman, merasa terkekang, atau sering berantem. Akhirnya, itu membuat lo dan orang lain tersebut gak berkembang ke arah yang baik.
Coba deh bayangkan misalnya diri lo merasakan emosi negatif tersebut. Rasanya mungkin jadi gak nyaman banget buat menjalani kegiatan sehari-hari. Karena mungkin lo merasa terbebani dengan hal tersebut. Alhasil, mungkin lo jadi menutup diri dari lingkungan luar.
Kalau sudah begitu, namanya lo berada dalam suatu hubungan yang beracun alias toxic relationship sob! Tapi tenang aja, pada tulisan blog kali ini gue bakal ngebahas apa aja sih tanda-tanda seseorang berada dalam toxic relationship serta cara keluarnya. Penasaran? Yuk simak tulisan gue sampe habis!
Apa Itu Toxic Relationship?
Istilah toxic sendiri diartikan sebagai “mengandung atau menjadi bahan beracun terutama ketika mampu menyebabkan kematian atau debilitasi serius”. Nah istilah ini sering dipakai buat ngegambarin bahan kimia, tapi sering juga dipakai buat menggambarkan seseorang dan hubungan.
Sederhananya, toxic relationship merupakan suatu hubungan yang mencemari harga diri, kebahagiaan, pikiran, sampe cara memandang diri sendiri dan lingkungan sekitar lo. Hal ini tentu gak baik diri lo sendiri. Kenapa? Karena pada dasarnya tujuan lo dalam menjalin hubungan buat ngebantu lo berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik gak sih? Bukannya malah bikin lo makin terpuruk!
Kenapa Ada Orang Toxic Dalam Hubungan?
Mungkin lo bakal bertanya-tanya, “Kenapa sih orang toxic itu harus ada di muka bumi ini?” “Kenapa gue harus hidup bareng orang yang kayak begitu sih?” Eitss, sebelum lo berpikir begitu, mari coba kita pahami lebih lanjut dulu alasan kenapa seseorang bisa jadi pribadi yang toxic dalam hubungan. Kira-kira kenapa ya?
Nah, lo bisa simak salah satu artikel Psychology Today tentang kenapa ada orang toxic dalam hubungan buat memahami kenapa ada orang toxic dalam hubungan.
Jenis orang toxic pun beragam. Ada yang senang memegang kendali dalam suatu hubungan. Dalam artian mereka ingin dipandang sebagai orang yang kuat oleh partnernya. Selain itu ada orang toxic terlalu menggantungkan diri sama pasangannya. Seperti ketika ada suatu masalah selalu mengandalkan pasangannya.
Tapi sayangnya perilaku orang toxic tersebut gak bisa dibenarkan begitu aja. Kenapa? Karena tentunya merugikan bagi orang sekeliling serta partner mereka. Nah, kira-kira apa sih tanda-tanda lo berada dalam toxic relationship?
Tanda Lo Berada dalam Toxic Relationship
Ada pepatah yang mengatakan, “Cinta itu membutakan”. Maksudnya apa? Terkadang mungkin seseorang terlalu fokus pada sisi baik orang yang dicintainya. Sehingga cenderung menyampingkan sisi negatifnya. Yang mungkin saja sisi negatif tersebut gak baik buat dirinya sendiri. Nah, mungkin hal itu yang terjadi pada orang yang berada dalam hubungan toxic.
Maka dari itu, penting buat lo tau sebenernya lo berada dalam toxic relationship atau enggak. Hal ini penting buat lo ketahui sob. Kenapa? Karena pada umumnya hubungan merupakan suatu perilaku saling mencintai, menguatkan, serta membahagiakan satu sama lain. Yang harapannya membantu masing-masing menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya.
