Apa itu Feminisme dan Apa Dampaknya Buat Kehidupan?

Artikel Terbaik
Ocky Jhon
23 Agt 2023

Lo pasti pernah denger istilah feminisme ini kan?
Sayangnya, banyak orang yang salah paham tentang apa itu feminisme sebenernya.

Akibatnya, muncul banyak stigma negatif terhadap gerakan ini.
Nah, di Blog ini gue pengen ngomongin apa sih feminisme itu sebenernya, kenapa banyak yang salah paham, serta gimana kita bisa ngubah stigma ini dan ngangkat kesetaraan untuk semua orang. Di Blog ini, kita bakal mengulik tentang ideologi feminisme yang makin salah kaprah!

Gue yakin topik ini bakal bikin banyak orang kesel, tapi tenang dulu. Dengerin penjelasan gue sampai habis. So, let's get started!

Apa Itu Feminisme?

Pertama, kita perlu paham dulu apa sih feminisme itu sebenernya?
Secara definisi, feminisme itu adalah paham kesetaraan gender, di mana laki-laki dan perempuan itu punya hak dan kesempatan yang sama.

Jadi intinya adalah kesetaraan, bukan superioritas salah satu jenis kelamin.

Sayangnya, banyak orang yang salah paham dan mengira feminisme itu adalah gerakan perempuan yang pengen ngejatuhin kaum laki-laki. Ini salah besar!

Feminisme bukan tentang bikin laki-laki lemah atau perempuan yang superior. Tapi emang tentang kesetaraan, baik buat laki-laki maupun perempuan.

Kenapa Makin Ngaco?

Nah, kenapa sih banyak yang salah paham tentang hal ini? Menurut hasil riset, ada beberapa faktor penyebabnya:

Alasan Pertama

Pertama, memang ada segelintir orang yang menyalahgunakan paham feminisme ini.  Mereka seolah ingin balas dendam atas ketidakadilan di masa lalu dengan cara menjatuhkan kaum laki-laki.
Ini terlihat misalnya dari gerakan yang menuntut agar posisi kerja yang selama ini didominasi laki-laki agar digantikan dengan perempuan, meskipun secara kompetensi mungkin belum tentu layak. Nah ini jelas salah kaprah namanya.

Alasan Kedua

Kedua, penyebaran informasi yang salah di media sosial. Banyak konten di medsos yang justru memperburuk citra feminisme dengan menyudutkan satu jenis kelamin. Ini jelas bertentangan dengan nilai-nilai feminisme sesungguhnya.

Alasan Ketiga

Ketiga, memang ada stigma lama di masyarakat bahwa gerakan feminisme itu aneh dan sulit dimengerti. Stigma ini sudah ada sejak jaman dulu, di mana perempuan dipandang lebih rendah dari laki-laki.

Nah, akibat kombinasi dari faktor-faktor ini, citra feminisme jadi sangat buruk dimata banyak orang. Padahal ini kan salah besar, karena inti dari feminisme itu adalah kesetaraan untuk semua.
Gue yakin, banyak dari lo yang ngerasa ilfil denger kata feminisme gara-gara stigma ini kan?

Gue juga ngerti kok.

Tapi coba deh buka pikiran sedikit dan dengerin penjelasan gue.

Feminisme Itu Sebenernya Bagus!

Sebenernya feminisme itu gerakan yang bagus dan penting banget buat kemajuan masyarakat.

Coba bayangin, kalo dari dulu kita udah terapkan prinsip kesetaraan gender, mungkin banyak masalah sosial yang bisa dihindari. Misalnya kekerasan dalam rumah tangga. Banyak kasus KDRT terjadi karena anggapan keliru bahwa suami berhak mengatur istri seenaknya. Padahal ini jelas salah.

Dengan paham feminisme yang benar, kita bisa membangun rumah tangga yang sehat berbasis saling menghargai. Atau misalnya soal kesempatan kerja. Dengan feminisme, perempuan juga bisa berkarya dan berkontribusi optimal buat bangsa, bukan cuma jadi ibu rumah tangga.

Bayangin, berapa banyak potensi perempuan Indonesia yang terbuang gara-gara dipingit di dapur doang?

Nah makanya feminisme itu sebenernya gerakan positif yang bertujuan baik, yaitu demi kemajuan seluruh umat manusia. Sayangnya, banyak pihak yang salah paham.

Kalo kita liat, bahkan Pancasila sendiri juga mengusung prinsip kesetaraan ini. Jadi ini sebenernya sudah selaras dengan nilai-nilai luhur bangsa kita.

Nah, pertanyaannya, gimana sih cara kita ngubah stigma negatif ini dan ngangkat citra positif feminisme?

Mengubah Stigma Feminisme

Menurut gue, ada 3 hal yang bisa kita lakukan:
Pertama, kita perlu terus mengedukasi masyarakat tentang definisi feminisme yang benar, yaitu kesetaraan gender. Ini bisa dilakukan lewat media sosial, buku, seminar, dan platform edukasi lainnya.

Kedua, kita perlu tegas mengutuk segala tindakan yang mengatasnamakan feminisme tapi justru bertentangan dengan semangat kesetaraan. Kita gak boleh diam saja kalau ada oknum yang sengaja memperburuk citra feminisme.

Ketiga, kita sendiri harus jadi contoh dan agen perubahan. Mulailah dari lingkungan terdekat, ajak diskusi positif tentang topik ini, dan tunjukan sikap terbuka tanpa prasangka.

Dengan 3 langkah ini, gue yakin sedikit demi sedikit stigma negatif terhadap feminisme bisa berkurang.

Intinya sih ya, feminisme itu untuk semua orang, tanpa memandang gender, ras, agama, dan latar belakang. Ini adalah gerakan yang positif dan harus kita dukung bersama.

Gue mengakhiri Blog ini dengan harapan bisa merubah sedikit mindset lo tentang feminisme. Daripada ilfil atau menghindar, lebih baik kita pelajari dulu apa sebenernya inti dari feminisme.  Dengan begitu, kita bisa jadi agen perubahan dan ikut mengangkat citra positif feminisme di masyarakat. Mari kita wujudkan kesetaraan yang adil untuk semua.

Oke sekian Blog dari gue kali ini. Semoga lo suka dan dapet insight baru ya. Gue Jhon dari Satu Persen, sampai jumpa di Blog Satu Persen berikutnya!


Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.