7 Tanda Kesehatan Mentalmu dalam Keadaan Baik

Kesehatan Mental
Cris Rearisky
19 Apr 2022

Ilustrasi kesehatan mental baik
There’s no health without mental health.

Mungkin kita semua udah sering mendengar kalimat ini. Tapi, kenapa?

Coba bayangkan kalau kamu sehat secara fisik–nggak punya penyakit fisik, juga bisa bergerak dengan bebas dan aktif. Tapi di sisi lain, kamu nggak bahagia, nggak punya motivasi untuk melakukan apapun, susah berkonsentrasi, atau bahkan punya pikiran kalau hidup itu nggak berguna. Walaupun secara fisik kamu sehat, tapi keadaan mentalmu yang nggak sehat membuatmu nggak bisa produktif dan menikmati hidup dengan seutuhnya.

Meski begitu, stress dan tekanan adalah hal wajar yang pernah dialami oleh semua orang. Sebagai manusia, kita pasti punya ups-and-downs yang beragam. Ada hari-hari yang berjalan dengan baik, ada juga hari-hari yang berjalan dengan buruk. Mereka semua pernah hadir dan pergi dalam hidup kita.

Tanpa disadari, mungkin kita justru mengalami perubahan positif sebagai akibat dari pasang surut kehidupan. Bisa jadi, ternyata selama ini segala usaha yang kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental kita membuahkan hasil yang positif.

Tanda-tanda perubahan positif dan kesehatan mental yang baik

Kesehatan mental dalam kondisi baik itu bukan berarti kita merasakan kebahagiaan setiap saat. Bukan juga berarti kalau kita sama sekali nggak punya masalah.

Lalu, apa saja sih tanda-tanda kesehatan mental kita sudah berada dalam kondisi yang lebih baik?

1. Kamu memahami bahwa fluktuasi dalam kesehatan mental itu natural dan wajar

Seiring berjalannya waktu, kamu mulai memahami kalau sewaktu-waktu mungkin kamu akan merasa sedih dan tertekan. Kamu juga tahu apa yang harus kamu lakukan ketika emosi negatif itu muncul. Kamu menjadi semakin tangguh dan tahu bahwa emosi negatif ini hanyalah gelombang yang akan berlalu.

Kamu juga tahu apa yang harus kamu lakukan ketika emosi negatif itu muncul. Ketika kamu membutuhkan bantuan orang lain, kamu juga tidak akan bersikap defensif dan menolaknya. Good days will come again.

2. You feel good; kamu mampu merasakan emosi-emosi positif

Ketika kondisi kesehatan mentalmu dalam keadaan baik, kamu merasakan kepuasan akan hidupmu. Kamu juga mampu untuk merasakan emosi-emosi positif, seperti perasaan bahagia, perasaan dicintai, atau perasaan syukur.

Selain itu, kamu juga terampil melihat sebuah peristiwa dari perspektif lain dan tidak membiarkan dirimu untuk terperangkap dalam emosi negatif berlarut-larut.

3. Kamu mulai melakukan self-care secara rutin

Selama masa-masa sulit,  junk food mungkin jadi teman dalam hidupmu. Kamu juga mungkin melewatkan olahraga dan lupa melakukan rutinitas perawatan pribadi, seperti mandi atau sikat gigi.

Kalau kamu sudah mulai menunjukkan perubahan positif dalam hal self-care, seperti makan makanan bergizi, melakukan aktivitas fisik, serta melakukan perawatan pribadi, selamat! Kamu sudah membuat kemajuan dalam hal kesehatan mentalmu.

4. Kamu punya sense of belonging

Ketika kondisi mentalmu buruk, mungkin kamu kehilangan tujuan hidup, atau tidak dapat berfungsi dan berkontribusi untuk lingkunganmu.

Kalau kondisi kesehatan mentalmu sudah membaik, kamu mungkin merasa lebih tenang dan damai, atau bahkan merasa lebih spiritual. Kamu juga merasa bahagia dapat produktif dan berkontribusi, baik itu untuk dirimu sendiri, keluarga, atau bahkan masyarakat.

5. Kamu memiliki hubungan yang sehat

Ketika kamu dalam keadaan terpuruk, mungkin kamu menarik diri dari hubungan. Rasanya seperti tidak ada cukup tenaga untuk menjaga hubungan yang kamu miliki.

Ketika kesehatan mentalmu dalam keadaan baik, kamu merasa berenergi kembali untuk kembali menjalin hubungan dan memberi mereka perhatian yang layak mereka dapatkan. Kamu juga tidak akan membuang waktumu pada orang-orang toxic dan menoleransi perilaku mereka.

6. Kamu memiliki hubungan yang sehat dengan diri sendiri

Sebelumnya, kamu mungkin kerap membenci dan menghukum dirimu ketika kamu gagal mencapai tujuan atau cita-citamu. Kamu mungkin sering membanding-bandingkan diri dengan orang lain, dan menetapkan standar yang tidak realistis pada dirimu sendiri.