Ibarat orang yang lagi terkena demam berdarah (DBD), toxic relationship pun juga punya tanda-tanda yang harus diketahui oleh orang yang mungkin lagi menderita. Kalo penderita DBD punya gejala dengan bintik-bintik merah dan demam tinggi, penderita toxic relationship pun juga ada gejala-gejalanya, di antaranya saat lo:
1. Merasa Buruk Setiap Saat
Salah satu tanda hubungan toxic yang pertama adalah lo selalu ngerasa gak nyaman setiap kali bersama partner lo. Hal ini mungkin disebabkan karena perlakuan buruk orang tersebut, bisa dalam bentuk verbal dan nonverbal. Dari situ lo mungkin jadi merasa bahwa diri lo gak cukup berharga untuk dicintai, yang akhirnya bisa mengarah pada menurunnya self-esteem atau kepercayaan diri lo.
Misalnya, lo lagi jalan sama partner lo. Nah, tiap kali jalan sama dia entah kenapa bawaannya rasanya gak nyaman melulu. Hal tersebut mungkin disebabkan perlakuan yang gak mengenakan dari dia ke diri lo. Kalo udah begitu, yakin masih mau diterusin?
2. Merasa Gak Berani Buat Bilang “Enggak”
Dalam menjalani hubungan, semua orang pasti butuh yang namanya koneksi, validasi, apresiasi, seks, sampai kasih sayang. Nah saat lo mendapatkan perlakuan yang gak menyenangkan dari partner, mungkin lo bakal sungkan buat menolak atau membantah perkataan dia yang menurut lo gak sesuai dengan diri lo. Akhirnya lo mungkin bakal memilih buat memendam perasaan lo itu dan kehilangan kebutuhan yang gue sebutin tadi.
Contohnya, pas lo dan partner sedang ngobrol tentang politik dan kebetulan lo berdua punya preferensi politik yang beda. Saat partner lo berpendapat tentang sesuatu yang mungkin berbeda sama pilihan lo, mungkin lo bakal cenderung memilih buat gak bereaksi atas pendapat dia. Kenapa? Karena di sini lo mungkin takut dia akan marah dan berujung mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari dia.
3. Merasa Privasi Lo Terganggu
Sebagian besar orang punya privasinya masing-masing gak sih? Privasi di sini bisa meliputi rahasia yang lo punya, sampai ngeluangin waktu buat teman dan diri lo sendiri. Nah kalau sampai partner lo mengganggu privasi lo, berarti dia gak menghargai kebebasan diri lo.
Emang sih, kalo dalam hubungan alangkah baiknya gak ada rahasia-rahasiaan di antara lo berdua. Cuma ya tetep aja harus tau batasan ketika partner lo lagi butuh waktu sama temen lainnya dan dirinya sendiri bukan? Karena setiap orang pada dasarnya bebas buat nentuin apa yang dia inginkan.
Contohnya, saat lo lagi sama teman-teman, partner lo selalu aja nanyain lo terus-terusan. Padahal lo sendiri udah bilang ke dia kalo lo mau ke mana, sama siapa, pulang jam berapa. Tapi dia tetep aja rasanya gak mau lepas dari lo seakan dia yang punya kendali atas kehidupan lo.
4. Merasa Dibohongi
Siapa sih yang seneng di bohongin sama orang lain? Apalagi sama partnernya sendiri. Padahal, lo udah susah payah ngebangun rasa percaya antara lo sama dia. Eh dianya malah menyia-nyiakan kepercayaan yang lo udah kasih ke dia dengan membohongi atau menyelingkuhi lo.
Dan sekalinya orang merasa dibohongi atau diselingkuhi, susah buat mereka buat kembali percaya sama partnernya. Bisa sih buat kembali menumbuhkan rasa percaya tersebut, tapi bakal butuh waktu yang lama bukan? Padahal salah satu kunci langgengnya hubungan adalah rasa saling percaya dan terbuka sama partnernya masing-masing walaupun tetap aja ada batasannya sih, seperti privasi yang gue udah sebutkan sebelumnya.
Contohnya, saat lo bertanya sama partner lo, “Tadi habis pergi sama siapa?”, dan jawaban dia, “Habis pergi sama si Aldi.” Padahal setelah lo cari tau lebih lanjut, dia pergi sama si Rafi. Emang sih orang gak ada yang luput dari kesalahan, cuma kalo kesalahan yang dilakukan berulang kali bukannya namanya keputusan ya?
5. Merasa Masalah Lo dengan Partner Lo Gak Terselesaikan
Setiap hubungan bisa dibilang punya masalahnya tersendiri. Hal tersebut bisa disebabkan karena perbedaan yang ada antara lo dan dia. Pasang surut pasti ada dalam suatu hubungan dan gak mungkin selalu adem ayem aja. Tinggal gimana kitanya aja mencari solusi yang tepat buat menghadapi permasalahan tersebut.
Nah, bedanya kalo orang yang berada dalam toxic relationship, bukannya selesai, masalah yang ada malah gak selesai-selesai. Padahal rasanya dari lo udah mengusahakan yang terbaik biar masalah lo dan partner lo cepet selesai, eh dianya malah memperkeruh keadaan lewat tindakan toxic-nya. Mungkin bakal ada yang ngomong, “Ya lo harus nyoba buat belajar ngalah lah,” tapi pertanyaannya mau sampe kapan lo ngalah terus?
Contohnya, lo dan dia punya suatu masalah yang lo anggap sepele, tapi lama kelamaan masalah ini terus menerus datang dan berubah jadi besar. Kalo udah begini, kayaknya tandanya lo harus pikir-pikir lagi deh buat lanjutin hubungan lo dengan dia, karena lo juga punya diri lo yang harus lo jaga bukan?
Nah, sekiranya begitu sob tanda-tanda lo berada dalam hubungan yang beracun. Jika lo mengalami salah satu dari tanda tersebut, mungkin ini saatnya lo perlu mempertimbangkan buat keluar dari hubungan tersebut.
Cara Keluar dari Toxic Relationship
Nah, kan lo udah tahu nih apa aja tanda-tanda lo berada dalam hubungan toxic. Dari situ mungkin bakal muncul pertanyaan di benak lo, “Terus gimana dong cara gue keluar dari hubungan toxic ini?” Nah, tenang aja sob! Di bagian terakhir ini, gue bakal berbagi cara buat lo keluar dari hubungan beracun ini. Di antaranya:
1. Evaluasi Hubungan Lo dan Dia Sejauh Ini
Dalam langkah pertama ini, lo butuh nyoba melihat waktu ke belakang dengan seksama. Kenapa? Karena hal ini menjadi langkah awal lo buat nentuin gimana nasib lo dan dia kedepannya. Lo bisa coba buat list positif dan negatif jika lo hidup tanpa dia, dan tanyakan ke diri lo sendiri beberapa hal di bawah ini:
- Apakah saat lo lagi sama dia bawaannya malah jadi kesal, kecewa, dan frustasi?
- Apakah lo masih mau menghabiskan waktu sama dia ke depannya dengan sifatnya yang begitu? Atau jangan-jangan selama ini lo cuma gak tega aja buat ninggalin dia?
- Apakah hubungan ini akan membuat lo dan dia berkembang ke arah yang lebih baik?
2. Tanyakan ke Diri Lo, “Apa yang Sebenernya Gue Rasain Sekarang?”
Setelah lo berhasil menjawab pertanyaan sebelumnya, sekarang saatnya tanyakan apa yang sebenarnya badan lo rasain sekarang. Di tahap ini lo perlu jujur dengan diri lo sendiri biar paham apa yang sebenarnya lo rasain saat ini. Lo juga bisa coba tes kualitas hubungan lo dengan pasangan, dengan mencoba tes relationship quality.
3. Isi Waktu Lo dengan Kegiatan yang Bermanfaat
Lo bisa nyoba mengisi kekosongan hati lo setelah lo ninggalin dia yang toxic itu lewat mencoba kegiatan yang bermanfaat. Lakukanlah kegiatan yang bisa membuat lo merasa lebih baik tanpa harus bergantung sama orang lain. Kegiatan tersebut bisa berupa yoga, meditasi, berolahraga, dan juga seni yang harapannya bisa menyalurkan kekosongan hati serta pikiran negatif lo.