Adalah sebuah kemajuan besar apabila saat ini kamu mengerti kalau kegagalan adalah hal yang wajar. Kemajuan itu juga dapat berbentuk pemahaman terhadap kelebihan dan kekuranganmu. Kamu mencintai dirimu sendiri dan memiliki hubungan yang baik dengan diri sendiri.

7. Kamu lebih percaya diri

Ketika kamu sedang merasa down, kamu mungkin merasa tidak percaya diri dengan penampilan atau kemampuanmu. Setelah kesehatan mentalmu membaik, kamu dapat lebih mengenali dirimu sendiri yang luar biasa dan unik, merasa lebih percaya diri dengan siapa dirimu, dan memperbaiki diri dalam hal-hal yang perlu diperbaiki.

Lantas, apa yang bisa aku lakukan untuk menjaga kesehatan mentalku?

Selain tetap menjalankan rutinitas sehari-harimu, kamu juga dapat melakukan beberapa hal berikut untuk menjaga keadaan mentalmu tetap optimal.

1. Berbicara kepada orang lain tentang perasaanmu

Mengekspresikan perasaanmu dapat membantumu tetap sehat secara mental dan menghadapi masa-masa sulit dengan lebih baik.

Ingat, itu bukan tanda kelemahan, tetapi itu adalah bagian dari caramu menjaga kesehatan mentalmu.

2. Memenuhi kebutuhan diri sendiri dengan baik

Ini adalah hal yang tidak bisa di-skip kalau kamu mau menjaga kesehatan mentalmu. Makanan sehat bisa menjadi sumber energi, yang juga bisa menimbulkan mood yang bagus dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Tidur yang cukup dapat me-recharge tubuh dan pikiranmu. Kekurangan tidur dapat membuat tubuh dan pikiranmu tidak berfungsi secara optimal. Sesibuk apapun kegiatanmu, jangan lupa luangkan waktu untuk beristirahat, ya!

3. Menjalin hubungan dan komunikasi dengan orang lain

Sebagai makhluk sosial, kita punya kebutuhan emosional untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Berbagai penelitian mengungkapkan kalau kesepian bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, bahkan fisik kita.  

Kamu bisa meluangkan waktu untuk menyapa atau berbincang sejenak dengan teman atau keluargamu setiap hari untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Melakukan aktivitas fisik.

Kesehatan fisik memiliki hubungan dengan kesehatan mental. Ketika kita melakukan aktivitas fisik, otak kita mengeluarkan hormon serotonin dan endorphin, yang bisa meningkatkan suasana hati.

Nggak perlu melakukan aktivitas berat, aktivitas fisik ringan seperti berjalan selama 15 menit, juga sudah dapat membantu meningkatkan kesehatan mentalmu.

5. Melakukan pengembangan diri

Tak cuma menimbulkan kesenangan, terkadang kita membutuhkan aktivitas lebih yang bisa menantang kita dan membuat kita punya perasaan seperti “wah, ternyata aku bisa melakukan itu, ya”.

Sebagai manusia, kita juga perlu meningkat dan berkembang setiap harinya. Peningkatan itu bisa kamu melakukan lewat aktivitas bermakna, seperti mempelajari hal baru.

Jangan lupa untuk tetap aware dengan kesehatan mentalmu, ya!

Seperti yang tadi sudah kita bahas, fluktuasi dalam kondisi kesehatan mental adalah hal yang wajar. Saat ini mungkin kita merasa baik, mengalami hari-hari yang indah, namun bukan tidak mungkin apabila suatu hari kita mengalami penurunan kondisi.

Kalau kamu sudah mengalami tanda-tanda berikut, ada baiknya kamu mulai waspada terhadap penurunan kesehatan mentalmu:

  1. Kesulitan menghadapi tekanan dan masalah sehari-hari
  2. Merasa tidak bahagia dan tertekan
  3. Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan
  4. Kesulitan untuk tidur, makan, dan melakukan aktivitas sehari-hari
  5. Merasa hidup tidak berguna dan tidak memiliki arti

Apa yang harus aku lakukan apabila suatu hari aku tidak mampu lagi mengatasi masalahku?

Setiap orang memiliki batas dan kemampuan masing-masing dalam menyelesaikan masalah. Apabila cara-cara yang biasa kamu lakukan sudah tidak mempan, Mentor Satu Persen siap menjadi teman ceritamu kapanpun kamu mau! Kamu bisa ceritain masalah kamu secara private dan mentor akan membantu untuk temukan solusinya.

CTA-Blog-Mentoring-5-5

Bagikan artikel

Disclaimer

Jika Anda sedang mengalami krisis psikologis yang mengancam hidup Anda, layanan ini tidak direkomendasikan.

Silakan menghubungi 119.