4. Cari Lingkungan yang Membawa Aura Positif ke Diri Lo
Mulailah membangun lingkungan yang membantu lo menghadapi hubungan beracun ini dan mendukung perkembangan lo untuk jadi lebih baik lagi kedepannya. Lo bisa mulai ngebangun lingkungan positif lo sama orang-orang yang memiliki passion sama kayak lo. Kalo lo masih bingung buat mengetahui apa sebenarnya passion lo, bisa banget baca blog gue sebelum ini yang berjudul “Prinsip Hidup Lebih Bermakna”.
5. Lepaskan Toxic Relationship Lo Secara Perlahan
Perlahan tapi pasti, lepaskanlah toxic relationship yang lo jalani saat ini. Emang sih gak mudah buat melepaskan seseorang yang udah lama bersama lo. Tapi, ingatlah kata-kata Daniel Baskara Putra atau yang dikenal sebagai Hindia, “Bersama tapi meracuni, untuk apa?”
Ingat, butuh tekad serta keberanian yang kuat buat lo keluar dari hubungan beracun ini. Terkadang, cinta dan kebahagiaan gak selalu berjalan bersamaan. Cinta kadang-kadang memang bisa membutakan seseorang dalam melihat sesuatu. Begitu juga komitmen. Dan yang terpenting, jangan sampai kehilangan diri lo dalam suatu hubungan. Kenapa? Karena lo lebih berharga dari itu sob!
Tidak ada salahnya buat lo berkorban dalam suatu hubungan. Tapi ingat, kebahagiaan serta harga diri juga harus jadi tanggung jawab lo sendiri! Percayalah bahwa hubungan itu seharusnya dibangun di atas cinta, yang memelihara, memulihkan, serta menghidupkan kembali. Itu udah cukup. Saat lo terus bersama dengan orang yang membuat lo merasa gak berharga, lo bakal hidup dari rasa gak berharga lo tersebut. Sedangkan diri lo layak buat bisa terus berkembang, merasa aman, dan bahagia.
Kalo lo butuh bantuan buat keluar dari hubungan beracun ini. Tenang aja! Lo bisa ikut online mentoring Satu Persen. Kita menyediakan beberapa paket, mulai dari sesi 30 menit sampai bundling. Di dalamnya juga ada psikotes yang bakal ngasih tahu kepribadian dan minat bakat lo.
Terus pantengin berbagai info lainya tentang kesehatan mental dan pengembangan diri dengan follow instagram Satu Persen di @satupersenofficial. Jangan lupa buat like, comment, dan subscribe channel youtube Satu-Persen Indonesian Life School! Gue harap lewat membaca blog ini lobisa berkembang menjadi lebih baik, seenggaknya Satu Persen setiap harinya. Gua Fathan dari Satu Persen, thanks!
Referensi
Young, Karen (2019). 15 Signs of a Toxic Relationship. Retrieved 15 January 2020 from
Young, Karen (2019). When Someone You Love is Toxic – How to Let Go, Without Guilt. Retrieved 15 January 2020 from https://www.heysigmund.com/toxic-people-when-someone-you-love-toxic/
Fuller, Kristen (2017). How to Recognize Toxic Individuals and Toxic Relationships. Retrieved 15 January 2020 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/happiness-is-state-mind/201708/how-recognize-toxic-individuals-and-toxic-relationships
Degges-White, Suzanne (2017). Toxic Relationships? You Deserve Better! Retrieved 15 January 2020 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/lifetime-connections/201709/toxic-relationships-you-deserve-better
K.M.Sword, Rosemary and ZImbardo, Phillip. 5 Steps to End a Toxic Relationship. Retrieved 15 January 2020 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/the-time-cure/201504/5-steps-end-toxic-relationship
Whitbourne, Susan Krauss (2018). Why Toxic People Get Ahead. Retrieved 10 February 2020 from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/fulfillment-any-age/201803/why-toxic-people-get-ahead